Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN

BAHAYA RADIKALISME SEBAGAI TINDAKAN EKSTRIMIS DAN


KRIMINALITAS
(tindakan makar, tawuran pelajar, revolusi, demonstrasi protes sosial anarkis
yang merusak ketertiban masyarakat baik dalam ibadah ataupun sosial)

KD.1 literasi memahami dan menanamkan jiwa Patriotisme sebagai wujud


imflementasi Islam sejati berjiwa pancasila cinta tanah air menciptakan
kedamaian .

Tujuan :
1) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menampilkan sikap
Patriotisme terhadap kerukunan, pembangunan bangsa, dan tanah air, yang
mewujudkan Islam sejati yang dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menumbuhkan sikap taat
pada aturan Ulil amri atau pemimpin bangsa dan mewujudkan
muslimyang cinta damai.
3) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menumbuhkan sikap nilai-
nilai kerukunan dan ketertiban dalam bermasyarakat .
4) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menghindari sikap-sikap
kekerasan, tawuran pelajar, demonstrasi, makar, ataupun anarkisme baik
dalam lingkup agama dan sosisal .

Kegiatan Inti :
a) Berd’oa sebelum belajar
b) Tadarus bersama juz 30. Qs.AL-Fajr.
c) Siswa di arahkan untuk berdzkir dan bertaubat dan ditutup dengan
shalawat jibril . semuanya minimal masing-masing 11 x

Dibaca 11 X
Istighfar Dibaca 11 X
5) Siswa diberikan pemahaman tentang sikap Patriotisme terhadap kerukunan,
pembangunan bangsa, dan tanah air, yang mewujudkan Islam sejati yang dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa diberikan pemahaman tentang sikap taat pada aturan Ulil amri atau pemimpin
bangsa dan mewujudkan muslim yang cinta damai dan anti radikalisme.
7) Siswa diberikan kesempatan untuk dibentuk kelompok diskusi terhadap materi sikap
menghindari kekerasan, tawuran pelajar, demonstrasi, makar, ataupun anarkisme baik
dalam lingkup agama dan sosisal .
d) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas minimal 5 menit.
e) Evaluasi ( siswa diberikan pertanyaan yang sudah disedikan oleh pemateri).
MATERI
(BAHAYA RADIKALISME SEBAGAI TINDAKAN EKSTRIMIS DAN
KRIMINALITAS )

A. Pengertian Cinta Tanah Air

Mengutip buku Penguatan Karakter Kemandirian, Tanggung Jawab


dan Cinta Tanah Air oleh Imam Musbikin (2021), cinta tanah air adalah
berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Cinta tanah air adalah
suatu sikap mencintai, bangsa dan Negara tanpa mengenal fanatisme
kedaerahan.
Contoh Perilaku Cinta Tanah Air . Dikutip dari buku Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Budi (2021), beberapa contoh perilaku
cinta tanah air adalah: 1) Melestarikan budaya bangsa, 2) Menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, 3) Bangga dengan produk dalam
negeri dan membelinya, 4) Mengikuti segala kegiatan saat memperingati Hari
Kemerdekaan Indonesia, 5) Menggunakan hak pilih dalam pemilihan umum
(Pemilu), 6) Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan, 7) Menuntut ilmu
dan belajar bersungguh-sungguh, 8) Mengharumkan nama Bangsa Indonesia
dengan prestasi, 9) Hidup rukun dan gotong royong menciptakan lingkungan
yang rukun antar umat beragama.
Manfaat Perilaku Cinta Tanah Air. Mengutip buku Revitalisasi Cinta
Tanah Air Tantangan Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Era Society 5.0
oleh Leoly Ahadiathul Akhiriah Nasution, dkk (2020), manfaat mencintai tanah
air adalah: 1) Dapat meningkatkan derajat negara Indonesia di mata negara-
negara lain, 2) Dapat menambah pendapatan negara, 3) Dapat mengurangi
masalah ekonomi negara Indonesia, 4) Negara Indonesia tetap menjadi
negara yang disukai negara-negara lain, 5) Agar kekayaan yang ada dapat
dinikmati anak cucu di kemudian hari, 6) Sebagai bukti syukur manusia
terhadap anugerah dari Tuhan.

B. Apa Itu Radikalisme?

Menurut sebuah tulisan berjudul Perkembangan Pemahaman


Radikalisme di Indonesia yang dimuat dalam Jurnal Ilmiah Administrasi
Pemerintahan Daerah, istilah radikalisme berasal dari kata dasar radikal. Kata
tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu radix yang berarti akar.
Dikutip dari indonesia.go.id, tujuan dan target pemerintah terkait penggunaan
istilah radikalisme adalah:
Radikalisme ditujukan pada kelompok tertentu yang notabene
bermaksud mengganti Pancasila dan UUD 1945 dengan sistem lain.
Radikalisme digunakan untuk menyebut aktivitas politik kelompok tertentu
yang bersifat ekstrem, yang bukan saja tak segan menggunakan cara-cara
kekerasan, memaksakan kehendak, melainkan lebih jauh bahkan tak jarang
juga melakukan praktik terorisme. Radikalisme merujuk pada kelompok yang
sebenarnya justru memiliki sikap dan nilai-nilai antidemokrasi.
C. Ciri-ciri Radikalisme
Mengutip dari buku Upaya Kolektif Mencegah Radikalisme Dan
Terorisme, Syahrin Harahap menjelaskan bahwa secara secara umum
terdapat 10 ciri kaum radikalis, yaitu sebagai berikut:
1) Kaku dan tekstualis dalam bersikap serta memahami teks-teks suci, 2)
Ekstrem, fundamentalis, dan eksklusif Eksklusif, 3) Selalu bersemangat
mengoreksi orang lain, 4) Menggunakan kekerasan, 5) Memiliki kesetiaan
lintas negara Musuh yang tidak jelas identitasnya, 6) Senang memilih jalan
peperangan.

D. Taat Ulil Amri wujud ketaan pada Allah Swt dan Rasulnya

Taat atau patuh terhadap perintah Allah SWT sudah semestinya


dilakukan muslim. Orang yang taat kepada Allah SWT akan senantiasa
mengerjakan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Perintah untuk
taat kepada Allah SWT termaktub dalam Al Quran surat An Nisa ayat 59:

‫َيءٍ فَ ُرد ُّْو ُه‬ْ ‫عت ُ ْم ِف ْي ش‬ َ َ‫س ْو َل َواُو ِلى ْاْلَ ْم ِر ِم ْنكُ ْۚ ْم َفا ِْن تَن‬
ْ ‫از‬ ُ ‫الر‬ َ ‫ٰ ٰٓيا َ ُّيهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٰٓوا ا َ ِط ْيعُوا ه‬
َّ ‫ّٰللا َوا َ ِط ْيعُوا‬
‫سنُ تَأ ْ ِوي ًْل‬ ٰ ٰ ْ ‫اّٰلل َوا ْل َي ْو ِم‬
َ ْ‫اْل ِخ ِِۗر ذ ِلكَ َخي ٌْر َّواَح‬ ِ ‫س ْو ِل ا ِْن كُ ْنت ُ ْم ت ُ ْؤ ِمنُ ْونَ ِب ه‬
ُ ‫الر‬ ِ ‫ ࣖاِلَى ه‬- ٥
َّ ‫ّٰللا َو‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk taat
kepadaNya, kepada Rasulullah, dan kepada Ulil Amri atau pemimpin di
antara mereka. Ulama tafsir, Muhammad Quraish Shihab menerangkan,
ketaatan terhadap Ulil Amri sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut
berkaitan dengan ketaatan kepada Allah SWT dan RasulNya.
Artinya, perintah Ulil Amri haruslah sejalan dengan perintah Allah SWT
dan RasulNya. Apabila perintah tersebut bertentangan, maka tidak
dibenarkan untuk mentaatinya.. Begitu pula dengan taat kepada Rasul seperti
dalam hadits berikut,

‫ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ َع ْن أَ ِب ْي ه َُري َْرة َ َر‬: ‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬
َ : ‫َما‬
‫ فَإِنَّ َما أَ ْهلَكَ الَّ ِذيْنَ ِم ْن‬،‫ط ْعت ُ ْم‬ َ َ‫ َو َما أَ َم ْرت ُ ُك ْم بِ ِه فَأْت ُ ْوا ِم ْنهُ َما ا ْست‬،ُ‫اجتَنِبُ ْوه‬
ْ َ‫نَ َه ْيت ُ ُك ْم َع ْنهُ ف‬
‫اختِالَفُ ُه ْم َعلَى أَ ْنبِيَائِ ِه ْم‬ َ ‫قَ ْب ِل ُك ْم َكثْ َرة ُ َم‬
ْ ‫سائِ ِل ِه ْم َو‬
Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,'Apa saja yang
aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku
perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian.
Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah
karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau
taat dan patuh)'.(HR Bukhari dan Muslim).
E.TAWURAN DAN ANARKISME
Pandangan bahwa masa remaja merupakan masa yang labil, penuh
dengan gejolak emosi dan mencari identitas diri sehingga banyak disalurkan
dengan berbagai cara yang terkadang menyimpang, tidak bisa menjadi
pelegalan atas perilaku remaja tersebut.
Berulangnya kejadian tawuran yang sama dan semakin marak di
berbagai daerah mengindikasikan bahwa ada yang salah dengan dunia
pendidikan kita serta lemahnya efek jera yang ditimbulkan oleh sanksi atau
hukum yang diberlakukan.
Penyebab semua ini berawal dari landasan pendidikan kita yang tidak
menjadikan Islam sebagai asasnya. Saat ini pendidikan lebih berorientasi
pada manfaat materi dengan tujuan sekolah untuk bekerja. Maka wajar jika
output pendidikan saat ini melahirkan generasi yang jauh dari Islam.
Padahal sesungguhnya Islam pun memiliki sistem pendidikan yang
sempurna karena berasal dari Sang Pencipta, yang tujuannya adalah
membentuk generasi berkepribadian Islam. Iri rasanya kalau kita menilik
sejarah ke belakang, ketika Islam masih dijadikan sistem kehidupan oleh
pemerintah dan rakyatnya
Imam Syafi'i yang sedari kecil sudah menjadi hafidz Quran dan diakui
keilmuannya, Muhammad Al-Fatih yang menaklukan Konstantinopel ketika
masih berumur 23 tahun, Salman Al Farisi, Mushab Bin Umair adalah
segelintir orang yang banyak berkontribusi untuk agama, umat, dan negara
pada masanya ketika mereka masih muda.
Akan sulit sekali kita dapati pemuda luar biasa seperti contoh diatas
pada masa sekarang ini, ketika Islam masih menjadi pajangan, ketika budaya
permissive masih dijadikan kebiasaan, dan ketika 'atas nama kebebasan'
masih dijadikan landasan.
EVALUASI

Petunjuk pengerjaan : sediakan kertas dua lembar dan alat tulis lalu
kerjakan evaluasi !

1. Apa yang akan anda lakukan terhadap tanah air tercinta indonesia ini jika ingin
maju dan berkembang ?
2. Bagaimana tanggapan anda tentang tawuran pelajar ?
3. Buatkan tabel sebagai berikut lalu isi dengan tanda (√ ) sesuai kejujuran kalian
dan beri alasan ? petunjuk pengerjaaan kalian hanya membuat tabel sajah dan
tidak menulis ulang pertanyaaan. Hanya menuliskan suka, tidak pernah, kadang-
kadang dan alasannya.

Pertanyaan Suka Tidak pernah Kadang- Alasan


kadang
Apakah kalian suka
pernah melakukan caci
maki terhadap pemimpin
negara kita sendiri di
media sosial
Apakah kalian suka
pernah di ajak teman-
teman sekolah untuk
melakukan anarkisme
seperti tawuran pelajar.
Apakah kalian pernah
mengikuti kelompok
organisasi yang tidak
jelas untuk mengajak
demonstrasi terhadap
pememrintahan.
Apakah kalian pernah
mengikuti kegiatan bakti
sosisal.
Apakah kalian suka
memberikan pertolongan
dengan sedikit harta kita
untuk menginfakkan
harta kepada orang yang
membutuhkan.
Apakah kalian suka
mengikuti aturan
pemerintah contohnya
berkendara di jalan yang
baik.

Anda mungkin juga menyukai