Anda di halaman 1dari 9

MODUL 4

HUBUNGAN ALAM DENGAN ARSITEKTUR ISLAM

DESKRIPSI
Modul ini disusun sebagai materi pembelajaran untuk memberikan penjelasan dan
pemahaman dalam cara berpikir tentang Lingkungan (milleu) memiliki hubungan
dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian
pula kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan
antara lingkungan dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia
sejak dahulu. Aristoteles mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan
lembaga politik. Montesquieu menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku
politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee menyatakan peradaban manusia akan
tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan. Henry Thomas Bucle
menjelaskan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam memengaruhi
karakter dan sifat manusia.

PRASYARAT
Metode pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah Arsitektur Islami
adalah metode konstruktivistik yang menempatkan mahasiswa sebagai subyek
pembelajar aktif (student centered learing). Untuk itu sebagai prasyarat mempelajari
modul ini mahasiswa terlebih dahulu harus memiliki wawasan tentang:

1. logika berpikir kreatif


2. keterampilan berkomunikasi dalam kelompok belajar
3. keterampilan mengakses dan mengelola informasi dari berbagai sumber
4. cara-cara bekerja sama dalam kelompok secara efektif

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


BAGI MAHASISWA
1. Bacalah dengan cermat RPS (Rancangan Pembelajaran Semester) mata
kuliah, hingga Anda memahami apa, untuk apa dan bagaimana Anda
menjalani seluruh proses perkuliahan Arsitektur Islami. Dalam RPS
diberikan bahan kajian sebagai road map proses belajar Anda secara

1
sistematis. Modul 4 merupakan dasar bagi penguasaan bahan kajian pada
modul-modul berikutnya.
2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata atau konsep kunci
atau istilah-istilah yang baru Anda ketahui. Setelah itu, cari dan baca
pengertian kata dan konsep kunci serta istilah baru atau kata sulit dalam
kamus dan sumber-sumber tertulis lain yang relevan. Bagian akhir modul ini
menyertakan daftar pustaka yang dapat Anda gunakan sebagai rujukan.
3. Baca kembali bagian demi bagian modul ini dengan lebih seksama dan
buatlah catatan atau ringkasan untuk mempermudah Anda memahami dan
mengingatnya.
4. Uji kemampuan penguasaan materi modul ini secara mandiri, Anda dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan latihan dan tugas yang telah disediakan.
5. Bila Anda masih merasakan kesulitan menguasai materi modul ini,
diskusikan dengan teman, atau tanyakan hal-hal yang tidak Anda pahami
pada asisten dan atau dosen tutor.

BAGI DOSEN
Modul ini dirancang sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang
menggunakan metode pembelajaran konstruktif dan berpusat pada mahasiswa
(student centered learning, SCL). Dengan demikian dalam modul disertakan seluruh
proses rancangan, penjelasan, organisasi materi ajar dan arahan serta evaluasi
belajar secara mandiri. Peran Anda sebagai Dosen antara lain adalah:

1. Membaca dengan cermat seluruh isi modul, serta memperkaya materi


modul dengan suplemen-suplemen pembelajaran secara terpisah
2. Membantu proses belajar mahasiswa dan mengarahkan asisten dosen agar
dapat melakukan tugasnya dalam pendampingan dan pelaksanaan tugas
mahasiswa
3. Membimbing mahasiswa agar dapat memahami konsep teoritis dan aplikatif
serta mengatasi kendala-kendala yang mungkin muncul dalam proses
belajar
4. Memfasilitasi mahasiswa dalam memilih dan mengakses sumber
pembelajaran lain yang diperlukan dalam proses belajar
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok dan diskusi kelas
6. Melatih asisten untuk dapat menyusun catatan dan laporan hasil belajar
mahasiswa
7. Mengevaluasi hasil belajar

2
KOMPETENSI
Posisi mata kuliah Arsitektur Islami dalam struktur Kurikulum Berbasis
Kompetensi Program Studi Arsitektur adalah sebagai back bone atau mata kuliah inti
keilmuan. Peran mata kuliah inti keilmuan adalah membidik penguasaan kompetensi
utama bidang keilmuan. Adapun kompetensi utama yang akan dicapai melalui mata
kuliah Arsitektur Islami dapat dipetakan menjadi sejumlah area kompetensi sebagai
berikut:

1. Berfikir Kritis : area kompetensi ini mencakup kecakapan dalam menilai


suatu objek karya arsitektur secara terstruktur dengan mengkaitkan
keberadaan arsitektur islam dimasa lalu (sejarah) dan kini berdasarkan ide-
ide teoritis terkait.
2. Tanggap : area kompetensi ini merujuk pada aspek penggunaan teknologi
informasi dalam mengumpulkan referensi yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan sebagai dasar-dasar analisis dalam memperkuat
pemahaman keilmuan arsitektur islami
3. Mendalam : mencakup komponen eksplorasi terhadap pemikiran-pemikiran
arstiektur islami baik yang bersifat murni maupun bersifat peradaban agar
memiliki keyakinan tersendiri dalam menentukan identitas dan karakter
keilmuan arsitektural
4. Aktual : mencakup komponen sikap keaktifan dalam mengikuti
perkembangan perencanaan dan perancangan terkait arsitektur islami serta
dapat menentukan sikap pemikiran secara kritis demi perkembangan
keilmuan arsitektur islami
5. Etika moral, profesionalisme serta pengembangan diri sebagai profesional
arsitek

Modul 4 ini hanya merupakan salah satu elemen road map konstruksi proses
akademik yang telah dibangun untuk menghasilkan lulusan yang mampu berpikir
analitis, kritis dan sintesis; terampil merencanakan, merancang maupun meneliti
perkembangan arsitektur islam yang dinamis. Penguasaan kompetensi tersebut
antara lain diukur berdasarkan tingkat ketercapaian hasil belajar mahasiswa dalam
menmpatkan Arsitektur Islami sebagai dasar berpikir.

Sesuai sifat modul yang mandiri dan user friendly, maka modul ini dapat
dipelajari sebagai unit bahan kajian tersendiri. Namun demikian, mahasiswa harus
memahami bahwa penguasaan kompetensi akhir yang diharapkan hanya dapat
dicapai dengan mempelajari seluruh seri modul mata kuliah Arsitektur Islam.

3
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PERTEMUAN KEMAMPUAN AKHIR MATERI BENTUK KRITERIA (INDIKATOR) BOBOT


KE/JAM YANG DIHARAPKAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN PENILAIAN PENILAIAN
1 2 3 4 6 7
Mahasiswa mampu 1. Sarang Lebah : 1. Metoda contextual • Dapat menguraikan Kemampuan
1 menganalisa tentang instruction definisi dan karakteristik Memahami Materi
Venustas 2. Media: komputer, e- Arsitektur Islami (5%)
13:30 – 16:00
Hubungan Alam dengan Learning, web • Menyadari ranah
(150 menit) Manusia 2. Sarang Semut :
arsitektur sangat luas
Utilitas hingga mencakup pada
nilai-nilai religius
3. Sarang Laba-Laba :
Firmitas

4
Materi 4
A. Pengertian

Arsitektur Islami sangat erat hubungannya dengan alam, semua berjalan sinergi dan saling
mendukung. Dapat kita katakan bahwasanya arsitektur Islami sangat memperhatikan kelestarian
alam dan keterkaitanya dengan alam pada sebuah desain. Telah terbukti pada Al-Quran tertulis ayat
ayat yang menguatkan keterkaitan alam dan Arsitektur Islam. Lingkungan (milleu) memiliki
hubungan dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula
kehidupan manusia akan memengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Hubungan antara lingkungan
dan kehidupan manusia sudah diakui para pemikiraan tokoh dunia sejak dahulu. Aristoteles
mengatakan manusia dipengaruhi oleh aspek geografi dan lembaga politik. Montesquieu
menyatakan bahwa iklim mempengaruhi perilaku politik dan semangat manusia. Arnold Toynbee
menyatakan peradaban manusia akan tumbuh pada lingkungan yang sukar dan penuh tantangan.
Henry Thomas Bucle menjelaskan bahwa iklim, tanaman, dan tanah saling berkaitan dalam
memengaruhi karakter dan sifat manusia.

B. Kriteria

Di dalam rancangan arsitektur ada beberapa hal-hal yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut.

1. Metoda
Cara untuk pembangunan lingkungan binaan (arsitektur).

2. Teknologi
Ilmu perhitungan gaya atau struktur dan konstruksi, pengetahuan bahan dan cara penggunaan
bahan dalam pembangunan.

3. Asosiasi
Pengetahuan seseorang untuk menafsirkan suatu benda.

4. Estetika
Suatu yang menyangkut nilai-nilai keindahan

5. Kesejamanan
Berhubungan dengan perubahan waktu yang mempengaruhi perubahan kebutuhan, fisik, sosial
dan nilai-nilai lainnya.

6. Pemakaian yang tepat Apabila bentuk arsitekur bangunan dipersepsi sesuai dengan fungsinya.
5
C. Maksud dan Tujuan

Menurut Vitruvius dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis tertua yang
masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik harus memiliki Kecantikan / Estetika (Venustas),
Kekuatan (firmitas), dan Penggunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan keseimbangan
dan koordinasi antara ketiga unsur ini, dan tidak ada satu elemen yang melebihi unsur lainnya.
Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis

Pemahaman Vitruvius ini telah disebutkan di dalam Al-Qur’an melalui ayat-ayat yang menjelaskan
tentang keistimewaan alam semesta melalui hewan-hewan yang dicontohkan di dalam Al-Qur’an.

1. Sarang Lebah : Venustas


ُ ۡ َ َ َّ ُ ُ َّ ُ َ ُ ۡ َ َّ َ َ َّ َ َ ً۬ ُ ُ َ ۡ َ َّ َ ۡ َّ َ َ ُّ َ ‫َ َ ۡ َ ى‬
‫ٱسل ِك ُس ُب َل َرب ِك‬ ‫ٲت ف‬ ِ ‫ )ثم ك ِل ِمن كل ٱلثم َر‬٦٨( ‫ح ربك ِإل ٱلنح ِل أ ِن ٱت ِخ ِذى ِمن ٱل ِجب ِال بيوتا و ِمن ٱلشجر و ِمما يعرشون‬ ‫وأو‬
َ ُ َّ َ َ َ ً۬ ۡ َ ِّ ً۬ َ َ َ َ َ َّ َّ ِّ ً۬ ٓ َ ُ ُ َ َۡ َ ۡ ُّ ً۬ َ َ َ َ ُ ُ ُ ُۡ َ ً۬ ُ ُ
)٦٩( ‫اس ِإن ِف ذ ِٲلك َلية لقوم يتفكرون‬ ۗ ‫يه ِشفاء للن‬ ِ ‫ونها شاب مخت ِلف ألوٲنه ۥ ِف‬ ِ ‫ل يخرج ِمن بط‬ ۚ ‫ذل‬

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di


pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia”, kemudian makanlah dari tiap-
tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). dari
perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl: 68-69)

2. Sarang Semut : Utilitas

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut:

ۡ َ ُ َ َ ُ َ ‫َّ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ً۬ َ ىى َ ُّ َ َّ ۡ ُ ۡ ُ ُ َ َ ى‬ َ
َ ُ ُ ُ َّ
) ١٨( ‫ڪ ۡم ل َي ۡح ِط َمنك ۡم ُسل ۡي َم ىـ ُن َو ُجنود ُه ۥ َوه ۡم ل َيش ُع ُرون‬ ‫َح َّ ىىت ِإ َذ ٓا أ َت ۡوا َع َ ى‬
‫ل َو ِاد ٱلنم ِل قالت نملة يـأيها ٱلنمل ٱدخلوا مسـ ِكن‬
ۡ ۡ َ ُ َ َ ً۬ َ ۡ َ َ ۡ َ ۡ َ ‫َ ۡ َ َ َ َ َ َ ۡ ۡ ى َ ۡ َ ۡ ُ َ ۡ َ َ َ َّ ى‬ ً۬ َ َ َّ َ َ َ
َ ‫ل َو َع َ ى‬
‫ل َو ِٲلد َّى َوأن أ ۡع َم َل َص ىـ ِلحا ت ۡرض ىٮه َوأد ِخل ِت‬ َّ َ ‫ت َع‬ ‫احكا من قو ِلها وقال رب أوزع ِت أن أشكر ِنعمتك ٱل ِت أنعم‬ ِ ‫فتبسم ض‬
)١٩( ‫ي‬ َّ ‫ب َر ۡح َمت َك ف ع َباد َك‬
َ ‫ٱلص ىـلح‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ

“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman
dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”. Maka Dia tersenyum dengan tertawa
karena (mendengar) perkataan semut itu. dan Dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk
tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang
ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 18-19)

6
3. Sarang Laba-laba : Firmitas

َ ُ َ َ
‫وت ۖ لو كانوا َيعل ُمون‬ َُ َ ُ ََ ُ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ َّ َُ َ َ َ َ َ َ َ َّ ُ ُ َ َّ َ َّ ُ َ َ
ِ ‫وت لبيت العنكب‬
ِ ‫وت اتخذت بيتا ۖ و ِإن أوهن البي‬
ِ ‫اّلل أو ِلياء كمث ِل العنكب‬
ِ ‫ون‬ِ ‫َمثل ال ِذين اتخذوا ِمن د‬

“perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti


laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah
laba-laba kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Ankabuut: 41)

“Durability will be assured when foundations are carried down to the solid ground and materials
wisely and liberally selected;…” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke tanah
dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai dalam
bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material dijelaskan
mulai darikarakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara
mendapatkan/membuatnya.Kemudian,ia menjelaskan metodemembangunnya(konstruksi).

D. Lingkup dan Keterkaitan

E. Ilmuan Jelinskis dan temannya dari Cornell University, Ithaca, New York, mengungkap
rahasia laba-laba. Dalam penelitiannya di laboratorium, ditemukan bahwa jaring laba-laba
yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri, terbuat dari molekul berbentuk serat, yang
tersusun dari 42% residu asam animo glisin, 25% alanin, 33% sisanya glutamin, serin, dan
triosin.
F. Analisi Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring laba-laba yang mengandung 40% alanin
menunjukan suatu struktur yang terorganisir sangat rapi dan berbentuk seperti kristal. Jaring
laba-laba ternyata tahan air.
G. Jaring laba-laba juga memiliki kekuatan lima kali lebih besar daripada seutas kabel baja
dengan ukuran yang sama.
H. Selain itu, jaring ini juga memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi, yaitu dapat menahan
regangan sampai empat kali panjang awalnya. Keistimewaan lainnya, dengan panjang sekitar
40.000 km (setara dengan panjang keliling bumi), sehelai benang sutera ini bahkan hanya
memiliki berat sebesar 320 gram. Betapa kuat, elastis, dan ringan. Para arsitek dari Jerman
mengembangkan konstruksi lebar yang sangat kuat tetapi tipis yang diilhami dari jaring laba-
laba.
I. Dari segi struktural, jaring laba-laba terdiri dari serangkaian benang-benang bingkai
penahan beban, benang-benang spiral penangkap dan benang-benang pengikat yang

7
menyatukan semuanya. Jaring laba-laba merupakan satu kesatuan sistem struktur yang
masing-masing bagiannya saling mempengaruhi. Benang-benang pembentuk jaring
merupakan benang-benang yang meregang, dan gaya yang bekerja pada struktur adalah
gaya tarik.
J. Pada keadaan normal, benang-benang yang teregang biasanya putus karena retakan yang
terjadi pada permukaan akan membelah benang dengan cepat. Gaya-gaya yang bekerja di
sepanjang serat terpusat pada retakan dan mengakibatkan sobekan ke dalam semakin
cepat. Hal yang menarik, adalah pada sarang laba-laba, komposisi bahan yang terdiri dari
rantai asam amino dan kristal mencegah peristiwa ini. Kristal-kristal yang tersusun secara
teratur dalam benang menyebabkan sobekan-sobekan yang terjadi berbelok-belok dan
melemah. Cara ini kemudian digunakan pula pada kabel-kabel industri yang menahan beban
berat, seperti pada jembatan layang dan high-rise building.

E.Pertanyaan Penilaian Diri

Pertanyaan :
1. APAKAH PENGERTIAN HUBUNGAN ALAM DENGAN ARSITEKTUR ISLAMI?

F.Daftar Pustaka

Al Quran
The Sacred and the Profane : The Nature of Religion, New York : A Harvest Book,
Harcourt, Brace and World, 1958/ 1963.
Badawy, Alexander (1972), Architecture in Ancient Egypt and The Near East, The
MIT Press.

Barrie, Thomas, Spiritual Path, Sacred Place : Myth, Ritual and Meaning in Architecture,
Boston : Shambala, 1966.
Blair, Sheila S, and JonathanBloom (1994), The Art and Architecture of Islam 12501800.
Pelican History of Art.New Haven.
Eliade, Mircea, Images and Symbols : Studies in Religious Symbolism, New York : Search
Book, Sheed and Ward, 1969.
Ettinghausen, Richard, and Oleg Grabar. (1987).The Art and Architecture of Islam 650-
1250.Pelican History of Art Harmondsworth,UK.

8
Frishman, Martin and Hasan-Uddin Khan Eds., (1994), The Mosque, History of
Architectural Development and Regional Diversity,Thames and Hudson Ltd., London
and New York.

Grube, Ernst J,(1984). Architecture of Islamic World: Its History and Social Meaning,
with a complete survey of key Monuments Ed,George Michell. London,1978;reprt.

Hillenbrand, Robert(1994).Islamic Architecture: Form,Function and


Meaning.Edinburgh and New York.

Anda mungkin juga menyukai