KATION
GOLONGAN III
PEMISAHAN ANION PENGGANGGU
• Pada filtrat golongan II dapat dilakukan uji terhadap kemungkinan adanya ion asam organic ( Oksalat,
Suksinat, Sitrat, Tartarat ) Ion Fosfat, Borat, Florida.
• Jika ion tersebut ada dalam larutan maka perlu dilakukan pemisahan, sebagai berikut :
• Ion dari asam – asam Organik : Oksalat, suksinat, sitrat, tartarat. Penghilangan dengan penguapan berulang
dengan HNO3 pekat. Asam organik akan terurai menghasilkan CO, CO2 , C, uap air.
• Ion fosfat: Metode zirkonium nitrat, diendapkan sebagai zirkonium fosfat.
• HPO4 2- + ZrO2+ ZrO(HPO4 ) ↓
• Ion borat, fluorida : Penguapan berulang dengan HCl pekat sampai hampir kering, HF menguap dengan HCl
dan H3BO3 menguap dengan uap air.
• BO3 3- + H2O H3BO3 + 3OH-
• Mengapa Anion perlu dihilangkan ?
• Ion tersebut dapat membentuk kompleks yang stabil dengan logam (misal: Fe, Cr, Al
dengan oksalat dan tartrat)
• Ion tersebut dapat membentuk senyawaan yang tidak larut atau sangat sedikit larut.
Misal :
• Borat + Gol. III, IV endapan tak larut air.
• Fosfat + Gol. III, IV endapan tak larut air.
+ HNO3
Dipanaskan
Jadi
3CoS + 8H+ + 2NO3- 3Co+2 + 2NO + 3S + 4H2O
MnO2
Al3+, CrO72-, Ti4+, Fe3+, Zn2+, CO2+, Ni2+
+ KNO2
+ HNO3 MnO2 + 2H+ + NO2- Mn2+ +NO3- + H2O
Panaskan 2 Mn2+ + 5NaBiO + 14H+ 2MnO4- + 5Bi + 5Na+ + 7H2O
Mn2+
+ NaBiO3
MnO4-
Al3+, CrO72-, Ti4+, Fe3+, Zn2+, Co2+, Ni2+
Reduksi Cr2O72-
Menjadi Cr3+ + CH2O Panas
Cr
Cr22O
O772-
2- +
+ CH
CH22O
O+ 12H+
+ 12H+ 2Cr3+
2Cr3+ +
+ HCOOH
HCOOH +
+ 6H
6H22O
O
+ NH4OH Berlebih
Residu
Sentrifugate
Fe(OH), Ti(OH),
AlO2, CrO2-4
Sidat amfoter Al3+ dan Cr3+ sehingga larut dengan NaOH sebagai AlO2 yang stabil dan kromite CrO2 yang tak
stabil, dengan H2O2 dioksidasi menjadi kromat Cr2-4 yang stabil (kuning)
Al(OH)3 + OH AlO2 +2H2O (stabil tak berwarna)
Cr(OH)3 + OH Cr02 +2H2O (tak stabil)
Cr2- + H2O2 __> Cr2-4 + 4 H2O ( stabil berwarna kuning)
Analisis Kation Golongan III A ( ion – ion polivalen )
+ NaOH
+ H2O2
Panaskan
Fe3+, Ti4+
+ Na3C8H9O7
+NH4OH
[Fe(C6H5O7)2]3- ,
[Ti(C6H5O7)2]2-
Besi (II)
Dengan NaOH + H2O2 endapan besi
(II) hidroksida (end, Hijau ) yang
teroksidasi menjadi besi (iii) hidroksida
+ H2S
FeS [Ti(C6H5O7)2]2-
+ HCl
+H3SO4
+HNO3
Panaskan
Ti2(SO4)4 + nH2O2 H2[TiO2(SO4)2]
Fe3+ Ti4+
Ti4+ + O2 + H+ H2TiO4
AlO2- , CrO42-
Al(OH)3 CrO42-
Al3+ PbCrO4
+Aluminon
+NH4Ac
+NH4OH
+(NH4)2CO3
Al(OH)3
PEMISAHAN NI2+ DAN CO2+:
• Endapan dilarutkan dalam aqua regia [ HNO3 1 : 3 HCl ]
• 3CoS(s) + 2HNO3(p) + 6HCl(p) 3CoCl2(aq) + 2NO(g)+ 3S(s) + 4H2O(aq)
• 3NiS(s) + 2HNO3(p) + 6HCl(p) 3NiCl2(aq) + 2NO(g) + 3S(s) + 4H2O(aq)
• Larutan dibagi 2 :
• Larutan 1: Tes Co2+ :
• 1-larutan + NH4Cl + NH4OH + K3[Fe(CN)6 ↓ (merah)
• 2- Vogel test
• Larutan + H2SO4 + SnCl2 + eter + NH4SCN warna biru pada lapisan eter
*H2SO4 mengandung pengotor Fe+3 yang mengganggu tes dengan munculnya warna merah darah dengan SCN-
Lalu ditambahkan agen pereduksi SnCl2 mereduksi Fe+3 menjadi Fe+2 atau menambahkan F- atau PO4- untuk membentuk kompleks dengan Fe+3
CoS , NiS
+HCl
+HNO3
panaskan
Co2+ , Ni2+
Dibagi
K3Co(NO2)6 Ni(C4H7N2O2)2
• Kompleks kobalt sianida tidak mengganggu karena tidak bereaksi dengan OBr-
Ni2+, Co2+, Fe3+, Cr3+, Zn2+
NH3, NH4Cl, H2S
NH4SCN,
Ni(NH3)6 2+
acetone Fe3+ HC2H3O2,
HNO3
DMG Pb(C2H3O2)2
KSCN K4Fe(CN)6
Co(SCN)2-
PbCrO
Ni(C4H7N2O2)2 biru K2ZnFe(CN)
FeSCN2+ 4
merah kuning
merah 6