Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

PENYIMPANGAN TAUHID
1. PENGERTIAN TAUHID.
Ilmu tauhid merupakan ilmu yang membahas tentang Allah, sifat-sifat yang wajib
padanya dan sifat-sifat yang harus ditiadakan padanya, serta tentang rasul-rasul untuk
menetapkan kerasulan mereka.
Ilmu tauhid bertujuan untuk memantapkan keyakinan dan kepercayaan agama melalui
akal pikiran, disamping kemantapan hati, yang didasarkan pada wahyu. Ilmu tauhid juga
berguna untuk membela kepercayaan dan keimanan dengan menghilangkan macam-macam
keraguan yang mungkin masih melekat atau sengaja dilekatkan oleh lawan-lawan
kepercayaan tadi.
Dengan kata lain ilmu tauhid mengangkat kepercayaan seseorang dari lembah taklid
kepuncak keyakinan. Oleh karena itu ilmu tauhid dipandang sebagai induk ilmu
agama.sumber primer tauhid adalah al-quran dan hadist. Keduanya merupakan sumber naqli
yang menjadi dalil kuat untuk menjelaskan wujud, sifat-sifat dan hubungan Allah dengan
makhluknya.1
Manusia adalah makhluk terakhir ciptaan Allah, karena itu jika dibanding makhluk-
makhluk lain manusia adalah makhluk paling bungsu.sebagai makhluk paling bungsu,
manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dan paling mulia bahkan diangkat
menjadi wakil (khalifah) Allah dimuka bumi.
Karena itu, bertauhid atau mengesakan Allah secara terus-menerus dalam pikiran, hati,
ucapan dan perbuatan adalah sesuatu yang diwajibkan tuhan kepada umat manusia melebihi
dari makhluk-makhluk yang lain. Dan seiring dengan itu, manusia merupakan makhluk yang
kelak akan dimintai pertanggungjawabanyya diakhirat tentang perjalanna hidupnya di dunia;
apakah mengamalkan tauhid tersebut atau tidak. Manusia akan dimintai pertanggung jawaban
apakah bertauhid atau melakukan hal-hal yang menyalahi tauhid.
Tuhan adalah sesuatu yang tidak terbatas. Tuhan dan ciptaannya sangat berbeda. Tuhan
adalah dekat dan juga sekaligus jauh dari alam. Tuhan adalah wujud tertinggi, maha
sempurna, berada di dalam dan diluar alam. Sebagai pencipta, tuhan juga pemelihara alam.

1
Ilhamuddin,teologi islam,Medan,2017,hal.44-45.
Agar manusia menyadari bahwa jalan hidupnya masih senantiasa berada dalam koridor
tauhid, manusia wajib mengetahui hal-hal apa saja sikap dan perilaku yang menyalahi tauhid
tersebut.2

2. PERBUATAN MENYALAHI TAUHID.


Diantara hal hal yang apabila manusia melakukannya maka akan dapat menyalahi
tauhidnya adalah sebagai berikut:

A. SYIRIK
Syirik adalah kebalikan (lawan kata) dari tauhid. Jika tauhid merupakan pengesaan Allah
dalam pikiran, hati, ucapan dan perbuatan, maka syirik adalah menyekutukan Allah atau
mengakui banyak tauhid. Orang yang melakukan perbuatan syirik ini pada dasarnya
mengakui adanya tuhan, tetapi perbuatan mereka menjadi salah mereka mengakui tuhan itu
lebih dari satu. Atau mungkin mereka mengakui bahwa tuhan itu esa tetapi mereka juga
mengakui adanya kekuatan lain yang sama dengan Allah, sehingga tidak sepenuhnya percaya
akan keesaan dan kemahakuasaan Allah.
Syirik dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: syirik yang nyata dan syirik yang
tersembunyi. syirik nyata misalnya, apabila orang tersebut beribadah bukan kepada Allah,
tetapi pada kekuatan lain atau melakukan pemujaan dan memberikan sasajen kepada tempat-
tempat yang dianggap keramat, kuburan, patung, pohon rindang dan lain sebagainya.
sedangkan syirik tersembunyi apabila melakukan sesuatu perbuatan ibadah tapi niatnya
dalam hati hanyalah karena ingin pamer (riya).
Mentaati selain Allah dalam halam hal menyatakan baik dan buruknya sesuatu, halal
dan haramnya, meski bertentangan dengan syariat.
Allah berfirman, mereka menjadikan orang-orang alim mereka dan rahib-rahib
mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) almasih putra
maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah tuhan yang esa, tidak ada tuhan yang
berhak disembah selain dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. At-taubah
9:31.
Seperti seorang suami/istri yang mencintai pasangannya melebihi cintanya kepeda
Allah, sehingga cintanya itu melalaikannya dari perintah Allah.3

2
Salamuddin, theologi islam,Medan,2016,hal.161-162.
3
Ahmad,Bimbingan Islam untuk hidup muslimah,Jakarta,2015,hal.16.
Jika syirik adalah sesuatu perbuatan yang benar-benar menyalahi tauhid. Karena itu,
Allah menegaskan bahwa dosa yang tidak terampuni olehnya adalah dosa akibat perbuatan
syirik, seperti ditegaskan dalam surat An-nisa,ayat 48:
َ ِ‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َركَ بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُدونَ ٰ َذل‬
‫ك لِ َم ْن يَ َشا ُء ۚ َو َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ِد ا ْفت ََر ٰى ِإ ْث ًما‬
‫َظي ًما‬
ِ ‫ع‬

Artinya:
“sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar4.”

B. KAFIR
Kafir secara bahasa berarti: menyembunyikan atau menutupi5. Sedang menurut istilah
kafir itu adalah menolak kebenaran dari Allah yang disampaikan rasul-Nya.
Menurut pendekatan istilah, kafir itu dapat dibagi menjadi empat macam:
1. Kafir ilahiyat
Kafir ilahiyat disebut juga kafir mulhid artinya adalah menolak kebenaran adanya
tuhan atau tidak mengetahui adanya tuhan (atheist). Menurut ajaran islam, kafir mulhid
adalah sikap yang sangat menyalahi tauhid, sebab kebenaran utama yang disampaikan semua
rasul adalah atau mengesakan Allah dan beribadah kepadanya, seperti dijelaskan Al-quran
dalam surat al-anbiya ayat 25:

‫ ِإلَ ْي ِه َأنَّهُ الَ ِإلَهَ ِإالَّ َأنَا فَا ْعبُ ُدوْ ِن‬b‫َو َما َأرْ َس ْلنَا ِمن قَ ْبلِكَ ِمن َّرسُوْ ٍل ِإالَّ نُوْ ِحي‬
Artinya:
“dan kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan kami wahyukan
kepadanya: “bahwasanya tidak ada tuhan (yang hak) melainkan aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan aku”.

2. Kafir nubuwat
Kafir nubuwat artinya adalah menolak kebenaran atau tidak mengakui nabi dan rasul
Allah. Mereka mendustakan nabi dan rasul sebagai pembawa kitab dan ajaran dari Allah

4
Hadis Purba, tauhid ilmu, syahadat dan amal,Medan,2013,hal.22-23.
5
QS. 57:4
untuk menjadi petunjuk hidup bagi manusia. Seperti yang telah di jelaskan dalam surat An-
nahl ayat 36:

ْ َّ‫م َّم ْن َحق‬bُْ‫ُوا ْالطَّـ ُغوتَ فَ ِم ْنهُم َّم ْن هَدَى هَّللا ُ َو ِم ْنه‬
‫ت‬ ْ ‫َولَقَ ْد بَ َع ْثنَا فِى ُكلِّ ُأ َّم ٍة َّرسُوالً َأ ِن ا ْعبُد‬
bْ ‫ُوا هَّللا َ َواجْ تَنِب‬
َ‫ُوا َك ْيفَ َكانَ عَـقِبَةُ ْال ُم َك ِّذبِين‬ ْ ‫ض فَانظُر‬ ِ ْ‫ُوا فِىاالٌّر‬bْ ‫ضلَـلَةُ فَ ِسير‬َّ ‫ َعلَ ْي ِه ال‬.

Artinya:
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", maka di antara
umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-
orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”

3. Kafir perintah
Kafir perintah artinya adalah menolak melaksanakan atau dengan kata lain tidak
mematuhi perintah-perintah Allah. Orang ini bukan atheist, karena mereka mengakui
kebenaran adanya Allah dan juga mengakui kitab-kitab Allah yang dibawa oleh para rasul,
akan tetapi mereka tidak melaksanakan perintah-perintah Allah yang dibawa rasul tersebut.
4. Kafir nikmat
Kafir nikmat adalah sikap menolak bahwa nikmat dan rezki yang dimilikinya
merupakan pemberian Allah tetapi diyakini mutlak sebagai hasil kerjanya atau hasil
kepintarannya. Mereka ini meyakini adanya Allah, meyakini kitabillah, terkadang juga
mereka beribadah kepada Allah.
Sikap dan perbuatan kafir sangat menyalahi tauhid, maka orang-orang kafir oleh
tauhid dipandang sebagai seburuk-buruk makhluk yang kelak akan masuk neraka serta akan
kekal di dalamnya.6
Seperti di jelaskan dalam surah al Bayyinah ayat 6:

‫َار َجهَنَّ َم خَالِ ِدينَ فِيهَا ۚ ُأو ٰلَِئكَ هُ ْم َشرُّ ْالبَ ِريَّ ِة‬ bَ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِك‬
ِ ‫ين فِي ن‬ ِ ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َكفَرُوا ِم ْن َأ ْه ِل ْال ِكتَا‬
Artinya:

6
Hadis Purba, tauhid ilmu, syahadat dan amal,Medan,2013,hal 163-164.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk”.

C. MUNAFIK
Munafik adalah orang yang lahiriahnya menampakkan sesuatu (ucapan, perbuatan, atau
sikap) yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam hatinya. Ada
juga yang mendefinisikan munafik yaitu orang yang melahirkan keimanan dengan mulutnya,
tetapi ingkar dalam hatinya. Atau orang yang lahiriahnya menyatakan dirinya muslim
sedangkan hatinya tidak sesuai dengan lahiriahnya. Jelasnya munafik adalah orang yang tidak
menjadikan pikiran, hati, ucapan dan perbutannya sebagai suatu kesatuan dalam mengesakan
Allah.
Karena itu, dalam kehidupan sehari-hari orang munafik tersebut mungkin akan
mengaku beriman kepada Allah, bahkan dalan hal-hal tertentu, nampak seperti berbuat atau
bertindak seolah-olah beribadah kepa Allah, tetapi hatinya sesungguhnya bahwa perbuatan
itu dilakukan bukan untuk mengesakan Allah, tetapi hanya untuk kepentingan dirinya sendiri
seperti ingin pamer kekayaan atau supaya dipuji / menjadi orang terkenal.
Orang munafik ini, baik dari segi moral apalagi dari sudut pandang agama islam
sangatlah hina, baik didunia maupun diakhirat.firman Allah dalam al-quran dalam surat an-
Nisa ayat 145:

ِ َّ‫ك اَأْل ْسفَ ِل ِمنَ الن‬


ِ ‫ار َولَ ْن تَ ِج َد لَهُ ْم ن‬
b‫َصي ًرا‬ ِ ْ‫ِإ َّن ْال ُمنَافِقِينَ فِي ال َّدر‬
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling
bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.”

D. MURTAD
Murtad adalah istilah yang diberikan untuk menyebut orang yang keluar dari islam.
Pada mulanya orang ini beriman kepada Allah dan merupakan muslim, tetapi kemudian ia
meninggalkan keimanannya untuk selanjutnya beriman kepada selain Allah atau tidak
beriman sama sekali (atheist).
Bedanya dengan kafir, kalau orang kafir sejak mulanya tidak beriman kepada Allah,
sedangkan murtad, sebelumnya beriman kepada Allah tetapi kemudian keluar dari iman itu.
Apabila seorang muslim menjadi murtad, segala amal ibadah dan kebaikannya
didunia ini tidak diperhitungkan lagi di akhirat, semuanya gugur akibat kemurtadannya itu.7
Apabila seorang muslim menjadi murtad, segala amal ibadah dan kebaikannya di
dunia tidak di perhitungkan lagi di akhirat, semuanya gugur akibat kemurtadannya itu, seperti
ditegaskan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 217 yang berbunyi:

‫ص ٌّد ع َْن َسبِي ِل هَّللا ِ َو ُك ْف ٌر بِ ِه َو ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام‬ ٍ ‫يَ ْسَألُونَكَ َع ِن ال َّشه ِْر ْال َح َر ِام قِت‬
َ ‫َال فِي ِه ۖ قُلْ قِتَا ٌل فِي ِه َكبِي ٌر ۖ َو‬
‫م َحتَّ ٰى يَ ُر ُّدو ُك ْم ع َْن ِدينِ ُك ْم ِإ ِن‬bْ ‫َوِإ ْخ َرا ُج َأ ْهلِ ِه ِم ْنهُ َأ ْكبَ ُر ِع ْن َد هَّللا ِ ۚ َو ْالفِ ْتنَةُ َأ ْكبَ ُر ِمنَ ْالقَ ْت ِل ۗ َواَل يَ َزالُونَ يُقَاتِلُونَ ُك‬
bَ ‫ت َأ ْع َمالُهُ ْم فِي ال ُّد ْنيَا َواآْل ِخ َر ِة ۖ َوُأو ٰلَِئ‬
‫ك‬ ْ َ‫ك َحبِط‬ bَ ‫ت َوهُ َو َكافِ ٌر فَُأو ٰلَِئ‬
ْ ‫ا ْستَطَاعُوا ۚ َو َم ْن يَرْ تَ ِد ْد ِم ْن ُك ْم ع َْن ِدينِ ِه فَيَ ُم‬
َ‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا خَالِ ُدون‬ ِ َّ‫َأصْ َحابُ الن‬
Artinya:
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
“Berperang dalam bulan (haram) adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir
penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih
besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai
mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka
itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

7
Ibid, hal.26.
3. PENYEBAB PENYIMPANGAN TAUHID8.
1. Penyakit riya
Kelemahan ini pun disinyalir oleh Allah sendiri didalam Al-Qur’an sebagai
peringatan bagi manusia. Sebagaimana firman Allah:
“Sesungguhnya proses terjadinya manusia (membuatnya) tak stabil. Bila mendapatkan
kegagalan lekas berputus asa. Bila mendapatkan kemenangan cepat menepuk dada”. (Al
Ma’aarij: 19-21)
2. Penyakit ananiah (egoism)
Kemungkinan kedua bagi mereka yang belum stabil sikap pribadinya, selain sikap
riya ialah manusia menempuh jalan pintas. Rasa tidak pasti tadi diatasinya dengan
mementingkan diri sendiri. Namun sifat ini tidak akan tumbuh didalam pribadi yang mau
beribadah ihsan dan khusyu.
3. Penyakit takut dan bimbang
Rasa takut ini biasanya timbul terhadap perkara yang akan datang yang belum terjadi.
Adapun cara mengatasi rasa takut ini ialah dengan tawakal’alallah artinya mewakilkan
perkara yang kita takuti itu kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan pemecahan
masalah tersebut.
4. Penyakit Zhalim
Zhalim artinya meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau melakukan sesuatu
yang tidak semestinya.
5. Penyakit hasad atau dengki
Hasad tumbuh dihati seseorang apabila ia tidak senang kepada keberhasilan orang
lain. Sikap ini biasanya didahului oleh sikap yang menganggap diri paling hebat dan
paling berhak mendapatkan segala yang terbaik, sehingga jika melihat ada orang lain
yang kebetulan lebih beruntung, ia merasa tersaingi

8
http://alifbunaya.blogspot.co.id/2017/06/penyimpangan-tauhid-di-masyarakat.html
4. MACAM- MACAM PENYIMPANGAN TAUHID DISEKITAR KITA9
1. Tathayyur
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau
sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui. (al-Qaulul Mufid)
Di sebagian daerah, penduduk membangun rumah menghadap arah tertentu. Mereka
juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan
mendatangkan keberuntungan dan menjauhkan kesialan. Ada pula yang tidak mau
berdagang di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini adalah
bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim. Rasulullah n berkata:
ٌ ْ‫ الطِّيَ َرةُ ِشر‬،‫ك‬
‫ك‬ ٌ ْ‫ الطِّيَ َرةُ ِشر‬،‫ك‬
ٌ ْ‫الطِّيَ َرةُ ِشر‬
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910,
lihat al-Qaulul Mufid)
2. Tamimah
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain
atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang digantungkan di rumah, mobil, toko, atau
dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala. Semua ini termasuk jenis tamimah yang
syirik. Orang yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)
3. Tiwalah
Ia adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai
istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah (cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan
keyakinan bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap
langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa membolak-balikan
hati manusia selain Allah l.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram
hukumnya. Bisa juga terjatuh ke dalam kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu
bisa menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut
Tauhid)
4. Jampi-jampi/mantra
Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung
permintaan bantuan kepada jin.

9
http://alifbunaya.blogspot.co.id/2017/06/penyimpangan-tauhid-di-masyarakat.html
Rasulullah telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
ٌ ْ‫ َوالتَّ َماِئ َم َوالتِّ َولَةَ ِشر‬b‫ِإ َّن الرُّ قَى‬
‫ك‬
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu
Dawud, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)”
Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut.
– Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
– Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
– Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan
kehendak Allah. (Lihat Fathul Majid)
5. Perdukunan
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi
pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan
yang mendatanginya sangat besar. Rasulullah n berkata:
ً‫صاَل ةٌ َأرْ بَ ِعينَ لَ ْيلَة‬
َ ُ‫َم ْن َأتَى َعرَّافًا فَ َسَألَهُ ع َْن َش ْي ٍء لَ ْم تُ ْقبَلْ لَه‬
“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya
selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, beliau berkata:
‫ص َّدقَهُ بِ َما يَقُو ُل فَقَ ْد َكفَ َر بِ َما ُأ ْن ِز َل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬
َ َ‫َم ْن َأتَى َعرَّافًا َأوْ َكا ِهنًا ف‬
“Barang siapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia
telah mengkufuri apa yang diturunkan kepada Muhammad n.”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin t menegaskan bahwa mendatangi
dukun ada beberapa rincian hukum.
1. Datang dan bertanya kepadanya, maka tidak diterima shalatnya empat puluh hari.
2. Datang, bertanya kepadanya, dan membenarkan ucapannya, maka ia telah ingkar
kepada apa yang diturunkan kepada Rasulullah n.
3. Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Lihat al-Qaulul Mufid)
Adapun tentang kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami
menyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun. Di antara yang beliau sebutkan adalah
bahwa seorang dukun telah menjadi wali setan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (al-An’am: 121)
Padahal setan tidak akan menjadikan seorang menjadi wali selain seorang yang kafir.
(Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 423—424)
6. Sembelihan untuk selain Allah
Adapun penyimpangan tauhid ini sudah menjadi tradisi di massyarakat kita, bahkan
sangat susah sekali untuk dihilangkan dengan alasan hal ini sudah menjadi tradisi nenek
moyang mereka padahal hal ini dapat merusak bahkan membatalkan tauhid mereka.
Rasulullah telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang
melakukan sembelihan untuk selain Allah.
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah berkata:
‫آوى ُمحْ ِدثًا َولَ َعنَ هللاُ َم ْن لَ َعنَ َوالِ َد ْي ِه َولَ َعنَ هللاُ َم ْن َغي ََّر ْال َمنَا َر‬
َ ‫لَ َعنَ هللاُ َم ْن َذبَ َح لِ َغي ِْر هللاِ َولَ َعنَ هللاُ َم ْن‬
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang
melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku
pelanggaran syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR.
Muslim)
Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah adalah berbagai bentuk
sembelihan untuk jin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang Allah SWT, baik sifat-sifat yang
wajib pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan sifat yang sama sekali
harus ditiadakan dari pada-Nya, serta tentang rasul-rasul-Nya untuk menentukan
kerasulan mereka, hal-hal yang wajib ada dalam diri mereka, hal-hal yang boleh dikaitkan
(dinisbahkan) kepada mereka, dan hal-hal yang terlarang untuk mengaitkannya kepada
mereka.
Adapun pokok pembahasannya yang paling penting adalah menetapkan keesaan
(wahdah) Allah SWT dalam dzat-Nya. Dalam menerima peribadatan dari mahluk-Nya,
dan meyakini bahwa Dia-lah tempat kembali, satu-satunya tujuan. Kemudian mengenai
materi yang terkandung dalam tauhid ada tiga macam, yaitu tauhid rububiyyah,
uluhiyyah, dan mulkiyyah dimana ketiganya saling terkait antara satu sama lain.

B. SARAN
Berdasarkan keadaan yang ada dalam masyarakat luas masih banyak yang belum
mengerti apa itu tauhid maka dari itu penulis menyarankan kepada para pembaca supaya
lebih memahami apa itu tauhid mengingat pentingnya tauhid didalam Agama Islam.
Demikianlah makalah tentang penyimpangan Tauhid (Materi dan Obyek Kajiannya)
yang kami buat. Semoga sedikit uraian kami ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua. Penulis sangat menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan yang konstruktif dan sistematis dari
pembaca yang budiman, guna melahirkan penyusulan makalah selanjutnya yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai