Anda di halaman 1dari 15

PROSES TERJADINYA GANGGUAN

JIWA

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Linda Rahayu (A01802441)
2. Meliya Dwi Febriyanti (A01802445)
3. Mustika (A01802449)
4. Nisa Ismi Luthfiyah (A01802453)
5. Putri Denta A. (A01802457)
6. Rini Andiani (A01802461)
7. Selva Yunita (A01802465)
8. Siti Sukaisih Ummaroh(A01802469)
9. Tri Prasetyo Adi W. (A01802473)

Prodi DIII Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong


Pengertian

Gangguan jiwa merupakan


psikologik atau pola perilaku yang
ditunjukan pada individu yang
menyebabkan distress, menurunkan
kualitas kehidupan, dan disfungsi.
(Stuart,2013)
Gangguan jiwa adalah bentuk
dari manifestasi penyimpangan
perilaku akibat distorsi emosi
sehingga ditemukan tingkah laku
dalam ketidak wajaran. ( Nasir,
Abdul& Muhith,2011)
Penyebab Gangguan Jiwa

Biologis

Pengalama Psikoedukasi
n traumatis

Gangguan jiwa

Pemahaman
Stressor dan keyakinan
psikososial agama kurang

Koping tidak
konstruktif
Penyebab Gangguan Jiwa

1.Pengalaman traumatis
sebelumnya
2. Faktor biologi
Faktor Genetik
3. Gangguan sturktur dan fungsi
otak
4. Neurotransmitter
Neurotransmiter adalah senyawa
organik endogenus membawa
sinyal di antara neuron.
Neurotransmitter terdiri dari:
Dopamin, Serotonin, Norepinefrin,
Asetilkolin, Glutamat
5. Faktor psikoedukasi
6. Faktor koping
Faktor-faktor Penyebab
Gangguan Jiwa

A. Faktor-faktor somatik (somatogenik)


Faktor-faktor somatic antara lain:
a. Neroanatomi
b. Nerofisiologic.
c. Nerokimia
d. Tingkat kematangan dan perkembangan organic.
e. Faktor-faktor pre dan peri – natal
B. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)
a. Interaksi ibu-anak
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. Inteligensi
e. Hubungan dalam keluarga, pekerjaan,permainan, dan
masyarakat
f. Depresi,kecemasan,rasa malu, atau rasa salah mengakibatkan
kehilangan
g. Keterampilan,kreativitas, dan bakat
Faktor-faktor Penyebab
Gangguan Jiwa

C. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial meliputi:
1. Kestabilan keluarga
2. Pola mengasuh anak
3. Tingkat ekonomi
4. Perumahan : perkotaan lawan perdesaan. 
5.Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka 
dan fasilitas  kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
yang tidak memadai
6. Pengaruh rasial dan keagamaan
7. Nilai-nilai
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI
(PENCETUS ) GANGGUAN JIWA

1. Melindungi anak secara berlebihan karena memanjannya


2. Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa”
dan “harus tunduk saja”
3. Penolakan ( anak tidak disukai)
4. Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu
timggi
5. Disiiplin yang tak teratur atau yang bertentangan
6. Disiplin yang terlalu keras menilai dan menuntut dari pada
dirinya juga secara terlalu keras
7. Masa remaja
8. Faktor sosiologik dalam perkembangan yang salah
9. Genetika
10.Neurobiological
11.Biokimiawi tubuh
12.Stress
13.Penyalah gunaan obat-obatan
14.Psikodinamik
PROSES PERJALANAN PENYAKIT

Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa
awal sampai dengan umur pertengahan dengan melalui
beberapa fase antara lain:
1. Fase Prodomal
Berlangsung antara 6 bulan sampai 1tahun
Gangguan dapat berupa :
Self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam
pekerjaan, gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan
persepsi.
2. Fase Aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan
Gangguan dapat berupa gejala psikotik: Halusinasi, delusi,
disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan
perilaku, disertai kelainan neurokimiawi
3. Fase Residual
Kien mengalami minimal 2 gejala:
gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya
TAHAPAN HALUSINASI DAN DELUSI YANG BIAS
A MENYERTAI GANGGUAN JIWA

1. Tahap Comforting
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan
 berdosa, klienbiasanya mengkompensasikan stressornya dengan
coping imajinasi .
2. Tahap Condeming
Timbul kecemasan moderate , cemas biasanya makin meninggi
selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, 
klien merasa takut apabila  orang lain ikut mendengarkan apa-apa
yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri (with drawl)
3. Tahap Controling
Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang
timbul
tetapisuara tersebut terusmenerus mengikuti, sehingga menyebab
kan klien susah berhubungan dengan orang lain
4. Tahap Conquering
Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam
apabila tidak diikutiperilaku klien dapat bersipat merusak atau
dapat timbul perilaku suicide
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

Tanda dan gejala depresi antara lain:


1. Alamperasaan affect(tumpul dan mendatar)
2. Menarik diri/mengasingkan diri(with drawn)
3. Delusi atau waham yaitu keyakinan yang tidak
rasional
4. Halusinasi
5. Merasa depresi, sedih, atau stress tingkat
tinggi secara terus-menerus
6. Kesulitan untuk melakukan pekerjaan
7. Paranoid (cemas/takut) pada hal-hal yang bagi
orang normal tidak perlu ditakuti
8. Suka menggunakan obat hanya demi
kesenangan
9. Memiliki pemikiran untuk bunuh diri
10. Terjadi perubahan diri yang cukup berarti
11. Memiliki emosi/ perasaan yang mudah
berubah-ubah
12. Terjadi perubahan pola makan yang tidak
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa

13. Terjadi perubahan pola tidur yang


tidak seperti biasannya
14. Kekacauan alam pikir
15. Gaduh, gelisah, tidak dapat
diam,mondar-mandir, agresif, bicara
dengan semangat dan gembira
berlebihan
16. Kontak emosional amat miskin, sukar
diajak bicara, pendiam
17. Tidak ada atau kehilangan kehendak (
avaliation), tidak ada
inisiatif,monoton,serta tidak ingin apa-apa
dan serba malas ddan selalu terlihat sedih
PATOFISIOLOGI GANGGUAN JIWA

Penderita yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri


biologis yang khas terutama pada susunan dan struktur saraf pusat,
dimana penderita biasanya mengalami pembesaran ventrikel ke III
bagian kiri. Ciri lainnya pada penderita yakni memiliki lobus
frontalis yang lebih kecil dari rata-rata orang yang normal.
Penderita yang mengalami gangguan jiwa dengan gejala takut serta
paranoid (curiga) memiliki lesi pada daerah Amigdala sedangkan
pada penderita skizofrenia memiliki lesi pada area Wernick’s dan
area Brocha bahkan terkadang disertai dengan Aphasia serta
disorganisasi dalam proses berbicara.
PATOFISIOLOGI GANGGUAN JIWA

Kelainan pada struktur otak atau kelainan yang terjadi


pada sistem kerja bagian tertentu dari otak juga dapat
menimbulkan gangguan pada kejiwaan. Sebagai contoh,
masalah komunikasi di salah satu bagian kecil dari otak
dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi secara luas. Hal
ini akan diikuti oleh kontrol kognitif, tingkah laku, dan
fungsi emosional yang diketahui memiliki keterkaitan erat
dengan masalah gangguan kejiwaan
PATOFISIOLOGI GANGGUAN JIWA

Beberapa jenis gangguan pada struktur otak yang berakibat pada gangguan
jiwa, antara lain:
 Gangguan pada cortex cerebral yang memiliki peranan penting dalam
pengambilan keputusan, pemikiran tinggi, dan penalaran dapat dilihat pada
penderita waham.
 Gangguan pada sistem limbik yang berfungsi mengatur perilaku emosional,
daya ingat, dan proses dalam belajar terlihat pada penderita perilaku
kekerasan dan depresi.
 Gangguan pada hipotalamus yang berperan dalam mengatur hormon dalam
tubuh dan perilaku seperti makan, minum, dan seks dapat terlihat pada
penderita bulimia, anoreksia, dan disfungsi seksual. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada bagian otak tertentu juga dapat mengakibatkan gangguan
jiwa.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai