Anda di halaman 1dari 19

Nama kelompok

1.Satri yuliyanti
2.Selfa yunita
3.Siti rosidatun m
4.Tri lestari
HAKIKAT
IBADAH
PENDAHULUAN

• Dari zaman dahulu telah kita ketahui kewajiban kita


sebagai hamba Allah yang lemah adalah beribadah.
Setiap ibadah sebagaimana yang diperintahkan Allah
mengandung maksud tersendiri dan di dalam
pelaksanaannya terdapat hikmah. Segala bentuk dan
jenis ibadah yang di syari’atkan Allah kepada
manusia di janjikan pahala dunia dan akhirat, juga
mengandung hikmah yang luar biasa bagi siapa saja
yang menaatinya
KONSEP IBADAH
Ibadah secara garis besar ada dua arti :
a. Ibadah dalam arti khusus (mudhloh) yaitu
tata aturan ilahi yang secara langsung
mengatur hubungan antara seorang hamba
dengan Tuhannya yang cara, tata cara dan
upacara (ritual) telah ditentukan secara
terperinci dalam Al Qur’an dan As Sunnah
yang biasanya berkisar pada masalah
Thoharoh, Sholat, Zakat, Puasa, Haji.
Lanjutan.......
b.Ibadah dalam arti luas yaitu segala gerak gerik,
tingkah laku serta perbuatan yang mempunyai 3
tanda :
. Niat yang ikhlas sebagai titik tolaknya
 Keridhoan Allah sebagai titik tujuannya
 Amal sholeh sebagai garis amanah
Ibadah adalah kebaktian yang hanya ditunjukkan
kepada Allah, mengambil petunjuk hanya darinya
saj tentang segala persoalan hidup dan akhirat dan
kemudian mengadakan hubungan yang terus
menerus dengan Allah tentang semua itu.
Garis besar

Ibadah adalah kebaktian yang hanya ditunjukkan


kepada Allah, mengambil petunjuk hanya darinya
saja tentang segala persoalan hidup dan akhirat dan
kemudian mengadakan hubungan yang terus
menerus dengan Allah tentang semua itu.
Berikut ini adalah
hakikat ibadah
• Sebagai tujuan diciptakannya manusia,
sebagaimana firman Allah SWT : “Dan tidak
Aku ciptakan jin an manusia melainkan agr
mereka menyembah Ku”
(QS. Az Zariyat: 56)
• Sebagai fitrah manusia, QS. Al A’raf : 72
• Hakikat ibadah adalah menyembah yang
sama dengan mencintai QS. Al Baqarah: 165
IBADAH MAHDHAH
• Ibadah mahdhah adalah ibadah yang dari segi
perkataan, perbuatan telah didesign oleh Alloh
SWT kemudian diperintahkan kepada
Rasulullah untuk mengerjakannya. Seperti
sholat fardu 5 kali, ibadah puasa ramadhan
dan haji.
• Ibadah mahdhah bersifat supra rasional (di
atas jangkauan akal) ,artinya ibadah bentuk ini
bukan ukuran logika karena bukan wilayah
akal, melainkan wilayah wahyu
• Azas ibadah mahdhah adalah “taat”.
Yang dituntut dari hamba dalam
melaksanakan ibadah ini adalah
kepatuhan atau ketaatan.
Jenis Ibadah Mahdhah
1. Wudhu
2. Tayammum
3. Mandi hadats
4. Adzan
5. Iqamat
6. Shalat
7. Membaca al-Quran
8. I’tikaf
9. Shiyam ( Puasa )
10.Haji
11. Umrah
12. Tajhiz al- Janazah
IBADAH GHAIRU
MAHDHAH

• Ibadah Ghairu Mahdhah adalah seluruh


perilaku seorang hamba yang
diorientasikan untuk meraih ridha Allah
(ibadah). Atau dengan kata lain definisi
dari Ibadah Ghairu Mahdhah atau
umum ialah segala amalan yang
diizinkan Allah.
Prinsip-prinsip ibadah
Ghairu Mahdhah
• Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya
dalil yang melarang.
• atalaksananya tidak perlu berpola kepada
contoh Rasulullah s.a.w., Karenanya dalam
ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah
“bid’ah” , atau jika ada yang menyebutnya,
segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah,
maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah,
sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut
bid’ah dhalalah.
Lanjutan…
• Bersifat rasional
• Azasnya “Manfaat”, selama itu
bermanfaat, maka selama itu boleh
dilakukan
Ibadah yang tergolong
dalam Ghairu Mahdhah
• Sedekah
• Tolong Menolong
• Dakwah
• Belajar
• Dzikir
• Menyingkirkan gangguan dijalan
• Bekerja
FUNGSI IBADAH

• Mewujudkan hubungan antara hamba


dengan Tuhannya
• Mendidik mental dan menjadikan
manusia ingat akan kewajibannya
• Melatih diri untuk berdisiplin
HIKMAH IBADAH

• Tidak syirik
• Memiliki ketakwaan
• Terhindar dari kemaksiatan
• Berjiwa sosial
• Tidak kikir
MAKNA SPIRITUAL IBADAH
BAGI KEHIDUPAN SOSIAL

• Pengertian ibadah dalam kehidupan


masyarakat ialah pengabdian kepada
Allah dalam bentuk shalat, puasa, zakat,
haji dzikir dan membaca Al-Quran.
• Ini karena kehidupan tidak hanya untuk
berurusan dengan hal-hal tersebut
melainkan untuk hal-hal yang
menyeluruh, mencakup seluruh aspek
yang dibutuhkan manusia seperti
Lanjutan..

berdagang, bertani dan bekerja, mencari


ilmu dan sebagainya guna
mempertahankan dan mengembangkan
kehidupan itu sendiri.
Maknanya manusia harus menerapkan
apa yang telah disebutkan dalam Al-Quran
dan Hadist ke dalam kehidupan sosial.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai