Anda di halaman 1dari 18

PERCOBAAN 4

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

IDENTIFIKASI CAIRAN ORGANIK BERDASARKAN SIFAT FISIKNYA

OLEH

KELOMPOK 2:

ATALAH TEGAR MAHENDRA (170332614567)

INDAH OKTAVIANI (170332614580)*

LARASATI AYU SANTOSO (170332614520)

ROHILIAN WISALDI (170332614541)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN 4

IDENTIFIKASI CAIRAN ORGANIK BERDASARKAN SIFAT FISIKNYA

I. TUJUAN

Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu


cairan organik dan sekelompok cairan yang di kaji, berdasarkan sifat fisiknya.

II. DASAR TEORI

Setiap zat mempunyai sifat fisik tertentu. Bila sekelompok cairan organik
diketahui sifat-sifat fisiknya, suatu sampel cairan dalam kelompok tersebut dapat
diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat tertentu. Dalam percobaan ini, kami mempelajari
bagaimana cara mengidentifikasi sampel berdasarkan sifat-sifat fisik sebagai berikut.

1. Berat Jenis

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa sebuah zat dengan
volume dalam suatu zat. Sehingga dapat di tuliskan rumus sebagai berikut.

m
d=
V
Keterangan :
d = Berat jenis atau densitas zat (gr/ml)
m = Massa zat ( gr )
V = Volume zat ( ml )

2. Titik Didih

Titik didih adalah suhu ( temperatur ) ketika tekanan uap sebuah zat cair sama
dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Pada tekanan dan temperature
udara standar (760 mmHg, 25 0C ) titik didih air sebesar 100 0C.
3. Kelarutan dalam Air

Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut ( solut ) untuk
dapat larut pada pelarut tertentu memebentuk larutan homogen.

4. Kemampuan Nyala

Kemampuan nyala adalah kemampuan dari setiap zat dapat menyala atau
tidak. Dalam percobaan ini, zat akan dibakar pada nyala api agar diketahui dapat
menyala atau tidak.

5. Titik Beku

Titik beku adalah suhu (temperature) yang di peroleh saat zat cair dan zat
padat berada pada kesetimbangan, ( pada 760 mmHg ). Dalam percobaan kali ini
tidak dilakukan. Sehingga, hanya mengidentifikasi sifat-sifat fisika yang telah di
tentukan oleh dosen pengampu pada percobaan ini.

Untuk mengidentifikasi suatu sampel zat-zat organik yang kami uji, berikut
ini tabel konstanta fisik beberapa zat oraganik yang di gunakan sebagai pembanding.

Titik Didih Titik Berat Kemampuan Kelarutan


Zat (0C / 1 atm ) Beku Jenis Nyala Dalam Air
( 0C ) (g/ml)
Pentana 36,2 -131 0,62 Ya Tidak
Aseton 56,6 -91 0,79 Ya Ya
Kloroform 61,0 -63,5 1,5 Tidak Tidak
Metanol 64,6 -98,8 0,796 Ya Ya
Heksana 68 -95 0,659 Ya Tidak
Heptana 98,4 -91 0,684 Ya Tidak
CCl 4 76,8 -22 1,6 Tidak Tidak
Etil asetat 77,1 -83,6 0,90 Ya Sedikit
Etanol 78,5 -117 0,789 Ya Ya
Benzena 80,1 5,5 0.88 Ya Tidak
Isopropanol 82,3 -89,5 0,78 Ya Ya
Ters – 82,8 25,5 0,785 Ya Ya
butanol

Gambar : Tabel Konstanta Fisik Beberapa Zat Organik


III. ALAT DAN BAHAN

 Gelas ukur 10 ml
 Timbangan
 Beaker glass 250 ml
 Tabung reaksi
 Korek api dari kayu
 Sampel cairan organik
 Termometer
 Sumbat
 Gelas arloji

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

a) Berat Jenis

Sampel Cairan Organik

 Ditimbang gelas ukur 10 ml.


 Diisi gelas ukur dengan sampel.
 Ditimbang gelas kimia dan sampelnya.
 Dihitung berat jenis sampel.

Hasil
b) Titik Didih

Sampel Cairan Organik

 Dipasang peralatan seperti statif, klem, manice , ring menajdi satu.


 Dipasang kaki tiga dan diletakan segitiga keramik di atasnya.
 Diambil cawan penguapan dan diisi dengan pasir.
 Diambil tabung reaksi.
 Dimasukkan batu didih dan perkulator padat tabung.
 Dimasukkan sampel hingga di bawah perkulator.
 Tabung reaksi yang bersama dengan sampel dan perkulator,
ditaruh diatas pasir dengan menjepitnya dengan manice pada statif.
 Digantung termometer diatas leher perkulator dengan
menggunakan ring.
 Dicatat suhunya dan diukur tekanan dengan menggunakan
barometer.
Hasil

c) Kelarutan dalam Air

Sampel Cairan Organik

 Dimasukkan 2 ml air dalam tabung reaksi.


 Ditambah beberapa tetes sampel dan dikocok.
 Jika larut, terus ditambahan sampel sambil dikocok. Ditambahkan
sampai 2 ml.

Hasil

d) Kemampuan Nyala

Sampel Cairan Organik

 Dimasukkan 5 tetes ke dalam arloji/cawan/krusibel dan dibakar.

Hasil
V. DATA PENGAMATAN

Titik Didih Berat Kemampuan Kelarutan


Sampel (0C / 1 atm Jenis Nyala dalam Air Kesimpulan
) (g/ml)
A 55 0,762 Ya Ya Aseton
B 73 0,75 Ya Ya Etanol
F 60 0,61 Ya Tidak Heksana
G 63 0,785 Ya Ya Metanol

VI. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam sub ini, kami akan menganalisis sekaligus membahas sifat-sifat


fisika dari senyawa organik yang diuji kelompok kami. Bahan uji yang dipakai setiap
kelompok berbeda-beda. Untuk kelompok kami, bahan uji yang didapat adalah
Sampel A , Sampel B ,Sampel F ,dan Sampel G.

a) Berat Jenis

Untuk mencari berat jenis dari sampel, terlebih dahulu kami mencari
variable dari “m” dan “V “ dari data yang didapat. Penimbangan dialakukan pada
gelas ukur yang akan digunakan untuk mengukur volume sampel yang akan dianalisa.
Kemudian, sampel dimasukkan dalam gelas ukur sesuai volume yang di tetapkan.
Gelas ukur yang berisi sampel, ditimbang kembali.

Perhitungan Berat Jenis :

Sampel A

Massa Gelas ukur 10 ml = 20, 24 gr


Volume Sampel = 1 ml
Massa Gelas Ukur + Sampel = 30,00 gr
Massa Sampel : 30,00 gr - 20,24 gr = 0,762 gr
𝑚 0,76 𝑔𝑟
Berat Jenis (d) = = = 0,762 gr/ml
𝑉 1 𝑚𝑙
Sampel B

Massa Gelas ukur 10 ml = 29, 28 gr


Volume Sampel = 2 ml
Massa Gelas Ukur + Sampel = 30,78 gr
Massa Sampel : 30,78 gr – 29,28 gr = 1,5 gr
𝑚 1,5 𝑔𝑟
Berat Jenis (d) = = = 0,75 gr/ml
𝑉 2 𝑚𝑙

Sampel F

Massa Gelas ukur 10 ml = 29,27 gr


Volume Sampel = 2 ml
Massa Gelas Ukur + Sampel = 30,49 gr
Massa Sampel : 30,49 gr - 29,27 gr = 1,22 gr
𝑚 1,22 𝑔𝑟
Berat Jenis (d) = = = 0,61 gr/ml
𝑉 2 𝑚𝑙

Sampel G

Massa Gelas ukur 5 ml = 16,25 gr


Volume Sampel = 2 ml
Massa Gelas Ukur + Sampel = 17,82 gr
Massa Sampel : 17,82 gr – 16,25 gr = 0,76 gr
𝑚 0,76 𝑔𝑟
Berat Jenis (d) = = = 0,785 gr/ml
𝑉 2 𝑚𝑙

Hasil yang di dapat dari analisis ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Sampel Berat Jenis (g/ml)


A 0,762
B 0,75
F 0,61
G 0,785

Pada tabel tersebut kami menemukan beberapa kemungkinan beberapa


senyawa organik yang memungkinkan dengan membandingkannya pada konstanta
fisik zat organik .
Senyawa yang “Mungkin” Berdasarkan
Sampel Berat Jenis (g/ml) Berat Jenis
A 0,762 Aseton,Etanol, Metanol, Isopronanol, dan
Ters-Butanol
B 0,75 Aseton,Etanol, Metanol, Isopronanol, dan
Ters-Butanol
F 0,61 Pentana dan Heksana

G 0,785 Ters- butanol dan Metanol

Dari kemungkinan tersebut, kami dapat mengira-ngira beberapa senyawa


organik yang kami uji. Walaupun hasil yang di dapat perbedaanya hampir mendekati,
tentu saja kami mendapatkan suatu hipotesis dalam percobaan kali ini. Dari sini
terlihat, beberapa senyawa yang kami uji memiliki “kemungkinan” yang lebih dari
satu. Oleh karena itu, tentunya data ini masih belum valid dan harus menguji senyawa
tersebut ke tahap selanjutnya agar mendapat hasil yang lebih valid.

b) Titik Didih

Hasil dari titik didih yang kami amati dari percobaan kali ini. Berikut tabel
hasilnya.

Sampel Titik Didih yang “Teramati” (0C / 1 atm )


A 55
B 73
F 60
G 63

Untuk itu, kami dapat mencari titik didih terkoreksinya dengan rumus.
(760−𝑃 )
TD Terkorksi = TD Teramati + X fk
10

Keterangan :

P : Tekanan udara saat percobaan (744 mmHg)

TD : Titik didih

fk : Faktor koreksi (0,4)


Sampel A
(760−𝑃 )
TD Terkoreksi = TD Teramati + X fk
10

(760− 744 )
=55 0C + X 0,4 =55,64 0C
10

Sampel B
(760−𝑃 )
TD Terkoreksi = TD Teramati + X fk
10

(760− 744 )
=73 0C + 10
X 0,4 =73,64 0C

Sampel F
(760−𝑃 )
TD Terkoreksi = TD Teramati + X fk
10

(760− 744 )
=60 0C + X 0,4 = 60,640C
10

Sampel G
(760−𝑃 )
TD Terkoreksi = TD Teramati + X fk
10

(760− 744 )
=63 0C + X 0,4 = 63,64 0C
10

Sehingga hasil dari titik didih yang “terkoreksi” sebagai berikut.

Sampel Titik Didih yang “Terkoreksi” (0C / 1 atm )

A 55,64
B 73,64
F 60,64
G 63,64
Kemungkinan senyawa organik yang “mungkin” berdasarkan titik didihnya yaitu :

Titik Didih yang Senyawa Organik yang


Sampel “Terkoreksi” (0C / 1 atm ) “Mungkin” Berdasarkan
TD “Terkoreksi”
A 55,64 Aseton
B 73,64 CCl 4 ,Etil Asetat,dan Etanol

F 60,64 Kloroform,Metanol, dan


Heksana
G 63,64 Metanol

Hasil berdasarkan titik didih ini, kami menemukan beberapa titik didih yang
berbeda tetapi mendekati sehingga dapat dibandingkan dengan hasil berat jenis agar
dapat di eliminasi.

Senyawa yang “Mungkin” Senyawa Organik yang


Sampel Berdasarkan Berat Jenis “Mungkin” Berdasarkan
TD “Terkoreksi”
A Aseton,Etanol, Metanol, Aseton
Isopronanol, dan Ters-Butanol
B Aseton,Etanol, Metanol, CCl 4 ,Etil Asetat,dan Etanol
Isopronanol, dan Ters-Butanol
F Pentana dan Heksana Kloroform,Metanol, dan
Heksana
G Ters- butanol dan Metanol Metanol

Sehingga, dapat dilihat kemungkinan dan dapat di jadikan sebagai hipotesis


untuk membuktikan kelarutannya dan kemampuan nyalanya.
c) Kelarutan dalam Air

Untuk melihat kelarutan dalam air, kita hanya perlu meneteskan beberapa tetes
sampel ke dalam air pada tabung reaksi. Berikut tabel hasilnya.

Sampel Kelarutan dalam Air


A Ya
B Ya
F Tidak
G Ya

Sehingga dapat di bandingkan hasil kelarutannya dengan hasil percobaan


sebelumnya yang sudah dibandingkan hasil kemungkinannya.

Hasil Perbandingan Kebenaran


Sementara dari Berdasarkan
Sampel Kelarutan Percobaan “Berat “Konsatanta Fisik
dalam Air Jenis”dan “ Titik Zat Organik”
Didih”
A Ya Aseton Benar
B Ya Etanol Benar
F Tidak Heksana Benar
G Ya Metanol Benar

Dari hasil yang di dapat, kemungkinan dari hipotesis ini sudah mencapai 75 %
dari 100%. Sehingga, untuk membuktikan lagi agar memang benar-benar senyawa
yang di uji berdasarkan hasil hipotesis maka uji yang terakhir adalah pembuktian
“Kemampuan Nyala“ dalam sampel.
d) Kemampuan Nyala
Dalam pengujiannya, ini sangat mudah di lakukan. Dalam krusibel, di tetesi
5 tetes sampel dan di bakar menggunakan korek api kayu. Sehingga, dapat teramati
kemampuan nyala dari sampel yang di uji. Berikut tabel hasilnya.

Sampel Kemampuan Nyala


A Ya
B Ya
F Ya
G Ya

Dari tabel ini, kami membandingkan hasil yang di bandingkan pada


percobaan sebelumnya dan konstanta fisik zat organik untuk melihat kebenarannya.

Hasil Perbandingan Kebenaran


Sementara dari Berdasarkan
Percobaan “Berat “Konsatanta
Sampel Kemampuan Nyala Jenis”, “ Titik Fisik Zat
Didih”dan“Kelarutan Organik”
dalam Air”
A Ya Aseton Benar

B Ya Etanol Benar
F Ya Heksana Salah
G Ya Metanol Benar

Hasil yang di dapat pada sampel “A”,”B”, dan ”G” sudah terbukti benar
antara hipotesisnya dan kebenaran dalam “ Konstanta Fisik Zat Organik”. Tetapi pada
sampel “F” kesalahan terjadi pada uij “ Kemapuan Nyala”. Mengingat bahwa
Heksana yang seharusnya tidak dapat menyala tetapi malah dapat menyala. Sehingga
kami pun menelusuri kesalahan yang mungkin terjadi dalam percobaan ini;

- Adanya kesalahan pengamatan. Saat membakarnya, kemungkinan yang terbakar


bukan sampelnya tetapi korek apinya.

- Tidak mencuci krusibel yang di gunakan pada percobaan sebelumnya sehingga


adanya sampel lain yang masih tertinggal mengingat sampel yang kami uji
semuanya dapat menyala.
Berdasarkan persentase kebenarnnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Titik Berat Hipotesis


Sampel Didih Jenis Kemampuan Kelarutan Zat yang Persentase
(0C /1 (g/ml) Nyala dalam Air Diuji Kebenaran
atm )
A 55 0,762 Ya Ya Aseton 100%
B 73 0,75 Ya Ya Etanol 100%
F 60 0,61 Ya Tidak Heksana 75%
G 63 0,785 Ya Ya Metanol !00%

VII. KESIMPULAN

1. Hasil yang di dapat dari percobaan ini.

Titik Berat Kelarutan Hipotesis


Sampel Didih Jenis Kemampuan dalam Air Zat yang Persentase
(0C / 1 (g/ml) Nyala Diuji Kebenaran
atm )
A 55 0,762 Ya Ya Aseton 100%

B 73 0,75 Ya Ya Etanol 100%


F 60 0,61 Ya Tidak Heksana 75%
G 63 0,785 Ya Ya Metanol 100%

2. Identifikasi fisika suatu cairan organik dapat di uji dengan berat jenis, titik
didih, kelarutan dalam air dan kemampuan nyalanya. Dari setiap sampel yang di uji
memiliki sifat-sifat fisika yang berbeda. Sehingga, setiap senyawa organik memiliki
sifat-sifat fisika yang berbeda pula.
DAFTAR PUSTAKA

KBK Kimia Organik .2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik.Malang : Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.
LAMPIRAN

Penentuan Titik Didih Cairan Organik

Penimbangan Cairan Organik Penimbangan Gelas ukur


+ Gelas ukur untuk untuk Penentuan Berat
Penentuan Berat Jenis Suatu Jenis Suatu Cairan
Cairan Organik Organik
Uji Kelarutan Cairan Organik

Uji Kemampuan Nyala Cairan Organik

Anda mungkin juga menyukai