Tujuan
II.
Dasar Teori
Koloid adalah larutan yang memiliki sistem dua fase yang terlihat
tampak homogen tetapi dapat dibedakan dengan mikroskop ultra dan
mempunyai sifat yang cukup stabil. (Ari Andian, 2008)
Keadaan koloid materi ditandai oleh kisaran tertentu dari ukuran
partikel dengan akibat, sifat khas tertentu menjadi nampak. (vogel,
1994 )
Ciri khas dari kebanyakan tipe koloid yang dijumpai dalam analisa
anorganik adalah:
a. Partikel partikel itu memperlihatkan efek tyndall apabila
dipandang dengan penyinaran cahaya sesuai.
b. Partikel-partikel dapat dipisahkan dari larutan sejati dengan
dari koloidon atau perkamen yaitu proses dialisis.
c. Partikel partikel itu memiliki luas permukaan besar.
d. Partikel itu memiliki muatan listrik karena bermigran
dibawah pengaruh suatu selisih potensial yang sesuai.
(vogel,1994)
Kaloid Liofobik
Dispersi atau sol hanya sedikit
agak kental.
Contoh: sol logam, perak halida,
Kaloid Liofilik
Dispersi
sangat
kental,
memadat
menjadi
massa
seperti selai yang disebut gel.
sulfida logam.
gelatin
Perlu elektrolit konsentrasi
gumpalan ( flokulasi )
bersifat reverssible.
Pengembalian dengan
tidak berpengaruh.
Mempunyai muatan listrik
penambahan air.
Mudah berubah tanda muatan
listriknya.
( gerak brown )
baur.
(vogel,1994)
Mekanik
Menggerus butir kasar sampai terbentuk partikel
dengan ukuran tertentu lalu mencampurkan dengan
media pendispers kemudian diaduk.
Peptisasi
Memecah butir kasar dengan zat pemecah semacam
peptid sampai terbentuk koloid
d. Gerak Brown
Merupakan gerak acak (zig zag) dari partikel kaloid.
Gerak brown menujukan bahwa kebenaran teori kinetik
molekul yang menyatakn bahwa molekul molekul zat cair
selalu bergerak. Tumbukan medium medium pendispers
akan
memiliki
muatan
berlawanan.
(sukmariah,1990)
Aquadest
Gummiarabicum
FeCl3
Argentum proteinat
4. Waterbath
5. Cawanporselin
6. Pipettetes
5. Air mendidih
6. Gelatin
7. larutanNaCl 10%
8. Alkohol 95%
Percobaan
yang
dilakukan
3
a
4
b
Daftar Pustaka