Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA DASAR AJARAN

ISLAM (KDI)
Oleh :
Ali ardin dan Arief Muharram
Kerangka Dasar Ajaran Islam
• AQIDAH
• SYARI’ÁH
• AKHLAK
AQIDAH
Aqidah : Istilah untuk menyatakan iman (kepercayaan) yang teguh dan kuat seorang mukmin yang telah
mengikatkan dari atau membuhulkan (aqada) jiwa dan dirinya kepada Allah yang berintikan tauhid, yaitu
suatu kepercayaan ,pernyataan, sikap meng-Esakan Allah,dan menyampingkan penyembuhan selain
kepada-Nya. Keimanan kepada allah berintikan tauhid, yaitu suatu kepercayaan ,pernyataan, sikap meng-
Esakan Allah,dan menyampingkan penyembuhan selain kepada-Nya
AQIDAH
• Tauhid uluhiyah : ialah hanya menyembah, beribadah semata kepad-Nya, diambil dari kata ilah
(sesembahan) yang tersimpul dalam kalimat tauhid “lailaha illallah” (tiada tuhan yang disembah selain
Allah).Dalam QS Al-Fatihah 1:5 kiat selalu mengucapkan “Iaka na’budu wa iaka nastai’n,” (Hanya
kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohaon pertolongan ).
• Tauhid rubbubiyah : Kepercayaan dan penyerahan yang ikhlas dikenal , ” diambil dari kata Rabb
(Pencipta, Pemelihara, dsb).Ajaran Aqidah yang merupakan misi utama para rasul .
AQIDAH
• Sikap tauhid : Sebagai mukmin-muslim kita hendaklah senantiasa bersikap “mentauhidkan “
(mengesakan) Allah dalam segala tindakan, ditandai antara lain :Bertuhan Yang Maha Esa, menyembah,
memohon pertolongan , dan perlindungan kepada-Nya.Dia adalah tuhan yang tidak ada yang setara
dengan Dia.Mutlak ada,yang zat-Nya tidak dapat dijangkau oleh akal manusia.
AQIDAH
• Aspek Keimanan
Nabi bersabda “ Hendaklah eNgkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
Rasul-rasul-Nya,Hari akhir, dan Iman kepada qadha-qadar yang baik ataupun yang buruk” (Hr,Muslim).
Iman laksana fondasi, tertanam di dalam , tak ada yang mengerti kecuali Tuhan dan diri sendiri.Tetapi
Tuhan memandang jauh kedalam , tempat hati tersembunyi,karena hati tidak bisa dusta, hati kecil, hati
sanubari selalu berkata benar. Itulah pentingnya niat, yang menjadi basis dan landasan perbuatan
seseorang.
AQIDAH
• Indikasi Iman
Tanda-tanda orang beriman banyak , diataranya seperti digambarkan dalam Al-Qur’an .”(QS 8:2).
Tanda iman adalah amal shaleh ,Amal baik, amal yang berguna dan bermanfaat. Tolak ukur baik dan
buruk yang utama adalah Allah dan Rasulnya.Apa saja yang disuruh pasti baik an yang dilarang pasti
buruk,meski kita belum dapat menemukan buktinya.Tapi orang yang tidak beriman, bukan saja akan segan
melakukan yang baik,malah kalau perlu berbuat kerusakan,berbuat keburukan, bukan saja untuk diri sndiri
tapi juga untuk orang lain.
AQIDAH
• Amal Sholeh Ukuranya bermanfaat dan berguna
Secara passive : : Perbuatan-perbuatan yang tidak merugikan dan tidak merusak orang lain
“ Orang islam itu adalah orang dapat selamat orang lain dari tangan dan lisanya”
“Hal yang baik bagi Islamnya seseorang adalah bila ia meninggalkan apa yang tidak berguna.” Bisa berupa
ibadah, contohnya solat,haji,dst.Dan bisa berupa Mu’amalah, perdagangan,pernikahan,pendidikan,dsb.
• Secara aktif : melakukan hal yang bermanfaat bagi manusia
“Sebaik-baik manusia, adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”
AQIDAH
Kedudukan orang yang beramal sholeh
• Akan diberikan kehidupan yang layak di dunia dan pahala yang berganda diakhirat
• Orang yang beriman dan beramal sholeh akan menjadi penguasa di bumi (QS 24:25)
• Orang yang beriman dan beramal saleh akan diberikan kepadanya kemudahan-kemudahan, fasilitas, pahala
yang baik dan tidak bersedih.(QS 18:88)
• Orang yang beriman dan beramal sholeh akan memperoleh petunjuk karena keimananya.(QS 10:9)
• Orang yang beriman dan beramal sholeh akan memperoleh kesuksesan dan keuntungn-keuntungan.(QS
103:1-).
• Orang yang beriman dan beramal sholeh dekat kepada allah dan akan berjumpa dengan-Nya(QS 34:387)
• Orang yang beriman dan beramal sholeh tidak akan teraniaya dan diberi keampunan(QS 3:57).
SYARIÁH
Syariáh : sebutan terhadap pokok ajaran Allah dan Rasul-Nya yang merupakan jalan atau pedoman
hidup manusia dalam melakukan hubungan vertical kepada penciptanya dan hubungan kepada sesamanya
termasuk didalamnya hubungan dengan alam semesta Allah menginformasikan dalam al-qura’an bahwa
Syari’ah itu telah diberikan kepada Nabi dahulu
SYARIÁH
• Ruang lingkup Syariáh : Syari’ah pada garis besarnya terdiri dari : ibadah dan muamalah. Aktifitas
yang berhubungan dengan Allah SWT disebut ibadah khusus (Ibadag Mahdhah), seperti shalat, zakat,
puasa dan haji.Aktifitas yang berhubungan dengan manusia disebut mu’amalah, seperti jual beli, sewa
menyewa, pernikahan ], belajar, bertani, bermasyarakat dsb.
AKHLAK
Akhlak merupakan prilaku yang dibangun berbasis hati nurani. Meskipun ada yang
mengklasifikasikanya menjadi akhlak mulia dan akhlak tercela, tapi pada lazimnya akhlak adalah suatu
sebutan bagi prilaku terpuji yang berakar dari iman. Malah dasar pijakan akhlak adalah Al-Qur’an dan Al-
Sunnah, sehingga prilaku yang tidak berdasar keduanya tidak ada jaminan sebagai akhlak mulia.
Contoh akhlak mulia : bersikap sopan santun kepada orang tua. Al-Qura’an mengajarakan kepada
kita tidak boleh berkata kasar, umpamanya mengucapkan “up, ah, cih” yang menyebabkan orang tua sakit
hatinya. Lebih lagi kalau sampai mengusir, memaki, memukul dan menyakiti fisiknya. Sebaliknya
melakukan cara-cara yang tidak berakhlak, kecual tercela, adalah diancam dengan sanksi moral atau dosa.
Akhlak Kepada Khalik (keapda pencipta ),Allah SWT :Berakhlak kepada Alllah tidak berbeda dengan inti iman
kepada-Nya. Dalam menjalankan iman ini diperlukan akhlak. Puncak dari akhlak kepada Allah disebut ihsan, yaitu :
“Anda menyembah Allah sekan-akan anda melihat Dia. Jika anda tidak melihat Dia, Dia pasti melihat anda.” Prilaku dan
sikap mukmin yang selalu merasakan kehadiran Tuhan inilah “ihsan” yang akan menampilkan seorang mukmin yang
berakhlak terpuji dan mulia.
Akhlak kepada-Nya antara lain :
• Beriman hanya kepada Allah (tauhid)
• Menyembah, beribadah dan berdoa hanya kepada-Nya (memohon rahmat, berkah, dan perlindungan hanya kepada-Nya)
• Menghindari perbuatan syirik menyekutukan Allah, beribadah, berdoa, berlindung kepada selain Allah, atau kepada-Nya bersama
yang selain-Nya.
• Mengikuti, mentaati aturan-aturan hukum berupa perintah dan larangan yang telah diturunkan kepada para Rasul-Nya (Al-Qur;an
dan Al-Sunnah)
• Mencintai, bersyukur, berzikir, tawakal, dan takwa kepada Allah SWT.
Akhlak kepada Rasulullah :
• Agar taat kepada Rasul. Bahwa taat kepada rasul suatu pertanda iman dan bukti taat kepada
Allah.(QS 3:31-31)
• Tidak mencintai sesuatu termasuk kepada keluarga, harta dan profesi lebih dari mencintai Allah dan
Rasulnya (QS 9:24)
• Tidak menyimpang dari Rasul dan mengada-ada dalam ibadah
• Melakukan ibadah-ibadah sunat yang telah dilakukan rasul
• Senantiasa mendoakan Rasul, mengucapkan Shalawat kepadanya, keluarganya dan para sahabatnya
2. Akhlak kepada diri sendiri
• Menyadari untuk apa kita hidup dai mana hendak kemana dan untuk apa?
• Menjaga kehormatan dan harga diri, membersihkan diri lahir dan bathin (lahir dengan berpakaian yang
bersih dan rapi) dan bathin menghindarkan diri dari segala dosa besar, kecil dan hal-hal yang tak
berguna
• Memiliki dan memupuk sifat-sifat terpuji seperti : jujur, ikhlas, sabar, rendah hati, senang menolong,
adil, adil, bijaksan, sederhana, tawakkal.
• Taat menjalankan ajaran agama
• Menjaga lisan, mata, telinga, dan tangan dari segala macam perbuatan yang tercela
3. Akhlak kepada keluarga
• Kepada Ibu Bapa dengan : berbakti, menhormati, menyayangi dan mendoakan keduanya.Sebaliknya
tidak berlaku atau berkata kasar, apalagi sampai menyakiti fisik keduanya. Dan bila keduanya telah
sepuh, tidak mampu lagi berusaha, agar keduanya disantuni dan diberi nafkah
• Kepada istri atau suami dengan senantiasa mejaga kedamaian, ketenangan dan saling menghormati,
saling menyayangi, bersikap jujur dan terbuka, saling tenggang rasa, tidak selingkuh dan saling curiga,
cemburu yang berkelebihan, dan memnuntut hal-hal yang diluar kemampuan
• Kepada anak-anak dengan menumpahkan kasih sayang, memberikan nafkah yang cukup, berlaku adil
dan bijaksana, memberikan pendidikan, agama dan ilmu pengetahuan.
4. Akhlak kepada lingkungan
• Mempehatikan dan merenungkan penciptaan alam semesta serta bersyukur kepada Allah Pencipta-Nya
• Kemudian memanfaatkan alam semesta (lingkungan) dengan sebesar-besarnya bagi kemakmuran hidup
manusia
• Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan flora(tumbuhan) dan fauna(hewan) dan alam
semesta ini untuk kepentingan manusia
• Tidak berlaku zalim, aniaya, atau mengeksploitasi secara semena-mena, seperti penebangan hutan,
penggalian tambang, penambangan pasir, tanah, kapur, tanpa memperdulikan lingkungan, serta
membuat polusi air, udara, tanah dsb.
• Pembinaan Akhlak dan Budipekerti.
Akhlak itu bersumber dari Iman, kepercayaan yang mantap kepada tuhan, serta keyakinan dan
kesungguhan untuk meniru prilaku Nabi-Nya. Beliau diutus memang untuk menyempurnakan akhlak
mulia manusia. Keimanan berada dalam kalbu yang memercikan perasaan halus(dlamir), menumbuhkan
dalam hati nurani (niat ikhlas serta I’tikad yang tulus). Dari dasar yang dalam itu tampilah tindakan-
tindakan terpuji, kesederhanaan dan prilaku yang wajar tiddak lagi dibuat-buat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai