Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia, nikmat, dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyusun Makalah tentang Konsep Kepemimpinan dalam Islam dengan
baik sebagai tugas Mata Kuliah Studi Kepemimpinan Islam.

Makalah ini disusun dari beberapa referensi yang ada di internet serta jurnal-jurnal terait
judul materi yang akan dibahas. Namun demikian, karena dinamika perubahan di dunia
masyarakat begitu cepat terjadi, maka makalah ini masih akan dimintakan masukan untuk bahan
perbaikan agar selalu relevan dengan kondisi kehidupan masyarakat.. 

Saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca serta dosen pembimbing Mata Kuliah
Studi Kepemimpinan Islam yaitu Bapak Abdul Malik Khaliq Ir. H. M. M sebagai bahan untuk
melakukan peningkatan kualitas serta perbaikan makalah ini untuk kedepannya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pengarang
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT kemuka bumi ini, sebagai khalifah
(pemimpin), oleh sebab itu maka manusia tidak terlepas dari perannya sebagai pemimpin,
dimensi kepemimpinan merupakan peran sentral dalam setiap upaya pembinaan. Hal ini telah
banyak dibuktikan dan dapat dilihat dalam gerak langkah setiap organisasi. Peran kepemimpinan
begitu menentukan bahkan seringkali menjadi ukuran suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Dalam menyoroti pengertian dan hakikat kepemimpinan, sebenarnya dimensi
kepemimpinan memiliki aspek-aspek yang sangat luas, serta merupakan proses yang melibatkan
berbagai komponen didalamnya dan saling mempengaruhi. 

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses
perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah
jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri
seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam
diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan
tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin
sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari
proses internal dalam diri seseorang. 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik
dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. 

Hidup dalam berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan
yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan
hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan &
menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Untuk mewujudkan nya dibutuhkan
sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok itu dapat disebut dengan pemimpin.Dengan
berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. 

Kita sekarang dihadapkan kepada dua dimensi kepemimpinan, antara kepemimpinan


islam, dan kepemimpinan barat, islam telah memberi gambaran nyata akan keberhasilannya
dalam memimpin suatu oraganisasi sebagaimana yang telah dilakukan oleh nabi kita muhammad
saw. Akan tetapi disisi lain orientalis-orientalis barat dengan berbagai teorinya yang ilmiah
mencoba mengalihkan perhatian masyarakat dari kepemimpinan islam, dan berpaling terhadap
kepemimpinan yang ditawarkan oleh orang-orang barat yang jelas-jelas bertentangan dengan
kepemimpinan dalam islam. Walaupun tidak seluruhnya bertentangan dengan kepemimpinan
islam, akan tetapi ini bisa menjadi penyebab bagi ummat untuk meninggalkan aturan-aturan
islam. 

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah kepemimpinan itu dan fungsi kepemimpinan?
2. Bagaimana ciri-ciri kepemimpinan menurut islam?
3. Bagaimana konsep kepemimpinan menurut islam?
4. Apa saja syarat-syarat seorang menjadi pemimpin menurut islam?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengidentifikasi pengertian kepemimpinan dan fungsinya
2. Mengetahui ciri-ciri kepemimpinan menurut islam
3. Mengetahui konsep kepemimpinan menurut islam
4. Mengindentifikasi syarat-syarat seorang menjadi pemimpin menurut islam
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kepemimpinan dan Fungsi Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam konsep Al-Qur’an disebutkan dengan istilah Imamah, pemimpin


dengan istilah imam. Al-Qur’an mengkaitkan kepemimpinan dengan hidayah dan pemberian
petunjuk pada kebenaran. Seorang pemimpin tidak boleh melakukan kezaliman, dan tidak pernah
melakukan kezaliman dalam segala tingkat kezaliman: kezaliman dalam keilmuan dan
perbuatan, kezaliman dalam mengambil keputusan dan aplikasinya. 

Pemimpin dalam pandangan Al-Qur’an sebenarnya adalah pilihan Allah SWT, bukan
pilihan dan kesepakatan manusia sebagaimana yang dipahami dan dijadikan pijakan oleh
umumnya umat Islam. Pilihan manusia membuka pintu yang lebar untuk memasuki kesalahan
dan kezaliman. Selain itu, kesepakatan manusia tidak menutup kemungkinan bersepakat pada
perbuatan dosa, kemaksiatan dan kezaliman.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan sebenarnya bukan sesuatu
yang mesti menyenangkan, tetapi merupakan tanggungjawab sekaligus amanah yang amat berat
yang harus diemban dengan sebaik-baiknya. Allah Swt berfirman: 

Artinya: "dan orang-orang yang memelihara amanah (yang diembankannya) dan janji mereka,
dan orang-orang yang memelihara sholatnya." (QS.Al Mukminun 8-9).

2.1.2 Fungsi Kepemimpinan Menurut Islam

Fungsi pemimpin yakni:

1. Membangkitkan minat dan perhatian yang tinggi kepada bawahan tentang tugasnya. 
2. Menyampaikan ide, gagasan, trobosan kepada yang lain. 
3. Mempengaruhi serta menggerakkan orang lain untuk mengikuti apa yang telah
diarahkan. 
4. Menciptakan perubahan secara efektif.
2.2 Ciri-ciri Pemimipinan Menurut Islam

Pemimpin dalam islam mempunyai beberapa ciri-ciri, diantaranya:

1. Niat yang ikhlas


2. Laki-laki 
3. Tidak meminta jabatan 
4. Berpegang dan konsistan pada hukum Allah 
5. Memutuskan perkara dengan adil 
6. Senentiasa ada ketika diperlukan 
7. Menasehati rakyat 
8. Tidak menerima hadiah 
9. Mencari pemimpin yang baik 
10. Lemah lembut 
11. Tidak meragukan rakyat
12. Terbuka untuk menerima idea dan kritikan 

Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami, sebagaimana dalam Al-
Quran kita menemukan banyak ayat yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. “Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan
berfirman:

“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)

2.3 Konsep kepemimpinan Islam


Konsep merupakan cara pandang yang menjadi dasar landasan pemikiran. Konsep
kepemimpinan adalah konsep yang dimiliki oleh ajaran islam dalam memandang kepemimpinan,
kepemimpinan dalam islam memandang dan mencakup beberapa aspek, antara lain:

1. Aspek Pengaruh.
Dalam ajaran islam, pemimpin yang tidak memiliki pengaruh akan menyebabkan
hilangnya kepercayaan umat pada pemimpin tersebut. Bisa menjadi contoh yaki kholifah
Abu Bakar, Umar Bin khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib. 
2. Aspek Kerohanian,
Selain sebagai pemimpin umat, seorang pemimpin juga memilki kedudukan sebagai
pemimpin agama, hal demikian ini bisa ditunjukkan bagaimana Nabi Muhammad SAW,
beliau adalah seorang pemimpin rakyat dilain sisi beliau juga seorang pemimpin Agama. 
3. Aspek karasteristik.
Aspek yang digunkan untuk menilai kepemimpinan seseorang, meliputi karakter
pemimpin baik maupun buruk.

Islam dalam mengatur sistem negara hanya mengenal “kedaulatan Tuhan” sebagai
kedaulatan tertinggi dalam negara. Ketentuan ini tertuang dalam firman-Nya yang berbunyi: 

Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu”. (QS. Al Mulk: 1).

2.4 Syarat-Syarat Kepemimpinan Menurut Islam


Kholifah lebih identik dengan kepemimpinan negara Islam sedangkan presiden lebih
identik dengan sitem kepemimpinan negara sekuler. Sehingga terkait kepemimpinan dalam
makalah ini, penulis lebih mengarah kepada kholifah yang identik sebagai sistem kepemimpinan
negara islam. Adapun kreteria kholifah adalah sebagai berikut: 

1. Tidak ambisius menjadi kholifah 


2. Harus beraqidah murni 
3. Taat beribadah 
4. Berakhlak mulia 
5. Istiqomah dalam pendirianya 
6. Rela berkorban demi islam 
7. Memiliki ilmu yang luas, khususnya tentang syareat Islam.

Anda mungkin juga menyukai