PERTEMUAN KE-2
❖ Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-’aqdan yang berarti simpul, ikatan atau
perjanjian yang kokoh.
❖ Hukum mempelajari ilmu Tauhid ( keimanan) adalah fardhu ‘ain bagi setiap
mukallaf.. Baik laki-laki atau perempuan, walaupun hanya dengan dalil-dalil secara
global.
❖Tingkatan Iman dapat dilihat dari beberapa segi :
e. Tauhid dalam sikap hidup, bahwa tidak ada yang ditakuti kecuali ALLAH
• 1. (QS. An Anfal ayat 2 ) jika disebut asma allah maka hatinya bergetar dan berusaha
agar ilmu Allah tidak lepas dari memorinya, pada saat dibacakan ayat al-Qur’an, dan
hatinya akan bergejolak untuk segera melaksanakan.
• 2.( Qs. Ali Imran ;120, al Maidah ;12, At taubah ;52, Ibrahim ;11 dan At Taghabun :13)
senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras dengan berdasarkan kerangka ilmu Allah,
diirngi dengan doa dan harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut
Sunnah Rasul.
3.Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal:3dan al-Mu’minun: 2,
7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas
imannya.
4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4). Hal ini dilakukan sebagai
suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi,
agar tidak terjadi ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.
5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-Mukminun: 3, 5).
Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah, yaitu al-Qur’an menurut
Sunnah Rasulullah.
6. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang mu’min tidak akan berkhianat
dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.
7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah adalah bersungguh-
sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa.
8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62). Sikap seperti itu merupakan salah
satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang berpandangan dengan ajaran Allah dan Sunnah Rasul.
❖Pemeliharaan dan Pembinaan Iman dapat melalui beberapa faktor, yaitu
1. Faktor ilmu
4. Faktor penyerahan diri (QS. Al Baqarah 2 : 131 & QS. An-Nisa 4 : 125)
• 1. Iman kepada Allah SWT yaitu mengetahui dan mempercayai dengan kepercayaan
yang mantap terhadap sifat-sifat wajib bagi Allah, sifat-sifat mustahil dan sifat-sifat
jaiz Allah.
• 2. Iman kepada para Rasul dan Nabi, yaitu kita harus percaya bahwa Allah mengutus
para Rasul dan Nabi untuk membawa kabar gembira dan peringatan.
• 3. Iman kepada Malaikat, adalah kepercayaan yang kokoh terhadap adanya para
malaikat, hamba allah yang mukmin serta dimuliakan.
• 4. Iman pada kitab-kitab Allah, yaitu mengimani bahwa Allah menurunkan kitab-
kitab kepada para Rasul, yang didalamnya menjelaskan perintah dan larangan Allah.
• 5. Iman pada qadha dan Qadar, adalah mengimani ketentuan Allah pada zama azali
terhadap semua makhluk yang akan diwujudkan dalam batas-batas berupa baiuk,
buruk, manfaat, mudhrat dsb serta mengimani bahwa Allah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan ilmu dan ketentuan-Nya di zaman azali.
• 6. Iman pada hari Akhir / kiamat , kebangkitan, mati dan alam kubur, yaitu peristiwa-
peristiwa yang terjadi dan akan dialami oleh setiap manusia.