PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan mengajak
khalayak untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Pemimpin dalam pandangan
islam sangatlah penting, banyak sekali ayat yang menjurus ke arah kepemimpinan
salah satunya dalam QS. Al Baqarah : 30 menerangkan bahwa Allah akan
menjadikan khalifah di muka bumi. Selain itu, banyak sekali hadist yang
menerangkan masalah kepemimpinan, dari mulai arti pemimpin, ciri-ciri, syarat
pemimpin, dan lainnya. Salah satu sabda Rasulullah SAW yang artinya
“Pemimpinn suatu kelompok adalah pelayan kelompok tersebut, oleh karena itu,
pemimpin hendaknya melayani dan menolong orang lain untuk maju (H.R Abu
Naim Bahwa).
Melihat pentingnya pemimpin maka sebuah organisasi atau perkumpulan
hendaknya memiliki seorang pemimpin. Pemimpin sebagai kepala dan orang yang
dipercaya untuk mengendalikan dan memimpin kelompoknya kea rah tujuan yang
disepakati bersama. Pemimpin hendaknya memiliki sifat rendah hati, sifat terbuka
untuk dikritik, sifat jujur dan memegang amanah, sifat berlaku adil, berkomitmen,
demokratis, berbakti dan mengabdi kepada allah.
Semua sifat pemimpin diatas tidak memandang laki-laki maupun
perempuan, namun pandangan agama Islam dalam memilih pemimpin diharuskan
laki-laki sebagai pemimpin dalam sebuah golongan. Hal ini tertulis dalam firman
allah yang artinya “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian
dari harta mereka.” (Q.S. An-Nisaa’: 34).
Hal tersebut bertentangan dengan keadaan saat ini, banyak sekali
pemimpin dalam sebuah kelompok, organisasi, golongan tertentu dipimpin oleh
seorang perempuan. Karena sebagian mereka menganggap seorang perempuan
juga berhak menjadi seorang pemimpin. Termasuk di UPI Kampus Tasikmalaya
yang mayoritas mahasiswanya adalah perempuan. Dalam menyahuti fakta
tersebut, muncullah sebuah pertanyaan bagaimana perbandingan pengaruh antara
organisasi yang dipimpin oleh seorang laki-laki dengan organisasi yang dipimpin
oleh seorang perempuan dalam organisasi di UPI Kampus Tasikmalaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dari
mini riset ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana eksistensi pemimpin dalam sebuah organisasi baik dari segi alasan
dipilih, pengaruh dalam diri agar orang memilih, kendala dan kelebihannya?
2. Bagaimana perbedaan kepemimpinan laki-laki dan perempuan?
3. Bagaimana perbedaan pengaruh kepemimpinan laki-laki dan perempuan
dalam organisasi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, tujuan penelitian yang
hendak dicapai, sebagai berikut:
1. Mengetahui eksistensi pemimpin dalam sebuah organisasi baik dari segi alasan
dipilih, pengaruh dalam diri agar orang memilih, kendala dan kelebihannya.
2. Mengetahui perbedaan kepemimpinan laki-laki dan perempuan.
3. Mengetahui perbedaan pengaruh kepemimpinan laki-laki dan perempuan
dalam organisasi.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis, untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai
perbandingan pengaruh pemimpin laki-laki dan pemimpin perempuan.
2. Manfaat praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
sebuah organisasi dalam menentukan kebijakan, bagi pemimpin dalam
memimpin organisasinya, dan bagi anggota dalam memilih pemimpinnya.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian
Menurut Wikipedia Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Secara etimologi makna memimpin adalah menuntut,menunjukan
jalan dan membimbing. Sedangkan, secara terminologi memimpin adalah aktifitas
untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau di arahkan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Kepemimpinan adalah salah satu aspek yang dianggap sangat penting dalam
Islam. Hal ini bisa dilihat dari begitu banyaknya ayat dan hadits Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wassallam yang membahas tentang ini. Hal ini bisa dimengerti. Karena
pemimpin merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap
kehidupan suatu masyarakat. Islam juga sangat peduli. Contohnya soal
kepemimpinan ini. Hal ini karena aspek kepemimpinan ini luar biasa sangat besar
dampaknya bagi kehidupan seluruh rakyat di suatu negeri.
Hadits Nabi berikut ini sebagai salah satu bukti begitu seriusnya Islam
memandang persoalan kepemimpinan ini. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam
bersabda:
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah satu lembaga pendidikan UPI
Kampus Tasikmalaya Jl. Dadaha No. 18 Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Narasumber 6 : Diki Kurniawan (3D PGSD / Presiden BEM REMA UPI Kampus
Tasikmalaya)
Tempat/waktu : UPI Kampus Tasikmalaya/
Hasil Wawancara
Penanya : “Apa yang membuat anda menjadi pemimpin (mengajukan diri
atau dipilih?”
Narasumber : “Mengajukan diri, kemudian dipilih dengan cara demokrasi.”
Penanya : “Alasan apa yang membuat orang memilih anda menjadi
pemimpin?”
Narasumber : “Alasannya karena mereka percaya kepada diri saya untuk
menjadi Presiden BEM REMA, selain itu saya mengajukan diri
karena memang saya tidak sendiri, melainkan bersama orang-orang
yang menginginkan saya untuk menjadi Presiden BEM REMA.”
Penanya : “Kendala dan kelebihan selama menjadi pemimpin?”
Narasumber : “Kendalanya ada tiga, pertama dari internal yaitu kurang siapnya
akan inovasi-inovasi baru yang diajukan. Kedua dari program yang
direncanakan oleh BEM kurang begitu tanggap, khususnya dar segi
hal yang berbau edukatif atau ilmiah dan lebih tanggap kepada hal
yang bersifat hiburan. Ketiga dari lembaga sebagai pemangku
kebijakan, lembaga ada kalanya membatasi berbagai inovasi
terbaru. ”
Penanya : “Bagaimana pendapat anda mengenai ‘utamakan pemimpin laki-
laki, selagi masih ada laki-laki’?”
Narasumber : “Saya bersifat pluralis tidak memancang condong kemana saja,
walaupun rasanya setuju dengan pernyataan tersebut, tetapi tidak
menutup kemungkinan perempuan sebagai pemimpin.”
Pemimpin organisasi
19 18 Perempuan
Laki-laki
Alasan memilih
Harapan
Menyangkut pribadi
17 1 19 Menyangkut
kelompok/organisasi
Tidak menjawab
10
0
Baik Kurang baik
Perempuan 14 4
Laki-laki 11 8
5. Kendala apa yang anda rasakan saat dipimpin oleh pemimpin anda saat ini?
9 4 Pro
24 Netral
Kontra
C. Hasil Penelitian
Pada tahap wawancara diperoleh hasil bahwa kebanyakan dari diri pemimpin
merasa bahwa mereka kesulitan dalam merangkul anggotanya. Pemimpin
perempuan memiliki kendala dalam ruang geraknya yang terbatas. Tetapi, percaya
akan kemampuannya. Pemimpin laki-laki memiliki kendala terdapatnya banyak
faktor yang menghambat program yang dicanangkan. Tetapi, kelebihannya
mereka memiliki pemikiran tersendiri dan juga inovasi-inovasi untuk
organisasinya. Dari sebagian mereka setuju akan pernyataan tersebut, tetapi tidak
menutup kemungkinan pemimpin itu dari perempuan.
Adapun, pada tahap penyebaran angket diperoleh hasil bahwa dari 37
responden yang dipilih secara acak, didapatkan 18 responden yang dipimpin oleh
perempuan dan 19 responden yang dipimpin oleh laki-laki. Hal ini ditujukan
untuk membagi hampir rata perbandingan antara pemimpin laki-laki dan
perempuan. Kebanyakan dari mereka memilih pemimpin berdasarkan kesepakatan
bersama baik secara demokratis maupun menurut peraturan yang berlaku dan 5
responden tidak memiliki alasan untuk memilih pemimpinnya saat ini. Sebanyak
19 responden memiliki harapan terhadap pemimpinnya yaitu bersifat pribadi,
ditujukan khusus kepada diri pemimpinnya, 17 responden memiliki harapan
terhadap pemimpinnya yaitu bersifat kelompok, ditujukan untuk kemajuan
organisasi dan satu responden tidak memiliki harapan terhadap pemimpinnya.
Perbandingan antara responden yang dipimpin oleh perempuan dan laki-laki lebih
banyak responden yang nyaman dipimpin oleh pemimpin perempuan dan lebih
banyak kurang nyaman ketika dipimpin oleh pemimpin laki-laki. Perbandingan
responden yang dipimpin oleh laki-laki dan perempuan lebih banyak kendala
ketika dipimpin oleh pemimpin perempuan dimana banyak diantara pemimpin ini
yang kesulitan dalam berkomunikasi juga melibatkan perasaan dalam
melaksanakan tugasnya. Kebanyakan dari responden setuju terhadap pernyataan
diatas, dimana mereka meyakini bahwa itulah yang diajarkan dalam agama yang
dianutnya yaitu agama Islam. Namun, sebagian dari mereka masih beranggapan
bahwa pemimpin itu boleh siapa saja, bahkan perempuan sekalipun. Terutama jika
perempuan itu memiliki kompetansi yang lebih tinggi dari laki-lakinya.
Sehingga, dari hasil wawancara dan penyebaran angket kita dapat menarik
hasil, bahwa pada dasarnya seorang pemimpin terpilih ataupun dipilih karena
memiliki kompetensi dalam hal kepemimpinan. Setiap kendala yang dihadapi oleh
pemimpin tidak terlebas dari berbagai faktor baik itu internal maupun eksternal.
Perbedaan yang mencolok terlihat apabila kita membandingkan antara pemimpin
laki-laki dan perempuan. Dimana kendala dari pemimpin laki-laki adalah dalam
hal penyampain dan kendala dari pemimpin perempuan adalah dalam hal ruang
gerak. Beralih kepada pernyataan, “utamakan pemimpin laki-laki selama masih
ada laki-laki”, mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut. Karena
pada hakikatnya, Allah telah mensyariatkan untuk mengutamakan kaum laki-laki
sebagai pemimpin.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan dengan jumlah responden sebanyak 43
mahasiswa, dari 37 responden yang merupakan anggota dan 6 responden yang
merupakan pemimpin dari organisasi yang ada di UPI Kampus Tasikmalaya,
memandang bahwa pemimpin lebih baik adalah seorang laki-laki. Karena dalam
berbagai segi, laki-laki lebih banyak ruang geraknya, lebih mementingkan pikiran
daripada perasaannya, lebih rasional dan tegas.
B. Saran
Kepada para pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang
diharapkan sifat rendah hati, sifat terbuka untuk dikritik, sifat jujur dan memegang
amanah, sifat berlaku adil, berkomitmen, demokratis, berbakti dan mengabdi
kepada allah. Sehingga, segala hal yang direncanakan dapat berjalan dengan baik
dan tercapai secara optimal. Bagi anggota, hendaknya memilih pemimpin yang
tepat, yang memiliki jiwa kepemimpinan dan juga memilih pemimpin yang
berdasarkan dengan syariat Islam.
C. Rekomendasi
Untuk para pemimpin yang memiliki kendala dalam organisasinya
hendaknya melihat situasi dan kondisi dalam organisasi, perhatikan anggotanya,
khususnya sering-seringlah berintropeksi diri. Juga, bagi yang memilih pemimpin
hendaknya memperhatikan latar belakang pemimpin yang akan dipilih baik itu
kepribadiannya, sifatnya, sikapnya, kompetensi-kompetensi yang diinginkan dari
sebuah organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Amir & Zainal. (2004). Fiqih Islam, Mts Kls IX. Semarang: PT. Karya Toha
Putra.
Departemen Agama RI. (2003). Pedoman Pengembangan Administrasi dan
Supervise Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Agama
Islam.
Jenuri, dkk. (2017). Pengembangan Materi SPAI untuk Calon Guru
Kependidikandasaran. Bandung: Rizqi Press
Purwanto, Ngalim. (2004). Administrasi dan Supervise Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rustadi. (2011). Sosok Pemimpin yang Ideal Menurut Islam. [Online]. Diakses
dari: menurut-islam.html
Sjadzali, Munawir. (1993). Islam dan Tata Negara : Ajaran, Sejarah, Pemikiran.
Jakarta : UI-Perss
Zainuddin & Mustaqim. (2005). Study Kepemimpinan Islam, Telaah Kreatif dan
Historis. Jakarta: Putra Mediatama Prees.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lampiran 1: Data-data
B. Lampiran 2: Foto Kegiatan Penelitian