Anda di halaman 1dari 22

Ratih Pratiwi Sari, M.Sc.

, Apt
PENGERTIAN LIMBAH

Bahan sisa yang dihasilkan dari


suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala
rumah tangga, industri,
pertambangan, maupun
proses-proses alam dan tidak
atau belum mempunyai nilai
eknomi, bahkan dapat
mempunyai nilai ekonomi
yang negatif.
PENGERTIAN LIMBAH
Limbah adalah kotoran /sisa pengolahan pabrik atau aktivitas manusia yang
berbahaya dan dapat menimbulkan polusi serta gangguan kesehatan.

Pada umumnya limbah itu harus dibuang dan dimusnahkan agar tidak
membahayakan manusia dan lingkungan. Limbah dapat diolah menjadi
barang-barang yang beguna.

Secara umum limbah terbagi menjadi limbah cair, limbah padat dan limbah
gas. Apabila semua itu tidak terorganisasi dengan baik, maka penumpukan
pun akan terjadi dan menyebabkan berbagai polusi; baik polusi udara, air,
tanah, dan polusi lain yang menjadi sarang penyakit.
MACAM-MACAM LIMBAH
Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas:

Limbah domestik/rumah tangga

Limbah Industri

Limbah Nuklir

Limbah Komersial

Limbah Alam
BERDASARKAN WUJUDNYA LIMBAH TERDIRI
DARI:
Limbah Padat

Limbah Cair

Limbah Gas

Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun/ limbah B3
BERDASARKAN SENYAWANYA LIMBAH
TERDIRI ATAS:

Limbah Organik

Limbah Anorganik
MACAM-MACAM LIMBAH

Berdasarkan sumbernya limbah terdiri atas:


Limbah domestik/rumah tangga limbah yang berasal
dari pembuangan sisa rumah tangga (sisa sayuran,
kotoran manusia)
Limbah Industri limbah yang berasal dari
industri/pabrik (sisa kain, asap, air yang tercemar, dll)
Limbah Nuklir limbah yang berasal dari hasil
pembuangan reactor nuklir (radiasi nuklir)
Limbah Komersial limbah yang berasal dari aktifitas
perdagangan/pasar (tomat busuk, sayuran busuk,
potongan rambut, dll)
Limbah Alam limbah yang berasal dari alam (ranting
pohon, daun kering, dll)
Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari:
Limbah Padat (kertas, botol, kardus, dll)
Limbah Cair (detergen, pemutih, cairan pewarna, dll)
Limbah Gas ( Asap kendaraan, asap rokok, asap industri, dll)
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun/ limbah B3 (
kamper, pengharum ruangan, pewarna rambut, baterai
kering).

3. Berdasarkan senyawanya limbah terdiri atas:


Limbah Organik Limbah yang dapat diuraikan oleh bakteri
pembusuk/microba. (sisa sayuran, bangkai makhluk hidup,
daun-daunan, ranting)
Limbah Anorganik Limbah yang tidak dapat terurai oleh
bakteri pembusuk. (Kaca, plastic, keramik, besi, dll)
B3 (Bahan beracun dan
Non-B3
berbahaya)

Ex : Limbah Obat
Antibiotik
LIMBAH B3
PP RI NO. 101 TAHUN 2014

Adalah setiap limbah yang mengandung B3 karena:

Sifatnya
Konsentrasinya
Jumlahnya

Langsung Tidak langsung

dapat mencemari, merusak,


membahayakan: lingkungan hidup,
kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia/ makhluk hidup lain
PARAMETER KUALITAS LIMBAH
Kualitas limbah dipengaruhi berbagai faktor Yaitu : volume air
limbah, kandungan bahan pencemar, frekuensi pembuangan
limbah.

BOD (Biochemical Oxygen Demand)


BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan
oleh mikroorganisme di dalam air untuk menguraikan bahan
organik di dalam air. Apabila kandungan oksigennya
menurun, maka kemampuan mikroorganisme aerob untuk
menguraikan bahan buangan organic menurun pula. BOD
ditentukan dengan mengukur jumlah oksigen yang terserap
oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama
kurun waktu tertentu.
BOD (Biochemical Oxygen Demand)
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD merupakan jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan
buangan yang ada didalam air dapat teroksidasi melalui
reaksi kimia. Biasanya pada limbah industry.
DO (Disolved Oxygen)
DO merupakan kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil
nilai DO dalam air, tingkat pencemarannya semakin tinggi.
Parameter DO sangat penting dalam pengoprasian system
saluran pembuangan ataupun pengolaan limbah.
pH
Nilai pH suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam
dan basa dalam air. Pada dasarnya air yang baik adalah air
yang tidak tercemar. Dalam kondisi yang demikian berarti air
bersifat netral, sedangkan apabila di dalam perairan terdapat
zat pencemar akan berakibat sifat air berubah menjadi asam
atau basa. Beberapa sifat fisis yang dipersyaratkan untuk air
limbah yang boleh dibuang ke sungai antara lain: Nilai pH
limbah cair adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah.
Air yang tidak tercemar memiliki pH antara 6.5-7.5. Sifat air
bergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH
lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air
yang memilki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat
basa.
DAMPAK LIMBAH
Dampak terhadap biota air.
Banyaknya zat pencemar pada air akan mengakibatkan
menurunnya kadar oksigen terlarut yang menyebabkan
terganggunya perkembangan pada tanaman dan tumbuhan
air. Akibatnya matinya bakteri-bakteri maka proses
penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada
air limbah juga terhambat. Dengan demikian, air limbah jadi
sulit diurai.

Dampak nya terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air tanah oleh sampah-sampah dan tinja telah
terjadi dalam skala yang luas, yang mengakibatkan
susahnya untuk mendapatkan air bersih.
Dampak terhadap kesehatan
Bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit salah
contohnya keracunan, kerusakan organ, kanker, hipertensi,
asma blonchioli, pengaruh pada janin gangguan
pertumbuhan baik fisik maupun psikis bahkan sampai
kematian.
Dampak terhadap lingkungan
Limbah bisa menghasilkan debu, asap, belerang, kebisingan,
membuat air sungai keruh, bau yang menyengat dari
sampah, kuman dan bakteri yang berterbangan di udara.
USAHA PENANGANAN LIMBAH
PENANGANAN LIMBAH B3
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tidak dapat begitu
saja ditimbun, dibakar atau dibuang ke lingkungan , karena
mengandung bahan yang dapat membahayakan manusia
dan makhluk hidup lain. Limbah ini memerlukan cara
penanganan yang lebih khusus dibanding limbah yang
bukan B3. Limbah B3 perlu diolah, baik secara fisik, biologi,
maupun kimia sehingga menjadi tidak berbahaya atau
berkurang daya racunnya. Beberapa metode penanganan
limbah B3 yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut.
Metode pengolahan secara kimia, fisik dan biologi
Proses pengolahan limbah B3 dapat dilakukan secara kimia,
fisik, atau biologi. Proses pengolahan limbah B3 secara kimia
atau fisik yang umumnya dilakukan adalah stabilisasi/
solidifikasi.
. Stabilisasi/solidifikasi adalah proses pengubahan bentuk fisik
dan sifat kimia dengan menambahkan bahan pengikat atau
senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil atau
membatasi pelarutan, pergerakan, atau penyebaran daya
racun limbah, sebelum dibuang. Contoh bahan yang dapat
digunakan untuk proses stabilisasi/solidifikasi adalah semen,
kapur (CaOH2), dan bahan termoplastik.

PENANGANAN LIMBAH PADAT


Open dumping
Open dumping yaitu metode penimbunan terbuka dan sering
disebut metode kuno. Pada tahap ini sampah dikumpulkan
dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada
suatu lahan, contoh : TPA.
Sanitary landfill
Sanitary landfill adalah metode yang lebih modern
dibandingkan dengan metode open dumping. Sampah
dikumpulkan dan ditimbun dilahan yang sebelumnya telah
dilapisi oleh plastik kemudian ditambahkan tanah lempung
lalu sampah dimasukan kemudian dipadatkan dan yang
terakhir adalah pada permukaan atas sampah ditaburi tanah
tiap harinya. (Pada metode ini ada beberapa kelebihannya
yaitu sampah tidak merembes ketanah karena sudah diberi
alas plastik dan lapisan tanah yang diberikan tiap hari itu
dapat mencegah menyebarnya gas metan ke udara.)
Jangan menghasilkan limbah

Kalau penimbulannya tidak dapat dihindari,


memperkecil
Kuantitas limbah yang diproduksi

Mendaur ulang limbah


Lebih Diinginkan

Kalau dihasilkan dan tidak bisa didaur


ulang,mengolah limbah untuk
membuatnya menjadi tidak berbahaya

Kalau tidak bisa dijadikan


tidak berbahaya,
membuang limbah dengan
cara aman

Kalau sudah
dibuang, memantau
limbah dari dampak
negatif lain

SASARAN PENGOLAHAN LIMBAH


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai