0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan45 halaman
Iman dalam Islam terdiri dari lima rukun iman dan lima rukun Islam. Rukun iman meliputi iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, hari akhir, dan takdir. Sedangkan rukun Islam terdiri dari mengucapkan syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji."
Iman dalam Islam terdiri dari lima rukun iman dan lima rukun Islam. Rukun iman meliputi iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, hari akhir, dan takdir. Sedangkan rukun Islam terdiri dari mengucapkan syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji."
Iman dalam Islam terdiri dari lima rukun iman dan lima rukun Islam. Rukun iman meliputi iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, hari akhir, dan takdir. Sedangkan rukun Islam terdiri dari mengucapkan syahadat, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji."
Rukun Islam • Mengucapkan dua kalimat syahadat • Mendirikan Sholat • Menunaikan Zakat • Berpuasa • Haji Mengucapkan dua kalimat syahadat
Syahadat memiliki makna mengucapkan dengan
lisan, mebenarkan dalam hati lalu mengamalkan melalui perbuatan. • Syahadat Akad perjanjian Prasyarat awal Penghambaan mutlak Puncaknya sholat Kunci surga Mendirikan Sholat Sholat merupakan ibadah yang sangat angung kedudukannya dan sholat mendapat perhatian dan prioritas utama dalam Islam. Yang mana merupakan sarana penghubung penghubung antara manusia dengan Tuhannya. Selain merupakan sarana penghubung juga merupakan gambaran ketaatan seorang hamba akan segala perintah Tuhannya. • Sholat Mekanisme tazkiyah al-nafs (mensucikan diri/jiwa) Tazkiyah al-nafs berkelanjutan: individual dan social Melestarikan keislaman Berjamaah/organisasi Standar penilaian amal perbuatan manusia di akhirat Berpuasa di Bulan Ramadhan Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Yang mana tujuannya adalah untuk mencapai taqwa kepada Allah ta’ala. • Puasa Mekanisme tazkiyah al-nafs Mengendalikan diri dari keserakahan Pengendalian al-nafs (yang cenderung menyesatkan) Penyadaran diri dan kesetiakawanan social Revitalisasi organ pecernaan makanan Menunaikan Zakat Zakat adalah kewajiban menyisihkan jenis harta tertentu untuk disalurkan kepada sekelompok orang tertentu pada waktu tertentu. • Zakat • Mekanisme tazkiyah al-nafs • Harta berfungsi individual dan social • Relasi yang harmonis Antara yang kaya dan yang miskin • Kesetiakawanan social dan pemerataan ekonomi • Membangun stabilitas sosial Menunaikan Haji Haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah ta’ala dengan ruh, badan dan harta. • Haji Mekanisme taskiyah al-nafs Bentuk kepasrahan yang total kepada Allah Perjalanan historis-simbolis mendaki menuju Allah Wujud persamaan, persaudaraan, dan persatuan umat Islam Haji mambrur FAEDAH RUKUN ISLAM • Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang memiliki tiang pokok yang lima. • Bersyahadat “laa ilaha illallah“ berarti bersaksi dan mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah. • Menegakkan shalat yang dimaksud adalah mengerjakan shalat dengan memenuhi rukun dan syaratnya. LANJUTAN.. • Menunaikan zakat artinya mengeluarkan dan memberikannya pada yang berhak menerima. • Seseorang tidak disebut berislam hingga ia mengimani lima rukun Islam yang ada. Siapa yang mengingkari salah satunya, ia kafir. Siapa yang meninggalkannya dalam rangka meremehkan, ia termasuk orang fajir (orang jahat). • Shalat adalah amalan badaniyah (anggota badan), zakat adalah amalan maliyah (terkait harta). • Shalat adalah amalan anggota badan dengan bentuknya mengerjakan, sedangkan puasa adalah amalan anggota badan yang sifatnya menahan diri dan meninggalkan sesuatu. LANJUTAN.. • Haji adalah amalan badaniyah dan maliyah bagi orang yang butuh melakukan perjalanan. • Semua bentuk rukun Islam tidak lepas dari tiga hal: (1) badzlul mahbub (mengeluarkan sesuatu yang dicintai) seperti pada zakat; (2) al-kaffu ‘anil mahbub (menahan sesuatu yang dicintai) seperti pada puasa; (3) ijhadul badan (berjuang dengan badan) seperti pada puasa dan haji. • Kenapa rukun Islam hanya disebut lima saja tidak ada lainnya? ??? • Jawabnya, karena hukum syari’at ini ada yang wajib dan ada yang sunnah. Perkara yang sunnah tentu tidak jadi bagian dari rukun. Sedangkan perkara yang wajib itu ada dua macam yaitu wajib kifayah dan wajib ‘ain. Contoh wajib kifayah adalah amar makruf nahi mungkar dan berdakwah. Sedangkan yang disebut dalam rukun Islam, ada kewajiban yang terkait harta seperti pada zakat, ada kewajiban yang terkait badan seperti mengerjakan shalat; ada kewajiban yang terkait badan dan harta seperti haji; dan ada kewajiban yang lainnya. Dalil Rukun Iman • Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab- kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang- orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 177). Rukun Iman • Iman Kepada Allah • Iman kepada malaikat-malaikat Allah • Iman kepada kitab-kitab Allah • Iman kepada Rasul-rasul Allah • Iman kepada hari akhir • Iman kepada qada dan qodar PENGERTIAN IMAN • Iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya. Percaya dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang ben • Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran yang nyata adanya. Bila kita perhatikan penggunaan kata Iman dalam AlQur’an, akan mendapatinya dalam dua pengertian dasar, yaitu:
• Iman dengan pengertian membenarkan () التصديقadalah
membenarkan berita yang datangnya dari Allah dan RasulNya. Dalam salah satu hadist shahih diceritakan bahwa Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril tentang Iman yang artinya bahwa yang dikatakan Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya, Rasulrasul-Nya, hari kiamat dan engkau beriman bahwa Qadar baik dan buruk adalah dari Allah SWT. • Iman dengan pengertian amal atau ber-iltizam dengan amal: segala perbuatan kebajikan yang tidak bertentangan dengan hukum yang telah digariskan oleh syara’. Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat dan positif, yang akan mengejawantah dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku akhlakiah menusia sehari-hari adalah didasari/ diwarnai oleh apa yang dipercayainya. Kalau kepercayaannya benar dan baik pula perbuatannya, dan begitu pula sebaliknya. Iman Kepada Allah Seseorang tidak beriman kepada Allah jika dia tidak mengimani 4 hal: 1. Wujudiyah (keberadaan). Dalilnya QS. Al-baqarah: 177. 2. Rububiyah (meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan, tidak ada sekutu baginya). Dalilnya QS.Al-A’raaf: 54 & QS. An-Naml: 14. 3. Uluhiyah (meyakini bahwasannya hanya Dia saja satu-satunya sesembahan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu baginya. Dalilnya QS. Al-Baqarah: 163. 4. Asma wa sifat (menetapkan nama/ sifat yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya/ dalam sunnah rasul-Nya sesuai apa yang disampaikan tanpa melakukan tahrif (penyimpangan makna), ta’thil (menolak), dan tamtsil (menyerupakan dengan makhluk). Dalil QS. Al-A’raaf: 180 dan QS Asy-Syuura: 11). • Jadi iman kepada Allah adalah mempercayai adanya Allah swt beserta seluruh ke Agungan Allah swt dengan bukti-bukti yang nyata kita lihat, yaitu dengan diciptakannya dunia ini beserta isinya. Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah
• Malaikat adalah makhluk yang telah Allah
ciptakan dari cahaya, yang mereka itu taat kepada Allah secara sempurna. • Dalilnya: QS. Al-Anbiyaa’: 19. Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. • Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, mengatakan dalam bukunya: malaikat adalah makhluk agung, jumlahnya banyak dan tak terbilang, tidak ada yang bisa menghitungnya selain Allah semata. Allah meciptakan mereka dari cahaya, menciptaka mereka dengan tabiat baik, tidak mengenal kejahatan, dan mereka tidak dperintahkan atapun melakukan itu. Karena itu mereka taat kepada Rabb, tidak mendurhkai apapun yang diperintahkan, dan melakukan perintah yang disampaikan. Mereka bertasbih memahasucikan Allah siang dan malam tanpa kenal lelah, tidak jemu untuk beribadah kepada Allah ataupun sombong. Iman Kepada kitab-kitab Allah • Yaitu mengimani kitab yang telah Allah turunkan kepada para rasul-Nnya, sebagai rahmat dan petujuk bagi umatnya agar mencapai kebahagian dunia dan akhirat. Iman kepada kitab terdiri dari: 1. Mengimani bahwa kitab-kitab tersebut turunnya benar dari Allah. 2. Mengimani nama-nama yang kita ketahui seperti Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad, Taurad kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, dan Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud. 3. Membenarkan kabar yang benar kepanya, seperti kabar dalam Al- Qur’an dan juga kabar yang belum diubah (disimpankan dalam kitab0kitab sebelumnya). 4. Mengimani hukun yang terdapat didalamnya yang belum dihapus hukumnya serta ridho dan tunduk kepadanya baik mengetahui hikmahnya atau tidak. Dalilnya: QS. Al-Maidah: 48. • Yang dimaksud dengan iman kepada kitab- kitab Allah adalah membenarkan bahwa kitab- kitab tersebut telah diturunkan oleh Allah. Kitab tersebut diturunkan melalui firman- firman-Nya. Ada yang disampaikan secara langsung kepaa para Rasul tanpa perantara, ada yang disampaikan melalui perantara malaikat, dan ada yang dia tulis sendiri. QS. Al-Maidah: 48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan- Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, Iman Kepada Rasul-rasul Allah • Mengimani para Rasul, manusia yang diberi wahyu berupa syariat dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada manusia. Dalilnya: QS. An- Nisa: 163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. Iman Kepada Rasul Mencakup 4 Hal • Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah. • Mengimani nama-nama mereka yang diketahui seperti Nabi Adam, Muhammad, Nuh, Ibrahim dll. • Membenarkan kabar yang benar dari mereka (Rasul-Nya). • Mengamalkan syariat Rasul yang diutus kepada kita, yaitu Nabi yang terakhir). Iman Kepada Hari Akhir • Yaitu mengimani hari kiamat, hari dimana manusia dibangkitkan untuk dihisab dan diberi balasan atas apa yang telah dikerjakan di dunia. Iman kepada hari akhir mencakup: 1. Iman kepada hari kebangkitan (Al-Ba’ats). Dalilnya QS. Al- Mu’minum: 16. 2. Iman kepada hisab (hari penghitungan amal) dan jaza’ (balasan atas apa yang dikerjakan). Dalilnya QS. Al- Ghaasyiyah: 25-26. 3. Iman kepada Jannah dan Naar (keduanya adalah tempat kembali yang abadi bagi makhluk-makhluk-Nya). Iman Kepada Qada dan Qodar • Beriman kepada qada (ketentuan yang belum terjadi) dan beriman kepada qodar (ketentuan yang sudah terjadi). • Iman kepada Qadha dan Qadhar adalah percaya bahwa segala hak, keputusan, perintah, ciptaan Allah swt yang berlaku pada makhluknya termasuk dari kita (manusia) tidaklah terlepas (selalu berlandaskan pada) kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt • Sebagai manusia biasa yang lemah kita harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita atas izin Allah swt, jadi berserah dirilah kepada Allah swt, dengan cara berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada Allah. Karena Allah swt memberi cobaan itu pasti sesuai dengan posisi kita masing-masing, tidak ada yang kurang atau lebih. Artinya manusia hanya bias berusaha dan sesungguhnya Allah swt yang akan menentukan. Ada 4 perkara iman kepada takdir • Al-Ilmu: mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi baik secara global maupun terperinci, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi. • Al-Kitabah: mengimani bahwa Allah telah mencatat takdir atas segala sesuatu di lauhul mahfudz. Dalilnya QS Al-Hajj: 70. • Al-Masyi’ah: mengimani bahwa terjadinya segala sesuatu atas kehendak Allah. • Al-Khaaliq: mengimani bahwa Allah adalah pencipta atas segala sesuatu. Dalilnya QS. Al-Furqan: 2. Adapun sebagai ciri-ciri orang yang sempurna imannya antara lain adalah: • Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka merasa gemetar akut karenanya. • Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahlah iman mereka karenanya. • Senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah. • Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga melaksanakannya. • Menafkahkan rizkinya di jalan Allah. • Senantiasa besabar terhadap apa yang menim QS. Al-anfal 2-4: • Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu orangorang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarbenarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki nikmat yang mulia Adapun hal-hal yang merusak keimanan adalah: 1. Syirik 2. Melakukan sihir 3. Memakan harta riba 4. Membunuh jiwa manusia 5. Memakan harta anak yatim 6. Melarikan diri dari perang (jihad) 7. Menuduh wanita mukminat yang baik-baik berzina (qadzaf) QS. Al-Furqan: 2. • yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan (Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran- ukurannya dengan serapi-rapinya. Silahkan dikerjakan AK1a-f 1. Mengapa harus ada rukun Islam dan rukun Iman? Alasan 2. Perbedaan yang mendasar antara rukun Islam dan rukun Iman 3. Bagaimana cara menyikapi apabila saudara kita belum mengaplikasikan 2 kalimat syahadat? tanggapannya 1. Nabi Adam 1. Nabi Daud 2. Nabi Idris 2. Nabi Ilyas 3. Nabi Nuh 3. Nabi Ilyasa 4. Nabi Muhammad 4. Nabi Zakaria 5. Nabi Ibrahim 5. Nabi Yahya 6. Nabi Ismail 6. Nabi Musa 7. Nabi Luth 7. Nabi Hud 8. Nabi Ayyub 8. Nabi Khidir 9. Nabi Sulaiman 9. Nabi Harun 10. Nabi Yusuf 10. Nabi Yunus 11. Nabi Isa 11. Nabi Sholeh 12. Nabi Syuaib 12. Nabi Ishaq 13. Nabi Zulkifli • 48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. AN-Nisa: 48