FARMASI FISIKA
“ MIKROMERITIK”
Oleh :
KELOMPOK 6
Ayu Saputri Dastra 20.018.038
Sri Rahayu 20.018.039
Yuyun Riyaya Wairoro 20.018.044
Nur Hayati 20.018.049
LABORATORIUM FARAMASETIKA
PROGRAM STUDI STRATA SATU
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori
Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromeritik oleh
DallaValle. Dispersi koloid dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi
sertaserbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang
mempunyai ukuran serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular
berada dalam kisaran ayakan (Martin, 1993).
Tabel berikut menunjukkan dimensi partikel dalam sistem dispersei
farmasetik :
Ukuran Partikel Ukuran
Mikrometer ( Ayakan Kira- Contoh
µm¿ Milimeter kira
0.5-10 0.0005-0.010 - Suspensi, Emulsi halus
Batas jarak dibawah ayakan,
partikel emulsi kasar,partikel
10-50 0.010-0.050 - suspensi terflokulasi
Batas bawah ayakan,ayakan,
50-100 0.050-0.100 325-140 jarak serbuk halus
150-1000 0.150-1000 100-18 Jarak serbuk kasar
1000-3360 1.000-3.360 18-6 Ukuran granul rata-rata
Kelarutan :
Tidak larut dalam hampir semua pelarut
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai sampel
II.2.2 ZnO (Farmakope Indonesia Edisi III)
Nama Resmi : Zinci Oxydum
Sinonim : Seng Oksida
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau
putih kekuningan, tidak berbau, tidak
berasa, lambat laun menyerap karbon
dioksida dari udara.
IV.2 Perhitungan
IV.2.1 Talk
Rumus :
Bobot Tertinggal
% Tertinggal = x 100 %
Jumlah seluruh bobot tertinggal
5,5
% Tertinggal no mesh 40 = x 100 %=2 8 , 14 %
19,54 g
5,8 g
% Tertinggal no mesh 60 = x 100 %=2 9 , 68 %
19,54 g
6
% Tertinggal no mesh 80 = x 100 %=30 , 70 %
19,54 g
2,1
% Tertinggal no mesh 100 = x 100 %=10 , 74 %
19,54 g
IV.2.2 ZnO
5,6
% Tertinggal no mesh 40 = x 100 %=35 , 94 %
15 , 58 g
3,6
% Tertinggal no mesh 60 = x 100 %=23 , 1 0 %
15 ,58 g
3,2
% Tertinggal no mesh 80 = x 100 %=20,53 %
15 ,58 g
3,4
% Tertinggal no mesh 100 = x 100 %=21, 82 %
15 ,58 g
IV.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan tentang mikromeritik.
Mikromeritik biasa disebut sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel yang
kecil (Nike, 2017). Untuk menentukan partikel dapat dilakukan dengan 3
metode yaitu metode pengayakan, mikroskopi, dan sendimentasi. Namun
yang dilakukan pada praktikum ini hanyalah menggunakan metode
pengayakan. Metode pengayakan adalah alat yang digunakan untuk
mengukur partikel secara kasar (Martin,1990).
Sebelum melakukan percobaan, hal pertama yang dilakukan pada
praktikum ini adalah pembersihan ayakan terlebih dahulu menggunakan sikat
tabung dan alkohol lalu dikeringkan, hal ini dilakukan untuk menghindari
mikroorganisme yang tersimpan lama pada ayakan. Kemudian ditimbang
ZnO dan Talk sebanyak 25 gram. Dipasang pengayak dengan no mesh 100
paling bawah disusun secara berurutan keatas 80, 60, 40 dan 20. Dimasukan
sampel yang telah ditimbang pada pengayak nomor mesh 20 atau yang
paling diatas lalu dilakukan pengayakan secara searah selama 10 menit
menggunakan shave shaker. Dilakukan pengayakan secara searah
dimaksudkan agar hasil yang di peroleh dalam pengayakan lebih akurat.
Cara pengayakan dalam metode ini, sampel bergerak secara mendatar pada
bidang permukaan ayakan, metode ini baik digunakan untuk sampel yang
berbentuk jarum, datar, panjang atau berbentuk serat sehingga cocok untuk
melakukan analisa ukuran partikel aggrega. Waktu pengayakan dilakukan
selama 10 menit, hal ini dikarenakan waktu tersebut dianggap waktu optimum
untuk mendapatkan keseragaman bobot pada tiap ayakan (nomor mesh).
Bila waktu lebih dari 10 menit dikhawatirkan partikel terlalu sering
bertumbukan sehingga pecah dan lolos keayakan berikutnya, dengan begitu
akan terjadi ketidakvalidan data. Jika kurang dari 10 menit partikel belum
terayak sempurna (Zulfikar, 2010).
Terakhir ditimbang fraksi yang tertinggal pada masing–masing
pengayak dengan nomor berbeda pada timbangan, lalu dicatat hasil yang
diperoleh dan dihitung nilai persentase tertahan. Keuntungan dari metode
pengayakan adalah alat yang digunakan sangat sederhana, penggunaannya
mudah dan cepat, serta pengontrolan kecepatan dan waktu pengayakan
yang konstan.
Dari data yang diperoleh umumnya diperoleh zat sisa yang tertahan
dengan semakin tinggi nomor mesh semakin banyak zat yang tersisa. Hal ini
karena ukuran dalam tiap inci semakin kecil lubangnya. Metode ini
merupakan metode untuk mengetahui tingkat kehalusan dari suatu zat.
Dengan mellihat semakin banyak yang tertinggal dalam ayakan maka
semakin kasar zat tersebut.
Hasil yang diperoleh nilai % tertahan pada sampel Talk pada ayakan
no mesh 40 sebesar 28,14 % mesh 60 sebesar 29,68 %, mesh 80 sebesar
30,70 % dan mesh 100 sebesar 10,74 % Hasil ini berbanding lurus dimana
semaking tinggi nomer mesh semakin banyak zat yang tersisa. Hal ini karena
ukuran tiap inci semakin kecil lubangnya. Untuk sampel ZnO tidak
berbanding lurus dengan % tertahan pada ayakan no mesh 40 sebesar 35,94
% mesh 60 sebesar 23,10 %, mesh 80 sebesar 20,53 %, dan mesh 100
sebesar 21,82 %. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ayakan yang tidak
bersih sehingga mempengaruhi hasil atau hasil ayakan yang kurang karena
terbang oleh angin.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Pada praktikum mikromiretik dapat disimpulkan sebagai berikut :
Hasil yang diperoleh nilai % tertahan pada sampel Talk pada ayakan
no mesh 40 sebesar 28,14 % mesh 60 sebesar 29,68 %, mesh 80 sebesar
30,70 % dan mesh 100 sebesar 10,74 % dan Untuk sampel ZnO % tertahan
pada ayakan no mesh 40 sebesar 35,94 % mesh 60 sebesar 23,10 %, mesh
80 sebesar 20,53 %, dan mesh 100 sebesar 21,82 .
V.2 Saran
Dapat memberikan dukungan dalam hal kelengkapan alat-alat
laboratorium agar praktikkan dapat melaksanakan kegiatan praktikum
dengan lebih maksimal
V.1.2.2 Saran Untuk Asisten
Tetap bersemangat dalam mendampingi praktikkan dan terus berjalan
diatas kebaikan untuk memberikan ilmu yang bermanfaat.
V.1.2.3 Saran Untuk Dosen
Sebaiknya percobaan ini dilakukan dengan metode lain agar diperoleh
perbandingan yang lebih jelas antara metode satu dengan lainnya
DAFTAR PUSTAKA