Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KI225

KIMIA ANALITIK DASAR

ANALISIS KUALITATIF
KATION Zn2+, Ca2+, Cu2+, Al3+, DAN Co2+

Tanggal: 15 Februari 2021


Dosen Pengampu:
Dra. Wiwi Siswaningsih, M.Si
Drs. Hokcu Suhanda, M.Si

Tedy Gunawan
1906309

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
A. Tujuan
1. Mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada pemisahan dan
identifikasi kation-kation tertentu dalam suatu larutan
2. Menguasai pemisahan kation-kation secara kualitatif
3. Membuat skema pemisahan kation-kation
B. Dasar Teori
Analisa kualitatif merupakan suatu preoses dalam mendeteksi suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif digunakan beberapa pereasi untuk
mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.
(Wardiyah, 2016: 24)
Identifikasi kation dan anion kualitatif anorganik merupakan suatu cara analisis
yang dilakukan dengan memperhatikan gejala-gejala yang ditimbulkan dari suatu reaksi
kimia. Gejala dari reaksi kimia berupa terjadinya endapan, adanya gas, terjadinya
perubahan warna larutan, ataupun terjadi perubahan suhu. Misal , untuk mengetahui
adanya kation Cu2+ dalam suatu larutan dapat diidentifikasi dengan cara meneteskan
larutan NaOH ataupun KOH ke dalam larutan yang diperiksa. Jika terjadi endapan putih
berarti, Cu2+ positip berada dalam larutan itu. Jika akan mengidentifikasi gas apa saja
yang dihasilkan dari pembakaran suatu senyawa hidrokarbon, maka dapat dilakukan
identifikasi dengan cara menampung gas hasil pembakaran dalam pelarut air, kemudian
ditambahkan suatu pereaksi. Sebagai contoh, untuk mengetahui adanya gas CO2 dari
pembakaran senyawa hidro karbon, maka gas yang dihasilkan ditampung dalam suatu
larutan Ca(OH)2. Jika terjadi endapan putih, berarti gas CO2 positip dihasilkan dari
pembakaran senyawa hidro karbon tersebut.

(Underwood,1986: 144)
Kation adalah ion yang bermuatan positif. Kation dikelompokkan dalam lima
golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagensia tertentu dengan
membentuk endapan atau tidak. Sehingga klasifikasi kation didasarkan pada perbedaan
kelarutan kation tersebut terhadap klorida, sulfida, dan karbonat.
(Wardiyah, 2016: 24)

Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk


endapan dengan Hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan
ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II),Arsenik (V),
Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang
pertama merupakan sub golongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B.
Sementara sulfida dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium
polisulfida. Sulfida dari kation dalam golongan 2B justru dapat larut. Kation
golongan III tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun,kation ini membentuk endapan dengan
amonium sulfida dalam suasana netral atau amoniak. Kation-kation golongan ini adalah
Cobalt (II), Nikel (II), Besi (II), Besi(III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II). Kation
golongan IV tidak bereaksidengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini
membentuk endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam
suasana netralatau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah Kalsium, Strontium,
dan Barium. Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umum tidak
bereaksi dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang termasuk anggota golongan ini
adalah ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium,dan Hidrogen.

(Vogel, 1985 : 203-204)


C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Sentrifuse
4. Tabung sentrifuse
5. Botol semprot
6. Pipet tetes
7. Gelas kimia

Bahan :

1. Larutan garam nitrat 0,2 M yang mengandung Zn+2, Ca+2, Al+3, Cu+2, dan Co+2
2. Larutan HNO3 3 M dan 6 M
3. Larutan Na3PO4 0,3 M
4. Larutan NH3 3 M dan 6 M
5. Larutan K3Fe(CN)6 0,2 M
6. Larutan NaOH 6 M
7. Akuades
D. Langkah Kerja dan Pengamatan
Langkah Kerja Hasil dan Pengamatan
1. Uji Kation Ca2+ Tabung Reaksi 1:
NH3 0,3M berwujud larutan, tidak berwana, dan
Tabung Reaksi 1
berbau
 Menambahkan dua tetes NH3 khas.
3M Tidak terjadi perubahan saat penambahan NH3.
 Menambahkan tujuh tetes larutan Na3PO4 0,3M berwujud larutan, tidak berwarna.
Na3PO4 3M Terbentuk endapan putih dan larutan tidak berwarna
saat penambahan Na3PO4
Tabung Reaksi 2

 Menambahkan satu tetes larutan Tabung Reaksi 2 :


HNO3 3M HNO3 0,3M berwujud larutan, tidak berwarna, dan
 Menambahkan tujuh tetes larutan tidak berbau.
K4Fe(CN)6 0,2 M. Tidak ada perubahan saat penambahan HNO3.
K4Fe(CN)6 berwujud larutan warna kuning.
Tabung Reaksi 3
Terbentuk larutan berwarna kuning dan senyawa
 Menambahkan satu tetes larutan kompleks saat penambahan K4Fe(CN)6 .
NaOH 6M
 Menambahkan lagi sepuluh tetes Tabung Reaksi 3 :
larutan NaOH 6M NaOH 6M berwujud larutan, tidak berwarna dan tak

 Melakukan sentrifugasi dan berbau.


dekantasi jika endapan sulit Terbentuk endapan putih dengan larutan keruh ketika
terbentuk penambahan NaOH (1 tetes).

 Menambahkan sepuluh tetes Terbentuk endapan putih dengan larutan keruh ketika
larutan NH3 6M. penambahan NaOH (10 tetes).

Tabung Reaksi 4
 Menambahkan satu tetes larutan
NaOH 6M (tanpa dikocok) Tabung Reasksi 4:
 Menambahkan lagi sepuluh tetes NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
larutan NaOH 6M berbau.
 Melakukan dan Terbentuk endapan putih dengan larutan keruh ketika
sentrifugasi
dekantasi, jika endapan sulit penambahan NaOH (1 tetes).
terbentuk Terbentuk endapan putih dengan larutan keruh ketika

 Menambahkan 2 tetes larutan penambahan NaOH (10 tetes).


HNO3 3M Endapan yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan
pada tabung reaksi 3
Hasil

2. Uji Kation Cu2+

Tabung Reaksi 1

 Menambahkan empat tetes Tabung Reaksi 1 :


larutan NH3 3M NH3 0,3M berwujud larutan, tidak berwana, dan

 Menambahkan tujuh tetes larutan berbau khas.


Na PO 0,3M Larutan menjadi berwarna biru pekat ketika
3 4
penambahan NH3.
Tabung Reaksi 2
Na3PO4 3M berwujud larutan, tidak berwarna.
Terbentuk endapan berwarna biru dan larutan biru
 Menambahkan satu tetes larutan
muda ketika penambahan Na3PO4.
HNO3 3M
 Menambahkan tujuh tetes larutan
Tabung Reaksi 2 :
K4Fe(CN)6 0,2 M
HNO3 3M berwujud larutan tak berwarna dan tak
berbau.
Larutan menjadi berwarna hijau ketika penambahan
HNO3.
Terbentuk endapan berwarna cokelat kemerahan dan
Tabung Reaksi 3
larutan menjadi kemerahan saat penambahan
 Menambahkan satu tetes larutan K4Fe(CN)6
NaOH 6M Tabung Reaksi 3 :
 Menambahkan lagi sepuluh tetes NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
larutan NaOH 6M. Jika endapan berbau.
sulit terbentuk Terbentuk endapan biru dan larutan berwarna biru saat
 Melakukan sentrifugasi dan penambahan NaOH (1 tetes).
dekantasi jika endapan sulit Endapan menjadi berwarna hijau dan larutan berwarna
terbentuk biru saat penambahan NaOH (10 tetes).

 Menambahkan sepuluh tetes


larutan NH3 6M

Tabung Reaksi 4

 Menambahkan satu tetes larutan


NaOH 6M (tanpa dikocok)
 Menambahkan lagi sepuluh tetes
larutan NaOH 6M Tabung Reaksi 4 :
NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
 Melakukan sentrifugasi dan
berbau.
dekantasi jika endapan sulit
Terbentuk endapan biru dan larutan berwarna biru saat
terbentuk
penambahan NaOH (1 tetes).
 Menambahkan lima belas tetes
Endapan menjadi berwarna hijau dan larutan berwarna
larutan HNO3 3M.
biru saat penambahan NaOH (10 tetes).
Hasil Endapan yang terbentuk lebih banyak daripada tabung
reaksi 3.

3. Uji Kation Al3+

Tabung Reaksi 1
 Menambahkan satu tetes
larutan NH3 3M Tabung Reaksi 1 :
 Menambahkan tujuh tetes larutan NH3 0,3M berwujud larutan, tidak berwana, dan
Na3PO4 0,3M berbau khas.
Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna
Tabung Reaksi 2
ketika penambahan NH3.
 Menambahkan satu tetes larutan Na3PO4 3M berwujud larutan, tidak berwarna.
asam nitrat 3M Terbentuk endapan berwarna putih dan tak berbau

 Menambahkan tujuh tetes larutan ketika penambahan Na3PO4.


K4Fe(CN)6 0,2 M
Tabung Reaksi 2 :
Tabung Reaksi 3
HNO3 3M berwujud larutan tak berwarna dan tak

 Menambahkan satu tetes larutan berbau.


NaOH 6M Tidak terjadi perubahan ketika penambahan HNO3.

 Menambahkan lagi sepuluh tetes Larutan menjadi berbau saat penambahan K4Fe(CN)6
larutan NaOH 6M
Tabung Reaksi 3 :
 Melakukan sentrifugasi dan
NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
dekantasi jika endapan sulit
berbau.
terbentuk
Terbentuk endapan putih dan larutan berwarna tak
 Menambahkan sepuluh tetes
berwarna saat penambahan NaOH (1 tetes).
larutan NH3 6M
Endapan menjadi larut dan larutan tak berwarna saat
Tabung Reaksi 4 penambahan NaOH (10 tetes).

 Menambahkan satu tetes larutan


NaOH 6M (tanpa dikocok)
 Menambahkan lagi sepuluh tetes
larutan NaOH 6M
 Melakukan sentrifugasi dan
dekantasi jika endapan sulit
terbentuk
 Menambahkan lima belas tetes
larutan HNO3 3M
Tabung Reaksi 4 :
Hasil
NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
4. Uji Kation Co2+ berbau.
Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna saat
Tabung Reaksi 1
penambahan NaOH (1 tetes).
 Menambahkan delapan tetes Endapan menjadi larut dan larutan tak berwarna saat
larutan NH3 3M penambahan NaOH (10 tetes).
 Menambahkan tujuh tetes larutan
natrium fosfat 0,3M
Tabung Reaksi 1 :
Tabung Reaksi 2
NH3 0,3M berwujud larutan, tidak berwana, dan
 Menambahkan dua tetes larutan berbau khas.
HNO3 3M Terbentuk endapan biru dan larutan tak berwarna

 Menambahkan tujuh tetes larutan ketika penambahan NH3.


K4Fe(CN)6 0,2 M Na3PO4 3M berwujud larutan, tidak berwarna.
Terbentuk endapan berwarna biru dan larutan tak
Tabung Reaksi 3
berwarna saat penambahan Na3PO4.

 Menambahkan satu tetes larutan


NaOH 6M Tabung Reaksi 2 :

 Menambahkan lagi sepuluh tetes HNO3 3M berwujud larutan tak berwarna dan tak
larutan NaOH 6M berbau.
Tidak terjadi perubahan saat penambahan HNO3.
 Melakukan sentrifugasi dan
Terbentuk endapan hijau dan larutan menjadi tak
dekantasi jika endapan sulit
berwarna saat penambahan K4Fe(CN)6
terbentuk
 Menambahkan sepuluh tetes
Tabung Reaksi 3 :
larutan NH3 6M
NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
berbau.
Tabung Reaksi 4
Terbentuk endapan biru dan larutan merah muda saat
penambahan NaOH (1 tetes).
 Menambahkan satu tetes larutan
NaOH 6M (tanpa dikocok) Endapan menjadi merah muda dan larutan tak
 Menambahkan lagi sepuluh tetes berwarna saat penambahan NaOH (10 tetes).
larutan NaOH 6M
 Melakukan sentrifugasi dan
dekantasi jika endapan sulit
terbentuk Tabung Reaksi 4 :
 Menambahkan lima belas tetes NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
larutan HNO3 3M berbau.
Terbentuk endapan biru dan larutan merah muda saat
Hasil
penambahan NaOH (1 tetes).
5. Uji Kation Zn2+ Endapan menjadi merah muda dan larutan tak

Tabung Reaksi 1 berwarna saat penambahan NaOH (10 tetes).

 Menambahkan dua tetes


larutan NH3 3M
 Menambahkan tujuh tetes larutan
Na3PO4 0,3M

Tabung Reaksi 2
Tabung Reaksi 1 :

 Menambahkan dua tetes larutan NH3 0,3M berwujud larutan, tidak berwana, dan
HNO 3M berbau khas.
3

Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna


 Menambahkan tujuh tetes larutan
ketika penambahan NH3.
K4Fe(CN)6 0,2 M.
Na3PO4 3M berwujud larutan, tidak berwarna.
Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna saat
penambahan Na3PO4.
Tabung Reaksi 3

Tabung Reaksi 2 :
 Menambahkan tiga tetes larutan
HNO3 3M berwujud larutan tak berwarna dan tak
NaOH 6M (tanpa dikocok)
berbau.
 Menambahkan lagi dua tetes
Larutan menjadi tak berwarna saat penambahan HNO3.
larutan NaOH 6M lalu kocok
Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna
 Melakukan sentrifugasi dan
dekantasi jika endapan sulit saat penambahan K4Fe(CN)6
terbentuk
 Menambahkan sepuluh tetes Tabung Reaksi 3 :
larutan NH3 6M NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak
berbau.
Tabung Reaksi 4
Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna saat
 Menambahkan tiga tetes larutan penambahan NaOH (1 tetes).
NaOH 6M (tanpa dikocok) Endapan menjadi larut dan larutan tak berwarna saat
 Menambahkan lagi dua tetes penambahan NaOH (10 tetes).
larutan NaOH 6M lalu kocok
 Melakukan sentrifugasi dan
dekantasi jika endapan sulit Tabung Reaksi 4 :
terbentuk NaOH 6M berwujud larutan, tak berwarna dan tak

 Menambahkan sepuluh tetes berbau.


larutan HNO3 6M Terbentuk endapan putih dan larutan tak berwarna saat
penambahan NaOH (1 tetes).
Hasil
Endapan menjadi laru dan larutan tak berwarna saat
penambahan NaOH (10 tetes).

E. Table Pengamatan

Kation
Pereaksi
Ca2+ Zn2+ Cu2+ Al3+ Co2+
NH3+ Endapan Endapan Endapan Endapan
Endapan
Na3PO4 putih dan biru dan biru putih dan
putih dan
larutan tidak larutan biru keunguan larutan
larutan
berwarna muda dan larutan tidak
tidak
tidak berwarna
berwarna
berwarna
HNO3+ Larutan Endapan Larutan Endapan Endapan
K4Fe(CN)6 kuning Cokelat kuning hijau dan putih dan
kemerahan larutan tak larutan tak
dan larutan berwarna berwarna
coklat
kemerahan
NaOH Larutan Endapan Larutan
Endapan Endapan
tidak merah muda tidak
putih dan hijau dan
berwarna dan larutan berwarna
larutan larutan
tidak
keruh biru
berwarna
NaOH Endapan Larutan Endapan Larutan
Endapan
(tidak hijau dan tidak merah muda tidak
putih dan
dikocok) larutan berwarna dan larutan berwarna
larutan
berwarna tidak
keruh
biru seulas berwarna

F. Persamaan reaksi
1) Uji kation Ca2+
3Ca2+(aq) + 2PO42-(aq) → Ca3(PO4)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)
Ca2+(aq) + 2K+(aq) + Fe[(CN)6]4- → K2CaFe[(CN)6](s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (kuning) (endapan putih)
Ca2+(aq) + 2OH-(aq) → Ca(OH)2
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)
Ca+(aq) + 2NO3-(aq) → Ca(NO3)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)

2) Uji Kation Cu2+


2Cu2+(aq) + 2PO42-(aq) → Cu3(PO4)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan biru)
2Cu2+(aq) + [Fe(CN6)]4-(aq) → Cu2[Fe(CN)6](s)
(tak berwarna) (kuning) (coklat kemerahan)
Cu2+(aq) + 2OH-(aq) → Cu(OH)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan biru)
3Cu+(aq) + 8HNO3(aq) → Cu32+(aq) + 6NO3+(aq) + 2NO(g) + 2H2O(aq)
(tak berwarna) (tak berwarna) (tak berwarna)

3) Uji kation Al3+


Al3+(aq) + PO43-(aq) → Al(PO4)(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)
Al3+(aq) + [Fe(CN6](aq) → Al[Fe(CN)6](aq)
(tak berwarna) (kuning) (kuning seulas)
Al3+(aq) + 3OH-(aq) → Al(OH)3(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (tak berwarna)

4) Uji kation Co2+


3Co2+(aq) + 2PO43-(aq) → Co3(PO4)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan biru)
3Co3+(aq) + [Fe(CN)6]4-(aq) → Co3[Fe(CN)6](s)
(tak berwarna) (kuning) (endapan hijau)
3Co3+(aq) + 2OH-(aq) → Co(OH)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan merah muda)

5) Uji kation Zn2+

3Zn2+(aq) + 2PO43-(aq) → Zn3(PO4)2(s)


(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)
3Zn2+(aq) + [Fe(CN)6]4-(aq) → K2Zn3[Fe(CN)6](s)
(tak berwarna) (kuning) (endapan putih)
3Zn2+(aq) + 2OH-(aq) → Zn(OH)2(s)
(tak berwarna) (tak berwarna) (endapan putih)

G. Pembahasan
Praktikum dengan judul “Analisis Kualitatif Kation Ca 2+, Zn2+, Cu2+, Al3+, Co2+”
memiliki tujuan mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada
pemisahan dan identifikasi kation-kation tertentu dalam suatu larutan, menguasai
pemisahan kation-kation secara kualitatif dan membuat skema pemisahan kation-kation.
Prinsip dasar pada praktikum kali ini yaitu kelarutan. Analisis pengujian terhadap kation
ditandai dengan terbentuknya endapan dan perubahan warna setelah bereaksi.
Pada percobaan uji kation Ca2+ ketika direaksikan dengan NH3 dan Na3PO4
terbentuk endapan putih dan larutan tidak berwarna. Ketika ditambahkan HNO3 dan
K4Fe(CN)6 terbentuk endapan putih. Saat penambahan NaOH terbentuk endapan putih
dan larutan keruh sama halnya saat penambahan NaOH yang tidak dikocok, namun
endapan pada tabung reaksi 4 yang tidak dikocok lebih banyak dari tabung 3. Hal ini
dikarenakan proses pengocokan NaOH menyebabkan lebih banyak zat yang dilarutkan.
Pada percobaan uji kation Zn2+ saat penambahan NH3 dan Na3PO4 terbentuk
endapan putih dan larutan tidak berwarna. Sama halnya saat ditambahkan HNO 3 dan
K4Fe(CN)6 membentuk endapan putih dan larutan tidak berwarna. Ketika penambahan
NaOH 1 tetes terbentuk endapan putih, namun saat ditambahkan lagi 10 tetes endapannya
menjadi larut. Hal ini disebabkan karena konsentrasi NaOH yang semakin besar dan
mampu melarutkan endapan tersebut.
Pada percobaan uji kation Cu2+ saat penambahan NH3 dan Na3PO4 terbentuk
endapan biru dan larutan biru muda. Namun saat ditambahkan HNO 3 dan K4Fe(CN)6
membentuk endapan cokelat kemerahan dan larutan cokelat kemerahaan tipis. Pada saat
penambahan NaOH terbentuk endapan hijau dan larutan biru berbeda dengan
penambahan NaOH yang tidak dikocok terbentuk endapan hijau dan larutan berwarna
biru tipis. Saat penambahan NaOH 1 tetes terbentuk endapan biru, namun saat
ditambahkan secara berlebih endapan berubah warna menjadi hijau dikarenakan NaOH
berlebih dapat membuat pudar warna endapan dan melarutkan endapan tersebut.
Pada percobaan uji kation Al3+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk
endapan putih dan larutan tidak berwarna. Namun saat ditambahkan HNO 3 dan
K4Fe(CN)6 terbentuk larutan kuning tipis. Saat penambahan NaOH 1 tetes terbentuk
endapan putih namun ketika ditambahkan 10 tetes kemudian endapannya menjadi larut.
Hal ini disebabkan karena konsentrasi NaOH yang semakin besar dan mampu melarutkan
endapan tersebut.
Pada percobaan uji kation Co2+ saat ditambahkan NH3 dan Na3PO4 terbentuk
endapan biru keunguan dan larutan tidak berwarna. Namun ketika ditambahkan HNO 3
dan K4Fe(CN)6 terbentuk endapan hijau dan larutan tidak berwarna. Pada saat
penambahan NaOH terbentuk endapan merah muda dan larutan tidak berwarna sama
halnya dengan pada saat penambahan NaOH yang tidak dilakukan pengocokan. Namun
hasil larutan pada tabung 3 lebih keruh dibandingkan pada tabung 4 karena pada saat
pengocokan lebih banyak zat yang larut dan membuat warna larutan lebih pekat.
H. Kesimpulan
Praktikum dengan judul “Analisis Kualitatif Kation Ca 2+, Zn2+, Cu2+, Al3+, Co2+”
memiliki tujuan mempelajari beberapa sifat dan pola reaktivitas yang terjadi pada
pemisahan dan identifikasi kation-kation tertentu dalam suatu larutan, menguasai
pemisahan kation-kation secara kualitatif dan membuat skema pemisahan kation-kation.
Prinsip dasar pada praktikum kali ini yaitu kelarutan. Pada percobaan ini adanya kation
ditandai dengan terbentuknya endapan dan perubahan warna setelah direaksikan dengan
beberapa pelarut.

I. Daftar Pustaka

Day, R.A. Underwood, A.L. , Iis Sofyan (Alih bahasa). (1998). Analisis Kimia
Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Oktaviani, Nur Shafa. (2019). Analisis Kualitatif Kation. [daring] diakses
pada tanggal 12 februari 2021. Tersedia :
https://www.academia.edu/40496879/ANALISIS_KUALITATIF_KATION_Zn2
_Ca2_Cu2_Al3_DAN_Co2_

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualtatif Makro dan Semi Mikro Bagian I.
Jakarta: PT. Kalaman Pusaka

Wardiyah. (2016). Praktikum Kimia Dasar Komprehensif. Jakarta: KEMENKES RI

J. Post Lab
1. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Ca 2+ , kemukakan
bagaimana anda meyakinkan bahwa larutan tersebut mengadung kation Ca2+.
Jawab :
Apabila larutan yang diberi ditambahkan larutan yang mengandung ion Fe(CN) 64- akan
membentuk larutan warna kuning sedangkan apabila ditambahkan larutan yang
mengandung PO43- akan membentuk endapan warna putih.
2. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn 2+ dan/atau Al3+,
kemukakan bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada, atau hanya
satu dari kedua ion tersebut yang ada atau kedua ion terserbut ada dalam larutan.
Jawab:
- Jika larutan tidak mengandung keduanya saat ditambahkan PO 43- tidak akan
membentuk endapan putih
- Jika hanya mengandung salah satu , saat ditambahkan PO 43- akan membentuk endapan
warna putih. Zn2+ akan larut sendikit dan Al 3+ endapannya akan larut jika ditambah
NaOH berlebih
- Jika mengandung keduanya saat ditambahkan PO 43- akan membentuk endapan warna
putih dan jika ditambah NaOH tidak berlebih akan membentuk endapan putih
3. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Cu 2+ dan/atau Co2+ ,
kemukakan bagaimana anda menentukan jika kedua ion tersebut tidak ada, atau hanya
ada salah satu.
Jawab:
- Jika larutan tidak mengandung kation Cu2+ dan/atau Co2+ apabila ditambahkan NaOH
tidak akan menghasilkan reaksi apapun.
- Jika hanya mengandung ion Cu2+ saat ditambahkan NaOH endapan tidak larut. Jika
hanya mengandung ion Co2+ saat ditambahkan NaOH endapan akan larut dan berubah
menjadi coklat kemerahan.
- Jika mengandung keduanya ketika ditambahkan NaOH akan membentuk endapan
biru.
4. Apabila anda diberi suatu larutan yang hanya mengandung kation Zn2+ , Ca2+ , Cu2+ , Al3+
dan/atau Co2+ , kemukakan bagaimana anda membenarkan atau menyangkal bahwa suatu
larutan mengandung tiap kation tersebut. Anda dapat merancang suatu skema analisis
seperti ditunjukkan pada contoh berikut:

Larutan Sampel
Zn , Ca2+, Cu2+, Al3+, Co2+
2+

Larutan
Endapan
Zn2+, Al3+
Ca , Cu2+, Co2+
2+

Dicuci 2x dengan aquades ditambahkan HNO3 sampai asam


ditambahkan 10 tetes NH3 6 M ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
dikocok, disentrifugasi, didekantasi

Endapan
Larutan Ca2+, Cu2+ Larutan Al3+
ion Co 2+ Zn2+ (putih)
(kuning)
Dicuci 2x dengan aquades
ditambahkan 10 tetes NH3 6 M ditambahkan HNO3 sampai asam
dikocok, disentrifugasi, ditambahkan 7 tetes K4Fe(CN)6
didekantasi

Endapan Warna Endapan


Endapan Co2+ merah kecoklatan Warna putih
berwarna coklat

Anda mungkin juga menyukai