Anda di halaman 1dari 12

IMAN:

SISTEM KEYAKINA

DALAM ISLAM
KELOMPOK 6
ANGGOTA

ANNISA PRADITA TJAHYANI


1903750

ELVA NURPADILLAH
1901514

HASNA HANIFATUL AROFAH


1903360
Pengertian iman
Semula kata “iman” dipakai oleh Para ulama memberikan ragam pengertian iman
secara istilah atau syara’, antara lain Ahmad Farid
orang Arab yang berarti (2008:17) mendefinisikan iman adalah
Al-tasdíq dan bila diterjemahkan membenarkan Rasul SAW berkenaan dengan
kedalam bahasa indonesia berarti semua yang disampaikan dari Rab-nya.
Pembenaran dalam pengertian ini mengandung
pengakuan, kepercayaan kepada unsur: 1) penerimaan (qabûl), 2) cinta
sesuatu, atau ketetapan hati. Hati (muhabbah), dan 3) praktik (‘amal). Sementara
itu Al-Adani dan Abdurrahman (2010:234)
(qalb) yang dimaksud disini adalah
mendefinisikan iman asalah ucapan dan
potensi yang tersimpan pada diri setiap perbuatan (qaul wa’ amal), yaitu: 1) ucapan dan
manusia yang berfungsi sebagai amalah hati (qaulul qalb dan ‘amalul qalb), 2)
ucapan dan amalan lisan (qaulul lisàn dan àmalul
tempat perasaan batin. lisàn), serta 3) amalan anggota badan (‘amalul
. jaw`ârih).
Mukmin (orang yang beriman) adalah seorang yang membenarkan dwngan hati
(qaulul qalbi), kemudian hatinya tunduk dan patuh (‘amalul qalbi), kemudian lisannya
mengucapkan sua kalimah syahadat (qaulul lisân), dan anggota badannya
melaksanakan perintah Allah SWT serta menjauhi larangannya dengan dasar
kecintaan dan kerelaan.
Perintah beriman
Sejak ajali fitrah manusia sudah mengakui Allah sebagai
Tuhannya. Tatkala lahir oun manusia itu tetap dalam
keadaan fitah beragama tauhid, maka kemudian
lingkungan (kedua orang tua, dll) mempengaruhinya.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar manusia
dibina melalui pendidikan yang sejalan dengan fitrahnya
itu, yaitu pembinaan yang mengarahkan dan membantu
seseorang kepada agama Allah yang bersendikam
keimanan (akidah) yang lurus.
Menyambut seruan islam
Seruan agar manusia beriman kepada Allah dan kepada yang wajib
diimani lainnya wajib disambut oleh hati yang sehat. Sengguh benar,
bahwa salah satu indikator orang yang sehat rohaninya adalah oramg
yang sanggup menyambut seruan untuk beriman dan senantiasa berharap
agar imannya bertambah serta senantiasa memanjatkan do’a agar
mendapatkan kecintaan terhadapa iman yang menghiasi dirinya.
Sebaliknya, sikap orang yang sakit rohaninya (kufr, nifaq, syak atau
keraguan-raguan, dsb) akan menolak seruan tersebut bahkan mereka
senantiasa menghalang-halangi dari jalan Allah dan menginginkan agar
jalan Allah itu bengkok, mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh
(QS. Ibrāhim 14:3).
z

Persaksian keimanan
Pernyataan iman seseorang dapat disimpulkan dalam dua kalimat syahadat (persaksian).
Pertama syahâdah ilâhiyah (persaksian atau pengakuan tentang Allah sebagai Tuhan),
dan kedua syahaâdah rsâlah (persaksian atau pengakuan tentang kerasulan Muhammad
saw).

ِ‫أ َ ْش َه ُد أ َ ْن لَا إِل َ َه إِلَّا اهللُ َوأ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّم ًدا َر ُس ْو ُلاهلل‬
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah"

Dengan mengikrarkan dua kesaksian (syahadtain), seseorang telah masuk pintu iman sehingga ia sudah berada
dalam barisan orang-orang islam dan disebut muslim (seseorang yang beragama islam). Dengan demikian maka
syarat utama untuk memeluk agama islam ialah mengucapkan dua kalimat syahadat sebagaimana diriwayatkan
dalam Shahih Buhkari (2:40).

Berdasarkan ayat Alquran surat Al-Hujarāt ayat 7 dan 14, serta hadis riwayat Abu Daud, bahwa hati
(qalb) merupakan tempat pokok bersemayamnya keimanan. Keimanan dalam hati disini bukan hanya
sebatas mengetahui dan membenarkan yang wajib diimani (qaulul qalbi) semata, melainkan juga disertai
dengan amalan hati (‘amalul qalbi) seperti ketundukan, kecintaan, kepasrahan, dan mengikhlaskan
seluruh ucapan serta perbuataannya hanya untuk memperoleh Ridla Allah.
URGENSI KEIMANAN
1. Iman merupakan dasar, pondasi, dan akar bagi
sebuah amal perbuatan.
2. Iman merupakan pendorong, energi, motivasi
untuk melakukan tindakan amal.
3. Iman mampu membentengi diri dari penyesalan
bila gagal, dan dari putus asa bila belum berhasil.
4. Dengan iman membuat seseorang merasa tenang
dan aman.
5. Iman merupakan prasyarat agar manusia tidak
merugi, menumbuhkan rasa cinta ( mahabbah ),
mendapatkan berkah, dan selamat sampai akhirat.
G
N
KEI YAN
NA
MA
AN OR
1. Mempelajari ilmu yang benar

ATK AKT
• Membaca/memahami/menghayati Al-
Quran

-F
• Makrifat dengan nama dan sifat Allah

NIN TOR
• Memperhatikan sejarah Nabi Saw.

ME FAK
GK
• Memperhatikan kebaikan Islam
• Menelaah sejarah umat Islam
2. Memperhatikan ayat-ayat Kauniah
3. Taat beribadah kepada Allah
Terapi Atas Lemahnya Iman
• Mentadabburi Al-Quran • Selalu bermunajat kepada Allah dan
• Memahami, memikirkan makna- bertawakal kepada-Nya dalam segala
makna, dan merenungi asma’ dan urusan
sifat Allah yang akan menguatkan • Tidak banyak berangan-angan dalam
perasaan di dalam hati urusan dunia serta tidak tergoda oleh
• Mencari ilmu syar’i yang dapat rayuannya
memunculkan rasa takut kepada Allah • Mengagungkan perkara-perkara yang
dan menambah keimanan dalam hati terhormat di sisi Allah
• Mengikuti majelis-majelis dzikir • Memiliki al-wala’ dengan orang-orang
• Memperbanyak amal shalih dan mukmin
mengerjakan berbagai macam ibadah • Bersikap tawadhu’ dan menjauhkan diri
• Melakukan ziarah kubur, menengok dari sombong
orang-orang sakit, banyak mengingat • Banyak melakukan amalan-amalan hati
kematian, dan merasa khawatir • Senantiasa mengintropeksi diri
terhadap su’ul khatimah • Berdo’a kepada Allah agar dikuatkan
• Senantiasa mentafakuri ayat-ayat keimanan yang ada di dalam hatinya
kauniah
ME
LE M
FAK AN
1. Intern
• Bodoh

AH
TO
• Ghaflah

K
R-F
• Lupa
• Maksiat

AKT
K EI 2. Ekstern
• Pengaruh syetan

OR
MA • Pengaruh dunia dan fitnahnya

YAN
• Pengaruh pengikut kejelekkan
NA
N
G
TANDA-TANDA MELEMAHNYA IMAN
• Tidak mempunyai rasa tanggung
jawab untuk memperjuangkan
dinul Islam
• Melakukan perbuatan maksiat
• Tidak marah ketika hal-hal yang
• Apabila ayat-ayat dibacakan tidak ada
diharamkan Allah merajalela serta
bekas sedikit pun
hatinya lemah untuk melaksanakan
• Dadanya terasa sempit
amar makruf nahi mungkar
• Hatinya terasa keras
• Memandang suatu amal dari segi
• Tidak menekuni ibadah
apakah itu dosa atau tidak, tidak
• Malas untuk melaksanakan amal baik
bertanya apakah itu berpahala atau
dan ibadah
tidak, selalu meremehkan
• Lalai dan terasa berat dalam berdzikir
kebaikan, serta tidak merasa sedih
dan berdo’a kepada Allah
dengan hilangnya kesempatan
• Tidak memberikan pengaruh sedikit
untuk berbuat baik
tatkala tertimpa musibah
• Pudarnya ukhuwah Islamiyah
• Hatinya selalu cenderung kepada dunia
dan terlalu mencintainya

TANDA-TANDA MELEMAHNYA IMAN


PERKARA YANG MEMBATALKAN KEIMANAN

SYIRIK KUFUR
Syirik adalah memalingkan bentuk Kufur yaitu tidak beriman kepada Allah
peribadatan kepada selain Allah, atau dan Rasul-Nya,mendustakannya atau
menyerupakan Allah dengan makhluk- meyakini Allah dan Rasul-Nya namun
Nya dalam hal-hal yang hanya hak menolak untuk taat dan tunduk
mutlak bagi Allah. Orang yang kepada Allah dan Rasul-Nya
melakukan syirik disebut musyrik

RIDDAH
NIFAQ Makna riddah ( Bahasa Arab )
Nifaq adalah menampakkan sikap adalah kembali, sedangkan menurut
lahir yang sesuai dengan kebenaran,
syariat Islam adalah kembali kufur
namun secara batin menyimpan hal
yang bertentangan dengan setelah ia beriman. Jadi, perbuatan
kebenaran. Orang yang nifaq seseorang yang kembali kufur
disebut munafiq yaitu orang yang setelah ia beriman disebut riddah,
secara batin keluar dari keimanan sedangkan pelakunya disebut
yang sebelumnya secara lahir telah
beriman. ( Q.S. Al-An am 6 : 35 ). murtad.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai