Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT ibadah

dalam islam

Jayusman
Lektor Kepala Fakultas Syari’ah
UIN Raden Intan Lampung

http://jayusmanfalak.blogspot.com
email:jayusman_falak@yahoo.co.id
• Salah satu prinsip hukum Islam adalah prinsip
Tauhid; bahwa semua manusia berada dalam satu
ketetapan yang sama, yakni ketetapan tauhid yang
dinyatakan dalam syahadat. Berdasarkan ini, maka
pelaksanaan hukum Islam secara umumnya adalah
ibadah—penyerahan diri kepada keseluruhan
kehendak Allah. Prinsip ini mengharuskan manusia
untuk menetapkan hukum sesuai dengan apa yang
diturunkan Allah (dalam al-Qur’an dan hadis).
Pengertian Ibadah Secara Umum Dan Khusus

• Ibadah secara etimologi: taat


• Ibadah secara terminologi: ibadah
mengandung makna menundukkan/
merendahkan diri dan juga cinta; ibadah
merupakan puncak ketundukan diri dan cinta
kepada Allah (Ibnu Taimiyah).
Hakikat Ibadah

• Kenapa kita beribadah kepada Allah?


Ibadah itu tidak mendatangkan manfaat bagi
Allah ataupun menambah kemuliaan-Nya.
Demikian pula mereka yang ingkar tidak
mendatangkan kemudaratan kepada Allah
ataupun mengurangi kemulian-Nya. Ibadah
merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada
Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Lanjutan…

QS Luqman/31: 12
Lanjutan…
QS al-Naml/27: 40
Lanjutan…

• Manusia terdiri dari dua unsur: jasmani dan


rohani. Ibadah merupakan “santapan” rohani
• Ubudiyah kepada Allah merupakan pintu
kemerdekaan dari penghambaan kepada
makhluk
• Ibadah merupakan ujian dari Allah
• Keseimbangan antara kehidupan duniawi dan
ukhrawi
Lanjutan…

• Ibadah merupakan hak Allah atas hamba-Nya.


Rasulullah berkata kepadaku (Muadz) apakah
engkau mengetahui hak Allah atas hamba-
Nya. Aku berkata,” Rasulullahlah yang lebih
tau.” beliau bersabda,” hak Allah atas hamba,
kamu sembah Dia dan jangan sekutukan
dengan yang lain.” ini merupakan manifestasi
dari keimanan kepada-Nya.
Macam-Macam Ibadah

• Ibadah Mahdhah
• Ibadah Ghair Mahdhah
Tujuan Ibadah

• Pada dasarnya ibadah melaksanakan perintah


Allah, menunaikan hak-Nya atas hamba,
mensyukuri nikmat dan anugerah-Nya, dan
tidak dapat dipungkiri terdapat rahasia-rahasia
di dalamnya.
Prinsip-Prinsip Ibadah

1. Prinsip tauhid, melahirkan prinsip


bahwa Hanya beribadah kepada
Allah, dalam redaksi lain:
Berhubungan langsung dengan Allah
tanpa perantara. QS al-Ghafir/40: 60
dan QS al-Baqarah/2: 186
2. Beban hukum (Taklif) ditujukan untuk
memelihara akidah dan Iman, penyucian jiwa,
dan pembentukan pribadi yang luhur. Ibadah
bentuk syukur atas nikmat Allah. Prinsip ini
melahirkan asas Kemudahan dan meniadakan
kesulitan (‘adam al-haraj).
Syarat-Syarat Diterimanya Ibadah

• Prinsip tauhid, melahirkan prinsip


bahwa hanya beribadah kepada Allah.
• Ikhlas adalah landasan diterimanya
ibadah
• Beribadah hanya dengan “praktek”
yang disyari’atkan
Kaedah Yang Berhubungan
Dengan Ibadah

• Al- Syatibi: al-Ashlu fi al-’Ibadat bi al-Nisbah ila


al-mukallaf al-ta’abbud duna al-iltifat ila al-
ma’ani wa ashlu fi al-’adat al-iltifat ila al-ma’ani
(prinsip dalam persoalan ibadat bagi mukallaf
adalah ta’abbud tanpa perlu melihat pada nilai
atau hikmah, sedangkan prinsip dalam
persoalan adat [muamalat] adalah melihat
pada nilai atau hikmah).
• Kaedah senada: al-Ashl fi al-’ibadah al-tauqif
wa al-ittiba’ (Pada dasarnya ibadah itu bersifat
tauqifi [doktrinal] dan sesuai tuntunan).
• Kaedah al-Masyaqqah tajlibu al-taysir
(Kesulitan itu mendatangkan kemudahan).

Anda mungkin juga menyukai