Pengertian akhlak
Akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam
jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan
mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. Akhlak berasal dari kata khuluqun
yang berarti budi pekerti, penakai, tingkah laku, atau tabiat.
Sedangkan secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan baik, seperti bisa mengomunikasikan
sesuatu dengan baik, tidak berbohong, tidak berbuat curang, selalu jujur dalam pekataan dan
perbuatan. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Akhlak menggunakan penentuan baik atau buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur ajaran
Al-Qur'an sebagaimana firman Allah:
َلُك َك ِث ا َّمِّما ُك ْنُت ْخُتُف َن ِم اْلِكٰت ِب ُف ا َك ِثٍرْي ۗە َقْد ۤا ُك ِّم الّٰلِه ِك ِب ٰٓي
َج َء ْم َن َو َيْع ْو َعْن ْم ْو َن َاْه َل اْل ٰت َقْد َج ۤاَءُك ْم َرُسْو ُلَنا ُيَبُنِّي ْم ْيًر
ُنْو ٌر َّو ِكٰت ٌب ُّم ِبْي
"Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu
banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya.
Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan." (QS Al-
Maidah: 15)
Berdasarkan pengertian akhlak, secara garis besar pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Akhlak mahmudah.
Mengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan oleh Aditya Firdaus
dan Rinda Fauzian (2018) secara sederhana akhlak mahmudah berarti akhlak yang terpuji.
Dengan kata lain, akhlak mahmudah yakni perangai dan ucapan baik serta perbuatan yang
disenangi.
Sedangkan, menurut Muhammad Husni dalam Studi Pengantar Pendidikan Agama Islam, sifat
terpuji adalah perilaku yang melekat dalam diri manusia dapat mendatangkan kesenangan, punya
nilai kebenaran, mendatangkan rahmat, dan memberikan kebaikan. Akhlak mahmudah akan
mendatangkan keselamatan dan kebahagiaan.
2. Akhlak mazmumah.
Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama. Ini golongan akhlak atau
tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah harus dijauhi
karena dapat mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Akhlak mahmudah kepada Allah SWT
Ada beberapa sifat-sifat yang dapat dimasukan dalam kelompok akhlak mulia kepada Allah
SWT.
1. Ikhlas.
Ikhlas berarti suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang lain. Perbuatan seseorang
dikatakan suci apabila dikerjakan hanya karena Allah semata, dengan niat ikhlas, menjauhkan
dari riya (menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.
2. Bertaubat.
Taubat yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang dilakukan, berusaha menjauhkan
segala larangannya serta melakukan perbuatan baik.
3. Bersabar.
Bersabar yaitu dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian serta mencari ridha-Nya.
4. Bersyukur
Bersyukur yaitu suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat fisik maupun nonfisik
dan meningkatkan amal shaleh dengan bertujuan mendekat diri kepada-Nya.
5. Bertawakal
Bertawakal yaitu berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada
Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
Harap kepada Allah yaitu sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi Allah.
Takut kepada Allah ialah takut terhadap siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.
Menjaga hubungan baik seperti saling tolong menolong dengan tetangga, saling memberi jika
ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal kebaikan.
2. Berkata benar.
Berkata benar membuat orang tidak akan mau berkata bohong, menyebarkan berita hoaks, dan
selalu berkata jujur apa adanya.
3. Tidak meremehkan orang lain.
Allah memerintahkan orang yang beriman untuk tidak merendahkan orang lain. Merasa dirinya
lebih, padahal kita tidak sadar ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya
pemikiran kita.
4. Bersangka baik.
Bersangka baik atau husnuzan kepada sesama ialah sifat terpuji yang harus diterapkan dengan
lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar yang kita jalani selalu diridhai oleh Allah.
5. Kasih sayang.
Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa sejak lahir. Akan tetapi
sifat tersebut merupakan potensi yang harus selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan
dikembangkan sebaik-baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negatif seperti
kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki, dan masih banyak lainnya yang mengarah
ke jalan sesat. Namun jika rasa itu dipelihara, akan tumbuh sikap:
a. Sopan santun.
b. Rasa tolong menolong.
c. Pemurah.
d. Pemaaf.
e. Rasa persaudaraan (ukhuwah).
f. Menepati janji.
2. Takabur.
Sikap menyombongkan diri dan tidak mengakui kekuasaan Allah di alam ini. Adapun yang
menyebabkan seseorang menjadi takabur, salah satunya karena rupa tampan atau cantik,
kedudukan jabatan yang tinggi, dan kekayaan. Salah satu ayat Allah yang menerangkan
ketakaburan manusia, QS An-Nahl: 29.
3. Murtad.
Murtad ialah sikap mengganti keyakinan diri dan beralih ke keyakinan yang lain dari agama
Islam atau singkatnya keluar dari agama islam. Hukumannya sebagaimana firman Allah:
ۗ َمْن َّي َتِد ْد ِم ْنُك َعْن ِد ْيِنهٖ َف ْت ُه َك اِف َفُاوٰۤلِٕى َك َح ِبَطْت َاْع اُهُل ىِف الُّد ْنَيا اٰاْلِخ ِةۚ ُاوٰۤلِٕى َك َاْص ٰح الَّناِۚر
ُب َو َر َو َم ْم َيُم َو َو ٌر ْم َو ْر
ُه ْم ِفْيَه ا ٰخ ِلُد ْو َن
"Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, mereka itu
sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya." (QS Al-Baqarah: 217)
4. Munafik.
Munafik yaitu sikap seseorang yang menampilkan dirinya berpura-pura/tidak tulus hatinya
mengikuti ajaran Allah. Ini termasuk sifat berkhianat. Khianat pun diartikan perbuatan menipu
dan menurunkan martabat dirinya. Sebagaimana firman Allah:
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga (yaitu) apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia
menyalahi, dan apabila diserahi amanah ia curang." (HR Bukhari-Muslim)
2. Iri hati atau dengki (al-hasadu) yaitu sikap seseorang yang ingin menghilangkan
kebahagiaan/kenikmatan orang lain dan rasa ingin menggagalkan kebaikan orang lain karena
berhasil menjadi lebih baik dan sukses.
3. Mengumpat (al-ghibah) yaitu perilaku seseorang yang menghasut orang lain untuk tidak suka
kepada seseorang dan membicarakan keburukannya.
4. Berbuat aniaya (al-zhulmu) yaitu perbuatan yang akan merugikan orang lain, baik materi
maupun nonmateri. Sebagian mengatakan, seseorang yang mengambil hak orang lain.
5. Kikir (al-bukhlu) yaitu sikap seseorang yang tidak mau membantu orang lain, baik dalam hal
jasa maupun materi. (OL-14)