Kelompok 6 : Yuliza Hera Tri Anugraeni Lucky Mu’tamimah Rizki Rifai’i Majid Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Sedangkan
menurut syara’ kufur adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasulnya, baik dengan mendustakannya atau tidak mendustakannya (di sebut orang kafir). Jenis-jenis kufur a. Kufur besar Kufur besar bisa mengeluarkan seseorang dari agama Islam. Terkadang kufur besar terjadi dengan ucapan atau perbuatan yang sangat bertolak belakang dengan iman. Kufur besar ada lima macam, yaitu: 1. Kufur karena mendustakan Misalnya: Jika seseorang berkeyakinan bahwa Nabi Muhammad adalah pendusta, Al Qur’an adalah buatan Muhammad, Al Qur’an tidak otentik berarti dia kufur karena mendustakan wahyu Allah SWT. 2. Kufur karena enggan dan sombong Contohnya adalah kekufuran iblis. Dia percaya Allah itu Maha Esa, tidak ada sesembahan yang wajib disembah kecuali Allah SWT, bahkan Iblis pernah berdialog dengan AllahSWT. Namun iblis tidak mau tunduk kepada Allah karena dia bersikap sombong. 3. Kufur karena ragu Misalnya ada orang yang ragu, apakah Al Qur’an itu wahyu Allah Subhanahu wata’ala atau buatan manusia, atau orang itu ragu terhadap adanya hari kiamat, maka orang tersebut telah terjerumus dalam kekufuran yang akbar.
4. Kufur karena berpaling
Maksud berpaling di sini adalah berpaling dari ajaran agama Islam, dia tidak mau tahu mengenai agamanya, tidak peduli dengan Islam, tidak pernah ibadah, tidak mengenal Islam dan lain sebagainya.
5. Kufur karena nifaq
Bentuknya adalah dengan menampakkan keIslaman secara lahiriah, sedangkan dalam hatin menyembunyikan kekufurannya. b. Kufur kecil Kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, dan ia adalah kufur amali. Kufur amali ialah dosa-dosa yang disebutkan di dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah sebagai dosa-dosa kufur, tetapi tidak mencapai derajat kufur besar. Contohnya : kufur nikmat, membunuh sesame muslim, mengucapkan sumpah dengan nama selain Allah. Perbedaan antara kufur besar dan kufur kecil, yaitu: a. Kufur besar mengeluarkan pelakunya dari Islam dan menghapuskan (pahala) amalnya, sedangkan kufur kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari Islam, juga tidak menghapuskan (pahala)nya sesuai dengan kadar kekufurannya. b. Kufur besar menjadikan pelakunya kekal dalam neraka, sedangkan kufur kecil, jika pelakunya masuk neraka maka ia tidak kekal di dalamnya, dan bisa saja Allah memberikan ampunan kepada pelakunya, sehingga ia tiada masuk neraka sama sekali. c. Kufur besar menjadikan halal darah dan harta pelakunya, kufur kecil tidak. d. Kufur besar mengharuskan adanya permusuhan yang sesungguhnya, antara pelakunya dengan orang-orang mukmin. Orang-orang mukmin tidak boleh mencintai dan setia kepadanya, meskipun ia adalah keluarga terdekat. Adapun kufur kecil, maka ia tidak melarang secara mutlak adanya kesetiaan, tetapi pelakunya dicintai dan diberi kesetiaan sesuai dengan kadar keimanannya, dan dibenci serta dimusuhi sesuai dengan kemaksiatannya. Nifaq Kata An-Nifaq dalam Bahasa arab berasal dari akar kata nȃfaqa- yunȃfiqu-nifȃqan. Kata ini diambil dari kata nafiqȃ, yang berarti salah satu lubang tikus, jika dicari melalui satu lubang, maka tikus itu akan lari dan keluar melalui lubang yang lain. Nifaq menurut syara‟ (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dinamakan demikian karena dia masuk pada syari‟at dari satu pintu dan keluar dari pintu yang lain. Jenis-jenis nifaq Nifaq I’tiqadi (Keyakinan) :Yaitu nifaq Nifaq Amali (perbuatan): Yaitu besar, di mana pelakunya menampakkan melakukan sesuatu yang merupakan keislaman, tetapi menyembunyikan perbuatan orang-orang munafiq, kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan tetapi masih tetap ada iman di dalam pelakunya keluar dari agama dan dia berada hati. Nifaq jenis ini tidak di dalam kerak Neraka. Nifaq jenis ini ada 4 mengeluarkannya dari agama, tetapi macam, diantaranya: merupakan wasilah (perantara) 1. Mendustakan Rasulullah SAW atau kepada yang demikian. Pelakunya mendustakan sebagian dari apa yang beliau berada dalam iman dan nifaq. Lalu bawa. jika perbuatan nifaqnya banyak, 2. Membenci Rasulullah SAW atau maka akan bisa menjadi sebab membenci sebagian apa yang beliau bawa. terjerumusnya dia ke dalam nifaq 3. Merasa gembira dengan kemunduran sesungguhnya. agama Islam. 4. Tidak senang dengan kemenangan Islam. Perbedaan dari nifaq besar dan nifaq kecil, yaitu: 1. Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq kecil tidak mengeluarkannya dari agama. 2. Nifaq besar adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan, sedangkan nifaq kecil adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal perbuatan bukan dalam hal keyakinan. 3. Nifaq besar tidak terjadi dari seorang Mukmin, sedangkan nifaq kecil bisa terjadi dari seorang Mukmin. 4. Pada umumnya, pelaku nifaq besar tidak bertaubat, seandainya pun bertaubat, maka ada perbedaan pendapat tentang diterimanya taubatnya di hadapan hakim. Lain halnya dengan nifaq kecil, pelakunya terkadang bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menerima taubatnya. TERIMAKASI H