Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PRAKTIKUM FARMASI

FISIK
“PENGUKURAN BOBOT JENIS DAN RAPAT JENIS”

DI SUSUN OLEH :
1. AGUS KARUNIAWAN PUTRA NDRURU (2101011154)
2. ALISNAMAWATI BAENE (2101011155)
3. CHAIRANIL FITRI (2101011165)
3. INDRA AGUNG HALAWA (2101011175)

DOSEN PENGAMPU : Apt. MANDIKE GINTING,S.Si., M.Si

PROGRAM STUDI SARJANA


FARMASI FAKULTAS FARMASI
DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan banyak
nikmat yang Tuhan berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat.Segala puji hanya layak
untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga saya dapat menyelesaika tugas hasil laporan Praktikum ini.
Laporan yang berjudul “pengukuran bobot jenis dan rapat jenis” Meskipun kami
berharap isi dari laporan praktikum kami ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar tugas Laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini
bermanfaat.

Medan, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Bobot jenis adalah suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara massa (g) dengan volume
(ml), jadi satuan bobot jenis g/ml. Sedangkan rapat jenis adalah perbandingan antara bobot jenis
sampel dengan bobot jenis air suling, jadi rapat jenis tidak memiliki satuan. Dan massa jenis adalah
perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tertentu (biasanya 25 o).
Density merupakan salah satu dari sifat intensif. Dengan kata lain, kerapatan merupakan
perbandingan antara massa dan volume dari suatu senyawa. Makin besar volume dan massa dari suatu
senyawa, makin kecil kerapatannya. Begitu juga sebaliknya, makin kecil volume dan massa suatu
senyawa, kerapatannya makin besar. Kerapatan dan bobot jenis dari tiap senyawa berbeda-beda.
Berdasarkan pada teori ini maka dilakukanlah percobaan penentuan bobot jenis suatu larutan.
Cara penentuan bobot jenis ini sangat penting diketahui oleh seorang calon farmasis, karena
dengan mengetahui bobot jenis kita dapat mengetahui kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang
berbentuk larutan.
Disamping itu dengan mengetahui bobot jenis suatu zat, maka akan mempermudah dalam
memformulasi obat. Karena dengan mengetahui bobot jenisnya maka kita dapat menentukan apakah
suatu zat dapat bercampur atau tidak dengan zat lainnya. Dengan mengetahui banyaknya manfaat dari
penentuan bobot jenis maka percobaan ini dilakukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan bobot jenis dan rapat jenis?
 Apa saja metode yang digunakan untuk menentukan bobot jenis dan rapat jenis?

1.3 TUJUAN
 Mampu mengetahui definisi bobot jenis dan rapat jenis
 Mampu mengetahui metode yang digunakan untuk menentukan bobot jenis dan rapat
jenis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI UMUM
A. Defenisi
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada
suhu tertentu (biasanya 12oC). Sedangkan rapat jenis (specific grafity) adalah perbandingan antara
bobot jenis suatu zat pada suhu tertentu (biasanya dinyatakan sebagai 25 o/25o, 25o/4o, 4o/4o). untuk
bidang farmasi, biasanya 25o/25o. (Ditjen POM, 1995)
Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, penetapan bobot jenis digunakan
hanya untuk cairan, dan kecuali dinyatakan lain, didasarkan pada perbandingan bobot zat di udara
pada suhu 25o terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. bila suhu ditetapkan dalam
monografi, bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara oada suhu yang di tetapkan terhadap
bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bila suhu 25oC zat terbentuk padat, tetapkan bobot
jenis pada suhu yang telahh tertera pada masing-masing monografi dan mengacu pada air yang tetap
pada suhu 25oC. (Ditjen POM, 1995)
Metode penentuan untuk cairan :
a.       Metode Piknometer
Prinsip metode ini didasarkann atas ketentuan massa cairan danpenetuan ruang, yang ditempati cairan
ini. Untuk inni dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan piknometer. Ketelitian metode
piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan bertambahnya volume
piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml.
b.      Metode Neraca Hidrostatik
Metode ii berdasaarkan hokum Achimedes yaitu suatu benda yang dicelupkan ke dalam cairan akan
hilang massa sebesar barat volume cairan yang terdesak.
c.       Metode Mohr-westphal
Benda dari kaca dibenamkan tergantung pada blok timbangan yang ditoreh menjadi 10 bagian sama
dan disetimbangkan dengan bobot lawan. Keuntungan penentuan kerapatan dengan neraca mohr-
westphal adalah penggunaan waktu yang singkat dan mudah dilakukan.
d.      Metode Areometer
Penentuan kerapatan dengan aerometer berskala (timbangan benam, sumbu) didasarkan pada
pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung
ditutup dengan pelelehan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Tujuan

Menentukan bobot jenis dan rapat jenis dari air suling,minyak goreng,minyak
kelapa,gliserin,minyak ikan dan alkohol dengan menggunakan piknometer
3.2 ALAT

 Piknometer
 Pipet volume
3.3 Bahan

 Aquadest
 Gliserin
 Minyak goreng
 Minyak kelapa
 Minyak ikan
 Alkohol 96%

3.4 Prosedur

Mengukur Massa Jenis Menggunakan Piknometer


1. Dibersihkan piknometer hingga tidak meninggalkan bekas tetesan air dengan cara
setelah dibersihkan dengan aquadest, bilas dengan pelarut aseton atau alcohol 96%
2. Dipanaskan piknometer pada suhu 100̊C selama 1 jam, kemudian masukkan ke dalam
eksikator sampai dingin. Timbang dalam neraca analitik (bobot a gram).
3. Diisikan air suling yang akan diukur ke dalam piknometer hingga penuh.
4. Setelah suhu mencapai tepat 25̊ segera piknometer ditutup dan lap dengan kain bersih.
Biarkan pada suhu kamar dan timbang secara teliti menggunakan neraca analitik
(bobot gram).
5. Hitung bobot jenis dan rapat jenis sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil dari pratikum pengukuran bobot jenis dan rapat jenis sediaan farmasi sebagai b
erikut :
Kelompo Sampel Volume Berat Berat Bobot jenis Rapat jenis
k piknometer piknometer piknometer
(ml) kosong(gram +sampel
1 Aquadest 10 ml 17,28 26,00 0,872 0,875 gr/ml
Minyak 10 ml 17,00 25,60 0,86 0,863 gr/ml
kelapa
2 Aquadest 10 ml 16,97 25,95 0,898 0,901 gr/ml
Minyak 10 ml 17,18 27,80 1,062 1,066 gr/ml
ikan
3 Aquadest 10 ml 17,14 26,38 0,924 0,927 gr/ml
Alkohol 10 ml 17,47 24,58 0,711 0,713 gr/ml
96%
4 Aquadest 10 ml 16,78 25,78 0,9 0,903 gr/ml
Gliserin 10 ml 16,87 28,85 1,198 1,202 gr/ml

5 Aquadest 10 ml 17,34 26,46 0,912 0,915 gr/ml


Minyak 10 ml 16,75 27,06 1,031 1,035 gr/ml
goreng

4.2 Pembahasan
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap zat baku yang volumenya sama pada suhu
yang sama dan dinyatakan dalam desimal. penting untuk membedakan antara kerapatan dan
bobot jenis. Kerapatan adalah massa persatuan volume, yaitu bobot zat persatuan volume.
Dalam bidang farmasi bobot jenis dan rapat jenis suatu zat atau cairan digunakan sebagai
salah satu metode analisis yang berperan dalam menentukan senyawa cair, digunakan pula
untuk uji identitas dan kemurnian dari senyawa obat terutama dalam bentuk cairan, serta
dapat pula diketahui tingkat kelarutan / daya larut suatu zat.
Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah piknometer. Untuk melakukan
percobaan ini, piknometer dibersihkan dengan menggunakan aquadest, kemudian dibilas
untuk mempercepat pengeringan piknometer kosong tadi, pembilasan dilakukan untuk
menghilangkan sisa dari pembersihan, karena biasanya pencucian meninggalkan tetesan pada
dinding alat yang dibersihkan, sehingga dapat mempengaruhi hasil penimbangan piknometer
kosong yang juga akan mempengaruhi nilai bobot jenis sampel.
Pada saat pengisian sampel harus melalui bagian dinding dalam piknometer untuk
menghindari terjadinya gelembung udara. Keuntungan dari penentuan bobot jenis dengan
menggunakan piknometer adalah mudah dalam pengerjaan, kerugiannya berkaitan dengan
ketelitian penimbangan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Informa obat dalam pengembangan formulasi dapat dilakukan dengan pehitungan


bobot jenis dan rapat jenis
2. Cara cara penentuan bobot jenis dan rapat jenis dapat dilakukan dengan metode
piknometer, metode hidrostatik, metode aerometer dan metode neraca Mhor-
weshphal
3. Hasil bobot jenis dan rapat jenis yang didapati dari sampel sebagai berikut :

Kelompok Sampel Bobot jenis Rapat jenis


1 Aquadest 0,872 0,875 gr/ml
Minyak kelapa 0,86 0,863 gr/ml
2 Aquadest 0,898 0,901 gr/ml
Minyak ikan 1,062 1,066 gr/ml
3 Aquadest 0,924 0,927 gr/ml
Alkohol 96% 0,711 0,713 gr/ml
4 Aquadest 0,9 0,903 gr/ml
Gliserin 1,198 1,202 gr/ml
5 Aquadest 0,912 0,915 gr/ml
Minyak goreng 1,031 1,035 gr/ml
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.  Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

http://finelyafarfisbjnrj.blogspot.com/2015/04/lapora-farmasi-fisika.html
LAMPIRAN

Kelompok 1

Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4

Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai