PRAKTIKUM FARMASETIKA I
PERCOBAAN IV
OLEH
KELOMPOK VII
NAMA NIM
ADE SAPITRI F201501074
ANGGUN SRI RAHMADANI F201501075
AULIA AGUSMIN F201501076
WINDA SRI WULAN F201501077
UMI KALSUM F201501078
KENDARI
2015/2016
I. Teori Tentang Bentuk Sediaan Suspensi
Iter 2x
R/ Antasida Tab no.x
Na CMC 1 gr
Syrup Symplex qs
Aqua ad 100 ml
m.f Susp da 60 ml
S 3 dd cth 1
Pro : Dinda (7 tahun)
Keterangan
- Skrining Farmasetika
V. Penimbangan Bahan
1. Antasida Tab : 10 Tablet
2. Na CMC : 1 gram
3. Syrup Symplex : 10 ml
4. Aquades : ad 100 ml
Nomor Resep : 13
Dari Dokter : dr. Joni Sumenep
Tgl Resep : 5 Juni 2012
Nama Pasien : Dinda
Umur : 7 tahun
Iter 2X
R/ Antasida Tab No. X
Na CMC 1 gr
Syrup Symplex qs
Aqua ad 100 ml
m.f Susp da 60 ml
S 3 dd cth 1
det orig
PCC
APOTEKER
Apotik Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm., Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl : 15 Juni 2012
Nomor Resep : 13
Dari Dokter : dr. Joni Sumenep
Tgl Resep : 5 Juni 2012
Nama Pasien : Dinda
Umur : 7 tahun
Iter 2X
R/ Antasida Tab No. X
Na CMC 1 gr
Syrup Symplex qs
Aqua ad 100 ml
m.f Susp da 60 ml
S 3 dd cth 1
det iter 1X
PCC
APOTEKER
Apotik Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm., Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl : 25 Juni 2012
Nomor Resep : 13
Dari Dokter : dr. Joni Sumenep
Tgl Resep : 5 Juni 2012
Nama Pasien : Dinda
Umur : 7 tahun
Iter 2X
R/ Antasida Tab No. X
Na CMC 1 gr
Syrup Symplex qs
Aqua ad 100 ml
m.f Susp da 60 ml
S 3 dd cth 1
det
PCC
APOTEKER
VIII. Etiket Sesuai Aturan Pakai
Kocok Dahulu
II. Materi Praktikum
Dr. Handayani
SIP : 8976/SIP/2009
Jln. Handoloko no.11 Kendari
Kendari, 2 Juli 2011
R/ OBH 25 gr
Syrup Simplex aa
CTM 40 mg
Paracetamol 1 gr
PGA q.s
m.f Potio da 60 ml
S 3 dd cth 1
Pro : Hendrawan (9 tahun)
Keterangan
- Skrining Farmasetika
Bentuk sediaan pada resep yaitu potio OBH sebanyak 25 gr, Syrup
Symplex 10 ml, CTM sebanyak 40 mg (10 tablet), Paracetamol sebanyak
1 gr (2 tablet) dan PGA secukupnya. Obat tersebut dibuat dalam bentuk
potio. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pasien dalam meminum obat
sesuai dengan umur dan penyakit yang diderita pasien tersebut. Akan
tetapi dosis pemakaian Paracetamol dan CTM melebihi dosis maksimm
(Over Dosis), jadi dosisnya harus dikurangi.
III. Uraian Bahan
1. OBH (Formularium Nasional Edisi II: 251)
Komposisi : Tiap 300 ml mengandung
Glycirihizae Giccus 10 mg
Ammohi Chloridum 6 gr
Ammonial Anisi Sprilus 6 gr
Aqua Destilata hingga 300 ml
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis : 4-5x sehari 1 sendok makan
= 18 mg
Dosis pemakaian sehari :
3 x 40 mg = 120 mg > 18 mg (OD)
Presentase CTM
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑎𝑘𝑎𝑖𝑎𝑛
% Sehari pakai : x 100%
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
120
= x 100%
18
Dosis Pemakaian :
Sekali Pakai : 1 x 1000 mg = 1000 mg > 135 mg (OD)
Sehari Pakai : 3 x 1000 mg = 3000 mg > 1800 mg (OD)
Presentase Paracetamol :
1000
% Sekali Pakai : 135 x 100 %
1. OBH : 25 gram
2. Syrup Simplex : aa
3. CTM : 1 tablet 4 mg
40 𝑚𝑔
= 10 tablet
4 𝑚𝑔
5. PGA secukupnya
No. 14
Dari : dr. Handayani
Tanggal : 2 Juli 2011
Untuk : Hendrawan
Alamat : Jl. Melati No.4 Kendari
R/OBH 25 g
Syrup Simplex aa
CTM 40 mg
PCT 1g
PGA q.s
m.f Potio da 60 ml
S 3 dd cth 1
det
PCC
APOTEKER
VIII. Etiket Sesuai Aturan Pakai
Kocok Dahulu
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh., 1987. Ilmu Meracik Obat. Universitas Gadjah Mada . Yogyakarta
Depkes RI., 1978. Formularium Nasional Edisi II. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisis III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
Syamsuni. 2006. Ilmu Resep. Buku Kedokteran. EGC . Jakarta
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM FARMASETIKA I
PERCOBAAN V
OLEH
KELOMPOK VII
NAMA NIM
ADE SAPITRI F201501074
ANGGUN SRI RAHMADANI F201501075
AULIA AGUSMIN F201501076
WINDA SRI WULAN F201501077
UMI KALSUM F201501078
KENDARI
2015/2016
I. Teori Bentuk Sediaan Salep
Dr.redjo
SIP : 3880 /SIP/1997
Jl. Titradirjpkerto No. 11 yogyakarta
Yogyakarta 2 mei 2010
Iter 2X
R / Ligentum lecoris aselli 20
S.u.e
Pro : Nina
Minyak ikan 10
vaselin kuning 90
campurkan
a. Skrining Resep Dan Solusi
- Skrining Administrasi
b. Dosis maksimal : -
V. Penimbangan Bahan
Vaselin flavum 90g
20
Levaris 𝑥 100𝑔𝑟 = 2𝑔𝑟
100
20
Flavum 100 𝑥 90𝑔𝑟 = 18𝑔𝑟
Jumlah
No Nama obat
(mg/ml/l)
2. Ligeuntum lecoris aselli 20g
3 Minyak ikan 2g
4 Vaseli flavum 18g
Nomor Resep : 17
Dari Dokter : Tedjo
Tgl Resep : 2 maret 2010
Nama Pasien : Nina
Umur : 10 tahun
Iter 2X
S.u.e
det orig
PCC
APOTEKER
CAP APOTEK
Apotik Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm., Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl :3 maret 2010
Nomor Resep : 17
Dari Dokter : dr tedjo
Tgl Resep : 2 maret 2010
Nama Pasien : Nina
Umur : 10 tahun
Iter 2X
R/ Unguentum Lecaris Aselli 20g
S.u.e
det iter 1x
PCC
APOTEKER
Apotik Mandala Waluya Farma
Jl.A.H Nasution no. G 34 Kendari
APA : Jastria Pusmarani, S. Farm., Apt
SIPA : 123/SIPA/2015
SIA :354/25/2014
Copy Resep
Tgl : 4 maret 2010
Iter 2X
R/ Unguentum Lecaris Aselli 20g
S.u.e
det
PCC
APOTEKER
VIII. Etiket Sesuai Aturan Pakai
PERCOBAAN VI
OLEH
KELOMPOK VII
NAMA NIM
ADE SAPITRI F201501074
ANGGUN SRI RAHMADANI F201501075
AULIA AGUSMIN F201501076
WINDA SRI WULAN F201501077
UMI KALSUM F201501078
KENDARI
2015/2016
I. Teori bentuk sediaan pulvis
Menurut farmakope III, serbuk adalah campuran homogen 2 atau
lebih obat yang diserbukkan. Sedangkan menurut farmakope IV, serbuk
adalah bahan obat yang atau zat kimia yang di haluskan, di tunjuk untuk
pemakaian luar. Bentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih luas
sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi dari pada bentuk
sediaan obat lainnya seperti kapsul, tablet, pil ( H.A. Syamsuni, 2006 ).
Secara umum serbuk terbagi atas dua macam, yaitu serbuk terbagi
(pulveres) dan serbuk tak terbagi (pulvis). Serbuk terbagi (pulveres)
merupakan serbuk terbagi yang di bagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
di bungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum
(FI edisi III, 1979). Sedangkan pulvis adspersorius (serbuk tabor/bedak)
adalah serbuk ringan untuk penggunaan topical, dapat di kemas dalam ada
yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan pengguanaan pada
kulit ( FI edisi III, 1995).
Dalam pembuatan serbuk tabur ada beberapa bahan yang sering
digunakan ( H.A Syamsuni, 2006).
1. Bahan padat
a. Halus sekali
Tidak berkhasiat keras misalnya belerang, idoform dan
Rifamsipin
Berkhasiat keras misalnya rifampisin dan luminal
b. Hablur/ Kristal misalnya campore, asam salisilat, asam benzoate,
naftaol, mentol, timol, salol, garam-garam yang mengandung air
Kristal, misalnya Na karbona, Fe(II), sulfat, Al dan k-sulfat, Mg-
sulfat, Na-sulfat, iodine serta FeCl2, FeCO3.
2. Bahan setengah padat seperti adeps lanae, cera, parifin padat, vaselin.
3. Bahan cair misalnya minyak atsiri, kali alsenitis solutio (lig, foleri), sol
faxmalalelind dan tingtum.
4. Extrak misalnya, extrak kering (siccum) seperti extra Opii, extra
strychnine, extra kental (spissun) seperti extra Beladonae, extra
hysciami, extra Calis cunniti, ekstra cin (liquidum) seperti extra chinae
lig. Extra hydrastis lih, extra Rhamni punhinae.
Syarat-syarat pulvis adspensorius
1. Tidak boleh ada butiran-butiran kasar / harus halus (harus melalui
ayakan 100 mesh)
2. Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri
clostiridium tetapi, c. welchi dan bacillus anthralis serta distrailkum
dengan cara D (cara kering)
3. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka (H.A. Syamsuni, 2006)
Cara pembuatan secara umum serbuk tabur
1. Serbuk tabur tanpa mengandung zat berlemak di ayak dengan ayakan
no.100
2. Serbuk tabur yang mengandung zat berlemak di ayak dengan ayakan
no.44
3. Seluruh serbuk harus terayak semuanya, yang tertinggal di ayakan di
haluskan lagi sampai seluruhnya terayak.
4. Bagian zat berlemak di basahi lagi dengan eter lalu di aduk dengan
serbuk yang telah terayak (Moh.,Anief, 2007)
II. Materi Praktikum
R/ Bedak purol da 30
S.u.e
Keterangan :
1. R/ Recipe Raciklah
Salinan Tidak
Kelengkapan Ada Keterangan
Resep Ada
Inscriptio Nama dokter √ Dr. sony makmur, sp. K
SIP √ SIP : 123/SIP/2011
Alamat √ Jl. Bahteramas no. 10 kdi
No Telp/No Hp √ 0892323232
Tpt& tgl √ Kendari, 10 agustus 2011
penulisan
prescriptio Nama dan jumlah √ R/ Bedak purol 30 gr
obat
Bentuk sediaan √ Pulvis adspersorius
Signature Nama pasien √ Ade
Umur pasien √ 8 tahun
Alamat pasien √ Jl. Rusa no.1 Kendari
No. Telp/No Hp √ 0999555666
Aturan pakai √ S 1 dd 1 p
Subcriptio Paraf dokter √
- Skrining Farmasetika
Bentuk sediaan obat dalam resep yaitu bedak purol yang
bahannya terdiri dari asam salisilat, balsam peru, adeps lanae, MgO, 2NO,
dan talk. Keenam bahan ini di buat dalam bentuk pulvis. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan pasien dalam pemakaiannya yaitu sebagai obat luar
yang dileburkan pada kulit.
III. Uraian bahan
1. Acid Salicyl (FI. EDISI III, hal 56 )
Nama Resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Sinonim : Asam Salisilat
Rumus Molekul : C7H6O3
Berat Molekul : 138,12
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk
berwarna putih, hampir tidak berbau, rasa
agak manis dan tajam.
Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4
bagian etanol (95%) P, mudah larut dalam
kloroform P dan dalam eter P, larut dalam
larutan amonium asetat P, dinatrium
hidrogenfosfat P, kalium sitrat P dan
natrium sitrat P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Keratolikum (menebalkan lapisan tanduk
pada kulit ) dan Anti fungi (menghilangkan
atau membasmi jamur).
2. Balsem peru
30 𝑔
x 2 = 0,6 gram + 10 % = 0,66 gram
100
5. Sengoksida (ZnO)
30 𝑔
x 10 = 3 gram +10 % = 3,3 gram
100
6. Talk
30 gram – 9.32 gram= 20,68 gram = 21 gram
Nomor Resep : 05
Dari Dokter : dr. Sony Makmur, Sp.K
Tgl Resep : 10 Agustus 2011
Nama Pasien : Ade
Umur : 8 tahun
R/ Bedak Purol da 30
det
PCC
APOTEKER
CAP APOTEK
VII. Etiket Sesuai Aturan Pakai
No : 05
Nama : Ade
Aturan pakai : 2 kali sehari
Obat luar
Taburkan pada kulit
DAFTAR PUSTAKA