Anda di halaman 1dari 4

Nama : ALLAIL YUSUF HUSAIN

Prodi : Manajemen

JAWABAN :

1. Pengertian moral, budi pekerti, akhlak, etika dan hubungan diantaranya yaitu :
- Moral adalah ajaran tentang tindakan seseorang yang dalam hal sipat, perangai,
kehendak pendapat, atau perbuatan yg secara layak dapat di katakan benar atau salah,
baik atau buruk./ tindakan yang umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan
tertentu atau kesatuan sosial tertentu.
- Budi pekerti adalah perpaduan dari hasil akal dan rasa yang berwujud pada karsa
dan tingkah laku manusia.
- Ahlak adalah suatu keadaa yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang
melahirkan perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa memikirkan
pemikiran lebih lanjut.
- Etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku manusia/ etika
sebagaitingkah laku perbuatan manusia di pandang dari segi nilai baik dan buruk
sejauh yang dapat di tentukan akal.
Adapun hubungan antara moral, budi pekerti, akhlak dan etika yaitu :
Etika bersumber pada rasio sedangkan akhlak bersumber pada Al - Qur'an dan
hadis sementara rasio adalah pendukung terhadap apa yg telah di kemukakan oleh Al-
Qur'an dan hadist. Sementara moral dan susila atau budi pekerti pada umumnya
berdasarkan pada ketentuan atau kebiasaan umum yang berlaku di masyarakat. Selain itu,
etika (ilmu akhlak) bersifat teoretis sementara moral, susila, akhlak lebih bersipat praktis,
artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, susila berbicara
mana yang tabu dan mana yang tidak tabu. Akhlak berbicara soal baik buruk, benar salah,
layak tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa perbuatan itu di katakn baik
atau kenapa perbuatan itu di katakan buruk. Etika menyelidiki memikirkan dan
mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk, moral menyatakan ukuran yang baik
tentang tindakan itu dalam kesatuaan sosial tertentu. Akhlak bersumber pada wahyu mka
ia tidak bisa berubah, akhlak dalam islam bersipat tetap tidak bisa di ubah-ubah oleh
pemikiran manusia. Apa yang di katakan baik oleh Al-Qur'an dan apa yg di katakan
buruk oleh hadis maka sampai kapanpun akan tetap berlaku. Meskipun demikian, karena
ayat-ayat Al - Qur'an terbatas dan hadist juga terbatas pula sedangkan kehidupan manusia
terus berubah  dan terus berkembang, maka tidak setiap apa yg di temukan dalam
masyarakat secara otomatis langsung ada jawabannya di dalam Al- Qur'an atau
hadist. Meskipun akhlak dan islam bersumber kepada Al - Qur'an dan sunnah , sementara
Etika , moral, dll bersumber pada akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat.
2. - Tasamuh yaitu suatu sikap yang senantiasa saling menghargai antar sesama manusia.

َ ‫ت تُ ْك ِر هُ الن‬ ِ ِ ‫َن يِف اَأْل ْر‬


ٰ ‫َّاس َح ىَّت‬ ً ‫ض ُك لُّ ُه ْم مَج‬
َ ْ‫ َأفََأن‬0ۚ ‫يع ا‬ ْ ‫َن م‬
َ ‫ك آَل م‬َ ُّ‫َو ل َْو شَاءَ َر ب‬
َ‫َك ونُوا ُم ْؤ ِم نِ ني‬
ُ‫ي‬
Artinya :” Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-
orang yang beriman semuanya?”

Artinya : “Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan
kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku". (QS. Al-Kaafiruun/109: 2-6)
- Ta’awun menurut bahasa yang artinya Saling menolong maksudnya setiap orang hendaknya
berusaha untuk menolong orang lain yang memerlukan pertolongan untuk meringankan beban
atau penderitaan orang lain tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhannya dalam menolong
merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan tolong menolong kita akan dapat membantu
orang lain dan jika kita perlu bantuan tentunya orangpun akan menolong kita.

‫ْت ا ْل َحرَ ا َم َي ْبتَغُونَ َفضْ اًل‬َ ‫ي وَ اَل ا ْل َقاَل ِئ َد وَ اَل آ ّمِينَ ا ْلبَي‬
َ ‫ش ْهرَ ا ْل َحرَ ا َم وَ اَل ا ْل َه ْد‬ َ ‫يَا َأيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اَل تُ ِحلُّوا‬
َّ ‫شعَاِئرَ اللَّ ِه وَ اَل ال‬
ۘ ‫شنَآنُ َقوْ ٍم َأنْ صَ دُّو ُك ْم عَ ِن ا ْلمَسْ ِج ِد ا ْل َحرَ ِام َأنْ تَ ْعتَدُوا‬ َ ‫ ۚ وَ اَل ي َْج ِر َمنَّ ُك ْم‬3‫مِنْ رَ ِبّ ِه ْم وَ ِرضْ وَ انًا ۚ وَ ِإ َذا َحلَ ْلتُ ْم َفاصْ طَادُوا‬
3ِ ‫ش ِدي ُد ا ْل ِع َقا‬
‫ب‬ ِ َ‫وَ تَعَاوَ نُوا عَ لَى ا ْل ِب ِرّ وَ التَّ ْقوَ ٰى ۖ وَ اَل تَعَاوَ نُوا عَ لَى اِإْل ْث ِم وَ ا ْل ُعدْو‬
َ ‫ان ۚ وَ اتَّقُوا اللَّ َه ۖ ِإنَّ اللَّ َه‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-
ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang
mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali
kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari
Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

-Musawah adalah pengungkapan kalimat yang maknanya sesuai dengan banyaknya kata-kata,


dan kata katanya sesuai dengan luasnya makna yang dikehendaki, tidak ada penambahan ataupun
pengurangan.

ِ ‫َر َو الْ بَح ِر َو َر َز ْق نَاه م ِم َن الطَّيِّ ب‬


۞ ‫َات‬ ِّ ‫َاه ْم يِف الْ ب‬ ْ ‫َد َك َّر ْم نَا بَيِن آدَمَ َو مَح‬
ُْ ْ ُ ‫َل ن‬ ْ ‫َو لَق‬
ِ ‫َف‬ ‫َّل نَاه م عَل ِ مِم‬
‫ض ي اًل‬ ْ ‫َى َك ث ٍري‬
ْ ‫َّن َخ ل َْق نَا ت‬ ٰ ْ ُ ْ ‫َو فَض‬
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”

3. Akhlak manusia terhadap alam bukan hanya semata-mata untuk kepentingan alam, tetapi
jauh dari itu untuk memelihara, melestarikan dan memakmurkan alam ini. Berakhlak
dengan alam sekitarnya dapat dilakukan manusia dengan cara melestarikan alam
sekitarnya sebagai berikut :
 Melarang penebangan pohon-pohon secara liar.
 Melarang perburuan binatang secara liar.
 Melakukan reboisasi.
 Membuat cagar alam dan suaka margasatwa.
 Mengendalikan erosi.
 Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai.
 Memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh lapisan
masyarakat.
 Memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya.
4. Klasifikasi agama terdiri dari 3 kategori yaitu :

a.) Wahyu dan Non- Wahyu

Agama Wahyu yaitu agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para
rasul-rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya, serta pesannya untuk disebarkan kepada
segenap umat manusia. Sebaliknya agama non-wahyu tidak memandang esensi
penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi di atas.

b.) Misionaris dan Non-Misionaris

Agama Misionaris yaitu agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya


menyebarkan kepada seluruh manusia sedangkan agama Non-Misionaris tidak
memuat tuntutan tersebut. Menurut Al-Masdoosi agama yang tergolong Misionaris
hanya islam, akan tetapi pada peerkembangan berikutnya, Kristen dan Budha menjadi
agama Misionaris.

c.) Rasial dan Universal

Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama di dunia ini dapat dibagi atas:
Semitik, Arya, Monggolian.Yang termasuk agama Semitik ialah: Agama Yahudi,
Agama Nasrani dan Agama Islam. Sedangkan yang tergolong Agama Arya ialah:
Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroasterianisme. Sedangkan yang tergolong non
Semitik Monggolian ialah: Confusianisme, Taoisme dan Shintoisme. Adapun
Buddhisme, tidak dapat begitu saja dimasukkan ke dalam golongan agama non
Semitik Arya, tetapi merupakan campuran.

5. Fungsi profetik agama adalah bahwa agama sebagai sarana menuju kebahagiaan juga
memuat peraturan-peraturan yang mengondisikan terbentuknya batin manusia yang baik,
yang berkualitas, yaitu manusia yang bermoral (agama sebagai sumber moral)  kearifan
yg menjiwi langkah hukum dengan memberikan sanksi hukum secara bertahap sehingga
membuat orang bisa memperbaiki kesalahan (bertaubat kepada Tuhan)

Anda mungkin juga menyukai