Anda di halaman 1dari 13

KEIMANAN

PERTEMUAN KE-2
❖ Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu-’aqdan yang berarti simpul, ikatan atau
perjanjian yang kokoh.

✓ Secara terminologis aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima


secara mudah ileh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah.

➢ Ruang lingkup pembahasan aqidah meliputi :

a. Ilahiyah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan


Tuhan.
b. Nubuwah, ialah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan Nabi dan Rasul.
c. Ruhaniah, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam meta fisik.
d. Sam’iyah, ialah pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
dengan sam’i, yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan Sunnah, seperti alam
barzah, akhirat, kubur, dll
• Hakikat Iman, yaitu diwajibkan atas setiap hamba Allah membenarkan Nabi
Muhammad saw sebagai Rasul Allah dan apa saja yang diketahui secara pasti dibawa
oleh Nabi Muhammad, artinya mempercayai kebenaran Nabi Muhammad saw secara
mantap terhadap apa saja yang dibawa oleh Nabi dari Allah SWT dengan penuh
keyakinan dan kepasrahan hati.

❖ Hukum mempelajari ilmu Tauhid ( keimanan) adalah fardhu ‘ain bagi setiap
mukallaf.. Baik laki-laki atau perempuan, walaupun hanya dengan dalil-dalil secara
global.
❖Tingkatan Iman dapat dilihat dari beberapa segi :

a. Komitmen tehadap Islam yaitu :


1. Iman
2. Amal
3.Dakwah
4.Sabar
b. Kualitas Sikap :
1.Dengan kekuasaan
2.Lisan atau tulisan
3.Hati
c. Motivasi prilaku :
1.Ikhlas
2. Riya
d. Kemampuan beramal :
1.Melaksanakan keseluruhan syariat
2.Melaksanakan sebagian syariat
3.Menyatakan iman, tetapi tidak melaksanakan syariat
❑ Manfaat Beriman dan pengaruh iman dalam kehidupan manusia adalah :

a. Iman melenyapkan kepercayaan kepada kekuasaan benda

b. Iman menanamkan semangat keberanian menghadapi maut

c. Iman menanamkan sikap “self help”dalam kehidupan

d. Iman menberikan ketentraman jiwa

e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik

f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen


➢Keyakinan pada aqidah ( iman Tauhid) memiliki konsekuensi, yaitu bersikap tauhid dan
berpikir tauhid.

➢Aktualisasi iman mewarnai perilaku kehidupan, antara lain :

a. Tauhid dalam ibadah dan doa

b. Tauhid dalam mencari nafkah dan berekonomi

c. Tauhid dalam melaksanakan pendidikan dan dakwah

d. Tauhid dalam menjalankan hukum

e. Tauhid dalam sikap hidup, bahwa tidak ada yang ditakuti kecuali ALLAH

f. Ucapan sehari-hari yang senantiasa dikembalikan kepada ALLAH


• Hal-hal yang membatalkan Keimanan yaitu ;
• a. Menyekutukan Allah
• b. Menghina terhadap sesuatu yang dimuliakan oleh agama Islam, seperti Al-Qur’an ,
hadits, syari’at, Rasul-rasul yang mulia, nama-nama Allah yang agung, sifat-sifat Allah,
perintah dan larangan Allah, perkara yang di wajibkan dalam agama seperti sholat,
haji dll.
• Mendustakan ketentuan-ketentuan syari’at yang dibawa oleh Nabi
CIRI-CIRI ORANG BERIMAN

• 1. (QS. An Anfal ayat 2 ) jika disebut asma allah maka hatinya bergetar dan berusaha
agar ilmu Allah tidak lepas dari memorinya, pada saat dibacakan ayat al-Qur’an, dan
hatinya akan bergejolak untuk segera melaksanakan.
• 2.( Qs. Ali Imran ;120, al Maidah ;12, At taubah ;52, Ibrahim ;11 dan At Taghabun :13)
senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras dengan berdasarkan kerangka ilmu Allah,
diirngi dengan doa dan harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut
Sunnah Rasul.
3.Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal:3dan al-Mu’minun: 2,
7). Bagaimanapun sibuknya, kalau sudah masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas
imannya.

4. Menafkahkan rezki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Mukminun: 4). Hal ini dilakukan sebagai
suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah merupakan upaya pemerataan ekonomi,
agar tidak terjadi ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin.

5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-Mukminun: 3, 5).
Perkataan yang bermanfaat atau yang baik adalah yang berstandar ilmu Allah, yaitu al-Qur’an menurut
Sunnah Rasulullah.
6. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang mu’min tidak akan berkhianat
dan dia akan selalu memegang amanah dan menepati janji.

7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74). Berjihad di jalan Allah adalah bersungguh-
sungguh dalam menegakkan ajaran Allah, baik dengan harta benda yang dimiliki maupun dengan nyawa.

8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (an-Nur: 62). Sikap seperti itu merupakan salah
satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang berpandangan dengan ajaran Allah dan Sunnah Rasul.
❖Pemeliharaan dan Pembinaan Iman dapat melalui beberapa faktor, yaitu

1. Faktor ilmu

2. Faktor amal sholeh (QS. An- Nuur 24 : 55)

3. Faktor Jihad ( QS. Ash- Shaf 61 : 10 -11)

4. Faktor penyerahan diri (QS. Al Baqarah 2 : 131 & QS. An-Nisa 4 : 125)

5. Faktor memakmurkan mesjid (QS. At Taubah 9 : 18)

6. Faktor dzikir dan fikir (QS. Ali Imran 3 : 191


RUKUN IMAN

• 1. Iman kepada Allah SWT yaitu mengetahui dan mempercayai dengan kepercayaan
yang mantap terhadap sifat-sifat wajib bagi Allah, sifat-sifat mustahil dan sifat-sifat
jaiz Allah.
• 2. Iman kepada para Rasul dan Nabi, yaitu kita harus percaya bahwa Allah mengutus
para Rasul dan Nabi untuk membawa kabar gembira dan peringatan.
• 3. Iman kepada Malaikat, adalah kepercayaan yang kokoh terhadap adanya para
malaikat, hamba allah yang mukmin serta dimuliakan.
• 4. Iman pada kitab-kitab Allah, yaitu mengimani bahwa Allah menurunkan kitab-
kitab kepada para Rasul, yang didalamnya menjelaskan perintah dan larangan Allah.
• 5. Iman pada qadha dan Qadar, adalah mengimani ketentuan Allah pada zama azali
terhadap semua makhluk yang akan diwujudkan dalam batas-batas berupa baiuk,
buruk, manfaat, mudhrat dsb serta mengimani bahwa Allah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan ilmu dan ketentuan-Nya di zaman azali.
• 6. Iman pada hari Akhir / kiamat , kebangkitan, mati dan alam kubur, yaitu peristiwa-
peristiwa yang terjadi dan akan dialami oleh setiap manusia.

Anda mungkin juga menyukai