Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nur Fadlilatus Sholichah

Kelas :B
Absen : 21
NIM : 4120022255

TUGAS MODUL 14 ASWAJA

IMAMAH, KHILAFAH DAN AMAR MA’RUF NAHY MUNKAR

SOAL LATIHAN
1. Apakah yang anda ketahui tentang imamah dan khilafah?
Imamah adalah kepemimpinan yang berkaitan dengan urusan keagamaan dan
urusan dunia sebagai pengganti fungsi rasulullah SAW. imamah merupakan
kepemimpinan yang melampaui batas teritorial, daerah, negara, dan lainnya tetapi
mengikat secara spiritual dan teologis setiap orang yang mempercayainya..
Sedangkan Khilafah adalah kepemimpinan dengan batas teritorial tertentu, yang
mengikat secara struktural setiap warga yang berada didalamnya, sehingga tidak
mengikat orang kecuali area tersebut. Tetapi keduanya merupakan pemimpin atau
yang memiliki kekuasaan tertinggi untuk menjaga agama dan mengatur dunia
dengan agama. Sehingga dapat artikan bahwa imamah dan khilafah memiliki arti
sistem pemerintahan yang menjaga agama dan mengatur dunia.

2. Sebutkan dan jelaskan syarat imamah dan khilafah!


Imamah dan khalifah merupakan suatu kepemimpinan untuk menjaga agama dan
mengatur dunia dengan agama. Sebagai pemimpinnya dinakan khalifah. Berikut
syarat yang harus terpenuhi oleh seorang khalifah menurut Syekh Muhammad Al-
Hasan Addud Asy-Syangqiti:
a. Muslim. Tidak sah jika ia kafir, munafik atau diragukan kebersihan akidahnya.
b. Laki-Laki. Tidak sah jika ia perempuan karena Rasul Saw bersabda : Tidak
akan sukses suatu kaum jika mereka menjadikan wanita sebagai pemimpin.
c. Merdeka. Yang dimaksud merdeka yaitu tidak seorang budak, karena ia
harus memimpin dirinya dan orang lain. Sedangkan budak tidak bebas
memimpin dirinya, apalagi memimpin orang lain.
d. Dewasa. Tidak sah jika anak-anak, kerena anak-anak itu belum mampu
memahami dan memenej permasalahan.
e. Sampai ke derajat Mujtahid. Karena oang yang bodoh atau berilmu karena
ikut- ikutan (taklid), tidak sah kepemimpinannya seperti yang dijelaskan
Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Abdul Bar bahwa telah ada ijmak
(konsensus) ulama bahwa tidak sah kepemimpinan tertinggi umat Islam jika
tidak sampai ke derajat Mujtahid tentang Islam.
f. Adil. Allah menjelaskan kepada Nabi Ibrahim bahwa janji kepemimpinan
umat itu tidak (sah) bagi orang-orang yang zalim. Sehingga tidak sah jika ia
zalim dan fasik.
g. Profesional (amanah dan kuat). Khilafah itu bukan tujuan, akan tetapi sarana
untuk mencapai tujuan-tujuan yang disyari’atkan, seperti menegakkan
agama Allah di atas muka bumi, menegakkan keadilan, menolong orang-
orang yang yang dizalimi, memakmurkan bumi, memerangi kaum kafir,
khususnya yang memerangi umat Islam dan berbagai tugas besar lainnya.
Orang yang menjadi khalifah harus mampu dan kuat mengemban amanah
tersebut.
h. Sehat penglihatan, pendengaran dan lidahnya dan tidak lemah fisiknya.
Karena sebagai khalifah harus mampu menjalankan tugas besar untuk
kemaslahatan umatnya, jika dia tidak sehat secara fisik maka tidak akan
sanggup menjaga kemaslatan agama dan umatnya.
i. Pemberani. Orang-orang pengecut tidak sah jadi Khalifah. Karena seorang
khalifah harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap agama Allah dan
urusan Islam dan umat Islam.

3. Apakah yang dimaksud dengan amar ma’ruf nahy munkar?


Menurut bahasa, pengertian al-ma’aruf berkisar pada segala hal yang dianggap
baik oleh manusia dan mereka mengamalkannya serta tidak mengingkarinya. Al-
Ma’rûf adalah satu nama yang mencakup segala yang dicintai oleh Allâh, berupa
iman dan amal shalih. Al-Ma’rûf merupakan satu nama bagi setiap perbuatan yang
diketahui kebaikannya oleh akal atau syari’at, sedangkan al-munkar adalah apa
yang diingkari oleh keduanya. Sedang menurut syari’at, al- munkar adalah segala
hal yang diingkari, dilarang, dan dicela oleh syari’at serta dicela pula orang yang
melakukannya.
4. Jelaskan dasar hukum amar ma’ruf nahy munkar!
Dasar hukum amar ma’ruf nahi munkar adalah dalil dari Al-Qur’an, dalil dari As-
Sunnah, dan dari dalil dari Ijma’ Ulama. Berikut merupakan penjelasan dari ketiga
dasar hukum tersebut:
a. Dalil dari Al- Qur’an
Dalil dari Al-Qur’an yang berkaitan dengan amar ma;ruf nahy munkar yaitu
Al-Imran:104 dan Al-Imran :110.

ِ ‫أ ُ َّم ة ي َ د ْ عُ و َن إ ِ ل َ ى الْ َخ ي ِْر َو ي َ أ ْ ُم ُر و َن ب ِ الْ َم عْ ُر و‬


‫ف‬ ‫َو لْ ت َك ُ ْن ِم نْ كُ ْم‬
‫ح و َن‬ ُ ِ‫ك ه ُ مُ الْ ُم فْ ل‬ َ ِ ‫الْ ُم نْ كَ ِر َو أ ُو َٰل َ ئ‬ ‫َو ي َ نْ َه ْو َن عَ ِن‬
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar;
mereka adalah orang-orang yang beruntung".(Al-Imran:104).

‫ف َو ت َنْ َه ْو َن‬ ِ ‫اس ت َأ ْ ُم ُر و َن ب ِ الْ َم عْ ُر و‬ ْ ‫كُ نْ ت ُ ْم َخ ي َْر أ ُ َّم ة أ ُ ْخ ِر َج‬


ِ َّ ‫ت لِ ل ن‬
‫عَ ِن الْ ُم نْ كَ ِر َو ت ُ ْؤ ِم ن ُ و َن ب ِ اّللَّ ِ َو ل َ ْو آ َم َن أ َهْ ُل الْ ِك ت َا بِ ل َ كَ ا َن‬
‫َخ ي ًْر ا ل َ هُ ْم ِم نْ هُ مُ الْ ُم ْؤ ِم ن ُو َن َو أ َ ْك ث َ ُر ه ُ مُ الْ ف َ ا ِس ق ُ و َن‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-
orang yang fasik.” (Al-Imran:110)

b. Dalil dari As-Sunnah

"Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan


tangannya,jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu
maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman". [Riwayat Muslim]

c. Dalil dari Ijma’ Ulama


Dalil dari Ijma' kaum muslimin, dijelaskan oleh para ulama. Ijma’ oleh para
ulama diantaranya:

1) Ibnu Hazm Adz Dzahiriy, beliau berkata, "Seluruh umat telah bersepakat
mengenaikewajiban amar ma'ruf nahi mungkar, tidak ada perselisihan
diantara mereka.

2) Abu Bakr al- Jashshash, beliau berkata,"Allah Subhanahu wa Ta'ala


telah menegaskan kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar melalui beberapa
ayat dalam Al-Qur'an, lalu dijelaskan Rasulullah dalam hadits yang
mutawatir. Dan para salaf serta ahli fiqih Islam telah berkonsensus atas
kewajibannya".
3) An-Nawawi berkata,"telah banyak dalil-dalil Al Qur'an dan Sunnah serta
Ijma yang menunjukkan kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar".
4) Asy-Syaukaniy berkata,"Amar ma'ruf nahi mungkar termasuk kewajiban,
pokok serta rukun syari'at terbesar dalam syariat. Dengannya sempurna
aturan Islam dan tegak kejayaannya".

5. Apakah pengaruh yang diakibatkan dari meninggalkan amar ma’ruf nahy


munkar ?
Akibat dan pengaruh jelek meninggalkan amar ma’rûf nahi munkar adalah sebagaiberikut:
a. Mendapat laknat Allâh Subhanahu wa Ta’ala , celaan dan kehinaan

b. Kerusakan akan semakin parah.

c. Mendapat hukuman dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala .

d. Dikuasai oleh musuh-musuh Islam.

e. Do'a tidak dikabulkan.

f. Akan dibinasakan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala .

g. Akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

h. Jatuh dalam kebinasaan, membuat hati sakit atau bahkan mematikannya.

Anda mungkin juga menyukai