Disusun oleh :
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin mempunyai suatu kedudukan yang penting dalam
sebuah kelompok, komunitas, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Suatu komunitas atau kelompok dengan adanya pemimpin akan menjadi
terarah, dengan adanya seorang pemimpin, maka pemimpin ini merupakan
suatu kunci dalam keberhasilan suatu kelompok, komunitas, suatu bangsa,
maupun suatu negara.
Pemimpin yang memberikan rasa nyaman, aman, tentram dalam
memimpin suatu kelompok, serta dapat mewujudkan keinginan anggota
atau rakyatnya maka bisa dikatakan pemimpin yang berhasil. Pemimpin
akan melakukan apapun untuk melindungi dan membela rakyatnya tanpa
diminta terlebih dahulu oleh rakyatnya pemimpin yang berhasil juga
pemimpin yang selalu mengayomi rakyatnya sehingga mereka di cintai
oleh rakyatnya.
Figur pemimpin yang mendekati penjelasan tersebut adalah
Rasulillah dan Khulafaur Rasyidhin sebagai pemimpin merupakan
anugrah tersebut, atau semacam keistimewaan yang diberikan Allah
kepada Rasuulah Saw. Karena pada dasarnya Rasulullah adalah utusan
terakhir untuk seluruh umat manusia yang juga pemimpin manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pemimpin menurut Al-Qur’an dan Sunnah?
2. Bagaimana pemimpinan dalam prespektif Al-Qur’an dan As-Sunnah?
3. Bagaimana kriteria pemimpin yang ideal menurut Al-Qur’an dan As-
Sunnah?
4. Apa saja prinsip kepemimpinan dalam Islam?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu agar kita dapat mengetahui
bagaimana pengertian pemimpin menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah serta
dapat mengerti bagaimana ciri-ciri pemimpin yang berhasil dalam
memimpin kelompoknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PEMIMPIN
Islam adalah agama yang komprehensif, islam tidak hanya
mengatur cara manusia menyembah Tuhannya, tetapi juga mengatur segala
kehidupan. Mulai dari tata cara hidup bermasyarakat, menurut ilmu, bahkan
juga mengatur segala sendi kehidupan. Pemimpin dan kepemimpinan dalam
Islam telah diatur dalam hukum syari’at Islam.
Secara etimologi kepemimpinan berarti Khilafah, Imamah, Imaroh,
yang mempunyai makna memimpin, seseorang pemimpin, atau tindakan
dalam memimpin. Sedangkan secara terminologi adalah suatu kemampuan
untuk mengajak orang lain agar mencapai tujuan-tujuan tertentu yeng telah
ditetapkan.
Pemimpin berasal dari kata pimpin yang berarti bimbing atau
tuntun. Dengan demikian di dalamnya ada dua pihak yang terlibatyaitu yang
dipimpin (umat) dan yang memimpin (imam). Kemudian di tambah awalan
pe-menjadi pemimpin berarti orang yang memengaruhi pihak lain melalui
proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak untuk
mencapai tujuan tertentu. (kencana syafiie, 2000)
Sedangkan dalam terminologi al-Qur`an terdapat empat istilah
(murādif) yang bermakna pemimpin yaitu khalīfah, imām, ulilamr, dan mālik.
Khalīfahberarti seseorang yang diangkat sebagai pemimpin dan penguasa di
muka bumi mengemban fungsi dan tugas tertentu. Ulil amrartinya pemilik
kekuasaan dan pemilik hak untuk memerintah sesuatu. Imāmberarti setiap
orang yang dapat diikuti dan ditampilkan kedepan dalam berbagai
permasalahan. Dan mālikberarti setiap orang yang memiliki kemampuan di
bidang politik pemerintahan.
B. Pemimpinan dalam Prespektif Al-Qur’an dan As-Sunnah?
1. Perspektif Al-Qur’an dan Hadits Tentang Kepemimpinan Perempuan
Kiprah perempuan tidak dapat hanya dilihat dari satu sudut
pandang, ia harus dilihat kepada pandangan dasar agama tentang peranan
utama setiap insan di dunia ini. Setiap peradaban menciptakan hukum
sesuai pandangan dasarnya tentang wujud alam dan manusia. Setiap
peradaban membandingkan sekian banyak nilai kemudian memilih atau
menciptakan apa yang dinilainya terbaik. Karena itu merupakan kekeliruan
besar memisahkan antara satu hukum syara’ yang bersifat juz’iy (parsial)
dengan pandangan dasarnya yang bersifat menyeluruh. Menafsirkan suatu
teks keagamaan atau memahami ketentuan hukum agama terpisah dari
pandangan menyeluruh agama itu tentang Tuhan, alam dan manusia, laki-
laki dan perempuan pasti akan menjerumuskan dalam kesalahpahaman
penilaian, dan ketetapan hukum parsial yang keliru. Termasuk dalam hal
ini pandangan Islam tentang kepemimpinan perempuan.
Ada asumsi bahwa dalam literatur Islam klasik, dasar hukum
tentang laranganlebih mudah ditemukan daripada sebaliknya. Tetapi,
dalam sejarah awal Islam ada realitas bahwa Siti Aisyah, isteri baginda
Nabi Muhammad Saw, memimpinpasukan perang melawan pasukan Ali
bin Abi Thalib. Artinya, ada sejumlahsahabat Nabi Saw yang berada
dalam pasukan Aisyah, mengakui kepemimpinanseorang perempuan.
Dengan alasan demikian, dasar hukum larangankepemimpinan perempuan
bisa dikaji kembali.Dasar
خيار أئمتكم الذين حتبوهنم وحيبونكم وتصلون عليهم ويصلون عليكم وشرار أئمتكم الذين تبغضوهنم
ويبغضونكم وتلعنوهنم ويلعنونكم
َیاَأُّیَھا اَّلِذ یَن َء اَم ُنوا َالَتَّتِخ ُذ وا اْلَیُھوَد َو الَّنَص اَر ى َأْو ِلَیآَء َ ْع ُضُھْم َأْو ِلَیآُء َبْع ٍض َو َم ن َیَتَو َّلُھم ِّم نُك ْم
َفِإَّنُھ ِم ْنُھْم ِإَّن َهللا َالَیْھِد ي اْلَقْو َم الَّظاِل ِم یَن
Hepi Andi Bastomi, Sejarah Para Khalifah, (Bogor: Pustaka Al- Kautsar, 2009)
nu Kencana Syafiie, al-Qur`an dan Ilmu Administrasi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2000), Cet. 1, 71.
usuf al-Qardhawy al-asyi, Kepemimpinan Islam; Kebijakan-Kebijakan Politik
Rasulullah sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan,
(Banda Aceh: Pena, 2016), Cet. 1, 39.23
Saifayurallah, “Konsep Khalifah dalam Perspektif al-Qur`an Menurut
Pandangan Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah”(Skripsi
Mahasiswa Prrodi Ilmu al-Qur`an dan Tafsir, UIN Ar-Raniry
Banda Aceh, 2015, V
Nurshadiqah Fiqria, 2018. KRITERIA PEMIMPIN MENURUT AL-QUR`AN DAN
APLIKASINYA PADA MASYARAKAT KEMUKIMAN LAMGAROT
KECAMATAN INGIN JAYA ACEH BESAR
Hepi Andi Bastomi, Sejarah Para Khalifah, (Bogor: Pustaka Al-Kautsar, 2009)
Sidiq, Umar. Kepemimpinan Dalam Islam: Kajian Tematik Dalam Al-Quran Dan
Hadits. Dialogia, Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Al-Dzikra, Ahmad Muttaqin. Pemimpin Non Muslim Dalam Pandangan Hamka
(Kajian Tafsir al-Azhar). Vol.XI No. 1 /Januari-Juni/2017