Anda di halaman 1dari 3

Tantangan dan tanggung jawab pemimpin dalam kacamata Islam

Pemimpin memiliki peran yang penting dalam setiap masyarakat, dan dalam Islam, konsep kepemimpinan diberikan
penekanan khusus, mulai dari lini terkecil seperti pemimpin sholat didalam suatu rombongan sampai pemimpin umat disuatu
negara. Islam mengajarkan bahwa pemimpin harus mematuhi prinsip-prinsip etika, keadilan, dan tanggung jawab moral.
Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Abdullah bin Husain bin Tohir didalam salah satu syiirnya " ‫ﻳﺄﻣﺮ ﺑﺎﻟﺼﺎﻟﺤﺎت ﻣﺤﺐ‬
‫ "ﻟﻠﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻳﺰﻳﺢ ﻛﻞ اﻟﺤﺮام ﻳﻘﻌﺮ ﻛﻞ اﻟﻄﻐﺎم ﻳﻌﺪل ﺑﻴﻦ اﻻﻧﺎم وﻳﺆﻣﻦ اﻟﺨﺎﺋﻔﻴﻦ‬. Namun ironisnya pemimpin yang sering kita
temui dalam kehidupan sehari-hari justru bertolak belakang terhadap pemimpin yang diedialkan didalam Islam, oleh
karenanya Essay ini akan membahas tentang peran, tanggung jawab, dan tantangan yang dihadapi oleh pemimpin dalam
Islam.

Peran Pemimpin dalam Islam

Dalam Islam, pemimpin memiliki peran utama dalam mengatur masyarakat dan memastikan kesejahteraan umat.
Salah satu konsep utama dalam kepemimpinan Islam adalah konsep "Khalifah," yang berarti wakil atau
pengganti,Pemimpin dalam Islam dianggap sebagai khalifah Allah di bumi, yang memang sejak awal diciptakannya manusia
memang diberi amanah oleh Allah SWT, terbukti didalam Al-Qur'an tepatnya Surah Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi "
ً‫ﺧِﻠﻴَﻔﺔ‬
َ ‫ض‬ِ ‫ﻞ ِﻓﻰ ٱْﻟَﺄْر‬
ٌ ‫ﻋ‬
ِ ‫ﺟﺎ‬
َ ‫ﻚ ِﻟْﻠَﻤَٰٓﻠِﺌَﻜِﺔ ِإِّﻧﻰ‬
َ ‫ل َرُّﺑ‬
َ ‫ "َوِإْذ َﻗا‬dan oleh karena itu, mereka memiliki tanggung jawab moral yang besar
untuk memimpin dengan adil dan dalam ketaatan kepada Allah.

Pemimpin dalam Islam juga diharapkan untuk memberikan contoh dalam akhlak dan perilaku mereka. Mereka harus
menjadi teladan bagi umat dalam kebaikan, kesabaran, dan integritas. Ini menciptakan budaya yang positif di masyarakat
dan menginspirasi orang lain untuk mengikuti teladan pemimpin, contoh konkretnya saja kita semua telah mengetahui
bahwa sebelum Islam ada di Tanah Arab, bangsa Arab dikenal sebagai bangsa yang amoral dan terbelakang dibandingkan
bangsa-bangsa tetangganya seperti bangsa Romawi dan Persia, namun dalam jangka waktu 23 Tahun bangsa Arab
bertransformasi menjadi bangsa yang bermoral dan berperadaban maju dan kita tidak bisa menutup mata bahwa hal ini
terjadi karena hadirnya Rasulullah Saw ditengah-tengah bangsa Arab sebagai pemimpin yang menjadi suri tauladan bagi
umatnya, bahkan Michael Hart menempatkan beliau sebagai tokoh paling berpengaruh didalam bukunya yang berjudul "the
100" sebagaimana yang dikutip oleh Syaikh Muhammad bin Shodiq al-Minsyawi didalam mukadimah kitab beliau yang
berjudul "‫ "ﻣﺎﺋﺔ ﻗﺼﺔ وﻗﺼﺔ ﻓﻰ ﺣﺐ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬cetakan Dirosatul kutub Al-Islamiyah tahun 2020.

Tanggung Jawab Pemimpin dalam Islam

Tanggung jawab pemimpin dalam Islam mencakup berbagai aspek, antara lain:

1) Keadilan: Salah satu tanggung jawab paling penting pemimpin dalam Islam adalah menjaga keadilan. Mereka harus
memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil dan tidak memihak, tanpa memandang status atau latar belakang
seseorang bahkan seandainya keluarganya sendiri melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang telah ditentukan ia
tidak akan segan-segan menghukumnya dengan hukuman yang setimpal. Hal ini pernah dicontohkan Sayyidina Umar
kepada putranya yang bernama Abdurahman ketika kedapatan melakukan zina terhadap seorang perempuan sampai
membuatnya hamil dan melahirkan anak dari perzinahan tersebut.

2) Kesejahteraan Rakyat: Pemimpin harus bekerja untuk kesejahteraan umatnya. Ini termasuk memastikan bahwa rakyat
memiliki akses ke pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan layanan kesehatan yang layak. Nabi Muhammad Saw bersabda
"‫ "ﺳﻴﺪ اﻟﻘﻮم ﺧﺎدﻣﻬﻢ‬yang artinya "Pemimpin adalah pelayan masyarakat" (H.R. Khotib al-Baghdadi). Bukan malah
melakukanaji mumpung karena sedang menjabat menjadi pemimpin.

3) Konsultasi: Pemimpin dalam Islam diharapkan untuk berkonsultasi dengan ahli dan tokoh masyarakat dalam mengambil
keputusan penting. Ini adalah bentuk dari syura atau musyawarah, yang merupakan prinsip demokratis dalam Islam,
bahkan Nabi Muhammad Saw sebagai makhluk yang paling sempurna pun sering melakukan musyawarah dengan para
sahabatnya. Imam az-Zarnuji berkata dalam kitab Ta'limul Muta'allim bahwa manusia terbagi tiga : 1) manusia sempurna
yakni manusia yang memiliki pendapat yang benar dan bermusyawarah 2) Manusia setengah sempurna yakni manusia yang
tidak memiliki pendapat yang benar tapi bermusyawarah atau sebaliknya 3) Bukan siapa-siapa yakni manusia yang tidak
bermusyawarah dan tidak memiliki pendapat yang benar. Syaikh Ismail haqqi bin Mustafa berkata dalam kitabnya yang
berjudul"‫( "روح اﻟﺒﻴﺎن‬Ruhul Bayan) "Secerdas-cerdasnya seorang laki-laki ia masih butuh bermusyawarah dan semandiri-
mandirinya perempuan ia masih membutuhkan laki-laki.

4) Toleransi dan Perdamaian: Pemimpin harus mempromosikan toleransi, kerukunan, dan perdamaian di antara berbagai
komunitas agama dan etnis. Mereka harus menjadi mediator dalam penyelesaian konflik. Langkah ini juga dilakukan oleh
Rasulullah Saw ketika di Madinah dengan memunculkan Piagam Madinah beliau juga mampu mendamaikan dua suku yakni
Suku Aus dan Khazraj yang selama ratusan tahun senantiasa berperang satu sama lain.

Tantangan yang Dihadapi oleh Pemimpin dalam Islam

Pemimpin dalam Islam menghadapi berbagai tantangan, termasuk:

1) Cobaan Kekuasaan: Salah satu tantangan terbesar adalah cobaan kekuasaan. Pemimpin harus menghindari korupsi,
penyalahgunaan kekuasaan, dan sifat-sifat yang merugikan masyarakat, sebab ketika penguasa sudah terkontaminasi
hal-hal seperti itu maka tinggal menunggu waktu kapan kehancuran dan kekacauan terjadi, mengapa demikian? Karena
seorang pemimpin ibarat didalam anatomi tubuh manusia adalah otak, jika otak mulai bermasalah maka organ-organ
lainnya akan turut bermasalah, sebaliknya jika otak tersebut sehat maka organ-organ tubuh lainnya juga akan sehat.

2) Konflik dan Ketegangan: Masyarakat Islam sering menghadapi konflik internal dan eksternal. Pemimpin harus berperan
sebagai mediator yang adil dan pemecah konflik yang bijaksana, lebih-lebih dimasa sekarang Islam sering dihadapkan
terhadap problematika yang pelik dan seringkali mendapatkan tudingan miring dari orang-orang diluar Islam, makanya
sosok pemimpin yang adil dan bijaksana sangat dibutuhkan kehadirannya ditengah-tengah umat Islam.

3) Perubahan Sosial: Perubahan sosial yang cepat dapat menjadi tantangan, dan pemimpin harus mampu menyesuaikan
diri dengan perubahan ini tanpa mengabaikan nilai-nilai tradisional Islam. Tentunya perubahan sosial merupakan sunnatullah
yang tidak bisa kita hindari makanya prinsip "‫ "اﻟﻤﺤﺎﻓﻈﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺪﻳﻢ اﻟﺼﺎﻟﺢ واﻻﺧﺬ ﺑﺎﻟﺠﺪﻳﺪ اﻟﺼﺎﻟﺢ اﺻﻠﺢ‬sangat tepat
untuk diterapkan di zaman sekarang.

4) Tekanan Global: Dalam dunia global, pemimpin dalam Islam juga dihadapkan pada tekanan geopolitik. Mereka harus
menjaga kemandirian dan kedaulatan negara mereka sambil menjalankan peran dalam masyarakat internasional. Rasulullah
Saw sebagai suri tauladan pemimpin sepanjang masa telah mencontohkannya lebih dari 1000 tahun yang silam, beliau
sering melakukan diplomasi dengan raja-raja diluar Islam bahkan beliau juga sering mendapatkan kiriman hadiah dari raja-
raja tersebut.

Kesimpulannya, kepemimpinan dalam Islam adalah tugas besar yang memerlukan kesabaran, integritas, dan keadilan.
Pemimpin dalam Islam diharapkan untuk memimpin dengan teladan dan memenuhi tanggung jawab moral mereka terhadap
umat Islam dan Allah SWT. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, pemimpin yang taat kepada ajaran Islam
dapat berperan dalam menciptakan masyarakat yang adil, berkeadilan, dan sejahtera.

Oleh: Tola' irraksa

Anda mungkin juga menyukai