PERCOBAAN II
“ MIKROMERITIK “
DI SUSUN OLEH :
KELAS : B
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
A. Latar Belakang
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik oleh
Dalla Valle. Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan
suspensi farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan
mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran dari suatu
bulatan dengan segera dinyatakan dengan garis tengahnya. Tetapi,
begitu derajat ketidaksemestian dan partikel naik, bertambah sulit
kita menyatakan ukuran dalam garis tengah yang berarti, dalam
keadaan seperti ini, tidak ada garis tengah yang unik. Makanya harus
dicari jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan yang
ekuivalen yang menghubungkan ukuran partikel dan garis tengah
bulatan mempunyai luar permukaan, volume dan garis tengah yang
sama (Maryin, 2008).
C. Prinsip Percobaan
Prinsip pada percobaan ini yaitu dengan menggunakan alat yaitu
ayakan dengan nomor mesh yang berbeda dimana nomor mesh yang
digunakan yaitu nomor 80, 100, 150 dgan bahan amilum dan talk,
bahan diayak dengan waktu 2 menit setiap nomor mesh.
D. Dasar Teori
Mikromeritik adalah nama yang diberikan oleh Dalla Valle untuk
ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan partikel kecil. Partikel
adalah fase yang terdispersi, dan dapat berada dalam wujud padatan
seperti pada serbuk (bedak) atau surpensi, berupa cairan seperti pada
pengemulsi atau derosol, atau dapat berupa gas seperti yang tampak
pada busa. Ukuran partikel yang lazim dalam mikromeritik adalah
mikro-meter, mm, atau sebelumnya disebut mikron, yaitu sama
dengan 10-0 m, 10-4 cm, atau 10-3 mm. Pengetahuan dan pengontrolan
tentang besar partikel dan rentang ukurannya sangat penting dalam
bidang farmasi karena akan berkaitan dengan sifat fisika, kimia, dan
farmakologi dan partikel (obat) tersebut, secara klinis, ukuran
partikel obat dapat mempengaruhi pelepasannya dan bentuk sediaan
yang diberikan secara oral, parental, rektal dan topival (Sopyan, dkk
2018).
Cara ayakan
H.2 Bahan
1. Amilum solani
2. Amilum maydis
3. Asam salisilat
4. Talk
I. Cara kerja
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dibersihkan ayakan dengan kuas bersih.
3. Dikalibrasi timbang, kemudian ditimbang amilum dan talk
masing-masing 25 gram.
4. Diayak talk dan amilum menggunakan ayakan nomor mesin 80.
Lalu ditimbang sisa ayakan.
5. Diayak lagi serbuk yang terlewat menggunakan ayakan nomor
100, ditimbang sisa ayakan yang tertinggal.
6. Kemudian diayak lagi dengan nomor 150 lakukan hal yang
sama.
7. Dicatat dan dihitung hasil yang diperoleh.
J. Skema kerja
Alat dan Bahan
- dibersihkan
Ayakan
- ditimbang
- diamati
- dihitung
Dokumentasi
K. Hasil Pengamatan
K.1 Tabel Pengamatan
1.Talk
Nomor Ukuran Besar Berat % dxn
diameter sampel tertinggal tertinggal
ayakan (d) (gram) (n)
80 0,107 25 g 3, 85 g 5,4% 27,58
100 0,149 21,15 g 1,85 g 8,74% 1,8216
150 0,105 19,3 g 2,85 g 14,76% 1,5498
∑ 0,431 65,45 g 8,55 g 38,91% 5,584
2. Amilum
Nomor Ukuran Besar Berat % dxn
diameter sampel tertinggal tertinggal
ayakan (gr) (n)
(d)
80 0,107 25 g 0,11 g 15,4% 2,708
100 0,149 24,89 g 1,22 g 8,74% 13,6218
150 0,105 23,67 g 1,28 g 14,76% 1,5498
∑ 8,55 g 38,9% 5,7786
K.2 Analisis data
1. Amilum
- No mesh 80
g
% tertinggal = x 100%
∑g
0,11 g
= x 100%
25 g
= 0,44%
- No mesh 100
g
% tertinggal = x 100%
∑g
0,22 g
= x 100%
24,89 g
= 4,90%
- No mesh 150
g
% tertinggal = x 100%
∑g
1,28 g
= x 100%
23,67 g
= 5,40%
2. Talk
- No mesh 80
g
%tertinggal = x 100%9
∑g
3, 85 g
= x 100%
19,3 g
= 19,94%
- No mesh 100
g
%tertinggal = x 100%
∑g
1,85 g
= x 100%
21,15 g
= 8,74%
- No mesh 150
g
% tertinggal = x 100%
∑g
2,85 g
= x 100%
19,3 g
= 14,76%
L. Pembahasan
Mikromeritik adalah nama yang diberikan oleh Della Valle untuk
ilmu dan teknologi dan berkaitan dengan partikel dan dapat berada
dalam wujud padatan seperti emulsi yang tampak pada busa
(Sopyan, 2013).
Hasil dari percobaan untuk berat tertinggal dari sampel talk adalah
pada nomor mesh 80 berat yang tertinggal yaitu 1 gram. Pada nomor
mesh 100 berat yang tertinggal yaitu 1,26 gram dan pada nomor
mesh 150 berat yang tertinggal pada ayakan untuk nomor mesh
adalah 24,21% untuk ayakan nomor mesh 100 yaitu 30,50% dan
pada ayakan nomor mesh 150 adalah 45,27%.
Hasil dari sampel amilum pada ayakan nomor mesh 80 untuk berat
sendu yang yang tertinggal yaitu 0,041 g ayakan nomor mesh 100
yaitu 0,058 g dan ayakan nomor mesh 150 yaitu 0,0020 gram. Untuk
persentan berat tertinggal pada ayakan nomor 80 adalah 47,41%
ayakan nomor mesh 100 adalah 50,83% dan ayakan nomor mesh
adalah 1,75%
N. Saran
Sebaiknya alat-alat di laboratorium lebih ditangani agar praktikum
berjalan dengan lancar dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA