Tujuan :
1) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menampilkan sikap
Patriotisme terhadap kerukunan, pembangunan bangsa, dan tanah air, yang
mewujudkan Islam sejati yang dapat mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menumbuhkan sikap taat
pada aturan Ulil amri atau pemimpin bangsa dan mewujudkan
muslimyang cinta damai.
3) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menumbuhkan sikap nilai-
nilai kerukunan dan ketertiban dalam bermasyarakat .
4) Peserta Smart Tren terdiri (siswa/siswi) mampu menghindari sikap-sikap
kekerasan, tawuran pelajar, demonstrasi, makar, ataupun anarkisme baik
dalam lingkup agama dan sosisal .
Kegiatan Inti :
a) Berd’oa sebelum belajar
b) Tadarus bersama juz 30. Qs.AL-Fajr.
c) Siswa di arahkan untuk berdzkir dan bertaubat dan ditutup dengan
shalawat jibril . semuanya minimal masing-masing 11 x
Dibaca 11 X
Istighfar Dibaca 11 X
5) Siswa diberikan pemahaman tentang sikap Patriotisme terhadap kerukunan,
pembangunan bangsa, dan tanah air, yang mewujudkan Islam sejati yang dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
6) Siswa diberikan pemahaman tentang sikap taat pada aturan Ulil amri atau pemimpin
bangsa dan mewujudkan muslim yang cinta damai dan anti radikalisme.
7) Siswa diberikan kesempatan untuk dibentuk kelompok diskusi terhadap materi sikap
menghindari kekerasan, tawuran pelajar, demonstrasi, makar, ataupun anarkisme baik
dalam lingkup agama dan sosisal .
d) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok di depan
kelas minimal 5 menit.
e) Evaluasi ( siswa diberikan pertanyaan yang sudah disedikan oleh pemateri).
MATERI
(BAHAYA RADIKALISME SEBAGAI TINDAKAN EKSTRIMIS DAN
KRIMINALITAS )
D. Taat Ulil Amri wujud ketaan pada Allah Swt dan Rasulnya
َيءٍ فَ ُرد ُّْو ُهْ عت ُ ْم ِف ْي ش َ َس ْو َل َواُو ِلى ْاْلَ ْم ِر ِم ْنكُ ْۚ ْم َفا ِْن تَن
ْ از ُ الر َ ٰ ٰٓيا َ ُّيهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٰٓوا ا َ ِط ْيعُوا ه
َّ ّٰللا َوا َ ِط ْيعُوا
سنُ تَأ ْ ِوي ًْل ٰ ٰ ْ اّٰلل َوا ْل َي ْو ِم
َ ْاْل ِخ ِِۗر ذ ِلكَ َخي ٌْر َّواَح ِ س ْو ِل ا ِْن كُ ْنت ُ ْم ت ُ ْؤ ِمنُ ْونَ ِب ه
ُ الر ِ ࣖاِلَى ه- ٥
َّ ّٰللا َو
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.
Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk taat
kepadaNya, kepada Rasulullah, dan kepada Ulil Amri atau pemimpin di
antara mereka. Ulama tafsir, Muhammad Quraish Shihab menerangkan,
ketaatan terhadap Ulil Amri sebagaimana dijelaskan dalam ayat tersebut
berkaitan dengan ketaatan kepada Allah SWT dan RasulNya.
Artinya, perintah Ulil Amri haruslah sejalan dengan perintah Allah SWT
dan RasulNya. Apabila perintah tersebut bertentangan, maka tidak
dibenarkan untuk mentaatinya.. Begitu pula dengan taat kepada Rasul seperti
dalam hadits berikut,
ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل َ ض ِ َع ْن أَ ِب ْي ه َُري َْرة َ َر: سلَّ َم يَقُ ْو ُل َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِس ْو َل هللا ُ س ِم ْعتُ َر
َ : َما
فَإِنَّ َما أَ ْهلَكَ الَّ ِذيْنَ ِم ْن،ط ْعت ُ ْم َ َ َو َما أَ َم ْرت ُ ُك ْم بِ ِه فَأْت ُ ْوا ِم ْنهُ َما ا ْست،ُاجتَنِبُ ْوه
ْ َنَ َه ْيت ُ ُك ْم َع ْنهُ ف
اختِالَفُ ُه ْم َعلَى أَ ْنبِيَائِ ِه ْم َ قَ ْب ِل ُك ْم َكثْ َرة ُ َم
ْ سائِ ِل ِه ْم َو
Artinya: "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dia berkata: "Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,'Apa saja yang
aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku
perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian.
Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah
karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (tidak mau
taat dan patuh)'.(HR Bukhari dan Muslim).
E.TAWURAN DAN ANARKISME
Pandangan bahwa masa remaja merupakan masa yang labil, penuh
dengan gejolak emosi dan mencari identitas diri sehingga banyak disalurkan
dengan berbagai cara yang terkadang menyimpang, tidak bisa menjadi
pelegalan atas perilaku remaja tersebut.
Berulangnya kejadian tawuran yang sama dan semakin marak di
berbagai daerah mengindikasikan bahwa ada yang salah dengan dunia
pendidikan kita serta lemahnya efek jera yang ditimbulkan oleh sanksi atau
hukum yang diberlakukan.
Penyebab semua ini berawal dari landasan pendidikan kita yang tidak
menjadikan Islam sebagai asasnya. Saat ini pendidikan lebih berorientasi
pada manfaat materi dengan tujuan sekolah untuk bekerja. Maka wajar jika
output pendidikan saat ini melahirkan generasi yang jauh dari Islam.
Padahal sesungguhnya Islam pun memiliki sistem pendidikan yang
sempurna karena berasal dari Sang Pencipta, yang tujuannya adalah
membentuk generasi berkepribadian Islam. Iri rasanya kalau kita menilik
sejarah ke belakang, ketika Islam masih dijadikan sistem kehidupan oleh
pemerintah dan rakyatnya
Imam Syafi'i yang sedari kecil sudah menjadi hafidz Quran dan diakui
keilmuannya, Muhammad Al-Fatih yang menaklukan Konstantinopel ketika
masih berumur 23 tahun, Salman Al Farisi, Mushab Bin Umair adalah
segelintir orang yang banyak berkontribusi untuk agama, umat, dan negara
pada masanya ketika mereka masih muda.
Akan sulit sekali kita dapati pemuda luar biasa seperti contoh diatas
pada masa sekarang ini, ketika Islam masih menjadi pajangan, ketika budaya
permissive masih dijadikan kebiasaan, dan ketika 'atas nama kebebasan'
masih dijadikan landasan.
EVALUASI
Petunjuk pengerjaan : sediakan kertas dua lembar dan alat tulis lalu
kerjakan evaluasi !
1. Apa yang akan anda lakukan terhadap tanah air tercinta indonesia ini jika ingin
maju dan berkembang ?
2. Bagaimana tanggapan anda tentang tawuran pelajar ?
3. Buatkan tabel sebagai berikut lalu isi dengan tanda (√ ) sesuai kejujuran kalian
dan beri alasan ? petunjuk pengerjaaan kalian hanya membuat tabel sajah dan
tidak menulis ulang pertanyaaan. Hanya menuliskan suka, tidak pernah, kadang-
kadang dan alasannya.