Anda di halaman 1dari 17

Hakikat Ibadah

Luqman Arief Ramadhana ( 21200000016 )


Razita Nur Sabrian ( 21200000026 )
Rahma Ayu Karnina ( 21200000032 )
Pengertian Ibadah
• Definisi Ibadah Secara Etimologi
Secara etimologi ibadah artinya taat, tunduk, hina dan pengabdian. Jadi Ibadah
adalah bentuk ketaatan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah swt.

• Definisi Ibadah Secara Terminologi


Secara terminologi ibadah suatu ketaatan yang dilakukan dan
dilaksanakan sesuai perintah-Nya, merendahkan diri kepada Allah SWT
dengan kecintaan yang sangat tinggi dan mencakup atas segala apa
yang Allah ridhai baik yang berupa ucapan atau perkataan maupun
perbuatan
Bentuk-bentuk Ibadah
• Ibadah Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan
Tuhannya, yaitu hubungan yang akrab dan suci antara seorang
muslim dengan Allah SWT yang bersifat ritual (peribadatan).
Contohnya : Shalat,zakat,puasa,ibadah haji,umrah,bersuci dari hadast
besar dan kecil
• Ibadah Ghairu Mahdhah
I badah Ghairu Mahdhah adalah segala amalan yang
diizinkan Allah walaupun tidak ada dalil yang jelas memerintahkan
pelaksanaan amal tersebut. Ibadah ghairu mahdhah sering disebut
sebagai ibadah umum atau muamalah,
Contohnya : Belajar, zikir, dakwah, tolong-menolong.
Klasifikasi Ibadah
1. Dilihat dari segi u m u m dan khusus, maka ibadah dibagi dua
macam:

• Ibadah Khoshoh adalah ibadah yang ketentuannya telah


ditetapkan dalam dalil/dasar hukum yang jelas, yaitu
sholat, zakat, puasa, dan haji;

• Ibadah Ammah adalah semua perilaku baik yang dilakukan


semata-mata karena Allah SWT seperti bekerja, makan,
minum , dan t id ur sebab semua itu unt uk menjaga
kelangsungan hidup dan kesehatan jasmani supaya dapat
mengabdi kepada-Nya.
2. Ditinjau dari kepentingan perseorangan
atau masyarakat, ibadah ada dua macam :

a. ibadah wajib ( fardhu ) seperti sholat dan


puasa

b. ibadah ijtima’i (ibadah sosial yang


berkaitan dengan kemaslahatan
masyrakat umum), seperti zakat,haji dan
kurban.
3. Dilihat dari cara pelaksanaannya, ibadah dibagi
menjadi tiga:

• Ibadah jasmaniyah dan ruhiyah (sholat dan puasa)


• Ibadah ruhiyah dan amaliyah (zakat)
• Ibadah jasmaniyah, ruhiyah, dan amaliyah (pergi haji)
4. Ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dibagi
menjadi:
○ Ibadah yang berupa pekerjaan tertentu dengan
perkataan dan perbuatan, seperti sholat, zakat,
puasa, dan haji;
○ Ibadah yang berupa ucapan, seperti membaca
A l - Qur’an, berdoa, dan berdzikir;
○ Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak
ditentukan bentuknya, seperti membela diri,
menolong orang lain, mengurus jenazah, dan
jihad
○ Ibadah yang berupa menahan diri, seperti
berpuasa, dan i’tikaf (duduk di masjid)
○ Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak,
seperti membebaskan utang, atau
membebaskan utang orang lain.
Syarat Sah Ibadah
• Ikhlas

Ikhlas merupakan salah satu makna dari syahadat


bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah
yaitu agar menjadikan ibadah itu mur n i hanya ditujukan
kepada Allah semata.

• Taubat Dari Dosa Dosa


Orang yang rajin beribadah kepada Allah namun dalam waktu yang
bersamaan ia belum bertaubat dari perbuatan syirik dengan berbagai
bentuknya, maka semua amal ibadah yang telah dikerjakannya menjadi
terhapus dan ia menjadi orang yang merugi di akhirat kelak
• Sesuai Tuntunan Syariat
Al Ittiba’ (Mengikuti Tuntunan Nabi Muhammad ) merupakan salah
satu dari makna syahadat bahwa Muhammad adalah utusan Allah, yaitu agar
di dalam beribadah harus sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad .

• Tidak Bid’ah
Jika seseorang melakukan suatu ibadah kepada Allah dengan
sebab yang tidak di syari’atkan, maka ibadah tersebut adalah bid’ah dan
tertolak.
Contohnya : ada orang melakukan Sholat Tahajjud khusus pada malam 27
Rajab dengan dalih bahwa malam itu adalah malam Isro Mi’rajnya Nabi
Muhammad . Sholat Tahajjud adalah ibadah yang dianjurkan, tetapi karena
dikaitkan dengan sebab tersebut yang tidak ada syari’atnya, maka ia menjadi
bid’ah
• Sesuai Dengan Aturan
Ibadah harus sesuai dengan syari’at dalam jenisnya.
Contohnya: bila seseorang menyembelih kuda atau ayam pada hari Iedul
Adha untuk korban, maka hal ini tidak sah karena jenis yang boleh
dijadikan untuk korban adalah unta, sapi dan kambing.

• Dalam Jumlah Yang Tepat


Kalau ada orang yang menambahkan rakaat sholat yang
menurutnya hal itu diperintahkan, maka sholatnya itu adalah bid’ah dan
tidak diterima oleh Allah. Jadi apabila ada orang yang sholat Dhuhur 5
rokaat atau sholat Shubuh 3 rakaat dengan sengaja maka sholatnya tidak
diterima oleh Allah karena tidak sesuai dengan tuntunan Nabi
Muhammad.
• Mengikuti Tata Cara Yang Benar
Seandainya ada orang berwudhu dengan membasuh kaki
terlebih dulu baru kemudian muka, maka wudhunya tidak sah
karena tidak sesuai dengan tata cara yang telah disyari’atkan oleh
Allah dan Rasul Nya di dalam Al Qur’an.

Sesuai Waktu Yang Dianjurkan


Apabila ada orang yang menyembelih korban sebelum sholat
hari raya Idul Adha atau mengeluarkan zakat Fitri sesudah sholat
hari raya Idul Fitri, atau melaksanakan shalat fardhu sebelum masuk
atau sesudah keluar waktunya, maka penyembelihan hewan korban
dan zakat Fitrinya serta shalatnya tidak sah karena tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan oleh syari’at Islam
• Di Tempat Yang Telah Ditetapkan
Apabila ada orang yang menunaikan ibadah haji di
tempat selain Baitulah Masjidil Haram di Mekah, atau melakukan
i’tikaf di tempat selain masjid (seperti di pekuburan, gua, dll), maka
tidak sah haji dan i’tikafnya. Sebab tempat untuk melaksanakan
ibadah haji adalah di Masjidil Haram saja, dan ibadah i’tikaf
tempatnya hanya di dalam masjid.
Urgensi Ibadah
• Menunaikan Hak Allah
Tidak ada yang lebih berjasa terhadap manusia selain
Allah yang telah menciptakan manusia serta melimpahkan rezeki
kepada mereka. Dengan rezeki ini manusia diberikan fasilitas hidup
sejahtera lahir batin dunia dan akhirat.

• Memenuhi Kebutuhan Rohaniah


Kelebihan, keutamaan, dan kemuliaan manusia atau
makhluk lainnya bukanlah terletak pada jasmaninya, melainkan
pada aspek rohaniah dan moral. Kesehatan serta vitalitas rohaniah
dapat dicapai dengan melaksanakan ibadah kepada Allah
● Menempuh Jalan Kebebasan dan Kemuliaan
Penghambaan diri secara utuh dan total kepada Allah akan
membebaskan hati manusia dari penghambaan kepada
sesama makhluk, sebab hati manusia membutuhkan pujaan,
tambatan dan tempat bergantung.

● Untuk Kebahagiaan Hidup yang Kekal


Hidup di dunia hanya sementara, sekedar pengantar kehidupan
yang lebih lama lagi di akhirat kelak. Kesenangan duniawi yang
semu bias saja diraih tanpa ibadah, tetapi kebahagiaan sejati
mustahil didapat dan dinikmati tanpa ibadah
Tujuan Ibadah

▪ Memenuhi kewajiban manusia kepada Allah, sebab Allah menciptakan manusia di


dunia ini hanya diperintahkan untuk menjalankan segala sesuatu yang
diperintahkan oleh Allah.
▪ Mendekatkan diri dan mencari ridha Allah
▪ Tujuan lain dari ibadah adalah ketaqwaan hati. Ketaqwaan yang mencegahnya
dari maksiat, dan mendorongnya untuk melaksanakan perintah-Nya.
▪ Agar kita merasakan pegawasan Allah, sehingga seseorang merasa takut dan
malu dalam berbuat maksiat dan dosa.
▪ Mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda yang senantiasa Allah janjikan
kepada orang-orang mukmin yang beribadah kepada-Nya.
▪ Memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Manfaat Ibadah

• Membuat seseorang dapat merasakan manisnya beriman dengan


menajalankan ibadah. Bagaimana seseorang bisa merasakan manisnya
beriman bila tidak mau mencicipi beribadah.
• Menyebabkan kedekatan hati kepada kebenaran. Hati yang bersih dan
peka akan lebih mudah menerima kebenaran dan menentang kebathilan.
• Memperoleh ketenangan dan kenyamanan di hati
• Memperoleh kemudahan urusan dan rezeki.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai