Disusun oleh :
PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
Terima kasih juga kepada teman – teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan saran atau idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Formula obat.................................................................................... 3
2.2 Cara kerja formula obat.................................................................... 3
2.3 Fungsi Secara Farmakologi.............................................................. 4
2.4 Pemerian fisik dan kimia.................................................................. 4
2.5 Inkompatibilitas.............................................................................. 6
2.6 Penyelesaian.................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi inkompaktibilitas sediaan cair?
2. Apa sajakah bentuk bentuk sediaan cair?
3. Bagaimana inkompatibilitas dari sediaan cair?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi inkompatibilitas sediaan cair
2. Untuk mengetahui apa sajakah bentuk bentuk sediaan cair
3. Untuk mengetahui bagaimana inkompatibilitas dari sediaan cair
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Fungsi Secara Farmakologi
Obat ini digunakan untuk menetralkan kadar asam di dalam
lambung. Pada dasarnya lambung membutuhkan asam yang berperan pada
proses pencernaan serta membunuh bakteri berbahaya yang ada di
makanan. Antasida secara langsung akan menetralkan keasaman,
meningkatkan pH, atau secara reversibel mengurangi atau menghalangi
sekresi asam lambung oleh sel untuk mengurangi keasaman di lambung.
Rasa pedih terasa ketika asam klorida lambung mencapai saraf di mukosa
saluran cerna.
Magnesium karbonat adalah obat yang digunakan untuk mengatasi
dispepsia atau yang lebih dikenal dengan maag. Maag merupakan
gangguan pencernaan yang ditandai dengan perut kembung, rasa tidak
nyaman di perut, mual dan muntah, serta dada yang terasa nyeri seolah
terbakar (heartburn). Obat ini berperan sebagai antasid yang bekerja
dengan cara membantu menetralkan asam lambung. Magnesium karbonat
juga mungkin dapat digunakan sebagai suplemen mineral untuk mengatasi
hipomagnesemia, yaitu kadar magnesium dalam darah yang terlalu rendah.
Secara umum, magnesium dibutuhkan untuk mendukung fungsi saraf,
otot, tulang, jantung dan sel-sel di tubuh upaya dapat bekerja sebagaimana
mestinya.
Obat ini tersedia dalam bentuk cairan. Untuk obat yang berbentuk
cairan atau sirup, kocok dulu botolnya supaya obat dapat tercampur secara
merata.
4
Kelarutan : asl/air dan etanol 95%, 1/asam encer disertai
pengeluaran gas.
Khasiat : Anthasida, laxatif
2.4.4 AQUADEST
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
5
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
2.5 Inkompatibilitas
Citric acid + Sodium bicarbonat + Magnesii Carbonat -> Suspensi karena
magnesii carbonat sukar larut (pencampuran salah)
2.6 Penyelesaian
Cara pencampuran yang benar :
1. Citric acid + aqua ad larut
2. Tambahkan magnesii carbonat -> magnesii sitrat (larut)
3. Sodium bicarbonat + aqua ada larut
4. Campur nomor 2 dan 3 ad homogen -> solutio (solutio citrusis
megnesi)
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen kesehatan RI:
Jakarta
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen kesehatan RI:
Jakarta
Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Departemen Kesehatan RI:
Jakarta
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2008. Daftar Obat Esensial
Nasional. Departemen Kesehatan RI : Jakarta
Newton, D.W., 2009, Drug Incompatibility Chemistry, American Journal:
Health-System Pharmacy