LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
oleh:
kelompok 2 Offering I
Hafiz Clevanota*** (190332622472)
Integralita Cahyanti (190332622424)
Irma Putri Asri (190332622447)
Mohammad Sauki Zamzam (190332622406)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021
A. Tujuan:
Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan mengidentifikasi
suatu senyawa organik yang mengandung oksigen yang belum dikenal.
B. Teori Dasar
Pada percobaan yang lalu, Anda telah melakukan berbagai reaksi atau uji yang
membantu Anda untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa organik. Dalam percobaan ini,
Anda akan menggabungkan uji-uji tersebut dengan maksud agar Anda dapat
mengidentifikasi senyawa organik.
Uji seri amonium nitrat dapat membedakan alkohol, fenol, dan asam hidroksi dari
senyawa-senyawa lain. Hasil positif untuk alkohol ditunjukkan oleh perubahan warna dari
kuning ke merah, sedangkan fenol memberikan warna merah sampai coklat dalam larutan
dioksana. Beberapa aldehida dapat memberikan warna sebentar, yang kemudian memudar
dalam tiga sampai lima menit. Uji ini tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi
senyawasenyawa yang mengandung atom karbon lebih dari sembilan buah, karena warna
yang dihasilkan terlalu pucat.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Beaker glas
3. Lampu spiritus
4. Kaki tiga
5. Kawat kasa
6. Penjepit tabung reaksi
7. Lakmus biru
Bahan :
1. Senyawa yang belum dikenal (sampel)
2. Larutan seri amonium nitrat
3. Dioksana
4. Larutan besi (III) klorida 1 %
5. Pereaksi Benedict
6. Larutan natrium karbonat 0,5 M
7. Larutan natrium hidroksida 1 M
8. Pereaksi Lucas
9. Larutan natrium hidroksida 3 M
10. Larutan iodium dalam kalium iodida Metanol
D. Prosedur Kerja
1. Uji seri amonium nitrat
Sampel
Dimasukkan 10 tetes larutan seri amonium nitrat, (NH4)2Ce(NO3)6, ke
dalam sebuah tabung reaksi.
Ditambahkan 2-3 tetes larutan yang diuji.
Dikocok campuran tsb.
Dicatat perubahan warna yang terjadi. Warna merah atau coklat
menunjukkan zat yang diuji mengandung gugus hidroksil.
Hasil
3. Uji Lucas
Sampel
Zat-zat yang bereaksi dengan seri amonium nitrat, tetapi tidak
menghasilkan warna ungu dengan besi (III) klorida harus diuji dengan
pereaksi Lucas. Perhatikan bahwa pereaksi tersebut mengandung asam
klorida pekat. Karena itu, harus ditangani dengan baik. Bak pencucian
harus dialiri dengan banyak air pada waktu membuang pereaksi tersebut.
Ditambahkan 1 ml pereaksi Lucas ke sebuah tabung reaksi, kemudian
tambahkan 10 tetes cairan yang diuji yang kemungkinan adalah alkohol.
Dikocoklah tabung tersebut.
Diamati pembentukan larutan berawan atau pemisahan larutan menjadi 2
lapisan. Alkohol tersier bereaksi dalam 1 menit, alkohol sekunder bereaksi
setelah 5 menit, sedangkan alkohol primer tidak bereaksi (larutan tetap
jernih dan tidak terpisah) setelah 1 jam.
Hasil
5. Uji Benedict
Sampel
Diuji ini dan uji berikutnya memerlukan penangas air. Dipanaskan air
sebelum melakukan uji ini.
Diambillah pereaksi Benedict 1 mL, kemudian ditambahkan 5 tetes larutan
natrium hidroksida 1M.
Dikocoklah larutan tersebut.
Dibagi reagen tsb ke tabung-tabung yang dipergunakan untuk menguji zat-
zat yang tidak bereaksi dengan natrium karbonat atau seri amonium nitrat.
Ditambahkan 5 atau 6 tetes larutan zat yang diuji ke tabung reaksi yang
berisi pereaksi Benedict.
Dimasukkan tabung ke penangas air.
Dicatat perubahan warna yang terjadi. Perubahan warna dapat bervariasi
dari hijau ke kuning atau jingga atau merah, jika terdapat aldehida. Uji ini
negatif untuk keton, eter dan ester.
Hasil
6. Uji iodoform
Sampel
Uji ini positif untuk keton yang mengandung gugus metil keton, etanol,
etanal (asetaldehida) dan zat-zat lain yang mudah dioksidasi menjadi metil
keton.
Dimasukkan 10 tetes sampel ke dalam satu tabung reaksi.
Ditambahkan 15 tetes larutan KI pada tabung reaksi tersebut.
Dikocoklah campuran tersebut.
Ditambahkan larutan natrium hipoklorit sampai timbul warna kuning
pucat (biasanya memerlukan 20 tetes).
Dimasukkan tabung dalam penangas air pada suhu 60oC. Akan terbentuk
endapan kuning iodoform. Zat ini dapat pula diidentifikasi dari baunya.
Jika tidak terbentuk iodoform, sementara Anda yakin zat Anda adalah
metil keton, Anda perlu menambahkan larutan iodium dalam kalium
iodida berlebih.
7. Hidrolisis ester
Sampel
Zat-zat yang tidak bereaksi dengan seri amonium nitrat dan negatif
terhadap uji Benedict atau iodoform adalah ester atau eter. Untuk
membedakan kedua golongan senyawa tersebut, lakukanlah uji hidrolisis.
Dimasukkan 1 ml zat yang diuji ke sebuah tabung reaksi yang bersih.
Ditambahkan 1 ml aquades.
Dikocoklah tabung untuk mensuspensikan cairan.
Dibiarkan tabung selama 15 menit sambil sekali-kali dikocok.
Diuji dengan lakmus biru. Ester terhidrolisis menghasilkan asam yang
mengubah lakmus biru menjadi merah dan alkohol yang tidak
mempengaruhi kertas lakmus.
Jika zat tidak terhidrolisis, Anda dapat menyimpulkan bahwa zat yang
Anda uji adalah eter.
Hasil
E. Data Pengamatan
Senyawa yang
tidak diketahui
Uji ceri amonium nitrat (1)
Berawa n
A ldehida
Jernih Cepat berawan Keton, ester, eter
(5 m enit)
Ester Eter
Pengujian dengan
Samp Kesimpulan
FeCl3 Na2CO3 R. Iodofor
el CAN R. Lucas Lakmus Hidrolisis
Benedict m
A Tidak - - Terbentuk Warna - - - Larutan dalam sampel
terbentuk gelembung lakmus mengandung Asam
warna gas biru Karboksilat
merah/cokl berubah
at menjadi
merah
B Terbentuk Warna Tidak - - - - - Larutan dalam sampel
warna larutan terbentuk mengandung Alkohol
merah FeCl3 tetap larutan Primer
berawan
C Tidak - - Tidak - Terbentuk - - Larutan dalam sampel
terbentuk timbul endapan mengandung Aldehida
warna gelembun berwarna
merah/cokl g gas orange
at
D Terbentuk Terbentuk - - - - - - Larutan dalam sampel
warna larutan mengandung Fenol
merah berwarna
ungu
E Tidak - - Tidak - Larutan Terbentuk - Larutan dalam sampel
terbentuk timbul tetap endapan mengandung Metil
warna gelembun berwarna berwarna Keton
merah g gas biru kuning
F Terbentuk Warna Terbentuk - - - - - Larutan dalam sampel
warna larutan larutan mengandung Alkohol
merah FeCl3 tetap berawan Sekunder dan Tersier
F. Pembahasan
Sampel A
Pada saat uji seri ammonium nitrat, sampel A tidak terjadi perubahan warna merah
atau coklat yang artinya sampel A tidak mengandung gugus hidroksil (-OH). Dilanjutkan
dengan uji natrium karbonat untuk asam, pada sampel A terlihat mengeluar gas. Gas tersebut
adalah gas karbon dioksida yang dilepaskan, sesuai reaksi berikut.
RCOOH(aq) + Na2CO3(aq) → RCOONa(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Sampel A kemungkinan mengandung asam karboksilat. Kemudian diperkuat dengan
melakukan uji menggunakan lakmus biru. Lakmus biru tersebut berubah warna menjadi
merah yang menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat asam dan dapat ditarik kesimpulan
bahwa Sampel A merupakan larutan yang mengandung asam karboksilat
Sampel B
Sampel B saat diuji dengan seri ammonium nitrat (CAN) dari larutan yang tidak
berwarna mengalami perubahan warna menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel
B mengandung gugus hidroksil (-OH). Karena mengandung gugus hidroksil maka
dilanjutkan dengan uji besi (III) klorida. Pada uji FeCL3 ini larutan tidak menghasilkan
warna ungu yang artinya sampel B tidak menunjukkan adanya gugus hidroksil fenol.
Karena saat uji FeCl3 tidak menunjukkan perubahan warna ungu, maka dilanjutkan
dengan uji Lucas yang mana berfungsi untuk menentukan sampel tersebut mengandung
alkohol. Sampel B pada saat uji lucas tidak menunjukan terbentuknya larutan berawan. Jika
terbentuk larutan berawan maka sampel mengandung alkohol sekunder atau tersier. Namun,
pada uji lucas kali ini tidak terbentuk larutan berawan yang artinya sampel B dapat dipastikan
mengandung alkohol primer.
Sampel C
Sampel C pertama-tama diuji dengan seri ammomium nitrat tidak menghasilkan
warna merah atau coklat yang artinya tidak mengandung gugus hiidroksil (-OH). Kemudian
dilanjut dengan uji Natrium karbonat juga tidak mengeluarkan gelembung gas, sampel C
tidak mengandung asam.
Setelah melakukan kedua percobaan tersebut maka dilanjutkan dengan uji benedict.
Pada Sampel C terbentuk endapan berwarna orange. Untuk warna hijau ke kuning atau jingga
ke merah menunjukkan adanya aldehida. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh sifat
pereduksi dari karbohidrat sederhana. Ion tembaga (II) dalam larutan benedict direduksi
menjadi tembaga (I), yang menyebabkan perubahan warna pada uji tersebut.
Dengan semakin meningkatnya kosentrasi gula reduksi, maka semakin dekat untuk
menjadi warna merah kecoklatan. Jadi Sampel C merupakan sampel yang mengandung
Aldehida
Sampel D
Pada larutan D pertama tama dilakukan uji denga seri ammonium nitrat. Terjadi
perubahan warna larutan dari tidak berwarna menjadi merah kecoklatan. Tes ini dilakukan
untuk mendeteksi apakah terdapat gugus hidroksil pada larutan. Larutan D kemudian
membentuk warna merah kecoklatan yang merupakan kompleks yang terbentuk jika ceric
ammonium nitrat bereaksi dengan alkohol dan fenol. Alkohol menyebabkan perubahan
warna menjadi merah, sedangkan fenol menyebabkan perubahan warna yang lebih merah tua
atau menjadi coklat tua, tergantung pada fenol yang terlibat. Reaksinya adalah sebagai
berikut (Theory.labster.com dan Carbosynth.com):
Karena saat uji pertama sudah menunjukkan perubahan warna menjadi merah
kecoklatan maka sesuai prosedur praktikum selanjutnya larutan akan direaksikan dengan
FeCl₃ untuk menentukan apakah senyawa tersebut yang terkandung dalam senyawa D
merupakan alkohol atau fenol.
Tes ini didasarkan pada teori bahwa fenol ketika direaksikan dengan besi klorida akan
menghasilkan kompleks berwarna ungu. Gugus fenol bereaksi dengan ion besi dari besi
klorida membentuk [Fe(C₆H₅O)₆ ]³⁻ dengan reaksi sebagai berikut (Vedantu.com):
6 C₆H₅O(aq) + FeCl₃(aq) → [Fe(C₆H₅O)₆ ]³⁻(aq) + 3HCl(aq) + 3H⁺(aq)
Sampel E
Larutan tidak berwarna sampel E direaksikan dengan larutan ceric ammonium nitrate
atau CAN tidak menghasilkan perubahan yang artinya sampel E tidak mengandung gugus
hidroksil (-OH). Ganti larutan sampel E dengan yang baru dan dilakukan uji natrium
karbonat untuk asam, dab diperoleh hasil negatif yaitu larutan tidak memunculkan
gelembung udara/gas. Hal ini menunjukkan sampel E tidak mengandung ion bebas H+ di
dalamnya, atau bukan termasuk golongan karboksilat yang dapat melepas ion H + saat reaksi
berlangsung, membentuk garam dan gas. Percobaan dilanjutkan dengan menguji sampel E
dengan uji benedic yang memiliki warna asli larutan berwarna biru. Namun, hasilnya juga
negative, atau larutan sampel E tetap berwarna biru setelah ditambah larutan benedic dan
dipanaskan dalam penangas air. Gugus aldehida tidak terkandung dalam sampel E.
Selanjutnya diambil sampel larutan E yang baru dan diuji dengan iodoform, setelah
perlakuan untuk uji iodoform diperoleh hasil positif yaitu terbentuk endapan berwarna
kuning. Uji iodoform digunakan untuk memeriksa keberadaan senyawa karbonil dengan
struktur R-CO-CH3 atau alkohol dengan struktur R-CH(OH)-CH 3 dalam zat diketahui yang
diberikan. Reaksi iodium, basa dan metil keton menghasilkan endapan kuning bersama
dengan bau "antiseptik". Sehingga dapat dipastikan sampel E mengandung gugus metil
keton. Penambahan natrium hipoklorit digunakan dalam uji iodoform untuk oksidasi keton
menjadi karboksilat. Sehingga dapat diuraikan persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut
(Chem.libretexts.org):
(tahap 1)
(tahap 2)
(reaksi total)
Sampel F
Sampel F berupa larutan tidak berwarna diuji CAN menghasilkan reaksi yang positif,
dimana larutan berubah menjadi berwarna merah yang menandakan hadirnya gugus hidroksil
(-OH) didalam sampel yang membentuk kompleks dengan seri ammonium nitrat yang
berwarna merah sebagai berikut (Theory.labster.com):
Selanjutnya untuk mengetahui gugus hidroksil dari alkohol atau fenol dilakukan uji
lanjutan yaitu uji besi(III) klorida dengan menambahkan hasil tadi dengan 2 tetes larutan
besi(III) klorida 1% diperoleh hasil negative yaitu tidak terjadi reaksi atau tidak
menghasilkan warna ungu. Menandakan gugus hidroksil dalam sampel F adalah alcohol.
Diambil 10 tetes sampel F yang baru dan dilanjutkan percobaan untuk mengetahui posisi
gugus hidroksil dalam rantai karbon dengan uji Lucas. Diperoleh hasil positif yaitu terbentuk
2 lapisan yang bagian bawah terlihat seperti berkabut dan lapisan atas tidak berwarna. Karena
ini praktikum daring mana terdapat 2 kemungkinan alcohol diposisi 20 dan 30.
Pada alcohol sekunder, terbentuknya lapisan berawan ini tidak secara langsung
melainkan terjeda hingga 5 menit bahkan dapat pula dipanaskan dalam penangas air terlebih
dahulu dan baru muncul lapisan berawan, dengan persamaan reaksi (vedantu.com):
(CH3)CHOH(aq) + HCl(aq) + ZnCl2(aq) → (CH3)2CHCl(aq) + H2O(aq) + ZnCl2(aq)
Isopropyl alcohol + pereaksi Lucas → sekunder alkil klorida (larutan berawan)
Pada alcohol tersier, terbentuknya lapisan berawan ini sangat cepat, hal ini
disebabkan posisi hidroksi yang teriser membuat bentuk karbokation lebih stabil, disusul
alcohol sekunder, dan yang terakhir alcohol primer (3 0>20>10) sehingga dapat bereaksi secara
instan dengan pereaksi lucas membentuk alkil halide dengan persamaan reaksi berikut
(vedantu.com):
(CH3)3COH(aq) + HCl(aq) + ZnCl2(aq) → (CH3)3CCl(aq) + H2O(aq) + ZnCl2(aq)
t-butil alcohol + pereaksi Lucas → t-alkil klorida (larutan berawan)
Adapun mekanisme yang bereaksi sebagai berikut (Chemistrylearner.com):
G. Kesimpulan
Sampel diujikan dengan urutan yang pertama hingga akhir berturut adalah uji ceri
ammonium nitrat-besi(III) klorida-Lucas. Bila uji CAN tidak terdeteksi dilakukan uji
Na2CO3-benedict-iodoform-hidrolisis ester. Bila suatu sampel telah teridentifikasi
(memberi hasil positif pada salah satu pengujian), sampel tersebut tidak perlu diuji lebih
lanjut.
Sampel Positif Uji Negative uji Mengandung Gugus
A Na2CO3 dan warna CAN Asam karboksilat
lakmus menjadi
merah
B CAN FeCl3-Lucas Alcohol primer
C Benedict CAN, Na2CO3 aldehida
D CAN-FeCl3 - Fenol
E Iodoform CAN, Na2CO3- Metil keton
benedict
F CAN dan Lucas FeCl3 Alcohol sekunder dan tersier
Sumber Rujukan
Lampiran-lampiran
Video Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=sjhoUkz4TPY&t=65s
Video Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=iaFfQTv1oHk
Video Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=YP_6RvwUeDU
Video Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=bVvy2UTfcl4
Video Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=22_xkCypavY