Nim: 2122000017
Soal
1. Jelaskan politik dalam pandangan Islam menurut para ulama dan
cantumkan ayat dan hadist tekait politik dalam Islam !
2. Jelaskan sumber-sumber ajaran Islam dan tata cara pelaksanaannya dalam
kehidupan sehari-hari dengan mencantumkan ayat dan hadist terkait !
3. Pendidikan berasal dari kata “Tarbiyah” yang diadobsi dari bahasa arab.
Coba jelaskan bagaimana pandangan Al-Qur’an terhadap pendidikan serta
tokoh-tokoh pendidikan dalam Islam dan cantumkan ayat-ayat dan hadist
tekait pendidikan !
4. Sebutkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang Sains dan
Teknologi!
5. Jelaskan define plurarisme, liberalism dan sekurelisme serta bagaimana
pandangan Islam terhadap tiga pemikiran tersebut !
6. Sebutkan definisi tafsir Al-Qur’an menurut para ulama dan jelaskan jenis-
jenis tafsir Al-Qur’an!
Jawab
1. Politik seringkali dinilai sebagi sesuatu yang buruk, kotor bahkan jahat.
Padahal, dengan politik, keadilan bisa diwujudkan. Dengan politik juga
kesejahteraan masyarakat akan bisa didapat.
Islam dan politik adalah dua hal yang integral. Oleh karena itu, Islam
tidak bisa dilepaskan dari aturan yang mengatur urusan masyarakat dan
negara, sebab Islam bukanlah agama yang mengatur ibadah secara
individu saja.
Namun, Islam juga mengajarkan bagaimana bentuk kepedulian kaum
muslimin dengan segala urusan umat yang menyangkut kepentingan
dan kemaslahatan mereka, mengetahui apa yang diberlakukan
penguasa terhadap rakyat, serta menjadi pencegah adanya kedzaliman
oleh penguasa.
Orientasi utama politik Islam terkait dengan masalah kekuasaan yaitu
tegaknya hukum-hukum Allah dimuka bumi, hal ini menunjukkan
bahwa kekuasaan tertinggi ialah kekuasaan Allah. Sementara, manusia
pada dasarnya sama sekali tidak memlliki kekuasaan. Bahkan Islam
menentang adanya penguasaan Absolut seorang manusia atas manusia
yang lain. Wallahu A’lam. Dengan menelaah tafsir surah Ali Imran
ayat 159 dari tafsir al-Maraghi, tafsir al-Misbah dan tafsir al-Azhar,
tulisan ini berpendapat bahwa musyawarah, bermusyawarah, adalah
salah satu nilai dan prinsip politik Islam dalam Al-Qur'an.
Ali ‘Imran Ayat 159
ٱعْفُ َع ْنهُ ْمFFَكَ ۖ فFFِوا ِم ْن َحوْ ل ۟ FFض
ُّ َب ٱَلنف ِ ظَ ْٱلقَ ْلFFا َغلِيFFًّوْ ُكنتَ فَظFFَ ٍة ِّمنَ ٱهَّلل ِ لِنتَ لَهُ ْم ۖ َولFFا َرحْ َمFFفَبِ َم
َاورْ هُ ْم فِى ٱَأْل ْم ِر ۖ فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَت ََو َّكلْ َعلَى ٱهَّلل ِ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ يُ ِحبُّ ْٱل ُمت ََو ِّكلِين
ِ َوٱ ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya..Imam Al- Ghazali mengatakan: “Memperjuangkan kebaikan
ajaran agama dan mempunyai kekuasaan politik (penguasa) adalah
saudara kembar. Agama adalah dasar perjuangan, sedang penguasa
kekuasaan politik adalah pengawal perjuangan. Perjuangan yang tak
didasari (prinsip) agama akan runtuh, dan perjuangan agama yang tak
dikawal akan sia-sia”.[5] Dari pandangan Al-Ghazali itu bisa
disimpulkan bahwa berpolitik itu wajib karena berpolitik merupakan
prasyarat dari beragama dengan baik dan nyaman. Begitulah islam
memandang pollitik
Berkaitan dengan persoalan ini Nabi MuhammadSAW bersabda :
“Siapa saja yang bangun pagi dengan gapaiannya bukan Allah maka ia
bukanlah (hamba) Allah, dan siapa saja yang bangun pagi namum tidak
memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan
mereka.” (HR. Al Hakim)
Al Quran dan hadis merupakan dua hal pokok dalam ajaran Islam.
terinspirasi dari dua hal pokok tersebut. Kedudukan Al Quran
sebagai sumber utama dan pertama bagi penetapan hukum, maka
bila seseorang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian.
b. Sunnah (Hadist)
Sunnah (hadis) merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al
Quran. Sunnah juga menempati posisi yang sangat penting dan
strategis dalam kajian-kajian keislaman. Keberadaan dan
kedudukannya tidak diragukan lagi. Sunnah dari segi etimologi
adalah perbuatan yang semula belum pernah dilakukan kemudian
diikuti oleh orang yang lebih baik perbuatan terpuji maupun tercela.
Secara terminologi, ahli fiqih dan hadis berbeda memberikan
pengertian tentang hadis. Menurut para ahli hadis, sunnah sama
dengan hadis yaitu suatu yang dinisbahkan oleh Rasullullah SAW
baik perkataan, perbuatan maupun sikap belaiu tentang suatu
peristiwa.
Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Anas bin Malik, dia berkata,
“Rasulullah berkata kepadaku, "Wahai, anakku! Jika kamu mampu
pada pagi sampai sore hari di hatimu tidak ada sifat khianat pada
seorangpun, maka perbuatlah.” Kemudian beliau SAW berkata
kepadaku lagi: "Wahai, anakku! Itu termasuk sunnahku. Dan
barangsiapa yang menghidupkan sunnahku, maka ia telah
mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku, maka aku
bersamanya di surga."
c. Ijtihad
Menurut bahasa ijtihad artinya bersungguh-sungguh dalam
mencurahkan pikiran. Sedangkan menurut istilah ijtihad adalah
mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh
untuk menetapkan suatu hukum. Ijtihat dapat dilakukan ketika
suatu masalah yang hukumnya tidak ada di dalam Al Quran dan
hadis. Sehingga bisa menggunakan ijtihad dengan menggunakan
akal pikiran, namun tetap mengacu berdasarkan Al Quran dan
hadist. Ijtihad merupakan sumber hukum Islam setelah Al Quran
dan hadist. Ketika melakukan ijtihad tidak boleh bertentangan
dengan Al Quran dan hadist.
'Amr bin al-'As ra, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda yang
artinya, "Apabila seorang hakim hendak menetapkan suatu hukum
kemudian dia berijtihad dan ternyata benar ijtihadnya, maka
baginya dua pahala, dan apabila dia hendak menetapkan hukum
kemudian dia berijtihad dan ternyata salah ijtihadnya, maka
untuknya satu pahala".
َو َم ْن َأ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه با ِ ِلع ْل ِم، َو َم ْن َأ َرا َد اآل ِخ َرهَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم،َم ْن َأ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِاْل ِع ْل ِم