A. Nifaq
َ ِّ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ َّ
Nifaq (ُ )النفاقberasal dari kata ُ ِنفاقاُ ومنافقة-ق
ُ ين ِاف- ق
ُ نافyang diambil dari kata ُ( الن ِافقاءnaafiqaa’).ُNifaqُ
secaraُbahasaُ(etimologi)ُberartiُsalahُsatuُlubangُtempatُkeluarnyaُyarbu’ُ(hewanُsejenisُtikus)ُ
dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang
َ َّ
lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata ُ( النفقnafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.
A. Jenis Nifaq
Nifaqُadaُduaُjenis:ُNifaqُI’tiqadiُdanُNifaqُ‘Amali.
• NifaqُI’tiqadiُ(Keyakinan)
Yaitu nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran.
Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan dia berada di dalam kerak Neraka. Allah
menyifati para pelaku nifaq ini dengan berbagai kejahatan, seperti kekufuran, ketiadaan iman,
mengolok-olok dan mencaci agama. Lebih-lebih ketika tampak kekuatan Islam dan mereka tidak
mampu membendungnya secara lahiriyah. Dalam keadaan seperti itu, mereka masuk ke dalam
agama Islam untuk melakukan tipu daya terhadap agama dan pemeluknya secara sembunyi-
sembunyi, juga agar mereka bisa hidup bersama ummat Islam dan merasa tenang dalam hal jiwa dan
harta benda mereka. Berikut ada empat jenis nifaq, yaitu:
1. Mendustakan Rasulullah Saw atau mendustakan sebagian dari apa yang beliau bawa
2. Membenci Rasulullah Saw atau membenci sebagian apa yang beliau bawa.
•ُNifaq ‘Amaliُ(Perbuatan).
Yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada
iman di dalam hati. Pelakunya berada dalam iman dan nifaq Lalu jika perbuatan nifaqnya banyak,
maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq sesungguhnya, berdasarkan sabda
NabiُShallallahuُ‘alaihiُwaُsallam:
“Adaُempatُhalُyangُjikaُterdapatُpadaُdiriُseseorang,ُmakaُiaُmenjadiُseorangُmunafiqُsejati,ُdanُ
jika terdapat padanya salah satu dari sifat tersebut, maka ia memiliki satu karakter kemunafikan
hingga ia meninggalkannya: 1) jika dipercaya ia berkhianat, 2) jika berbicara ia berdusta, 3) jika
berjanjiُiaُmemungkiri,ُdanُ4)ُjikaُbertengkarُiaُmelewatiُbatas.”ُ[4]
1. Nifaq besar mengeluarkan pelakunya dari agama, sedangkan nifaq kecil tidak
mengeluarkannya dari agama.
2. Nifaq besar adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal keyakinan,
sedangkan nifaq kecil adalah berbedanya yang lahir dengan yang batin dalam hal
perbuatan bukan dalam hal keyakinan.
3. Nifaq besar tidak terjadi dari seorang Mukmin, sedangkan nifaq kecil bisa terjadi dari
seorang Mukmin.
4. Pada umumnya, pelaku nifaq besar tidak bertaubat, seandainya pun bertaubat,
maka ada perbedaan pendapat tentang diterimanya taubatnya di hadapan hakim.
Lain halnya dengan nifaq kecil, pelakunya terkadang bertaubat kepada Allah,
sehingga Allah menerima taubatnya.
AllahُSubhanahuُwaُTa’alaُberfirman:
ٌ ص ٌّم بُ ْك ٌم عُ ْم
َي فَ ُه ْم ََل يَرْ ِج ُعون ُ
“Merekaُtuli,ُbisuُdanُbuta,ُmakaُtidaklahُmerekaُakanُkembaliُ(keُjalanُyangُbenar).”ُ[Al-Baqarah:
18]
Juga firman-Nya:
َع ٍام َّم َّرةً أَ ْو َم َّرتَي ِْن ثُ َّم ََل يَتُوبُونَ َو ََل هُ ْم يَذَّكَّ ُرون
َ أَ َو ََل يَ َر ْونَ أَنَّ ُه ْم يُفْتَنُونَ فِي كُ ِِّل
Bagian 2
1. Pengertian riya
Secara bahasa,ُartiُriyaُmerupakanُistilahُyangُberasalُdariُkataُArriyaa’uُyangُberartiُ
memperlihatkan atau pamer. Pengertian riya adalah perbuatan memperlihatkan sesuatu baik barang
atau, perbuatan baik dengan maksud agar dilihat orang lain atau pun mendapat pujian.
Dalam Islam, perbuatan riya sendiri dibenci Allah SWT, karena perbuatan yang dilakukan tidak
didasarkan dengan niat semata-mata hanya untuk Allah SWT. Riya merupakan bentuk syirik kecil
yang dapat merusak ibadah dan mengurangi pahala. Kebaikan yang didasarkan dengan riya tidak
bernilai di hadapan Allah.
Riya muncul akibat kurang iman kepada Allah dan hari akhirat serta ketidakjujuran menjalankan
perintah agama.
2. Hukum riya
Setelah mengetahui arti riya lebih dalam lagi, kalian bisa mengetahui apa itu hukum riya dalam
Islam. Dikatakan sebelumnya, Allah SWT melarang hamba-Nya bersikap riya. Tak hanya itu, Allah
SWT juga meminta hamba-Nya untuk menjauhi segala perbuatan yang merujuk pada riya. Hal
tersebut juga telah tercantum dalam Alquran surah Al Baqarah : 264 yang berbunyi,
Dalam Islam sendiri, hukum sikap riya adalah haram dan digolongkan dalam syirik kecil kepada Allah
SWT.
3. Jenis riya
1. Riya Kholish
Jenis riya satu ini adalah jenis riya perbuatan yang dimaksudkan untuk melakukan ibadah semata-
mata, hanya untuk mendapatkan perhatian dan pujian dari manusia. Riya ini juga terbagi dalam
beberapa jenis, yaitu:
- Riya badan, misalnya memamerkan tubuh langsing dengan alasan karena rajin
berpuasa.
- Riya pakaian, misalnya berhijab panjang hanya karena untuk dianggap sebagai orang
alim.
- Riya ucapan, misalnya melantunkan ayat-ayat Alquran dengan suara yang merdu
dan fasih di hadapan orang hanya karena ingin dipuji.
2. Riya syirik
Riya syirik atau riya niat adalah suatu perbuatan yang dilakukan dengan niat untuk menjalankan
perintah Allah SWT, namun juga dilandasi dengan niat agar mendapat perhatian dan pujian dari
manusia sekaligus.
KELOMPOK 2
anggota:
• Karenina Bachri
Referensi:
1. https://almanhaj.or.id/3164-nifaq-definisi-dan-jenisnya.html
2. https://m.merdeka.com/jatim/nifaq-adalah-sifat-munafik-pahami-pengertiannya-dalam-
agama-islam-kln.html
3. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5798540/riya-adalah-penyakit-hati-yang-harus-
dihindari-ini-ciri-cirinya