HALUSINASI
A. Pengertian
tanpa adanya rangsangan dari luar, dimana gangguan persepsi sensori ini
H. E, 2015).
mendengar suara padahal tidak ada orang yang berbicara (Direja, 2011).
perubahan. Dan ankan ditangkap oleh sistim limbik yaitu amigdala yang
Gannguan pada sitim limbik ini yang akan menyebabkan gangguan pada
emosi, perilaku, dan kepribadian pada diri seseorang. Dan terdapat gejala
C. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan
efektif
3) Faktor psikologis
Kepribadian terdiri dari tiga aspek yaitu: Id, Ego, dan Super
4) Faktor biologis
5) Faktor genetic
2) Faktor bokimia
termasukhalusinasi.
3) Faktor psikologis
4) Perilaku
Adaptif Maladaptif
biasa
Harmonis
Adaptif Maladaptif
Adapun Tanda dan gejala halusinasi menurt Direja, 2011 sebagai berikut :
1. Halusinasi Pendengaran
3. Halusinasi Penghidungan
4. Halusinasi Pengecapan
5. Halusinasi Perabaan
tersengat listrik.
F. Fase-fase Halusinasi
Menurut Stuart dan Laraia (2001) membagi fase halusinasi dalam 4 fase
mengendalikan dirinya
Perilaku klien :
menjijikkan.
Perilaku Klien :
menjadi berkuasa
Perilaku Klien :
halusinasi.
Perilaku Klien :
lain)
c. Aktivitas fisik merefleksikan isi halusinasi seperti perilaku
G. Jenis-jenis Halusinasi
H. Penatalaksanaan Medis
adalah masalah yang harus diatasi, maka selanjutnya klien perlu dilatih
mengatasi halusinasi. Bila ada beberapa usaha yang klien lakukan untuk
tersebut. Apabila cara tersebut efektif, bisa diterapkan, sementara jika cara
yang dilakukan tidak efektif perawat dapat membantu dengan cara-cara
baru.
halusinasi adalah:
kecil.
Cara pemberian: Untuk kasus psikosa dapat diberikan per oral atau
kali pada malam hari atau dapat diberikan tiga kali sehari. Bila gejala
kebutuhan.
gangguan otonomik.
Efek samping yang sangat jarang yaitu alergi, reaksi hematologis.
skizofrenia.
Pambayun (2015).
I. Pengkajian Keperawatan
1) Biologis
menanggapi stimulus.
2) Lingkungan
kelompok.
4) Faktor psikologik
5) Mekanisme koping
7) Perilaku halusinasi
J. Diagnosa Keperawatan
3. Isolasi Sosial
pasien tidak akan larut untuk menuruti apa yang ada dalam halusinasinya.
dengan orang lain. Ketika pasien bercakap-cakap dengan orang lain maka
percakapan yang dilakukan dengan orang lain tersebut Sehingga salah satu
secara terjadwal, pasien tidak akan mengalami banyak waktu luang sendiri
beraktivitas secara teratur dari bangun pagi sampai tidur malam, tujuh hari
halusinasi
terjadi maka untuk mencapai kondisi seperti semula akan lebih sulit.
Untuk itu pasien perlu dilatih menggunakan obat sesuai program dan
berkelanjutan.
Keluarga
Tujuan:
halusinasi
e. Mengenal tanda dan gejala kambuh ulang.
halusinasi.
Tindakan Keperawatan
pasien.
terjadinya halusinasi.
terjadinya halusinasi.
dengan menghardik.
Evaluasi
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Direja, Ade H.S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
: FKUI.
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 1997. Sinopsis Psikiatri Jilid 1. Edis
Stuart & Laraia. 2005. Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan). Jakarta: EGC
Jakarta. EGC
Stuart, G.W, 2016, Prinsip dan Praktik Keperawatan Jiwa Stuart Buku 2 : Edisi