Anda di halaman 1dari 45

Rukun Islam dan Rukun Iman

‫نونونج دوي ستياريين‬


Rukun Islam
• Mengucapkan dua kalimat syahadat
• Mendirikan Sholat
• Menunaikan Zakat
• Berpuasa
• Haji
Mengucapkan dua kalimat syahadat

Syahadat memiliki makna mengucapkan dengan


lisan, mebenarkan dalam hati lalu mengamalkan
melalui perbuatan.
• Syahadat
 Akad perjanjian
 Prasyarat awal
 Penghambaan
mutlak
 Puncaknya sholat
 Kunci surga
Mendirikan Sholat
Sholat merupakan ibadah yang sangat angung
kedudukannya dan sholat mendapat perhatian
dan prioritas utama dalam Islam. Yang mana
merupakan sarana penghubung penghubung
antara manusia dengan Tuhannya. Selain
merupakan sarana penghubung juga merupakan
gambaran ketaatan seorang hamba akan segala
perintah Tuhannya.
• Sholat
 Mekanisme tazkiyah al-nafs
(mensucikan diri/jiwa)
 Tazkiyah al-nafs berkelanjutan:
individual dan social
 Melestarikan keislaman
 Berjamaah/organisasi
 Standar penilaian amal
perbuatan manusia di akhirat
Berpuasa di Bulan Ramadhan
Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan
menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan
minumnya demi Allah. Yang mana tujuannya
adalah untuk mencapai taqwa kepada Allah
ta’ala.
• Puasa
 Mekanisme tazkiyah al-nafs
 Mengendalikan diri dari
keserakahan
 Pengendalian al-nafs (yang
cenderung menyesatkan)
 Penyadaran diri dan
kesetiakawanan social
 Revitalisasi organ pecernaan
makanan
Menunaikan Zakat
Zakat adalah kewajiban menyisihkan jenis harta
tertentu untuk disalurkan kepada sekelompok
orang tertentu pada waktu tertentu.
• Zakat
• Mekanisme tazkiyah al-nafs
• Harta berfungsi individual dan social
• Relasi yang harmonis Antara yang
kaya dan yang miskin
• Kesetiakawanan social dan
pemerataan ekonomi
• Membangun stabilitas sosial
Menunaikan Haji
Haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah
ta’ala dengan ruh, badan dan harta.
• Haji
 Mekanisme taskiyah al-nafs
 Bentuk kepasrahan yang total
kepada Allah
 Perjalanan historis-simbolis
mendaki menuju Allah
 Wujud persamaan,
persaudaraan, dan persatuan
umat Islam
 Haji mambrur
FAEDAH RUKUN ISLAM
• Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan
yang memiliki tiang pokok yang lima.
• Bersyahadat “laa ilaha illallah“ berarti bersaksi
dan mengakui bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah selain Allah.
• Menegakkan shalat yang dimaksud adalah
mengerjakan shalat dengan memenuhi rukun
dan syaratnya.
LANJUTAN..
• Menunaikan zakat artinya mengeluarkan dan
memberikannya pada yang berhak menerima.
• Seseorang tidak disebut berislam hingga ia mengimani lima
rukun Islam yang ada. Siapa yang mengingkari salah satunya,
ia kafir. Siapa yang meninggalkannya dalam rangka
meremehkan, ia termasuk orang fajir (orang jahat).
• Shalat adalah amalan badaniyah (anggota badan), zakat
adalah amalan maliyah (terkait harta).
• Shalat adalah amalan anggota badan dengan bentuknya
mengerjakan, sedangkan puasa adalah amalan anggota badan
yang sifatnya menahan diri dan meninggalkan sesuatu.
LANJUTAN..
• Haji adalah amalan badaniyah dan maliyah
bagi orang yang butuh melakukan perjalanan.
• Semua bentuk rukun Islam tidak lepas dari tiga
hal: (1) badzlul mahbub (mengeluarkan
sesuatu yang dicintai) seperti pada zakat; (2)
al-kaffu ‘anil mahbub (menahan sesuatu yang
dicintai) seperti pada puasa; (3) ijhadul badan
(berjuang dengan badan) seperti pada puasa
dan haji.
• Kenapa rukun Islam hanya disebut lima
saja tidak ada lainnya?
???
• Jawabnya, karena hukum syari’at ini ada yang wajib dan
ada yang sunnah. Perkara yang sunnah tentu tidak jadi
bagian dari rukun. Sedangkan perkara yang wajib itu
ada dua macam yaitu wajib kifayah dan wajib ‘ain.
Contoh wajib kifayah adalah amar makruf nahi mungkar
dan berdakwah. Sedangkan yang disebut dalam rukun
Islam, ada kewajiban yang terkait harta seperti pada
zakat, ada kewajiban yang terkait badan seperti
mengerjakan shalat; ada kewajiban yang terkait badan
dan harta seperti haji; dan ada kewajiban yang lainnya.
Dalil Rukun Iman
• Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;
dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-
orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 177).
Rukun Iman
• Iman Kepada Allah
• Iman kepada malaikat-malaikat Allah
• Iman kepada kitab-kitab Allah
• Iman kepada Rasul-rasul Allah
• Iman kepada hari akhir
• Iman kepada qada dan qodar
PENGERTIAN IMAN
• Iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana
yu’minu-imanan. Artinya beriman atau percaya.
Percaya dalam Bahasa Indonesia artinya meyakini atau
yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang ben
• Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui,
pembenaran yang nyata adanya.
Bila kita perhatikan penggunaan kata Iman dalam AlQur’an, akan
mendapatinya dalam dua pengertian dasar, yaitu:

• Iman dengan pengertian membenarkan (‫) التصديق‬adalah


membenarkan berita yang datangnya dari Allah dan
RasulNya. Dalam salah satu hadist shahih diceritakan
bahwa Rasulullah ketika menjawab pertanyaan Jibril
tentang Iman yang artinya bahwa yang dikatakan Iman itu
adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-
kitab-Nya, Rasulrasul-Nya, hari kiamat dan engkau beriman
bahwa Qadar baik dan buruk adalah dari Allah SWT.
• Iman dengan pengertian amal atau ber-iltizam dengan
amal: segala perbuatan kebajikan yang tidak bertentangan
dengan hukum yang telah digariskan oleh syara’.
Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia
menjadi kuat dan positif, yang akan mengejawantah
dan diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan
tingkah laku akhlakiah menusia sehari-hari adalah
didasari/ diwarnai oleh apa yang dipercayainya.
Kalau kepercayaannya benar dan baik pula
perbuatannya, dan begitu pula sebaliknya.
Iman Kepada Allah
Seseorang tidak beriman kepada Allah jika dia tidak mengimani 4 hal:
1. Wujudiyah (keberadaan). Dalilnya QS. Al-baqarah: 177.
2. Rububiyah (meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan, tidak
ada sekutu baginya). Dalilnya QS.Al-A’raaf: 54 & QS. An-Naml: 14.
3. Uluhiyah (meyakini bahwasannya hanya Dia saja satu-satunya
sesembahan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu baginya.
Dalilnya QS. Al-Baqarah: 163.
4. Asma wa sifat (menetapkan nama/ sifat yang telah Allah tetapkan
bagi diri-Nya dalam kitab-Nya/ dalam sunnah rasul-Nya sesuai apa
yang disampaikan tanpa melakukan tahrif (penyimpangan makna),
ta’thil (menolak), dan tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).
Dalil QS. Al-A’raaf: 180 dan QS Asy-Syuura: 11).
• Jadi iman kepada Allah adalah
mempercayai adanya Allah swt
beserta seluruh ke Agungan Allah
swt dengan bukti-bukti yang nyata
kita lihat, yaitu dengan diciptakannya
dunia ini beserta isinya.
Iman Kepada Malaikat-malaikat Allah

• Malaikat adalah makhluk yang telah Allah


ciptakan dari cahaya, yang mereka itu taat
kepada Allah secara sempurna.
• Dalilnya: QS. Al-Anbiyaa’: 19.
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan
di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya,
mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk
menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
• Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, mengatakan dalam
bukunya: malaikat adalah makhluk agung, jumlahnya
banyak dan tak terbilang, tidak ada yang bisa
menghitungnya selain Allah semata. Allah
meciptakan mereka dari cahaya, menciptaka mereka
dengan tabiat baik, tidak mengenal kejahatan, dan
mereka tidak dperintahkan atapun melakukan itu.
Karena itu mereka taat kepada Rabb, tidak
mendurhkai apapun yang diperintahkan, dan
melakukan perintah yang disampaikan. Mereka
bertasbih memahasucikan Allah siang dan malam
tanpa kenal lelah, tidak jemu untuk beribadah
kepada Allah ataupun sombong.
Iman Kepada kitab-kitab Allah
• Yaitu mengimani kitab yang telah Allah turunkan kepada para rasul-Nnya,
sebagai rahmat dan petujuk bagi umatnya agar mencapai kebahagian
dunia dan akhirat. Iman kepada kitab terdiri dari:
1. Mengimani bahwa kitab-kitab tersebut turunnya benar dari Allah.
2. Mengimani nama-nama yang kita ketahui seperti Al-Qur’an diturunkan
kepada Nabi Muhammad, Taurad kepada Nabi Musa, Injil diturunkan
kepada Nabi Isa, dan Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud.
3. Membenarkan kabar yang benar kepanya, seperti kabar dalam Al-
Qur’an dan juga kabar yang belum diubah (disimpankan dalam
kitab0kitab sebelumnya).
4. Mengimani hukun yang terdapat didalamnya yang belum dihapus
hukumnya serta ridho dan tunduk kepadanya baik mengetahui
hikmahnya atau tidak. Dalilnya: QS. Al-Maidah: 48.
• Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-
kitab Allah adalah membenarkan bahwa kitab-
kitab tersebut telah diturunkan oleh Allah.
Kitab tersebut diturunkan melalui firman-
firman-Nya. Ada yang disampaikan secara
langsung kepaa para Rasul tanpa perantara,
ada yang disampaikan melalui perantara
malaikat, dan ada yang dia tulis sendiri.
QS. Al-Maidah: 48.
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-
Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Iman Kepada Rasul-rasul Allah
• Mengimani para Rasul, manusia yang diberi wahyu
berupa syariat dan diperintahkan untuk
menyampaikan kepada manusia. Dalilnya: QS. An-
Nisa: 163.
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami
telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Yakub dan anak cucunya, Isa, Ayub, Yunus, Harun
dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Iman Kepada Rasul Mencakup 4 Hal
• Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar
dari Allah.
• Mengimani nama-nama mereka yang diketahui
seperti Nabi Adam, Muhammad, Nuh, Ibrahim
dll.
• Membenarkan kabar yang benar dari mereka
(Rasul-Nya).
• Mengamalkan syariat Rasul yang diutus kepada
kita, yaitu Nabi yang terakhir).
Iman Kepada Hari Akhir
• Yaitu mengimani hari kiamat, hari dimana manusia
dibangkitkan untuk dihisab dan diberi balasan atas apa
yang telah dikerjakan di dunia. Iman kepada hari akhir
mencakup:
1. Iman kepada hari kebangkitan (Al-Ba’ats). Dalilnya QS. Al-
Mu’minum: 16.
2. Iman kepada hisab (hari penghitungan amal) dan jaza’
(balasan atas apa yang dikerjakan). Dalilnya QS. Al-
Ghaasyiyah: 25-26.
3. Iman kepada Jannah dan Naar (keduanya adalah tempat
kembali yang abadi bagi makhluk-makhluk-Nya).
Iman Kepada Qada dan Qodar
• Beriman kepada qada (ketentuan yang belum
terjadi) dan beriman kepada qodar (ketentuan
yang sudah terjadi).
• Iman kepada Qadha dan Qadhar adalah
percaya bahwa segala hak, keputusan,
perintah, ciptaan Allah swt yang berlaku pada
makhluknya termasuk dari kita (manusia)
tidaklah terlepas (selalu berlandaskan pada)
kadar, ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt
• Sebagai manusia biasa yang lemah kita harus
percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi
pada diri kita atas izin Allah swt, jadi berserah
dirilah kepada Allah swt, dengan cara
berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada Allah.
Karena Allah swt memberi cobaan itu pasti
sesuai dengan posisi kita masing-masing, tidak
ada yang kurang atau lebih. Artinya manusia
hanya bias berusaha dan sesungguhnya Allah
swt yang akan menentukan.
Ada 4 perkara iman kepada takdir
• Al-Ilmu: mengimani bahwa Allah Maha Mengetahui atas
segala sesuatu yang terjadi baik secara global maupun
terperinci, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi.
• Al-Kitabah: mengimani bahwa Allah telah mencatat
takdir atas segala sesuatu di lauhul mahfudz. Dalilnya QS
Al-Hajj: 70.
• Al-Masyi’ah: mengimani bahwa terjadinya segala
sesuatu atas kehendak Allah.
• Al-Khaaliq: mengimani bahwa Allah adalah pencipta atas
segala sesuatu. Dalilnya QS. Al-Furqan: 2.
Adapun sebagai ciri-ciri orang yang sempurna
imannya antara lain adalah:
• Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka
merasa gemetar akut karenanya.
• Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah,
bertambahlah iman mereka karenanya.
• Senantiasa bertawakkal (berserah diri) kepada Allah.
• Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain
untuk ikut juga melaksanakannya.
• Menafkahkan rizkinya di jalan Allah.
• Senantiasa besabar terhadap apa yang menim
QS. Al-anfal 2-4:
• Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal, yaitu
orangorang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan
kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman
dengan sebenarbenarnya. mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan
ampunan serta rezki nikmat yang mulia
Adapun hal-hal yang merusak keimanan
adalah:
1. Syirik
2. Melakukan sihir
3. Memakan harta riba
4. Membunuh jiwa manusia
5. Memakan harta anak yatim
6. Melarikan diri dari perang (jihad)
7. Menuduh wanita mukminat yang baik-baik
berzina (qadzaf)
QS. Al-Furqan: 2.
• yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan
bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan
tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan
(Nya), dan Dia telah menciptakan segala
sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya.
Silahkan dikerjakan AK1a-f
1. Mengapa harus ada rukun Islam dan rukun
Iman? Alasan
2. Perbedaan yang mendasar antara rukun
Islam dan rukun Iman
3. Bagaimana cara menyikapi apabila saudara
kita belum mengaplikasikan 2 kalimat
syahadat? tanggapannya
1. Nabi Adam 1. Nabi Daud
2. Nabi Idris 2. Nabi Ilyas
3. Nabi Nuh 3. Nabi Ilyasa
4. Nabi Muhammad 4. Nabi Zakaria
5. Nabi Ibrahim 5. Nabi Yahya
6. Nabi Ismail 6. Nabi Musa
7. Nabi Luth 7. Nabi Hud
8. Nabi Ayyub 8. Nabi Khidir
9. Nabi Sulaiman 9. Nabi Harun
10. Nabi Yusuf 10. Nabi Yunus
11. Nabi Isa 11. Nabi Sholeh
12. Nabi Syuaib 12. Nabi Ishaq
13. Nabi Zulkifli
• 48. Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang
besar. AN-Nisa: 48

Anda mungkin juga menyukai