Tes penalaran analitis digunakan untuk menguji kemampuan menangkap persoalan (dalam bentuk
pernyataan atau informasi) untuk kemudian menarik simpulan secara logis.
Tes penalaran analitis biasanya diberikan untuk menguji calon-calon untuk posisi pengambil keputusan,
pemimpin, peneliti, analis, perancang, dan banyak lagi.
1. Umur Anggun terletak antara umur Ayu dan Betty. Jika Betty lebih muda daripada Putri maka . . . .
Jawaban: B
Berdasarkan premis pertama, kita dapat menyimpulkan bahwa urutan umur dari termuda adalah Ayu –
Anggun – Betty. Kemudian ada Putri yang lebih tua daripada Betty, sehingga Putri menjadi yang tertua di
antara mereka berempat. Jadi Putri lebih tua daripada Ayu.
Jawaban: C
Karena premis membicarakan tentang Rasya dan karakteristiknya, maka kesimpulan pun harus tentang
Rasya dan salah satu karakteristiknya.
Jawaban: C
Premis kedua pada soal menyiratkan lawan dari premis pertama. Karena itu dapat disimpulkan Raras
tidak memiliki kelebihan yang dimiliki Ani.
4. Rina dan Rini suka makan bakso. Ranu dan Rina suka makan mi ayam.
A. Ranu
B. Rini
C. Rina
Jawaban: C
5. Jika tidak ulangan, Rido membaca komik. Hari ini Rido tidak membaca komik.
Jawaban: D
Disebutkan bahwa Rido membaca komik jika tidak ulangan. Karena hari ini Rido tidak membaca komik,
dapat disimpulkan hari ini Rido ada ulangan.
Tes penalaran logika digunakan untuk menguji kemampuan logis kita. Tes logika berbentuk permainan
logika kata. Logikanya jika “semua” adalah “tidak satu pun”, “sementara” dan “beberapa” adalah “tidak
semua”.
Simpulan yang diambil mengacu pada gagasan, ide, atau premis yang diketahui pada soal, bukan
berdasarkan kebenaran umum.
1. Semua anak bergembira jika bermain di taman. Hari ini semua anak bermain di taman.
A. Hari ini ada anak yang tidak bergembira
Jawaban: B
Karena semua anak bergembira jika bermain di taman dan hari ini semua anak bermain di taman maka
hari ini semua anak bergembira atau tidak ada anak yang tidak bergembira.
2. Semua sopir mikrolet suka mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sebagian sopir
mikrolet yang sering mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi tidak pernah mengantuk
saat mengemudi.
A. Semua yang tidak pernah mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi bukan sopir mikrolet.
D. Sebagian sopir mikrolet mengantuk saat mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
E. Sebagian sopir mikrolet yang sering mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi pernah
mengantuk saat mengemudi.
Jawaban: E
Karena sebagian sopir mikrolet yang sering mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi tidak
pernah mengantuk saat mengemudi, maka sebagian yang lain pasti pernah mengantuk saat mengemudi.
Jawaban: C
Karena semua karyawan menerima gaji dan sebagian karyawan menerima uang lembur, maka sebagian
karyawan menerima gaji dan uang lembur.
4. Semua murid SMP berseragam putih biru. Dina berseragam putih abu-abu.
Jawaban: C
Karena semua murid SMP berseragam putih biru dan Dina berseragam putih abu-abu, maka Dina pasti
bukan murid SMP.
5. Semua pegawai memiliki mobil. Risa memiliki mobil dan Beni seorang pegawai.
E. A, B, C, dan D salah
Jawaban: A
Karena semua pegawai memiliki mobil, Risa memiliki mobil dan Beni seorang pegawai, maka Risa belum
tentu pegawai walaupun ia punya mobil dan Beni pasti punya mobil karena ia seorang pegawai.
Tes Ketelitian
Tes Ketelitian bertujuan menguji tingkat ketelitian seseorang. Pada tes ini biasanya disediakan beberapa
pasang susunan huruf, angka, atau simbol. Peserta diminta membandingkan apakah susunan di sebelah
kiri SAMA PERSIS dengan di sebelah kanan. Jika sama maka pilih “SAMA” dan bila berbeda pilih “BEDA”.
MemperhatikanMemerhatikan BEDA
1198*7650#1@1198*7650#1@SAMA
Nah, setelah mempelajari beberapa jenis contoh soal psikotes penalaran beserta pembahasannya di ata.