Anda di halaman 1dari 7

HAL – HAL YANG DAPAT MERUSAK AKIDAH

Rahmawan Najib
(22.0101.0118)
Manajemen, Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia
Email : wnajib027@gmail.com
No wa : 08 224 778 222 9
ABSTRAK
Setiap umat muslim yang baik semestinya mempunyai akidah yang baik karena akidah mencerminkan
iman dan ketaatan yang teguh terhadap Allah SWT, dengan segala pelaksanaan beribadah, beriman
kepada para malaikat Allah, rasul – rasul Allah, kitab – kitab Allah, hari akhir, takdir baik dan buruk,
serta permasalahan yang berlandaskan Agama dalam Al – Qur’an dan As – Sunnah. Akidah sendiri
berasal dari kata dalam Bahasa Arab yaitu al – ‘aqdu yang berarti “ikatan”. Istilah lainnya antara lain
at – tautsiiqu yang berarti "kepercayaan atau keyakinan yang kuat", al-ihkaamu yang artinya
"mengokohkan", dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti "mengikat dengan kuat". Dari istilah – istilah
tersebut akidah dapat didefinisikan sebagai iman yang kuat dan teguh yang mengikat di dalam hati.
Jadi, Akidah adalah pokok dalam Agama Islam, yang menegaskan bahwa Allah SWT satu-satunya
tuhan yang berhak disembah, menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang
harus diteladani oleh setiap muslim, serta meyakini, dan mengamalkan rukun Islam dan rukun Iman.

Kata kunci : Akidah; Iman; Ikatan; Ketaatan; Al -Qur’an

PENDAHULUAN
Pengertian Akidah Secara etimologis aqidah berakar dari kata ‘aqidaya’qidu ’aqdan-
aqidatan. Kaitan antara arti kata “aqdan” dan “aqidah” adalah keyakinan itu tersimpul dengan
kokoh di dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian. Jadi aqidah adalah sesuatu
yang diyakini oleh seseorang. Namun secara terminologi, Akidah adalah beberapa perkara
yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi
keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keraguankeraguan. Akidah telah dijabarkan
dalam Al-Qur’an dalam surah (Al-Maidah [5] 15-16) yang artinya; “Sesungguhnya telah
datang kepadamu cahaya dari Allah SWT. Dan kitab yang menerangkan. Dengan kita itulah
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan dan dengan
kitab itu pula Allah mengeluarkan orang-orang dari gelap gulita kepada cahaya yang terang
benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
Salah satu ciri orang yang beriman adalah memiliki Akidah yang baik dan kuat. Karena,
jika seseorang memiliki akidah yang baik maka orang itu pasti memiliki komitmen yang utuh
kepada Allah SWT. Ciri-ciri orang yang memiliki Akidah yang baik adalah, punya rasa takut
terhadap Allah, menjauhkan diri dari kegiatan yang sia-sia, tawakal, sabra dan masih banyak
lagi. Tetapi akidah dapat dirusak oleh beberapa hal diantaranya :
1. Syirik dan Nifaq

2. Kufur

3. Murtad

4. Khurafat

5. Tahayul

6. Munafik

7. Bid’Ah
Bukan Orang tua, keluarga atau teman sekalipun, yang bisa membentengi dan menjaga
diri kita dari perilaku yang dapat merusak akidah hanyalah diri kita sendiri, kita harus lebih
pandai dalam memilah suatu perilaku.

METODE
Penyusunan dan penulisan makalah ini adalah deskriptif analitis, yaitu dengan mencari
unsur – unsur, ciri – ciri, sifat – sifat dari topik pada pembahasan makalah ini. Metode yang
digunakan dimulai dengan menghimpun dan mengumpulkan data atau materi, menganalisis
data, dan menginterpretasikannya. Dalam pelaksanaannya dilakukan memalui Teknik survey,
studi kasus atau membandingan dengan kasus lain, studi komeratif, analisis tingkah laku, dan
analisis documenter. Dengan metode tersebut lalu materi dan data dapat disusun secara
sistematis supaya ilmu dan pengetahuan dapat tersampaikan dengan mudah.
Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian berupa; (1) buku-buku teks dan
referensi, yang berisikan tentang akidah dan hal – hal yang dapat merusak akidah; (2) jurnal
atau laporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan
kelanjutan penelitian sebelumnya tentang hal – hal perusak akidah; (3) skripsi, tesis, atau
disertasi yang berkaitan dengan materi akidah; dan 4. majalah, jurnal dan surat kabar, yang
memuat artikel-artikel tentang akidah dan hal – hal yang dapat merusaknya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Syirik
Syirik ialah perbuatan yang menyekutukan, menduakan, ataupun menyamakan
Allah SWT. Syirik merupakan lawan dari tauhid atau mengesakan Allah SWT,
sehingga menyebabkan dosa besar. Orang yang berbuat syikir disebut musyrik. Yaitu
orang yang meyakini dan memohon selain kepada Allah. Berikut ancaman bagi
musyrikin QS. An Nisa : 48, Tidak akan pernah diampuni oleh Allah subahanahu wa
ta’ala. QS. Al Maidah : 72,. Kekal abadi di dalam neraka karena diharam kan bagi orang
musyrik masuk surga. QS. Al An’am : 88, Dapat menghapus kan pahala seluruh amal
kebaikan nya. QS. Al Luqman : 13, Dosa besar atas kedzalimannya, karena dzalim
paling besar adalah syirik.
Dalam hal kemusrikan, syirik terdapat beberapa jenis dan macamnya seperti
dibahawah ini. Yang pertama adalah jenis syirik yang dibagi menjadi syirik besar dan
syirik kecil. Syirik besar, ialah memaling kan suatu dalam bentuk ibadah selain kepada
Allah. Baik dari do’a, memohonkan pertolongan, dan muhhabah. Syirik kecil tidak akan
menjadikan muslim keluar dari Agama Islam, tetapi dia mengurangi ketauhidannya.
Syirik zhahir (nyata) : berbentuk ucapan dan perbuatan. Syirik khafi (tersembunyi) :
berbentuk niatan dalam hati, contohnya riya’. Lalu macam – macam syirik yang dibagi
menjadi Syirik Uluhiyah yaitu beribadah atau berdoa kepada selain Allah. Baik dalam
bentuk doa yang memiliki sifat ibadah ataupun doa dalam menyelesaikan masalah.
Syirik Rububiyah yaitu menyekutukan selain Allah sebagai pengatur alam semesta dan
seisi nya termasuk juga kepada makhluk ciptaan Nya. Hal semacam ini bisa disebut
sebagai syiirik yang sering di lakukan oleh orang-orang kafir.

B. Nifaq
Nifaq berarti menutupi kekufuran dan memperlihatkan keimanan. Orang yang memiliki
sifat nifaq disebut munafik. Apa yang dia ucapkan berbeda dengan tindakan yang dia
perbuat. Diumpamakan seekor tikus jika dicari di suatu lubang maka akan keluar
memalui lubang yang lain. Orang yang munafik susah di ketahui kebenaran ucapannya.
sebagimana susahnya mengetahui tembusan lubang tikus di padang pasir. Allah
memperingatkan kita dalam firman Nya QS. At Taubah : 67, “Sesungguhnya orang-
orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik”. Maka dari itu kita harus waspada
terhadap ucapan dan janji kita. Karena dalam QS. At Taubah ayat 77 Allah mengancam
akan menetapkan kemunafikan dalam hati hingga hari jika kita berbuat munafik dan
dusta.
Nifaq juga ada jenisnya yaitu dalam bentuk perbuatan dan keyakinan. Yang
pertama Nifaq dalam i'tiqadi (keyakinan),
Pertama : Mendustakan Rasulullah SAW
Kedua : Mendustakan sebagian yang dibawa oleh Rasulullah SAW
Ketiga : Membenci Rasulullah SAW
Keempat : Membenci sebagian yang dibawa/diajarkan Rasulullah SAW
Kelima : Senang terhadap kemunduran agama Rasulullah SAW
Keenam : Benci terhadap kemenangan agama Rasulullah SAW
Dan yang berikutnya adalah nifaq perbuatan atau Nifaq ‘amali. Nifaq amali ada 4
macam. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam HR. Bukhori dan Muslim.
Yaitu, Apabila dipercaya, ia berkhianat. Apabila berbicara, ia berdusta. Apabila
berjanji, ia mengingkari. Apabila bertengkar, ia curang.
C. Kufur
Dalam terminologi syariat kufur berarti mengingkari suatu bagian dari ajaran
Islam dimana tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi batal atau tidak sempurna.
Menurut Syara‟, kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan RasulNya. Sedang kata
kafir merupakan bentuk kata benda pelaku (isim fa’il) yang terbentuk dari kata ka-fa-
ra yang berarti menutupi. Penyebab terjadinya kekafiran diantaranya adalah faktor
internal : Kepicikan dan kebodohan. Kesombongan dan keangkuhan. Keputusasaan
dalam hidup. Kesuksesan dan kesenangan dunia. Yang kedua faktor eksternal : lahir
dalam keluarga muslim merupakan pemberian Allah di luar kehendak manusia. Jika
selanjutnya menjadi muslim juga merupakan hidayah di luar ikhtiar manusia. Hal ini
bisa berubah sebaliknya, karena faktor pendidikan, dakwah dsb.
Kufur dibagi dua menjadi kufur besar dan kufur kecil. Berikut jenis-jenis kufur
tersebut yang bertama adalah kufur besar antara lain, Kufur takzih (pendustaan):
menyampaikan kebenaran yang bertentangan dengan kenyataan yang sebenarnya.
Kufur kesombongan dengan tetap membenarkan: tetap membenarkan kebenaran yang
dibawa Rasulullah SAW, tapi menolak mengikutinya karena kesombongan
dan keangkuhan. Kufur keraguan: Keragu-raguan dalam meyakini atau melaksanakan
kebenaran. Kufur I’rad (berpaling dari kebenaran): meninggalkan kebenaran dengan
jalan tidak mempelajari dan mengamalkannya. Kufur Nifaq: mengingkari kebenaran
yang dibawa Rasulullah SAW dalam batin tapi tetap menampakkan diri mengikutinya
secara lahir. Yang kedua adalah kufur kecil yaitu mengingkari bagian tertentu dari
Islam yang tanpa bagian itu keislaman seseorang menjadi kurang sempurna. Pelaku
kufur kecil ini disebut kufur amali yang mana termasuk dosa-dosa kufur, tetapi tidak
mencapai kufur besar. Contoh kufur kecil seperti Kufur nikmat (mengingkari atau
menisbatkannya kepada selain pemberinya). Meninggalkan shalat. Mendatangi
peramal. Menyetubuhi wanita dari duburnya.

D. Murtad
Kata murtad berasal dari kata irtadda dan riddah yang artinya: berbalik. Yang
dimaksud berbalik adalah berbalik dari Islam dan kembali ke jalan kekafiran. Dalam
arti lain murtad berarti keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan, atau
perbuatan yang menyebabkan seseorang menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali.
Murtad sendiri terbagi menjadi tiga bagian yakni Murtad dengan Perkataan,
Murtad dengan Perbuatan dan Murtad dengan Iqtiyad atau Keyakinan.
1. Murtad Akidah (Murtad I’tiqadiyah)
Murtad Akidah diperuntukkan oleh orang-orang yang tidak lagi meyakini Agama
Islam, dan tidak lagi meyakini konsep keimanan yang dianut oleh Agama Islam. Misal
saja, orang itu sudah meragukan salah satu rukun iman yakni misalnya iman kepada
Allah SWT. dimana Allah adalah raja dan penguasa dari segalanya. "Demi Allah,
seandainya mereka enggan memberikan ‘anaq/iqal’(zakat), niscaya aku akan
memerangi mereka karena keengganan itu. Sesungguhnya zakat adalah hak harta. Demi
Allah, aku akan memerangi mereka yang memisahkan antara salat dan zakat ... " (H.R.
Bukhari dan Muslim)
2. Murtad Perbuatan (Murtad Fi’liyah)
Diperuntukkan untuk orang yang secara terang-terangan memperlihatkan bahwa
dirinya telah keluar dari Agama Islam seperti, menyembah berhala, menyembah
matahari, menyekutukan Allah dan hal-hal lainnya yang bukan bagian dari ajaran
Agama Islam.
3. Murtad Ucapan (Murtad Qauliyah)
Diperuntukkan untuk orang dengan sengaja mengejek atau menghina agama Islam, Al-
Qur’an, menuduh bahwa semua muslim adalah seorang kafir dan ucapan lainnya yang
merendahkan Agama Islam.

E. Khurafat & Tahayul


Khurâfat secara bahasa berarti takhayul, dongeng atau legenda Sedangkan
khurâfy adalah hal yang berkenaan dengan takhayul atau dongeng. Khurafah adalah
keyakinan yang batil, tentang sesuatu yang sebenarnya tidak memberikan manfaat atau
mudharat, dan tidak sesuai dengan akal yang sehat dan realita yang menyimpang dari
ajaran Islam.Sejarah munculnya khurafat “Apakah kalian tahu kisah tentang khurafah?
Sesungguhnya khurafah adalah seorang lelaki dari Bani Udzrah, yang disenangi oleh
kaum jin di masa Jahiliyah. Khurafah tinggal bersama para jin beberapa waktu.
Kemudian para jin mengembalikannya ke tengah manusia. Kemudian si Khurafah ini
menceritakan kisah-kisah ajaib yang ia lihat. Maka setelah itu manusia punya istilah
baru yaitu: cerita khurafah” (HR. Ahmad no. 25283, dinilai sebagai hadits yang dhaif
oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dha’ifah no. 1712). Hadits ini lemah, namun
memiliki makna yang sejalan dengan perkataan para ulama, bahwa khurafah adalah
cerita tentang hal-hal yang ajaib dan aneh yang merupakan kedustaan.
Dan tahayul, secara bahasa berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang
tergambar pada khayalan seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau
sedang bermimpi. Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam
kategori talhayul, yaitu: Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar
indrawi dengan segala jenisnya, (seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba,
penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang dapat diindera tersebut dari panca indra
kita. Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu
dari unsurnya menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu
hal yang benar-benar terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti
kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.
F. Munafiq
Munafiq merupakan pelaku dari sifat nifâq. Yaitu
sifat keluar dari keimanan secara diam-diam. Atau jika berdasarkan pembahasan nifaq,
munafiq merupakan pembuat lubang didalam hati atau berpura-pura beriman. Sifat
orang munafik ada 3, apabila berjanji mengingkari, apabila berkasta dusta, dan apabila
dipercaya mengkhianati. Makna munafiq yang tercantum dalam Al – Qur’an
sebagaiberikut, Pembohong (QS. Al Hasyr : 11), munafik telah melakukan kebohongan
dengan berkata kepada kafir apa yang sebenarnya tidak terkandung di dalam hatinya.
Kebohongan tersebut juga dilontarkan terhadap Nabi. seperti yang terdapat dalam surat
Al-Munâfiqûn ayat 1. Penipu (QS. An Nisa : 142), di syurah ini menunjukan bahwa
munafik adalah orang yang mencoba menipu Allah dengan malas dan riya’ Ketika
beribadah. Mereka juga melupakan Allah karena tidak pernah berdzikir kepada Allah.
Selain itu juga mereka tidak bertakwa, tidak patuh dan tidak berhusnuzon kepada Allah.

G. Bid’ah
Jika di tinjau dari sudut pandang bahasa, bid’ah adalah diambil dari kata bida’
yaitu al ikhtira‘ mengadakan sesuatu tanpa adanya contoh sebelumnya. Seperti yang
tercantum dalam Kitab Shahih Muslim bi Syarah Imam Nawawi dijelaskan sebagai
berikut: “Dan yang dimaksud bid’ah, berkata ahli bahasa, dia ialah segala sesuatu
amalan tanpa contoh yang terlebih dahulu”. Sedangkan jika ditujukan dalam hal ibadah
pengertian-pengertian bid’ah tersebut diantaranya: “Bid’ah adalah suatu jalan yang
diada-adakan dalam agama yang dimaksudkan untuk ta’abudi, bertentangan dengan al
Kitab (al qur`an), As Sunnah dan ijma’ umat terdahulu“

KESIMPULAN

Dari makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak hal-hal kecil yang tanpa
disadari dapat merusak akidah seseorang. Di lingkungan hidup kita pun tidak menutup
kemungkinan tidak pernah ada orang yang melakukan hal – hal tersebut. Mulai dari adanya
musyrik, murtad, bid’ah dan lain sebagainya. Keyakinan jika tidak dilandasi dengan akidah
yang kuat, seseorang akan dengan mudah terjerumus dalam kesesatan. Oleh karena itu pula,
dibutuhkan sesuatu untuk melindungi diri dari melakukan berbagai hal-hal keji tersebut dengan
cara selalu menegakkan shalat, meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, melatih diri
untuk senantiasa ingat bahwa syirik itu adalah dosa yang paling besar di antara dosa-dosa yang
ada dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT, selalu mengingat Allah SWT di manapun kita
berada.
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Yunahar. (2006). Buku kuliah akidah. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Suryana. (2010). Metode Penelitian : Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Universitas Pendidikan Indonesia.

Awi, Akmal. (2014). Dasar – Dasar Studi Islam. Jakarta. PT. Rajafrafindo Persada.

Fadhilah, Aisyah. Salmawati. Kurnia. (2021). Hal – Hal Yang Dapat Merusak Akidah.
Makasar. UIN Alauddin Makasar.

Anda mungkin juga menyukai