Anda di halaman 1dari 5

RESUME

BUKU “KULIAH AKHLAQ’


(PROF. YUNAHAR ILYAS, Lc.,M.A.)

Disusun oleh :

RAHMAWAN NAJIB
(22.0101.0118)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2023
PENDAHULUAN
Pengertiaan Akhlaq
Secara etimologi akhlaq berarti perbuatan, budi pekerti, tingkah laku, atau tabiat. Dalam akhlaq
mencakup terciptanya keterpaduan antara kehendak Tuhan dan perilaku manusia. Dengan kata
lain tata perilaku manusia dengan makhluk lain, lingkungan, dan alam semesta yang
didaasarkan pada kehendak Khaliq.
Beberapa definisi akhlaq secara istilah,
1. Imam al – Ghazali : akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
2. Ibrahim Anis : akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya
melakirkan macam – macam perbuatan baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran
dan pertimbangan.
3. Abdul Karim Zaidan : adalah nilai dan sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan
sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk,
untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkannya.
Dari 3 definisi di atas menyatakan bahwa akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia yang muncul tanpa dorongan dari luar dan secara spontan jika diperlukan tanpa
pertimbangan lebih dahulu.
Sumber Akhlaq
Sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela menurut Al
– Qur’an dan Sunnah, bukan sekedar berdasarkan akal, pikiran, atau pandangan masyarakat
sebagaimana pada konsep etika dan moral.
Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq Dalam Islam
1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai misi pokok
Risalah Islam.
2. Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam hingga Rasulullah
mendefinisikan agama itu akhlaq yang baik.
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang di hari kiamat.
4. Rasulullah SAW menjadikan baik buruknya akhlaq seseorang sebagai ukuran kualitas
iman.
5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah
SWT.
6. Nabi Muhammad SAW selalu berdoa agar Allah SWT membaikkan akhlaq beliau.
7. Di dalam Al – qur’an banyak ayat yang berhubungan dengan akhlaq baik berupa
perintah untuk berakhlaq maupun ganjaran yang diberikan kepada yang memenuhinya.
Ciri – Ciri Akhlaq Dalam Islam
1. Akhlaq Rabbani :
Menegaskan bahwa akhlaq bukanlah moral yang kondisional dan situasional, tetapi
benar – benar memiliki nilai mutlak.
2. Akkhlaq Manusiawi ;
Akhlaq yang benar – benar memelihar eksistensi manusia sebagai makhluk terhormat
sesuai dengan fitrahnya.
3. Akhlaq Universal :
Akhlaq yang sesuai dengan kemanusiaan yang mencakup aspek hidup manusia, baik
dalam dimensi vertical maupun horizontal.
4. Akhlaq Keseimbangan :
Memenuhi tuntutan kebutuhan jasmani dan rohani, kebahagiaan dunia dan akhirat,
kebutuhan pribadi dan bermasyaakat harus seimbang.
5. Akhlaq realistic :
Ajaran akhlaq dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia sebagai
makhluk yang memiliki kelemahan dapat berbuat dosa. Oleh sebab itu Islam memberi
kesempatan ampunan dosa kepada yang mau bertaubat.

PEMBAHASAN
Ruang Lingkup Akhlaq
A. Akhlaq Terhadap Allah SWT
• Taqwa, bagaimana kita patuh terhadap perintahnya dan memelihara diri dari
larangannya.
• Cinta dan ridho, bagaimana kita secara sadar dengan dorongan hati mencintai
Allah dengan penuh kasih sayang supaya mengharap ridho – Nya.
• Ikhlas, berbuat dan beribadah tanpa pamrih senantiasa ingin diridhoi Allah.
• Khauf dan raja’, adalah rasa takut dan harap yaitu sepasang sikap batin yang
harus dimikili setiap Muslim secara seimbang.
• Tawakal, bagaimana sikap kita berserah diri kepada Allah atas kehendak Nya.
• Syukur, mengakui nikmat Nya dalam batin, membicarakannya secara lahir,
menjadi sarana untuk taat.
• Muraqabah, kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan
Allah SWT.
• Taubat, Kembali dari sifat tercela menuju ketaatan.

B. Akhlaq Terhadap Rasulullah SAW


• Mencintai dan memuliakan, dapat dilakukan dengan meneladani dan
melaksanakan sunnah Beliau.
• Mengikuti dan menaati, menerima dan mengikuti setiap ajaran yang dibawa
oleh Rasulullah SAW.
• Mengucapkan sholawat dan salam, karena perintah Allah SWT sebagai
pengormatan dan rasa cinta terhadap Beliau.
C. Akhlaq Pribadi
• Shidiq (benar atau jujur), seorang muslim harus dalam keadaan benar lahir batin
dengan keimanannya kepada Allah. Dan agar selalu membawa kebaikan.
• Amanah, tidak sempurna iman seseorang yang tidak Amanah atau tidak dapat
dipercaya dan tidak sempurna agamanya jika seseorang tidak menunaikan
janjinya.
• Istiqamah, sikap teguh mempertahankan iman Islam sekalipun menhadapi
cobaan dan godaan.
• Iffah, memelihara diri dari hal yang akan merendahkan, merusak, dan
menjatuhkan kehormatannya.
• Mujahadah, melakukan segala upaya demi menjauhkan dari keburukan secara
lahir dan batin.
• Syaja’ah, sifat berani yang berdasarkan keimanan serta kebenaran dan dengan
penuh pertimbangan.
• Tawadhu’, sifat rendah hati dan tidak sombong atau takabur. Tidak
merendahkan dan menganggap lebih baik dari orang lain.
• Rasa malu, perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan hal yang
merendahkan diri dan tidak baik. dapat disandingkan dengan iffah.
• Sabar, menahan diri dari sesuatu yang tidak disukai senantiasa untuk mendapat
ridho Allah SWT.
• Pemaaf, sikap memberi maaf kepada kesalaahn orang lain tanpa rasa benci dan
keinginan balas dendam.

D. Akhlaq Dalam Keluarga


• Birrul walidain, berbakti kepada kedua orang tua karena ridho Allah terletak
pada orang tua, murka Allah juga adalah murkanya orang tua.
• Hak, kewajiban, dan kasih sayang suami istri,
Hak Bersama : hak tamattu’ badani, hak saling mewarisi, hak nasab anak, hak
mu’asyarah bi al ma’ruf.
Kewajiban suami kepada istri : mahar, memberi nafkah, menggauli dengan
baik, membimbing agamanya.
Kewajiban istri kepada suami : patuh, bergaul dengan suami secaras baik.
• Kasih sayang dan tanggung jawab terhadap anak, orang tua harus
membesarkan, merawat, mendidik, menafkahi anaknya denfan tanggung jawab
sebagai Amanah dan penuh kasih sayang.
• Silaturrahmi dengan karib kerabat, memelihara hubungan baik sesama
anggota keluarga atau kerabat dimasukan Allah SWT menjadi sifat orang yang
mempunyai amal mulia.

E. Akhlaq Bermasyarakat
• Bertamu dan menerima tamu,
Bertamu : sebelum masuk rumah orang hendaknya meminta izin dengan sopan
dan mengucap salah dahulu, mengetuk pintu max 3x jika tidak ada balasan
hendaknya segera pulang dan tidak dianjurkan untuk mengintip ke dalam,
jangan bertamu sembarang waktu, dan bertamu seperlunya.
Menerima tamu : kita wajib memuliakan tamu yang datang, tidak boleh pilih
kasih dalam menjamu tamu, wajib memberi buah tangan.
• Hubungan baik dengan tetangga, “….. , barang siapa kepada Allah dan hari
akhir hendaklah ia memuliakan tentangganya dan tamunya.” HR. Bukhari dan
Muslim.
• Hubungan baik dengan masyarakat,
Kewajiban sosial sesame muslim : menjawab, menjenguk yang sakit,
mengiringi jenazah, mengabulkan undangan, mendoakan orang bersin.
Toleransi agama : mengormati keyakinan umat lain, tidak boleh memaksakan
kesakinan satu sama lain, tidak boleh menghina dan menghina agama lain.
• Pergaulan muda -mudi, berjabat tangan, memberi salam, khalwah.
• Ukhuwah Islamiyah, menunjukan rasa persaudaraan sesame Muslim di
seluruh dunia tanpa memandang ras, suku, maupun bangsa dan
kewarganegaraan.

F. Akhlaq Bernegara
• Musyawarah, “…., karena itu maafkan mereka, mohonkanlah ampunan bagi
mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” QS. Ali
Imran 3: 159
• Menegakan keadilan, memberikan hak seimbang dengan kewajiban atau
memberi seseorang dengan kebutuhannya. Dalam bernegara hal ini berlaku
dalam hukum.
• Amar ma’ruf nahi munkar, menegakan kebaikan dan menolak dan mencegah
terjadinya keburukan atau kejahatan dengan menggunakan akal sehat dan hati
Nurani.
• Hubungan pemimpin dengan yang dipimpin,
Kriteria pemimpin yang baik :
- Beriman kepada Allah SWT,
- Mendirikan sholat,
- Membayar zakat,
- Tunduk dan patuh kepada Allah SWT.

Kepatuhan kepada pemimpin dilihat dari 2 hal :


(1) Factor kualitas dan integritas.
(2) Factor arah dan corak kepemimpinan.
Persaudaraan antara pemimpin dan yang dipimpin tetap dilandaskan pada
ukhuwah Islamiyah sekalipin dalam struktur bernegara terdapat hirarki
kepemimpinan yang harus dipatuhi oleh rakyat terhadap pemimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai