SEJARAH MASJID
SD Muhammadiyah 2
Tarakan
2023
1. Masjidil Haram
2. Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid tertua yang dibangun oleh Nabi di Madinah
diatas sebidang tanah yang dibeli dari dua orang anak yatim yaitu Sahl dan
Suhail bin Amr. Sejarah pemilihan letak tanah tempat dibangunnya masjid itu
ditetapkan oleh Nabi ketika awal kehadiran beliau di Madinah. Pada waktu itu
banyak sahabat dari kalangan anshar yang mengharapkan kehormatan
menjamu dan menerima beliau sebagai tempat persinggahan pertama saat
pertama beliau datang.
Namun beliau melepas kendali untanya dan minta agar dibiarkan dia
memilih tempatnya sendiri karena sesungguhnya dia diperintah (oleh
TuhanNya). Dan tempat yang dipilih unta Beliau sebagai tempat istrhatnya
itulah yang beliau minta untuk dapat dibebaskan yang kemudian menjadi
tempat dibangunnya mesjid Nabawi itu serta rumah tempat tinggal beliau.
Adapun mesjid Nabawi itu di bangun secara gotong royong oleh para
sahabat baik dari golongan Anshar maupun dari golongan Muhajirin dan Nabi
sendiri turut serta dalam pembangunannya. Luas bangunan masjid 70 x 90
hasta, tinggi tembok sekitar 2 meter dengan atap dari daun kurma dan
sebagiannya lagi dibiarkan terbuka. Disamping masjid itulah dibangun rumah
tempat tinggal Rasulullah. Disamping lainnya dibangun semacam asrama
untuk tinggal atau penampungan para sahabat yang miskin atau karena satu
dan lain hal tidak mampu kasab. Dalam perkembangannya di dekat masjid itu
pula dibangun ruang belajar bagi kaum muslimin yang berdatangan dari
berbagai penjuru yang mewakili berbagai kabilah.
Dalam perkembangannya masjid itu telah beberapa kali mengalami
perluasan dan perbaikan. Pada masa Rasulullah saja dua kali diperluas
sehingga mencapai 2475 meter bujur sangkar. Sekarang luas masjid Nabawi
sudah 82.000 meter bujur sangkar. Didalam masjid itu terdapat makam
Rasulullah, makam Abu Bakar, dan makam Umar bin Khattab.
Di bahagian depan yang dahulu merupakan tempat Nabi berdiri sebagai
imam shalat tetap dipertahankan menjadi pengimaman sampai sekarang,
sedangkan yang lainnya yang dahulu tempat para makmun pada bangunan
awal kini dinamakan Raudhah yang dibatasi oleh tiang-tiang berwarna putih .
Sekarang manakala umat islam shalat di masjid Nabawi berusaha mendapat
tempat di Raudhah itu bahkan mereka berebut untuk memperoleh kesempatan
sholat sunat dimimbar Nabi yang dirasakan sebagai kenikmatan tersendiri.
3. Masjid Quba
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi
Muhammad SAW. Masjid ini dibangun pada 23 September 622 Masehi saat
Nabi melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Fakta ini menunjukkan bahwa
Masjid Quba juga merupakan masjid tertua dalam sejarah perkembangan
Islam.
Dalam Al Qur’an, Masjid Quba disebutkan dibangun dengan dasar ketaatan
dan ketaqwaan Nabi kepada Allah SWT.
”Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak
hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalam masjid itu
ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-
orang yang bersih.” (QS At-Taubah [9]: 108).
Dalam hadis, banyak riwayat yang menyebutkan keistimewaan Masjid
Quba. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi RA menyebut salat di
Masjid Quba sama pahalanya dengan melaksanakan umrah. Pada riwayat
yang lain, Masjid Quba termasuk masjid yang paling dimuliakan oleh Allah,
setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, Masjidil Aqsha.
4. Masjid Aqsha
Masjid Taj Mahal dibangun tahun 1632-1652. Sebuah mega proyek pada
zamannya dengan mempekerjakan ribuan pekerja bangunan dan pekerja seni
menangani pembuatan kaligrafi ayat ayat suci Al-Qur’an, Asma Allah hingga
ukiran ornamen ornamen islami yang menghias hampir keseluruhan bangunan
masjid ini. Masjid Taj mahal dirancang oleh Isa Muhammed yang memegang
peranan penting dalam keseluruhan rancang bangun masjid ini.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, cita cita besar untuk
membangun sebuah masjid yang dapat menjadi sebuah tempat kebanggan
warga Jakarta sekaligus tempat untuk beribadah sudah mengendap di hati
warga Indonesia. KH. Wahid Hasyim, Mentri Agama RI pertama dan beberapa
Ulama mengusulkan untuk mendirikan Masjid yang mampu menjadi simbol
bagi Indonesia. Pada tahun 1953, KH. Wahid Hasyim, selaku Mentri Agama RI
pertama bersama H. Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir. Sofwan dan
dibantu sekitar 200 tokoh Islam pimpinan KH. Taufiqorrahman mengusulkan
untuk mendirikan sebuah yayasan. Pada tanggal 7 Desember 1954 didirikanlah
yayasan Masjid Istiqlal yang diketuai oleh H. Tjokroaminoto untuk mewujudkan
ide pembangunan masjid nasional tersebut.
H. Tjokroaminoto menyampaikan rencana pembangunan masjid pada Ir.
Soekarno dan ternyata mendapatkan sambutan hangat dan akan mendapat
bantuan sepenuhnya dari presiden Ir. Soekarno sejak tahun 1954 oleh panitia
diagkat menjadi kepala bagian teknik pembangunan Masjid Istiqlal, dan beliau
juga menjadi ketua dewan juri untuk menilai sayembara maket Istiqlal.