Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
VINDA WARDANI
17040088
TAHUN 2019/2020
Segala puji bagi Allah SWT, Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan
tugas makalah Teknologi Sediaan Semisolid dan Liquid.
Penulisan makalah adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Teknologi Sediaan Semisolid dan Liquid di STIKES dr.Soebandi Jember.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan terimakasih kepada ibu Nafisah Isnawati,
S.Farm.,M.Farm.,Apt. selaku dosen pengajar mata kuliah Teknologi Sediaan Semisolid dan
Liquid.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya paramahasiswa STIKES dr.Soebandi
Jember. Apabila makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing di mohon masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya
dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar .................................................................................................................... 2
Daftar isi.............................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 5
1.1 Latar belakang ............................................................................................................... 5
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 6
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................................... 7
2.1 Teori .............................................................................................................................. 7
PENDAHULUAN
Dizaman era modern sekarang ini sudah banyak bentuk sediaan obat yang dijumpai di
pasaran, bentuk sediaannya antara lain dalam bentuk sediaan padat contohya pil, tablet, kapsul,
suppositoria. Dalam bentuk sediaan setengah padat contohnya krim, salep. Sedangkan dalam
bentuk sediaan cair adalah sirup, elixir, suspensi, emulsi, dan sebagainya. Dalam praktikum
kali ini khususnya membahas tentang sediaan cair (liquid).
Sediaan dengan wujud cair yang merupakan sediaan liquid, mengandung satu atau lebih
zat aktif yang terlarut atau terdispersi stabil dalam medium yang homogen pada saat
diaplikasikan. Sediaan cair atau sediaan liquid lebih banyak diminati oleh kalangan anak-anak
dan usia lansia, sehingga satu keunggulan sediaan liquid dibandingkan dengan sediaan-sediaan
lain adalah dari segi rasa dan bentuk sediaan. Sediaan cair juga mempunyai keunggulan
terhadap bentuk sediaan solid dalam hal kemudahan pemberian obat terkait sifat kemudahan
mengalir dari sediaan liquid ini. Selain itu, dosis yang diberikan relatif lebih akurat dan
pengaturan dosis lebih mudah divariasi dengan penggunaan sendok takar. Sediaan liquid lebih
banyak digunakan pada bayi, anak-anak dan lanjut usia yang sukar minum obat, seperti tablet
dan pil yang memiliki rasa pahit atau tidak enak. Selain itu, sediaan liquid juga lebih mudah
diabsorpsi oleh tubuh. Namun, sediaan liquid sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba
sehingga tumbuh jamur pada sediaan.
pembuatan sediaan liquid dengan aneka fungsi sudah banyak digeluti oleh sebagian
besar produsen. Sediaan yang ditawarkanpun sangat beragam mulai dari segi pemilihan zat
aktif serta zat tambahan, sensasi rasa yang beraneka ragam, hingga merk yang digunakan pun
memiliki peran yang sangat penting dari sebuah produk sediaan liquid.
1.2 Tujuan
DASAR TEORI
2.1 Teori
2.1.1 Larutan (Solutions)
Menurut FI Edisi IV, solutions atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut. Larutan biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-
bahannya, cara peracikan atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk
lainnya. Misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran
pelarut yang caling bercampur (FI ed IV). Contoh dari larutan antara lain, gargarisma atau obat
kumur.
a. Larutan oral ialah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu
atau lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut
dalam air atau campuran kosolven air.
b. Larutan topikal ialah larutan yang biasanya mengandung air, tetapi sering kali
mengandung pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada kulit, atau
dalam larutan lidokain oral topikal.
c. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
penambahan bahan pewangi dan zat obat. Sirup adalah larutan oral yang mengandung
sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hampir
jenuh dengan sukrosa).
d. Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung
bahan obat dan zat tambahan lain seperti pemanis, pewarna dan lain-lain dengan pelarut
utama etanol untuk mempertinggi kelarutan.
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi
dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Zat pengawet emulsi sebaiknya mengandung pengawet yang cocok. Penandaan pada
etiket harus tertera “KOCOK DAHULU”.(FI III hal 9)
PREFORMULASI
R/ Bromhexin 2 tab
GG 3 tab
Syr Simplex 12
Aq ad 100 ml
M.f Potio
Stdd cp1
Penimbangan Bahan :
Cara Kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 100 ml
3. Ambil bromhexin 2 tab gerus, sisihkan
4. Ambil GG 3 tab gerus + no.3, aduk ad homogen
5. Timbang syr simplex 12 gram pada cawan porselin lalu tambahkan sedikit demi sedikit
pada no.4
6. Tambahkan air ad tanda kalibrasi, tutup botol dan beri etiket
Alumini 0,25
Aq ad 100 ml
M.f Gargarisma
S garg bdd
Penimbangan Bahan :
Cara kerja
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 100 ml
3. Timbang As.salisilat gerus + 3 tetes spiritus fortior aduk ad homogen, sisihkan
4. Timbang alumini sebanyak 0,25 gram masukkan beaker glass + air panas secukupnya
lalu aduk ad homogen, masukkan no.3 aduk ad homogen
5. Timbang ZnCl2 sebanyak 0,25 gram, masukkan no.4 aduk ad homogen, lalu di saring
masuk botol
6. Tambah 38 gram aq menthaepip
7. Tutup botol dan beri etiket
PGA qs
Syr Simplex 10
Aq ad 60 ml
M.f la emulsi
S1dd 1cp
Penimbangan bahan :
Cara kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 60 ml
3. Timbang PGA 2 gram dan air untuk PGA 3 gram lalu gerus ad mucilago
4. Timbang Ol. Ricini 6 gram + ke no.3
5. Timbang Syr simplex 10 gram + ke no.4 gerus ad homogen
6. Tambahkan air ad 60 ml
7. Tutup botol dan beri etiket
Ol. Olivae 3
Gliserol 2
PGA qs
Aq ad 60 ml
M.f emulsi
S.u.e
Penimbangan bahan :
Cara kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 60 ml
3. Timbang PGA 1,5 gram dan air untuk PGA 2,25 gram lalu gerus ad mucilago
4. Gerus Asam salisilat + 3 tetes spiritus fortiori lalu + ke no.3 aduk ad homogen
5. Tambahkan Oleum Olivae 3 gram + ke no.4 sedikit demi sedikit ad homogen
6. Tambahkan aqua ad 60 mL
7. Tutup botol dan beri etiket
S 3 dd 1 cth
Penimbangan bahan :
10 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Succus : 300 𝑚𝐿
𝑥 100 𝑚𝐿= 3,33 gram
Cara kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 100 mL
3. Ukur syr simplex 20 mL, masuk botol, goyang- goyang sampai botol terbasahi semua
4. Timbang succus 3,33 gram, masukkan ke beaker glass tambah pelarut, aduk ad larut,
masuk botol
5. Timbang ammonium 2 gram, masuk beaker tambahkan pelarut, aduk ad larut, masuk
botol
6. Tara cawan porselen
7. Timbang SASA menggunakan cawan porselen, masukkan botol
8. Tambahkan aquadest ad 100 mL
9. Tutup botol dan beri label
3.6 Suspensi Topikal
R/ Asam Salisilat 1
Champora 0,5
PGS 1%
Talk 2
Aq ad 100 ml
M.f lotion
S.u.e
S1dd 1cp
Penimbangan bahan:
Cara kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 100 ml
3. Timbang talk bagi menjadi 2 sama banyak, sisihkan
4. Timbang As. Salisilat + 3 tetes spiritus fortiori + sebagian talk aduk ad homogen,
sisihkan
5. Timbang champora + sisa talk aduk ad homogen + ke no.4 aduk ad homogen, sisihkan
6. Timbang PGS 1 gram + 7 ml air aduk ad homogen + ke no.5
7. Tambahkan oleum rosae 2 tetes aduk ad homogen masuk botol
8. Tambahkan air ad tanda kalibrasi
9. Tutup botol beri etiket
R/ Cotrimoxazol 200mg/5ml
Nipagin 3
SL 2
S 2 dd 1 cth
Penimbangan Bahan :
Cara kerja :
1. Setarakan timbangan
2. Kalibrasi botol 60 ml
3. Ambil cotrimoxazol 2 tab, gerus ad halus sisihkan
4. Timbang nipagin 3 gram, masukkan ke dalam mortir gerus ad halus, + no.3 ke no.4
gerus ad homogen, sisihkan
5. Timbang SL 2 gram masukkan ke dalam mortir gerus ad halus + no.4 gerus ad homogen
6. Masuk botol dan beri etiket
7. Berikan tanda batas
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini saya melakukan pembuatan sediaan liquid, ada 7 sediaan yang
dibuat pada praktikum ini yaitu pembuatan larutan oral dan larutan topikal, emulsi oral dan
emulsi topikal, suspensi oral dan suspensi topikal, dan dry syrup. Dimana pada masing-masing
sediaan cara pembuatannya berbeda dan khasiatnya pun berbeda.
• Larutan Oral
Ialah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam
air atau campuran kosolven air.
Didalam resep yang saya buat kali ini, mengandung beberapa zat aktif yaitu
bromhexine, Glyseril Guaiacolat atau biasa disebut (GG) dan zat tambahan lainnya.
Bromhexine berfungsi sebagai pengencer dahak (mukolitik) , GG berfungsi sebagai
perangsang pengeluaran dahak dari saluran pernafasan (ekspektoran).
Pada pembuatan ini yang dilakukan pertama kali adalah mengkalibrasi botol
dan menggerus bromhexin 2 tablet lalu GG 3 tablet setelah itu menimbang syr simplex
menggunakan cawan porselen dan memasukkannya ke mortir sedikit demi sedikit
supaya tercampur rata atau homogen. Setelah itu dimasukkan ke dalam botol dan
ditambahkan air sampai tanda batas.
• Larutan Topikal
Ialah larutan yang biasanya mengandung air, tetapi sering kali mengandung
pelarut lain seperti etanol dan poliol untuk penggunaan pada kulit, atau dalam larutan
lidokain oral topikal.
Didalam resep yang saya buat kali ini mengandung beberapa zat aktif yaitu
ZnCl2, asam salisilat. ZnCl2 dan kedua bahan tersebut memiliku fungsi yang sama
yaitu sebagai anti fungi (keratolitikum).
Pada pembuatan ini yang dilakukan pertama kali yaitu menimbang dan gerus
asam salisilat dengan ditambahkan spiritus fortior supaya asam salisilat tidak menguap,
lalu timbang alumini masukkan beaker glass dan tambahkan air panas secukupnya dan
dicampur dengan asam salisilat lalu aduk ad homogen, kemudian timbang ZnCl2 dan
masukkan ke beaker glass lalu disaring menggunakan kertas saring. Masukkan kedalam
botol dan tambah aqua menthaepip 38 gram, tutup botol dan beri etiket.
• Suspensi Oral
Adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang
terdispersi dalam fase cair dengan penambahan bahan pengaroma.
Didalam resep suspensi oral yang saya buat terdapat beberapa zat yaitu succus,
ammon chlorid, SASA, obat ini mempunyai khasiat untuk mengurangi gejala-gejala
batuk berdahak. Aquadest sendiri berisi cairan jernih yang berfungsi sebagai zat
tambahan atau pelarut. Syr simplex berupa zat cair yang terbuat dari 65 bagian sukrosa
yang berkhasiat sebagai zat tambahan dan pemanis.
Pada pembuatan ini yang dilakukan pertama kali yaitu mengkalibrasi botol
100mL, mengambil dan ukur syr simplex 20mL menggunakan gelas ukur, masuk botol
goyang- goyang sampai botol terbasahi semua. Kemudian menimbang succus 3,33
gram, masukkan ke beaker glass tambah pelarut, aduk ad larut, masuk botol. Lalu
menimbang ammonium 2 gram, masuk beaker tambahkan pelarut, aduk ad larut, masuk
botol. Setelah itu setarakan cawan porselen untuk menimbang SASA dan masukkan
kedalam botol. Tambah aquadest ad tanda batas lalu tutup botol dan beri etiket.
• Suspensi Topikal
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang
terdispersi dalam fase cair, di tunjukan untuk pemakaian di permukaan kulit.
Pada praktikum ini yaitu kami menggunakan bahan asam salisilat, champora,
talk, oleum rosae 2 tetes, PGS dan air untuk PGS. Obat ini digunakan untuk pemakaian
luar. Khasiat asam salisilat sebagai antifungi atau keratolitikum. Pada praktikum kali
ini digunakan untuk memudarkan atau menghilangkan kapalan, atau jamuran.
Prosedur kerja pada praktikum kali ini yang pertama kali dilakukan adalah
kalibrasi botol 100 ml. Kemudian timbang talk bagi menjadi 2 sama banyak, sisihkan.
Lalu menimbang asam salisilat tambah 3 tetes spiritus fortior supaya tidak menguap,
tambah sebagian talk aduk ad homogen, sisihkan. Timbang champora tambah sisa talk
aduk ad homogen, setelah itu tambah campuran diatas aduk ad homogen, sisihkan.
Timbang PGS dan air untuk PGS aduk ad homogen tambah ke campuran di atas. Lalu
tambahkan oleum rosae 2 tetes aduk ad homogen dan di ad kan sampai tanda batas
kemudia botol ditutup dan diberi etiket.
• Emulsi Oral
Umumnya emulsi tipe o/w, karena rasa dan bau minyak yang tidak enak dapat
tertutupi, minyak bila dalam jumlah kecil dan terbagi dalam tetesan-tetesan kecil lebih
mudah dicerna.
Didalam resep yang saya buat kali ini yaitu menggunakan oleum ricini, PGA
dan air untuk PGA, syr simplex dan aquadest. Dengan penggunaannya 1 kali sehari
1sendok bubur. Khasiatnya sebagai laksativum atau pencahar.
Pada pembuatan ini yang dilakukan pertama kali yaitu mengkalibrasi botol 60
ml. lalu timbang PGA dan air PGA, kemudian gerus ad mucilago. Timbang oleum ricini
dan tambahkan campuran PGA gerus ad homogen, sisihkan. Lalu tambahkan syr
simplex dan tambahkan campuran diatas. Setelah itu masuk botol dan ad kan aquadest
sampai tanda kalibrasi. Tutup botol dan beri etiket.
• Emulsi Topikal
Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung banyak faktor misalnya sifat
zatnya atau jenis efek terapi yang dikehendaki. Sediaan yang penggunaannya di kulit
dengan tujuan menghasilkan efek lokal.
Pada resep yang saya buat kali ini yaitu menggunakan bahan aktif asam salisilat,
oleum olivae, PGA, gliserol, dan aquadest. Dengan pemakaian luar. Khasiat obat ini
sebagai antifungi atau keratolitikum.
Pada pembuatan kali ini yang dilakukan pertama kali adalah mengkalibrasi
botol 60 ml. Kemudian timbang PGA dan air untuk PGA lalu gerus ad mucilago. Lalu
gerus asam salisilat dan tambahkan 3 tetes spiritus fortior supaya tidak menguap lalu
tambahkan ke campuran di atas gerus ad homogen. Tambahkan oleum olivae sedikit
demi sedikit ke dalam campuran tersebut. Lalu aqua di ad kan sampai tanda kalibrasi.
Setelah itu tutup botol dan beri etiket.
• Dry Syrup
Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan/didispersikan dengan air
saat akan digunakan, sediaan ini sebenarnya adalah bentuk suspensi kering tetapi sering
disebut sebagai sirup kering. Sediaan sirup kering ini digunakan untuk bahan obat yang
tidak stabil dan tidak/sukar larut dalam pembawa air.
Pada resep ang saya buat kali ini yaitu menggunakan bahan cotrimoxazol yang
mengandung 400 mg sulfamethoksazol dan 80 mg trimethoprim. Obat ini berkhasiat
sebagai antibiotik dengan penggunaan 2 kali sehari 1 sendok teh.
Pada pembuatan kali ini yang dilakukan pertama kali adalah mengkalibrasi botol 60 ml.
Kemudian Ambil cotrimoksazol masuk mortir gerus ad halus, sisihkan. Lalu
menimbang nipagin, masukkan ke dalam mortir gerus ad halus ad homogen, sisihkan.
Setelah itu timbang saccharum lactis gerus ad halus tambahkan campuran diatas ke
dalam mortir gerus ad homogen. Masuk botol dan beri etiket. Berikan tanda batas.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
• Larutan oral berkhasiat untuk mengatasi penyakit batuk. Formulasinya terdapat obat
bromhexin HCL, GG, syr simplex. Sedangkan larutan topikal berkhasiat untuk
mengatasi infeksi pada saluran tenggorokan dengan bentuk sediaan gargarisma atau
obat kumur. Formulasinya terdapat ZnCl2, asam salisilat, alumini dan oleum
Menthaepip.
• Emulsi oral berkhasiat untuk mengatasi penyakit laksativa atau pencahar. Formulasinya
terdapat ol.ricini, PGA dan syr simplex. Emulsi topikal berkhasiat sebagai pelembut
kulit. Formulasinya terdapat asam salisilat, oleum olivae, PGA dan gliserol.