Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FARMASI FISIK

Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis

Nama : Rania Syawie


NPM : 1620003671
Kelas/Kelompok : B/D
Dosen pengampu : Metha Anung A., M.Sc., Apt.

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2021
PERCOBAAN I
Penentuan Kerapatan dan Bobot Jenis

I. Tujuan
Untuk menentukan kerapatan dan bobot jenis cairan dan padatan

II. Dasar Teori


Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang
volumenya sama pada suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting
untuk membedakan antara kerapatan dan bobot jenis. Kerapatan adalah massa per
satuan volume, yaitu bobot zat per satuan volume. Misalnya, satu mililiter raksa
berbobot 13,6 g, dengan demikian kerapatannya adalah13,6 g/mL. Jika kerapatan
dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka bobot jenis merupakan
bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara bobot suatu zat
terhadap sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan memiliki
bobot jenis 1,00. Sebagai perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 , artinya
bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air yang setara, dan bobot jenis alkohol
adalah 0,81 , artinya bobot jenis alkohol 0,81 kali bobot volume air yang setara
(Ansel, 1989). Zat yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih ringan
daripada air. Zat yang memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat
daripada air.
Bobot jenis dinyatakan dalam desimal dengan beberapa angka di belakang
koma sebanyak akurasi yang diperlukan pada penentuannya. Pada umumnya, dua
angka di belakang koma sudah mencukupi. Bobot jenis dapat dihitung, atau untuk
senyawa khusus dapat ditemukan dalam UnitedStates Pharmacopeia (USP) atau
buku acuan lain (Ansel, 1989). Dalam persamaan ini, penting untuk menggunakan
satuan bobot yang sama untuk pembilang dan penyebut, umumnya gram, sehingga
satuan akan hilang dan hasilnya akan berupa bilangan abstrak. Selain itu, penting
disadari bahwa karena 1 mL air dianggap berbobot 1 g, maka “bobot sejumlah
volume air yang setara” pada penyebut adalah angka numerik yang sama dalam
mililiter dan gram. Dengan demikian , jika 25 ml suatu zat berbobot 30 g, maka
“volume air yang setara” (25 mL) berbobot 25 g dan bobot jenis zat ini dapat
dihitung(Ansel, 1989). Dengan mengetahui bobot jenis suatu zat, bobot
volumenya atau volume bobotnya dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan di atas. Misalnya, jika suatu zat mempunyai bobot jenis 0,80 ,maka
bobot dari 200 mL dapat dihitung sebagai (Ansel, 1989). Jika suatu zat memiliki
bobot jenis 1,20 , volume 100 g dapat dihitung sebagai: (Ansel, 1989). Air
merupakan zat baku dalam perhitungan bobott jenis dan 1 mL air dianggap
berbobot 1g, persamaan berikut ini dapat digunakan untuk menghitung volume
dan bobot (Ansel, 1989).
Kerapatan adalah massa per unit volume suatu zat pada temperatur tertentu.
Sifat ini merupakan salah satu sifat fisika yang paling sederhana dan sekaligus
merupakan salah satu sifat fisika yang paling definitive, dengan demikian dapat
digunakan untuk menentukan kemurnian suatu zat (Martin,1993).
Tabel Kerapatan Air (Depkes RI,1995)
Suhu (C) Bobot per liter air (gr)
20 997,18 atau 0,99718 ml
25 996,02 atau 0,99602 ml
30 994,62 atau 0,99462 ml

Titik Beku dan Titik Didih


Zat Titik Beku Titik Didih
Etanol 70% - 114,49 C 78,4C
Aseton - 94,82 C 56,53C

Bobot jenis (Depkes RI,1995)


Etanol 70% : 0,8860 – 0,8883
Aseton : tidak lebih dari 0,789
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu :

1.         Bobot jenis sejati

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan

tertutup.

2.         Bobot jenis nyata

Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka,

tetapi termasuk pori yang tertutup.

3.         Bobot jenis efektif

Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup.

Seperti titik lebur, titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif

merupakan besaran spesifik zat. Besaran ini dapat digunakan untuk


pemeriksan konsentrasi dan kemurniaan senyawa aktif, senyawa bantu dan

sediaan farmasi.

III. Alat dan Bahan


- Piknometer
- Air
- Etanol
- Virgin coconut oil
- Serbuk Zn Okside
- Ekstrak

IV. Cara Kerja


Penentuan volume piknometer pada suhu percobaan
Timbang piknometer beserta tutupnya yang bersih dan kering dengan
seksama (p gram)

Isi piknometer dengan air hingga penuh, lalu direndam air es hingga suhunya
berkurang 2°C darisuhu percobaan

Piknometer ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka, suhu dinaikkan hingga


kembali ke suhu percobaan. Mestinya sebagian air tumpah terjadi pemuaian.
Lalu pipa kapiler ditutup.

Bersihkan air yang menempel. Timbang piknometer beserta isinya (p+a


gram)

Lihat tabel (merck index) densitas air pada suhu percobaan


Hitung massa air dalam piknometer (p+a-p=a gram). Volume piknometer
pada suhu percobaan adalah massa air x densitas pada suhu percobaan (da)

Penentuan kerapatan air


Lakukan seperti pada prosedur penentuan volume
piknometer. Kerapatan cairan dihitung dari massa
cairan dari piknometer dibagi dengan volume
piknometer.

Penentuan zat padat yang kerapatannya lebih besar


dari pada air
Timbang pikno kosong, tambahkan serbuk dalam pikno dan timbang
kembali

Piknometer lalu diisi penuh dengan air, lalu rendam di dalam es sampai suhu
-2°C suhu kamar

Piknometer ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka, suhu dinaikkan hingga


kembali ke suhu percobaan. Mestinya sebagian air tumpah terjadi
pemuaian. Lalu pipa kapiler ditutup

Bersihkan air yang menempel. Timbang piknometer beserta


isinya (p+a+s gram)

Hitung bobot air yang tertinggal dalam piknometer (p+a+s-(p+s)=ar

Hitung bobot air yang tertumpahkan (a-ar=a’)


Hitung volume air yang ditumpahkan (a’/da) besarnya sama dengan
volume padatan yang mendesaknya tumpah

Hitung kerapatan bahan tadi


Penentuan zat padat yang kerapatannya lebih kecil
dari pada air
Timbang zat padat tersebut dengan seksama

Siapkan kelereng besi yang telah diukur densitas dan massanya.


Kaitkan padatan tadi dalam kelereng ini.

Masukkan piknometer isi dengan air hingga penuh, maka sekarang padatan
tersebut akan tenggelam bersama kelereng.

Piknometer lalu diisi penuh dengan air, lalu rendam


didalam es sampai suhu -2°C suhu kamar

Piknometer ditutup, pipa kapiler dibiarkan terbuka, suhu dinaikkan hingga


kembali ke suhu percobaan. Mestinya sebagian air tumpah terjadi
pemuaian. Lalu pipa kapiler ditutup.

Bersihkan air yang menempel. Timbang piknometer


beserta isinya (p+a+s+k gram)

Hitung berat air yang ditumpahkan oleh kelereng dan padatan tersebut.
Hitung densitas padatan

Cara Analisis
Hitung volume piknometer pada suhu percobaan menggunakan air

Penentuan kerapatan etanol, virgin oil dan zinc oxide

Anda mungkin juga menyukai