Anda di halaman 1dari 40

PERKEMBANGAN DAN

TRANSFORMASI Oleh: Armelia Dafrina, ST., MT.

ARSITEKTUR MASJID
PENGERTIAN MASJID
Masjid berarti tempat sujud. Setiap muslim boleh melakukan sholat disemua tempat,
kecuali kuburan dan tempat najis. Setiap potong permukaan bumi, terbatas dengan
sesuatu tanda atau tidak, beratap atau tidak beratap, bagi umat islam sebenarnya
dapat dinamakan masjid, jika disana digunakan untuk shalat/ tempat dimana
meletakkan dahi sujud menyembah tuhan. (Hadist yang diceritakan oleh Tirmizi dari
Abi Sa’id Al-Chudri berbunyi bahwa tiap potong tanah itu adalah masjid.)
Akan tetapi pada saat ini kata masjid sudah mempunyai suatu arti yang tertentu yaitu
suatu rumah, suatu gedung atau suatu lingkungan tembok, yang dipergunakan
sebagai tempat mengerjakan shalat, baik untuk shalat lima waktu maupun untuk
sembahyang jum’at atau shalat Hari Raya.
Lalu, apa tujuan pembuatan masjid?
PENTINGNYA MASJID
 Meski seluruh permukaan bumi adalah masjid, dan karena itu bisa saja membuat
masjid dengan sekedar batas pagar berbentuk kotak misalnya, namun bagi ummat
Islam masjid adalah “Rumah Allah” yang harus dimuliakan.
 Karena itu, sepanjang sejarah perkembangan arsitektur, masjid merupakan
bentukan arsitektur yang memperoleh curahan optimal dalam hal ketrampilan
teknologi, estetika, dan falsafah dalam rangkaian sejarah arsitektur Islam.
 Ini sejalan dengan uangkapan sebuah hadist yang diriwayatkan Bukhari-Muslim,
bahwa: “Barangsiapa mendirikan masjid karena Allah, niscaya Allah mendirikan
rumah yang sebanding (pahalanya) dengan itu di surga”.
FUNGSI MASJID
Menurut Gazalba, fungsi masjid adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk kegiatan ibadah, yaitu
(1) Tempat melaksanakan sholat fardhu dan sholat sunah,
(2) Tempat melaksanakan zakat,
(3) Tempat kegiatan penunjang ibadah puasa di bulan Ramadhan (tarawih, tadarus, itikaf),
(4) Tempat penyelenggaraan penerangan haji.
b. Sebagai tempat untuk kegiatan muamalah yaitu berbagai kegiatan ibadah Islam yang
dikerjakan dalam rangka kesempurnaan ibadah yang masih dalam batas-batas yang
diwajibkan untuk agama dan menuju ketakwaan umat. Di masa Rasulullah saw, masjid
menjadi pusat kebudayaan, yaitu berfungsi sebagai pusat pemerintah, pusat
pendidikan, dan pusat urusan kemasyarakatan.
PERKEMBANGAN MASJID
Dari Tempat Sujud menjadi Pusat Budaya
 Masjid menjadi pusat kebudayaan agama Islam, dan bahkan menjadi tanda,
simbol, dan orientasi bagi keberadaan Islam dan ummatnya.
 Dari segi fungsi, masjid dalam perkembangannya tidak saja digunakan sebagai
tempat ibadah dalam arti sujud, namun juga sebagai tempat pembinaan,
pengajaran, praktek sosial, pengamanan, dan benteng pertahanan umat Islam.
 Fungsi masjid mencakup pengertian sosial, budaya, dan politik sekaligus.
 Masjid dalam kapasitasnya sebagai rumah ibadah umat Islam memiliki beberapa
unsur-unsur/elemen-elemen yang diperlukan untuk fungsi-fungsi tersebut.
PERKEMBANGAN MASJID
NABAWI MADINAH
 Untuk mendukung fungsi, ada beberapa elemen yang memang ada dari sejak dulu (jaman Nabi
Muhammad SAW) dan ada pula yang tambahan-tambahan pada masa-masa berikutnya.
 Tambahan-tambahan pada masa berikutnya ini berkembang seiring dengan kebutuhan-kebutuhan baru
pada umumnya bervariasi tergantung di mana masjid tersebut berada.
 Perkembangan yang merupakan perubahan sesuai kebutuhan ini dapat dilihat pada Masjid Nabawi sebagai
studi kasus 622 M Dibangun setelah Masjidil Haram di Mekkah
 Keutamaan shalat di Makkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabi)
QS.Ali Imran 96 “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk(tempat beribadat) manusia ialah
Baitullah yang di Mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua.
"Tidaklah ditekankan untuk berziarah (menempuh perjalanan jauh ke Masjid) kecuali untuk mengunjungi
tiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu 'alaihi wasallam dan Masjidil Aqsha".
(HR.Bukhari 1115 dan Muslim 1397)
BENTUK AWAL MASJID NABAWI (1 HIJRIYAH,622 M)
SUFFAH sendiri artinya adalah serambi.
Mereka ini awalnya adalah kaum muhajirin
yang ikut hijrah bersama Rasulullah SAW
Ada 3 Pintu
Miniatur dari rekonstruksi Masjid Nabawi Miniatur dari rumah Nabi ‫ ﷺ‬yang
pada tahun 8 H (629/630 M) sesuai bentuk menempel di dinding Masjid Nabawi pada
asal di masa Nabi tahun 8 H (629/630 M).
2.PERUBAHAN AWAL MASJID
NABAWI (7 HIJRIYAH 628 M)
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami
palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah
Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu.
Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa
(pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah
terhadap apa yang mereka kerjakan.

SUFFA
H
MASJID NABAWI SAMPAI
RASULULLAH WAFAT
3.PERKEMBANGAN
MASA KHULAFAUR
RASYIDIN 17 H 638 M
4.PERLUASAN 29-30 H
649 M - 650 M
 Terjadi dua kali perkembangan pada
masa Khualifah Rasyidin Abu Bakar,
yaitu pada masa Khalifah Umar bin
Khattab dan ‘Utsman bin Affan.
 Perkembangan ini akibat permintaan
dan keadaan ummat Islam yang mulai
bangkit dan bertambah makmur.
 Bertambah dari 3 pintu menjadi 6 Pintu
 Perluasan Kearah Utara
PERKEMBANGAN MASA
UMAYYAH & ABBASIYAH

UMAYYAH Al-Walid I ABBASIYAH


PERLUASAN KE-4 DAN KE-5
MASA UMMAIYAH 88 Hijriah - 91 MASA ABBASIYAH 161 Hijriah - 165
Hijriah 707 M - 710 M Hijriah
779 M - 782 M
20 Pintu 4 Minaret
24 Pintu dan 3 Minaret
Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz
dengan perintah Al Walid bin Abdul Kepemimpinan Abu Abdullah
Malik Muhammad Al Mahdi
PERKEMBANGAN MASA TURKI UTSMANI
KUBAH YANG ADA SAAT INI DIBANGUN PADA
1818OLEH SULTAN UTSMANIYAH MAHMUD I
Kubah Hijau adalah sebuah
kubah yang diwarnai dengan
hijau yang dibangun di atas
makam Nabi Islam Muhammad
dan pemimpin Islam pertama,
Abu Bakar dan Umar bin
Khattab. Kubah ini berlokasi di
sudut tenggara Masjid Nabawi
di Madinah. Kubah ini di cat
hijau pada 1837
PERLUASAN KE 9
1406 HIJRIAH - 1414 HIJRIAH
1985 M - 1994 M
MASA KERAJAAN SAUDI OLEH RAJA FAHD BIN ABDUL AZIZ
PINTU 41
MINARET10
Lebar 98,327m x Panjang 235,000m
Diterima dari Anas bin Malik bahwa

Nabi bersabda (yang artinya):


"Barangsiapa melakukan salat di mesjidku (masjid Nabawi)sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali
salat pun juga, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari ke
munafikan."

Riwayat Ahmad dan Thabrani


MASJID NABAWI SEKARANG
GAYA DAN ELEMEN Perbedaan pada elemen
masjid yang menyesuaikan
PADA MASJID dengan budaya setempat
PENGARUH PADA GAYA
ARSITEKTUR
Arsitektur pada Masjid dipengaruhiMASJID
oleh beberapa gaya (style), antara lain:
1. Early Islamic architecture (Mekkah & Madinah)
2. Moorish architecture (Afrika Utara & Spanyol)
3. Timurid & Safavid architecture (Asia Tengah)
4. Ottoman architecture (Turki)
5. Mughal architecture (India)
6. Regional Islamic architecture (Asia & Asia Tenggara)
TIPOLOGI MASJID DUNIA
ELEMEN
PADA
MASJID
 Kubah, Lengkungan, & Minaret
 Mihrab, Mimbar, & Courtyard
 Penggunaan ornamen geometris dan
repetitive art (arabesque & muqarnas)
 Penggunaan dekorasi kaligrafi Arab
 Penggunaan fountain tempat berwudhu
 Penggunaan warna cerah
 Lebih fokus pada ruang interior
daripada eksterior (contoh: arsitektur
bayangan)
KUBAH
LENGKUNGA
N
PILAR BATANG-BATANG
KURMA DAN MINARET
M
I
N
A
R
E
T
MIHRAB
Mihrab Nabawi at al-Masjid Mihrab Othmani at al- Tahajjod Mihrab at al-
al-Nabawi Masjid al-Nabawi Masjid al-Nabawi Mihrab Sulaimani at al-Masjid al-
Nabawi

MIHRAB
MIMBAR
RUANG
SHOLAT

Ruang pada
masjid xi’an
di china
GEOMETRIC PATTERN
Arabesque

Arabesqu
e
KALIGRAFI Ceiling in the Alhambra in Granada, Spain

ARAB
MUQARNAS SEBENTUK RAGAM DEKORATIF DALAM

ARSITEKTUR TRADISIONAL ISLAM DAN PERSIA


BAYANGAN
PERKEMBANGAN MASJID DI
INDONESIA
 Kerangka utama Arsitektur Masjid di Nusantara yaitu suatu bentuk adaptasi
terhadap kondisi alam dan akulturasi sosial budaya dimana masjid itu dibangun.
 Ketersediaan kayu memberikan konsekuensi struktur dan kondisi sosial budaya
masyarakat Indonesia menyebabkan masjid-masjid di Nusantara memiliki bentuk
dan desain yang berbeda dengan masjid-masjid yang ada di Timur Tengah.
 Sebelum Islam masuk ke Nusantara agama Hindu dan Budha telah lebih dulu
berkembang dan dianut oleh sebagian besar penduduk di kawasan Nusantara.
 Penggunaan atap piramid, bumbung Meru, soko guru, gerbang dan berbagai
ornamen lainnya, selain memperlihatkan suatu upaya untuk menghasilkan sebuah
bangunan yang sesuai dengan waktu dan tempat dimana bangunan tersebut
dibangun juga membahasakan tentang sebuah proses akulturasi dan pembauran
antara Islam dan Hindu ketika itu.
MASJID TRADISIONAL
KALIMANTAN SELATAN
 Masjid tradisional adalah masjid yang dibangun sejak jaman masuknya Islam
pertama kali dan memiliki bentuk (langgam) yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi pada masa itu, serta dilatarbelakangi oleh pola pikir masyarakat yang
masih kuat mempertimbangkan tradisi setempat.
 Kerajaan Banjar adalah Kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan yang
didirikan pada tahun 1525 Masehi. Pada saat pertama kali berdiri, kerajaan ini
dipimpin oleh Sultan Suriansyah. Pada masa kekuasaan Kerajaan Banjar, dibangun
masjid pertama di Kalimantan Selatan. Masjid ini direncanakan oleh Aria
Malangkang, seorang ahli bangunan utusan Kerajaan Demak (dari pulau Jawa).
Masjid ini diberi nama Masjid Sultan Suriansyah.

Sumber: Naimatul Aufa, 2010


SEJARAH AWAL
MASJID
 Masjid dipengaruhi oleh tipe masjid yang
ada di Pantai Utara Jawa.
 Karena masjid pertama yang didirikan,
pendirinya adalah seorang panglima
perang Kerajaan Demak, Syekh Syarif
Abdurrahman.
 Perbedaan yang terlihat antara lain adalah,
masjid tradisional Kalimantan Selatan
tidak memiliki pendhapa dan minaret.
TIPOLOGI RUANG DAN WUJUD
MASJID
Tipologi wujud masjid tradisional
Kalimantan Selatan, yaitu atap
berbentuk perisai bersudut runcing (60°)
dan atap landai (20°), denah berbentuk
bujursangkar atau persegi, wujud
keseluruhan merupakan simbolisasi dari
pohon hayat, serta terdapat symbol
burung enggang di puncak atap masjid
(pataka/patala). Kedua simbol ini
merupakan simbol identitas dalam
mitologi Suku Dayak.
AS
AL
BE
NT
UK
AT
AP
TU
MP
AN
G
ARSITEKTUR MASJID
SEKARANG?
Mosque is the center where people come
to learn and practice good deeds. A
sustainable approach towards design will
ensure a healthy and friendly
environment for the Muslims as well as
encourage them to spend more time in the
mosque and participate in its activities.
The proposed Polder Mosque in
Netherlands have provision for a park to
create urban breathing space for its users
and wind mills as alternative source of
energy.
PERIODE PERKEMBANGAN ARSITEKTUR MASJID
1. Karakteristik dan perkembangan Arsitektur Masjid Masa Abbasiah di Mesir, Mesopotamia, Irak(750-
1258M)
2. Karakteristik dan perkembangan Arsitektur Masjid pada masa Ummayah di Andalusia/Spanyol (756-1031M)
3. Karakteristik dan perkembangan Arsitektur Masjid di Iran pada masa Safavid (1502-1736M)
4. Karakteristik dan perkembangan Arsitektur Masjid di India pada masa Mughal (1526-1857M)
5. Karakteritsik dan perkembangan Arsitektur Masjid di Anatolia/Turki pada masa Utsmaniyah (1299-1922M)
6. Karakteristik dan perkembangan Arsitektur Masjid pada masa modern
Tugas presentasi! (waktu:setelah UTS)
Bentuk 6 kelompok (sesuai dengan periode di atas)
Untuk tugas kelompok, presentasikan elemen, karakteristik dan perkembangan masjid pada
masing-masing periode. Bahas dan analisa satu atau dua contoh masjid untuk masing-masing
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai