Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hidup di dunia membutuhkan pemimpin yang mampu mengatur urusan umat, sehingga
umat dapat beribadah kepada Allah dengan tenang dan tidak merasa takut, seperti
kepemimpinan pada zaman Rasulullah Saw dan para sahabatnya yang dipandu dengan wahyu.
Suatu kepemimpinan yang dapat merubah segala bentuk kezaliman dan kejahatan menjadi
keadilan dan ketenangan, sehingga tindak kriminal dapat diatasi oleh pemimpin dan umatnya
atas kehendak Allah. Kesuksesan beliau dalam berbagai bidang merupakan dimensi lain
kemampuan sebagai Leader yang menambah keyakinan akan kebenaran Rasul.1
Khilafah berasal dari kata Khalafa yang artinya kepemimpinan. Khilafah dapat
diartikan sebagai susunan pemerintahn yang diatur menurut syariat islam sebagaimana yang
dijalankan oleh Rasulullah Saw yang dilanjutkan oleh khulafa Ar-Rasyidin. Khilafah memiliki
sinonim dengan kata imamah dan imarah, yang ketiga istilah tersebut mempunyai arti
pemerintahan dan kepemimpinan. Khalifah menurut para ulama fikih ialah kepemimpinan
umum dalam urusan agama dan dunia atau kepemimpinan umum bagi umat islam secara
keseluruhan di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syarak dan mengemban dakwah islam
ke seluruh penjuru dunia.2
Allah berfirman dalam surat an-Nisa ayat 59 untuk mengenal kepemimpinan dalam
islam, persyaratan menjadi pemimpin dan bagaimana sikap umat bila pemimpin tersebut tidak
memenuhi syarat firman Allah:

Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah

1
M. Abdurrahman, Dinamika Masyarakat Islam dalam Wawasan Fikih, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2002), h. 33
2
Harjan Syuhada, Sungarso, Fikih Madrasah Aliyah, Jilid Lengkap, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 4

1
ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-banar beriman kepada
Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(QS. An-Nisa’:59).
Ayat ini mengandung prinsip dan tatanan kehidupan berkeluarga dan bernegara menuju
kebaikan umat di dunia dan di akhiratnya.3
Khilafah dibentuk pasti berdasarkan tujuan tertentu. adapun tujuan khilafah yaitu secara
umum. Tujuan khilafah secara umum yaitu untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang
adil, makmur, sejahtera lahir dan batin, mendapatkan perlindungan dan memperoleh ampunan
serta rida Allah Swt. hal ini berdasarkan firman Allah Swt sebagai berikut.

Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) tuhanmu dan bersyukurlah kepada Nya.
(negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun.
(QS. Saba’: 15).4
Sebuah kepemimpinan akan berjalan dengan baik bila didasari dengan dasar-dasar
kepemimpinan (khilafah) yang kuat don kokoh. Dan semua itu harus diiringi dengan
masyarakat yang dapat mentaati perintah pemimpinnya selama kepemimpinan itu masih sesuai
dengan syariat-syariat agama islam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjalasan diatas, maka rumusan masalah yang dapat kita ambil
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Khilafah?
2. Apakah tujuan dari Khilafah?
3. Apa saja surah dan ayat yang menjelaskan tentang Khilafah?

3
Kepemimpinan bagi semua manusia bukanlah pilihan, melainkan adalah kemestian. Setiap manusia
dengan takdirnya telah diberikan amanah sebagai pemimpin. Seorang kepala negara adalah pemimpin bagi
rakyatnya, seorang direktur perusahaan adalah pemimpin bagi staff dan karyawannya, seorang ketua organisasi
adalah pemimpin bagi anggotanya, seorang guru adalah pemimpin bagi murid-muridnya, seorang ayah adalah
pemimpin bagi anggota keluarganya, bahkan setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.
4
Harjan Syuhada, Sungarso, Fikih Madrasah Aliyah, Jilid Lengkap, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 5

2
4. Apa saja hadis yang menjelaskan tentang Khilafah?
5. Apakah dasa-dasar dari Khilafah?
6. Apa contoh Khilafah di zaman sekarang ini?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari khilafah
2. Untuk mengetahui tujuan-tujuan dari khilafah
3. Untuk mengetahui surah dan ayat yang menjelaskan atau mendukung tentang khilafah
4. Untuk mengetahui hadis yang menjelaskan tentang khilafah
5. Untuk mengetahui dasar-dasar dari khilafah
6. Untuk mengetahui contoh khilafah pada zaman sekarang ini

D. Manfaat
1. Untuk menambah wawasan dan ilmu penetahuan tentang sebuah kekhilafahan.
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri sebuah kekhilafahan islam yang sebenarnya
yaitu yang sesuai dengan syariat islam.
3. Untuk memenuhi tugas fikih yang telah diberikan.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Khilafah
Istilah khilafah juga dapat diartikan secara etimologi dan terminologi. Menurut
etimologi (bahasa), khilafah berasal dari kata kerja (fi’il) ‫خالفة‬ - ‫خلف‬
yang artinya yang datang kemudian. Menurut terminologi (istilah), khilafah berarti wakil
Allah Swt. Di muka bumi yang melaksanakan undang-undang Allah Swt., baik
menyangkut urusan dunia maupun akhirat.5

Berkaitan dengan khilafah, Allah Swt. menjelaskan hal tersebut dalam firman-Nya
sebagai berikut.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang

5
Harjan Syuhada, Sungarso, Fikih Madrasah Aliyah, Jilid Lengkap, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 4

4
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS.An-
Nur: 55)

khilafah adalah lembaga pemerintahan Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan
Sunnah. Khilafah merupakan medium untuk menegakkan agama dan memajukan syariah.
Dari pandangan yang demikian, muncullah suatu konsep yang menyatakan bahwa Islam
meliputi di wa ad-daulah (agama dan negara).6
Khilafah menurut Ibn Khaldun adalah tanggung jawab umum yang dikehendaki oleh
peraturan syariat untuk mewujudkan kemaslahatan dunia dan akhirat bagi umat dengan
merujuk kepadanya. Karena kemaslahatan akhirat adalah tujuan akhir, maka kemaslahatan
dunia seluruhnya harus berpedoman kepada syariat. Hakikatnya, sebagai pengganti fungsi
pembuat syariat (Rasulullah SAW) dalam memelihara urusan agama dan mengatur politik
keduniaan.7
Dalam praktik selanjutnya, khilafah mengalami pemilihan wilayah. Berdasarkan
pemilihan wilayah, khilafah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu khilafah nasional dan
khilafah internasional.
a. Khilafah nasional, yaitu khilafah yang dibatasi oleh wilayah wilayah tertentu, seluruh
warga negaranya umat islam, dan hukum Negara yang diterapkan adalah hukum islam.
Ada beberapa contoh bentuk khilafah nasional. Seperti Arab Saudi, Mesir, Syiria, Irak,
Kuwait, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
b. Khilafah internasional, yaitu khilafah yang wilayahnya tidak tertentu, masyarakatnya
adalah umat islam di berbagai Negara, dan hukum yang berlaku bervariasi. Beberapa
contoh bentuk khilafah internasional yakni Rabitah Alam Islami yang berpusat di Arab
Saudi dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).8

B. Tujuan Khilafah
Tujuan khilafah dibagi menjadi dua, yaitu tujuan secara umum dan khusus. Tujuan
khilafah secara umum adalah mewujudkan kehidupan masyarakat yang
adil,makmur,sejahtera lahur dan batin, mendapatkan perlindungan dan memperoleh
ampunan serta ridho Allah Swt. adapun tujuan khilafah secara khusus antara lain sebagai
berikut :

6
Muhammad al-Khudhari Bek, Itmaam al-Wafaa’fi Sirat al-Khulafaa’ (Beirut: Daar al- Fikr,)
7
Abd al-Rahman Ibn Khladun, Muqaddimat, (Beirut: Daar al-Fikr) h. 13
8
Harjan Syuhada, Sungarso, Fikih Madrasah Aliyah, Jilid Lengkap, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), h. 5

5
a. Melanjutkan kepemimpinan Islam setelah Nabi Muhammad Saw. wafat. Hal tersebut
tidak berarti mengganti kedudukannya sebagai Nabi,melainkan sebagai pemimpin dan
pelanjut risalah ajaran agama islam.
b. Memelihara keamanan dan ketahanan agama dan negara.
c. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh umat manusia untuk
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
d. Mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek
kehidupan umat Islam.

C. Dasar-Dasar Khilafah
Adapun dasar-dasar khilfah Islam meliputi:
a. Tauhid (Mengesakan Allah Swt)
Pada masa khilafah Rasulullah saw dan para sahabat, pemerintahan didirikan untuk
menegakkan dakwah Islam. Dasar yang ditegaskan pertama kali ialah persoalan aqidah
(tauhid) untuk menegaskan Allah Swt. Oleh karena itu, prioritas utama dakwah Rasulullah
Saw adalah membersihkan aqidah umat manusia dari pengaruh aqidah jahiliah dan
memudahkan penyebaran Islam kepada seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.

Anda mungkin juga menyukai