Anda di halaman 1dari 37

Kepemimpinan Islam

dalam Pandangan
Mahasiswa UPI
Kelompok 7

01 02 03

Fitria Faizah Jihan Haura


Nafsiah Muhammad Aldin
Daftar Isi

01 Latar Belakang 04 Tinjauan Pustaka

02 Rumusan Masalah 05 Pembahasan

03 Tujuan dan Manfaat 06 Kesimpulan


01
Latar Belakang
Setiap manusia menurut ajaran Islam adalah sebagai pemimpin. Setiap manusia adalah pemimpin baik
bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Menjadi pemimpin merupakan fitrah manusia
sebagaimana yang telah ditetapkan Pemimpin adalah seseorang yang diberi kedudukan tertentu dan
bertindak sesuai dengan kedudukannya tersebut. Dalam konteks khalifah Allah SWT berfirman:

Artinya: Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau". Rabb berfirman:"Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. al-Baqarah: 30)
Dalam posisi manusia sebagai makhluk sosial, setiap manusia dituntut untuk bersosialisasi
dengan masyarakat tanpa memandang ras, suku maupun agama. Hal- hal yang berkaitan dengan
memilih pemimpin sudah diatur di dalam Al-Quran sehingga sudah sewajarnya masyarakat
menjadikan Al-Quran sebagai pedoman dalam menentukan pemimpin

namun, masalah pemimpin khususnya di Indonesia yang mayoritas agamanya muslim akhir-
akhir ini menjadi isu paling hangat. hal ini dikarenakan para pemimpin yang memimpin tidak sesuai
kinerjanya, kejujurannya dengan apa yang diinginkan masyarakat, seperti halnya melakukan tindak
pidana korupsi, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin menjadi semakin turun. oleh
karena itu, dibutuhkanlah kriteria-kriteria pemimpin yang ideal di mata masyarakat khususnya bagi
mahasiswa UPI yang mayoritasnya beragama muslim
02
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah

Bagaimana Kepemimpinan Islam di Indonesia


Menurut pandangan Mahasiswa UPI?
03
Tujuan dan
Manfaat
Tujuan

Mengetahui Kriteria Pemimpin


Indonesia Menurut Mahasiswa UPI
Manfaat

Sebagai bahan informasi kriteria pemimpin


yang ideal menurut mahasiswa UPI
kepada para calon pemimpin
04
Tinjauan Pustaka
Pengertian
Secara etimologi pemimpin berasal dari kata pimpin yang berarti bimbing atau tuntun. Dalam
bahasa Indonesia, pemimpin sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing,
pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Di tempat lain disebutkan
bahwa pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menggerakkan manusia menuju tujuan-
tujuan yang telah ditentukan. Pemimpin dalam pandangan orang kuno adalah mereka yang dianggap
paling pandai tentang berbagai hal yang ada hubunganya kepada kelompok dan pemimpin harus pandai
melakukanya (pandai berburu, cakap dan pemberani berperang).
Pengertian
Sedangkan dalam terminologi al-Qur`an terdapat empat istilah (murādif) yang bermakna pemimpin
yaitu khalīfah, imām, ulil amr, dan mālik. Khalīfah berarti seseorang yang diangkat sebagai pemimpin dan
penguasa di muka bumi mengemban fungsi dan tugas tertentu. Ulil amr artinya pemilik kekuasaan dan
pemilik hak untuk memerintah sesuatu. Imām berarti setiap orang yang dapat diikuti dan ditampilkan
kedepan dalam berbagai permasalahan. Dan mālik berarti setiap orang yang memiliki kemampuan di
bidang politik pemerintahan.
Kata pemimpin dan kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan
baik secara struktur maupun fungsinya. Pemimpin dan kepemimpinan adalah satu kesatuan kata yang
mempunyai keterkaitan, baik dari segi kata maupun makna. Maka pembahasan tentang masalah
kepemimpinaan sudah banyak dibahas tentang kepribadian dan sifat seorang pemimpin mulai dari
zaman Nabi hingga saat ini.
Pemimpin Islam dan Non-islam

Seorang Muslim tidak dapat mengatur kehidupannya sesuai dengan aturan Islam kecuali jika ada

pemimpin yang melindunginya sehingga terjamin keamanan diri dan agamanya. Itulah sebabnya

kepemimpinan dalam Islam merupakan prinsip yang sangat penting dan mendasar bahkan dikatakan

sebagai kewajiban. Oleh karena itu, Islam memerintahkan untuk memilih seorang pemimpin yang

benar-benar mengerti kondisi serta ajaran-ajaran yang diyakini oleh umat Islam.
Pemimpin Islam dan Non-islam

Kepemimpinan dalam Islam merupakan usaha menyeru manusia kepada amar ma’ruf nahi munkar,

menyeru manusia untuk berbuat kebaikan dan mencegah manusia berbuat keburukan. Kepemimpinan

Islam adalah perwujudan dari keimanan dan amal shaleh. Oleh karena itu, seorang pemimpin yang

mementingkan kepentingan dirinya, kelompok, keluarga, kedudukan, dan hanya bertujuan untuk

kebendaan, penumpukan harta, bukanlah kepemimpinan Islam 7 yang sebenarnya, meskipun pemimpin

tersebut beragama Islam dan berlabelkan Islam.

Dalam al-Qur’an dan Sunnah, ditemukan sebelas (11) syarat pemimpin dalam Islam sebagaimana

yang dijelaskan oleh Mujar Ibnu Syarif. 9 yang paling utama, harus beragama Islam.
Pemimpin Islam dan Non-islam

Syarat ini antara lain ditemukan dalam ayat 59 surat al-Nisa yang berbunyi sebagai berikut:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan ulil amri (pemimpin)
dari kalanganmu sendiri”(Q.S. al-Nisa : 59 ).

Syarat pemimpin harus beragama Islam itu, disimpulkan dari kata “minkum” (ْ
‫ )ﻢ ُﻜ ِﻣﻨ‬yang
termaktub pada akhir ayat di atas, yang oleh para pendukung syarat ini selalu ditafsirkan menjadi
“minkum ayyuhalmuslimun”, yang berarti dari kalanganmu sendiri wahai orang-orang Muslim.
Pemimpin Islam dan Non-islam

Hal yang menjadi alasan kepemimpinan umat Islam tidak boleh dipimpin oleh non-Muslim dalam
pandangan fikih Klasik :
1. karena non-Muslim tidak percaya terhadap kebenaran (agama) yang dianut oleh umat Islam, dan
ketika berkuasa mereka bisa bertindak sewenang-wenang terhadap umat Islam, semisal mengusir
umat Islam dari tanah kelahiranya, sebagaimana dulu non-Muslim pernah mengusir Nabi Muhammad
SAW dari Makkah (QS al-Mumtahanah : 1).
2. non-Muslim sering mengejek dan mempermainkan agama yang dipeluk umat Islam (QS al-Maidah :
57).
3. non-Muslim tidak henti-hentinya menimbulkan kemudharatan bagi umat Islam, suka melihat umat
Islam hidup susah dan mulut serta hati mereka menyimpan kebencian terhadap umat Islam (QS Ali
Imran : 118).
Pemimpin Islam dan Non-islam

4. karena ketika telah berhasil menjadi penguasa atas umat Islam, non- Muslim tidak akan memihak
kepada kepentingan umat Islam (QS at-Taubah : 8), karena mereka tentu lebih memihak kepada
kepentingan sesama non-Muslim.
5. pada saat non-Muslim berkuasa, mereka dapat memaksa umat Islam untuk murtad dari agama Islam
(QS Ali Imran :100). Maka dapat dikatakan bahwa non- Muslim tidak layak dan haram untuk dijadikan
pemimpin oleh umat Islam.

Ibnu Katsir dalam menafsirkan salah satu ayat dalam al-Quran, yaitu surat Ali Imran ayat 28
mengatakan bahwa Allah melarang kepada hamba-hambanya yang beriman berteman akrab dengan orang-
orang kafir atau menjadikanya sebagai pemimpin, dengan meninggalkan orang- orang yang beriman.
Kriteria Pemimpin Islam

Al- Mawardi menyebutkan beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :
a. Keadilan menurut persyaratan yang umum,
b. Mempunyai ilmu yang membolehkannya berijtihad dalam hal-hal yang berlaku serta dalam
mengeluarkan hukum-hukum,
c. Sempurna panca indera baik pendengaran, penglihatan, atau percakapan untuk membolehkannya
bertindak berdasarkan indra tersebut
d. Sehat jasmani dari kekurangan yang bisa menghambat geraknya,
e. Mempunyai pikiran luas yang bisa menolongnya dalam memimpin rakyat serta mengurus
kepentingan negara,
f. Memiliki keberanian serta kekuatan yang membolehkannya melindungi negara serta berjihad
menetang musuh,
Menurut Imam Syafi’i, syarat bagi seorang imam dama dengan syarat bagi seorang qadi, yaitu
1. Merdeka
2. Laki- laki
3. Mujtahid
4. Sehat indera
5. Keadilan
6. dewasa
Q.S. Al Nisa : 58
Allah memerintahkan umat Islam (penguasa dan rakyat) untuk selalu berlaku adil dalam setiap
permasalahan, ucapan, pekerjaan, dan budi pekerti. Adil adalah asas pemerintahan Islam. Banyak ayat
yang berisi perintah Allah kepada kita untuk berlaku adil salah satunya firman Allah
Dilihat dari penafsiran ayat- ayat yang berkaitan dengan kriteria pemimpin, maka dapat dilihat ada
beberapa kriteria pokok di dalam Al-Qur`an dan harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
1. Beragama islam
Agama merupakan sarana mendekatkan diri dengan sang Khaliq sebagai Tuhan pemilik alam
semesta. Dengan pemimpin yang beragama islam yang berlandaskan Al-Quran
2. Adil
Taat beragama, tidak pernah melakukan dosa besar yang zahir dan tidak membiasakan diri dengan
dosa-dosa kecil serta tindakan-tindakan lain yang dapat meruntuhkan harga diri.
3. Amanah
Kepercayaan yang menjadikan dia memelihara dan menjaga sebaik- baiknya apa yang diamanahkan
kepadanya, baik dari orang- orang yang dipimpinnya, terlebih lagi dari Allah SWT
4. Kuat
Pemimpin yang kuat adalah yang mampu menegakkan tugas dan menanggung beban
pemerintahannya. Pemimpin harus mampu menjaga dan memelihara agama, berjuang melawan
musuh, mengatur siasat umat dan mengurus kemaslahatannya sebagaimana mestinya menurut syara
05
Pembahasan
Apakah anda mengetahui arti dari
kepemimpinan ? Mini Riset

Total responden:
28 orang

Berdasarkan hasil survey kuisioner didapatkan …. Responden 100% telah mengetahui arti
dari kepemimpinan dan tidak ada yang tidak mengetahui arti dari kepemimpinan . Hasil
menunjukkan sudah banyaknya responden yang mengetahui apa arti dari kepemimpinan
Apakah ada perbedaan antara pemimpin
Islam dan Non- islam? Mini Riset

Total responden:
28 orang

Berdasarkan hasil survey kuisioner didapatkan …. Responden 67,9% memilih adanya perbedaan antara
pemimpin Islam dan Non islam, 3,6 % memilih tidak adanya perbedaan antara pemimpin Islam dan Non Islam
dan 28,6 % memilih mungkin. Hasil menunjukkan banyaknya responden yang mengetahui perbedaan
pemimpin Islam dan Non-Islam
Berikan alasan pertanyaan tersebut
Dari pertanyaan “Apakah ada perbedaan antara pemimpin Islam dan Non- islam?” didapatkan
kesimpulan jawaban responden sebagai berikut :

Tentu berbeda dilihat dari agama, ideologi dan kepercayaan nya saja sudah berbeda. Karena
Ya pemimpin islam didasari dengan akhlak, akidah, dan syariat Islam

Dalam penerapannya latar belakang seorang pemimpin seharusnya tidak menjadi alasan utama
Tidak dalam menerapkan jenis kepemimpinan yang berlaku dalam suatu kelompok manusia, maka
seharusnya baik pemimpin yang Muslim atau pun bukan harus menjadi pemimpin yang adil.

Secara umum dalam kepemimpinan islam dan non-islam, tidak dapat memberikan jawaban pasti,
Mungkin karena sampai saat ini sudah banyak dan bervariatif yang menjadi pemimpin baik dari islam maupun
non-islam
Apakah pemimpin di Indonesia sudah
menerapkan kepemimpinan berdasarkan Mini Riset
syariat Islam?

Total responden:
28 orang

Berdasarkan hasil survey kuesioner didapatkan …. Responden 64,3 % memilih pemimpin Indonesia
sudah menerapkan kepemimpinan berdasarkan syarat dan 35,7% memilih tidak adanya penerapan
syariat islam dalam kepemimpinan pemimpin indonesia. Hasil menunjukkan lebih banyak responden
yang tidak setuju jika pemimpin indonesia sudah menerapkan kepemimpinan berdasarkan syariat islam
Berikan alasan pertanyaan tersebut
Dari pertanyaan “Apakah pemimpin di Indonesia sudah menerapkan kepemimpinan berdasarkan syariat
Islam?” didapatkan kesimpulan jawaban responden sebagai berikut :

Pemimpin di Indonesia sudah menerapkan kepemimpinan berdasarkan syariat islam karena


Ya Pancasila sebagai ideologi negara yang berusaha mempertemukan prinsip islam dengan perjuangan
persatuan Indonesia. Terlihat pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Jika ditilik lebih
lanjut, sebenarnya disinilah justru letak kemenangan pihak islam dalam merumuskan dasar negara
Indonesia. Islamlah agama yang justru mengajarkan untuk meng-Esakan Sang Khaliq, yakni Allah
saja. Dzat yang Maha Satu, tidak ada tandingan yang menyerupai-Nya.

Hukum di Indonesia secara keseluruhan masih belum sepenuhnya mengacu pada syariat
Tidak
islam,
Bagaimana kepemimpinan Islam ditegakkan di Indonesia
menurut pandangan anda

Total responden:
28 orang
Bagaimana kepemimpinan Islam ditegakkan di Indonesia
menurut pandangan anda

Contoh kepemimpinan Islam yang sudah ditegakkan di Indonesia adalah dalam proses pemilihan
Sudah
presiden di mana syaratnya harus beragama Islam..
Ditegakkan

Belum Masih banyak pemimpin yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan syariat Islam,
Ditegakkan misalnya mencuri sehingga perlu mendidik calon-calon pemimpin agar memiliki pemahaman yang
lebih tentang syariat Islam agar dapat membuat kebijakan sesuai syariat Islam.
Kriteria pemimpin seperti apa yang ideal menurut anda ?

Kepemimpinan Nabi
Muhammad Saw

● As-Shidiq. (Benar
dan jujur)
● Al-Amanah (dapat
dipercaya)
● Tabligh
(menyampaikan)
● Fathanah (Cerdas)
Mengapa Anda mendambakan pemimpin seperti itu

Kriteria Pemimpin Nabi Muhammad Saw.


● As-Shidiq. (Benar dan jujur)
● Al-Amanah (dapat dipercaya)
● Tabligh (menyampaikan)
● Fathanah (Cerdas)

● Karena dengan ciri atau kriteria seperti itulah seorang pemimpin dapat mengayomi dan
memimpin kelompok dengan baik, sehingga diharapkan Indonesia menjadi lebih baik lagi
● Para pemimpin sekarang khususnya di Indonesia masih banyak yang tidak amanah. Seperti kita
ketahui contohnya kasus korupsi dana bansos COVID-19 oleh menteri sosial Juliari Batubara
06
Kesimpulan
Kesimpulan
Kepemimpinan Islam adalah pemimpin yang memimpin berdasarkan syariat Islam. Pemimpin
Islam yang dapat diteladani adalah Nabi Muhammad Saw. di mana Kriteria kepmimpinannya
adalah pemimpin yang ideal bagi umat Islam termasuk mahasiswa UPI, Sehingga mahasiswa UPI
mengharapkan seorang pemimpin yang jujur (shiddiq), amanah dalam perbuatan dan perkataan,
menyampaikan (tabligh) hal-hal terkait kepemimpinannya secara transparan atau tidak ditutup-
tutupi, serta cerdas (fathonah) dalam emosional maupun pengetahuan
07
Daftra Pustaka
Daftar Pustaka
IImam al-Mawardi, I. (2000). Hukum Tata Negara dan Kepemimpinan Dalam Takaran Islam .Jakarta: Gema Insani Press

Naldi, Wahyu.(2015). Penafsiran Terhadap Ayat-Ayat Larangan Memilih Pemimpin Non-Muslim Dalam Al-Quran: Studi
Komparatif M. Quraish Shihab dan Sayyid Qutub. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Sjadzali, M. (1990). Islam dan Tata Negara Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI press.

Suryadinata, M. (2015). Kepemimpinan non-muslim dalam al-Qur’ān: analisis terhadap penafsiran FPI mengenai ayat
pemimpin non-muslim. Ilmu Ushuluddin, 2(3), 241-250.

Anda mungkin juga menyukai