PENDAHULUAN
digolongkan sebagai zat biasa, zat cair atau gas. Zat-zat ini dalam ilmu kimia
dinamakan koloid. Contohnya antara lain susu, tinta, cat, sabun, kanji,
minyak rambut bahkan udara berdebu termasuk sistem koloid. Kimia koloid
koloid, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Emulsi seperti susu juga
koloid, misalnya krim, salep adalah emulsi. Dalam industri cat, semen, dan
industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan sistem koloid. Semua
bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray dan sebagainya adalah
juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat digolongkan sebagai
betapa pentingnya koloid dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, perlu
diadakan percobaan tentang kimia koloid yang akan dibahas pada laporan ini.
koloid; dispersi yaitu memecah butir-butir yang lebih besar menjadi butir-
nanopartikulat/koloid
sistem koloid
nanopartikulat/koloid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Dasar
suspensi air baku, dan partikel inilah yang merupakan penyebab utama
elektrik yang dipengaruhi oleh kandungan kimia pada koloid dan pada
air). Koagulasi adalah proses penambahan koagulan pada air baku yang
lebih besar dari pada yang diperoleh dengan inkubasi pada suhu kamar.
pada inkubasi suhu 100 oC lebih stabil dibandingkan dengan partikel yang
spesispesi dari partikel yang diperoleh dengan inkubasi pada suhu 100 oC
lebih sukar pecah dibandingkan dengan spesi-spesi partikel yang diperoleh
merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel yang cukup besar
yaitu 1 - 1000 nm atau 0, 001-1μm. Koloid pada air dibagi menjadi dua
afinitas yang tinggi terhadap air, dan bersifat stabil. Ukurannya berkisar
antara 1-10 nm namun dapat pula lebih besar dari itu pada jenis polymer.
Contoh dari koloid hidrofilik antara lain protein, polimer sintetis. Koloid
medium pendispersi yang cukup lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Contoh dari koloid hidrofobik yaitu dispersi emas dan belerang dalam air.
Koloid hidrofobik tidak terlarut dalam air dan tidak sepenuhnya dapat
basah oleh air, tetapi kolid hidrofobik terdispersi sebagai molekul yang
tersuspensi sebagai partikel individu dalam jangka waktu yang cukup lama
(Mutiarani, 2011).
solut yang polar dan pelarut non polar akan melarutkan solut yang non
polar atau disebut dengan like dissolve like (Nurdin, 2010). Penggunaan
yang terdiri dari air dan minyak. Surfaktan adalah bahan aktif permukaan.
Molekul surfaktan memiliki bagian polar yang suka akan air (hidrofilik)
dan bagian non polar yang suka akan minyak/lemak (lipofilik). Seiring
kriteria tersebut yaitu diperoleh dari bahan baku yang dapat diperbaharui
Nanopartikulat
Koloid adalah suatu sistem dispersi yang berada diantara larutan dan
suspensi dan memilikin partikel zat antar 10-100 A. Sistem koloid sangat
membantu dalam menyelesaikan masalah yang dalam pembuatan sediaan farmasi
seperti emulsi,salep,serbuk,tablet dan cair.( Martin A,2008 )
Pada percobaan kali ini hal yang di lakukan pertama kali yaitu melakukan
penimbangan bahan yang akan di gunakan dalam pembuatan larutan,lalu setelah
larutan di buat maka di lakukan pengamatan terbentuknya dispersi nanopartikulat
pada larutan paracetamol dan fecl3 ,selanjutnya di lakukan pengamatan viskositas
terhadap larutan sampel dan diamati stabilitas dan pengaruh koloid pelindung
pada stabilitas dispersi nanopartikulat.
VI.2 Saran
Sebaiknya pereaksi yang akan digunakan lebih steril lagi agar percobaan
yang diujikan mendapatkan hasil yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA