JIWA
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Linda Rahayu (A01802441)
2. Meliya Dwi Febriyanti (A01802445)
3. Mustika (A01802449)
4. Nisa Ismi Luthfiyah (A01802453)
5. Putri Denta A. (A01802457)
6. Rini Andiani (A01802461)
7. Selva Yunita (A01802465)
8. Siti Sukaisih Ummaroh(A01802469)
9. Tri Prasetyo Adi W. (A01802473)
Biologis
Pengalama Psikoedukasi
n traumatis
Gangguan jiwa
Pemahaman
Stressor dan keyakinan
psikososial agama kurang
Koping tidak
konstruktif
Penyebab Gangguan Jiwa
1.Pengalaman traumatis
sebelumnya
2. Faktor biologi
Faktor Genetik
3. Gangguan sturktur dan fungsi
otak
4. Neurotransmitter
Neurotransmiter adalah senyawa
organik endogenus membawa
sinyal di antara neuron.
Neurotransmitter terdiri dari:
Dopamin, Serotonin, Norepinefrin,
Asetilkolin, Glutamat
5. Faktor psikoedukasi
6. Faktor koping
Faktor-faktor Penyebab
Gangguan Jiwa
C. Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial meliputi:
1. Kestabilan keluarga
2. Pola mengasuh anak
3. Tingkat ekonomi
4. Perumahan : perkotaan lawan perdesaan.
5.Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka
dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
yang tidak memadai
6. Pengaruh rasial dan keagamaan
7. Nilai-nilai
FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI
(PENCETUS ) GANGGUAN JIWA
Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa
awal sampai dengan umur pertengahan dengan melalui
beberapa fase antara lain:
1. Fase Prodomal
Berlangsung antara 6 bulan sampai 1tahun
Gangguan dapat berupa :
Self care, gangguan dalam akademik, gangguan dalam
pekerjaan, gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan
persepsi.
2. Fase Aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan
Gangguan dapat berupa gejala psikotik: Halusinasi, delusi,
disorganisasi proses berfikir, gangguan bicara, gangguan
perilaku, disertai kelainan neurokimiawi
3. Fase Residual
Kien mengalami minimal 2 gejala:
gangguan afek dan gangguan peran, serangan biasanya
TAHAPAN HALUSINASI DAN DELUSI YANG BIAS
A MENYERTAI GANGGUAN JIWA
1. Tahap Comforting
Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan
berdosa, klienbiasanya mengkompensasikan stressornya dengan
coping imajinasi .
2. Tahap Condeming
Timbul kecemasan moderate , cemas biasanya makin meninggi
selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu,
klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa
yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri (with drawl)
3. Tahap Controling
Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang
timbul
tetapisuara tersebut terusmenerus mengikuti, sehingga menyebab
kan klien susah berhubungan dengan orang lain
4. Tahap Conquering
Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam
apabila tidak diikutiperilaku klien dapat bersipat merusak atau
dapat timbul perilaku suicide
Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Beberapa jenis gangguan pada struktur otak yang berakibat pada gangguan
jiwa, antara lain:
Gangguan pada cortex cerebral yang memiliki peranan penting dalam
pengambilan keputusan, pemikiran tinggi, dan penalaran dapat dilihat pada
penderita waham.
Gangguan pada sistem limbik yang berfungsi mengatur perilaku emosional,
daya ingat, dan proses dalam belajar terlihat pada penderita perilaku
kekerasan dan depresi.
Gangguan pada hipotalamus yang berperan dalam mengatur hormon dalam
tubuh dan perilaku seperti makan, minum, dan seks dapat terlihat pada
penderita bulimia, anoreksia, dan disfungsi seksual. Kerusakan-kerusakan
yang terjadi pada bagian otak tertentu juga dapat mengakibatkan gangguan
jiwa.
TERIMAKASIH