Anda di halaman 1dari 21

Akhlaq

Hanan Edelwina Nur Azizah


23014001
Pengertian
Kata Akhlak berasal dari kata “khalaqa” dengan akar kata
khuluqan (bahasa Arab), yang berarti, perangai, tabi’at, dan adat, atau
dari kata khalqun yang berarti, kejadian, buatan, atau ciptaan.
Jadi secara etimologis akhlak berarti perangai, adat, tabi’at, atau
sistem perilaku yang dibuat. Dengan demikian, secara kebahasaan
akhlaq bisa baik dan bisa buruk, tergantung kepada tata nilai yang
dijadikan landasan atau tolak ukurnya.
Secara Istilah
• Ibnu Maskawiyah (941-1030 M) : Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih
dahulu.Keadaan ini terbagi menjadi dua,ada yang berasal dari tabiat aslinya,ada pula yang
diperoleh dari kebiasaan yang berulang-ulang.

• Imam Al-Ghozali (1055-1111 M): akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam
dalam jiwa yang mendorong perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran.

• Ahmad Amin mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang dibiasakan. Maksudnya,


sesuatu yang mencirikan akhlak itu ialah kehendak yang dibiasakan, maka kebiasaan itu
dinamakan akhlak.
ciri-ciri
• perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
• perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran.
• perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau
tekanan dari luar.
• perbuatan yang dilakukan dengan sesungguh-sungguhnya
• perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas hanya semata-mata karena Allah SWT
Pembagian Akhlak
• Akhlakul Mahmudah (Terpuji): semua perbuatan-perbuatan baik yang diperintahkan dan
disenangi Allah. Contoh: zikir, berdoa, ibadah, murah hati, dsb.

• Akhlakul Mazmumah (Tercela): semua apa yang telah jelas dilarang dan dibenci oleh Allah
swt yang merupakan segala perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji. Contoh:
hasad, dengki, sombong, takabur, riya, dsb.
ruang lingkup
• Akhlak Terhadap Allah
SWT
• Akhlak Terhadap Rasul
• Akhlak Terhadap Al-Quran
• Akhlak Terhadap Makhluk
akhlak terhadap allah swt
• Beriman kepada Allah SWT
• Takwa
• Bersyukur
• Tawakkal
• Bertaubat
Akhlak terhadap rasul
• Mencintai dan memuliakan Rasul
• Mentaati dan meneladani Rasul
• Membaca shalawat
• Mengimani dan mengakui bahwa
Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT
Akhlak terhadap al-quran
• Mengimani Al quran
• Mepelajari Al quran
• Mengamalkan Al quran
Akhlak terhadap makhluk

Sesama manusia Keluarga


• Sopan santun • Sopan santun
• Tidak saling meremehkan/ merendahkan orang • Berbakti kepada orang tua
lain • Mendoakan
• Saling sayang • Mentaati perintahnya
• Tolong menolong • Menyayangi dan
mencintai
Akhlak terhadap makhluk
Diri sendiri
• Memelihara kesucian dan kehormatan diri
• Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari
Allah.
• Memelihara kerja akal pikiran.
• Memelihara kemuliaan dan kehormatan diri
persamaan akhlak dan etika
• Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika juga bisa
dimaknai dengan : (1) Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak), (2) Kumpulan asas/nilai yang berkenaan dengan akhlak, (3) Nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan / masyarakat.

persamaan:
• ilmu yang membicarakan tentang persoalan baik dan buruk
• seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan yang
bersifat tetap, statis, dan konstan tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang.
• sama sama menjadi prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur harkat dan martabat
kemanusiannya.
etika komunikasi dalam islam
Komunikasi adalah kegiatan interaksi manusia antara satu orang maupun lebih, diantara
arti komunikasi sendiri ialah proses pertukaran informasi antar individu melalui tingkah
laku atau tanda-tanda. Dari pandangan islam, berkomunikasi mempunyai etika, dimana
komunikasi yang beretika memastikan bahwa orang lain dapat memahami apa yang kita
katakan ketika kita berkomunikasi dengan mereka. Yang dimaksud ialah komunikasi yang
ber-akhlak al-karimah dan biasa disebut komunikasi yang memiliki etika.
bentuk etika dalam islam
Jalaludin Rakhmat dalam Islam Aktual: Refleksi Sosial Seorang Cendikiawan Muslim
menyebutkan terdapat enam etika komunikasi dalam Islam.
• Qawlan Sadidan (perkataan yang benar), diartikan sebagai “pembicaraan yang
benar”, “jujur”, “tidak bohong”, “lurus”, “tidak berbelit-belit”. Dalam al-Quran, kata
qawlan sadidan disebutkan sebanyak dua kali. Pertama, Allah menyuruh dalam
persoalan mengurus anak yatim dan keturunan. Kedua, Allah memerintahkan qawlan
sadidan sesudah takwa. Rasulullah selalu mencontohkan dalam kehidupan sehari-
hari dalam bertutur kata yang benar dan lurus.
• Qawlan Baligha (efektif, tepat sasaran), Dalam Bahasa Arab, kata “baligh” memiliki
arti sampai, tepat sasaran, atau mencapai tujuan. Jika diartikan dalam konteks
komunikasi, “baligh” memiliki arti fasih, jelas maknanya, tepat mengungkapkan apa
yang dikehendaki. Dengan demikian, qawlan baligh memiliki arti prinsip komunikasi
yang paling efektif.
3. Qawlan Ma’rufan (perkataan yang baik, pantas), memiliki makna
pembicaraan yang bermanfaat yang menimbulkan kebaikan. Apapun
yang keluar dari mulut kita haruslah mengandung perkataan nasihat,
perkataan yang baik-baik yang dapat menyejukan hati pendengarnya.
Hendaknya kita selalu menghindari perbuatan mencari kesalahan
orang lain, mengkritik serta menjelekkan mereka.

4. Qawlan Karima (perkataan yang mulia), merupakan perkataan


yang mulia yang dibarengi dengan rasa hormat, enak didengar, lemah
lebut, dan bertata krama. Islam mengajarkan untuk selalu
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dan tutur kata yang
mulia kepada siapapun.
5. Qawlan Layyina, memilki arti perkataan yang lemah lembut,
dengan suara yang enak didengar, penuh keramahan, sehingga
menyejukan hati lawan bicaranya.

6. Qaulan Maysura, merupakan salah satu tuntunan untuk melakukan


komunikasi dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan
melegakan perasaan. Dalam komunikasi,
Is
baik secara lisan ataupun
tulisan hendaknya selalu menggunakan
i bahasa yang ringkas dan
mudah dimengerti.
sikap umat islam terhadap alat komunikasi dan
pemanfaatannya
sikap yang seimbang, bijaksana, dan bertanggung jawab. Umat Islam harus memanfaatkan
alat komunikasi sebagai sarana untuk menyampaikan kebenaran, kebaikan, dan keadilan,
serta untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan hubungan sosial. Umat
Islam juga harus menjaga etika dan norma dalam berkomunikasi, serta menghindari hal-hal
yang dapat merusak akhlak, iman, dan kesejahteraan diri dan orang lain.
sikap umat islam terhadap alat komunikasi dan
pemanfaatannya
• Menggunakan alat komunikasi untuk berdakwah, menyebarkan
ilmu, dan memberikan nasihat yang baik kepada orang lain.
• Menggunakan alat komunikasi untuk menjalin silaturahim,
mempererat persaudaraan, dan menyelesaikan masalah secara
baik dan adil.
• Mengatur waktu, tempat, dan situasi dalam menggunakan alat
komunikasi, agar tidak mengganggu ibadah, pekerjaan, keluarga,
dan hak-hak orang lain.
Cyber Crime sebagai salah satu pelanggaran
etika dan norma
Cybercrime adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan dengan komputer atau
jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam
kejahatan dunia maya antara lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan
kartu kredit/carding, confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dll.
Cyber Crime sebagai salah satu pelanggaran
etika dan norma
Cyber crime merupakan pelanggaran etika dan norma karena bertentangan dengan nilai-nilai moral,
hukum, dan kemanusiaan. Cyber crime juga merendahkan martabat dan hak asasi manusia, serta
mengganggu ketertiban dan kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, cyber crime harus dicegah dan
ditindak dengan tegas oleh pihak yang berwenang. Selain itu, masyarakat juga harus meningkatkan
kesadaran dan kewaspadaan dalam menggunakan internet dan teknologi komputer, serta menghormati
etika dan norma yang berlaku di dunia maya.

Anda mungkin juga menyukai