Anda di halaman 1dari 8

Bab I

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan teknologi tentang partikel partikel kecil oleh dalam Saleh dinamakan mikro kinetik
dispersi koloid mempunyai sifat karakteristik yaitu partikel-partikelnya dan emulsi dan suspensi
Farmasi serta serbuk halus ukurannya berada dalam jarak penglihatan mikroskop partikel-partikel
yang ukurannya sebesar serbuk kasar Tablet atau granat tablet atau granat gram ukurannya berada
dalam jarak pengayakan (Martin 1994)

Micro kinetik biasanya diartikan sebagai ilmu dan teknologi tentang partikel yang yang kecil ukuran
partikel dapat dinyatakan dengan berbagai cara ukuran diameter rata-rata ukuran luas permukaan
rata-rata volume rata-rata dan sebagainya pengertian ukuran partikel adalah ukuran diameter rata-
rata (sudjaswati,2002)

Micro kinetik adalah ilmu pengetahuan dan teknologi tentang partikel-partikel kecil dalam bidang ke
farmasian informasi yang dapat diperoleh dan ada dua macam yaitu informasi tentang ukuran
partikel dan informasi tentang bentuk partikel data tentang ukuran partikel diungkapkan
diametefisiologinya artikel sementara itu informasi bentuk spesifikasi partikel yang bersangkutan
dan kedudukannya keadaan kasar atau halus permukaan partikel semua data tersebut ada katanya
dengan efek obat(sudjaswati 2002)

Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dan umumnya jumlah bahan besar
ditandai dengan jumlah dasar suatu contoh yang representatif karenanya suatu perusahaan bahan
awal dihindari oleh karena dari suatu perusahaan contoh yang diambil berupa bahan harus atau
bahan kasar untuk sebagian sentuh pada jumlah awal dan 10 digunakan Apa yang disebut contoh
piring berputar pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh Dimana tempat
pengambilan contoh sebaiknya dipilih menurut acak(voight 1994)

Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam Farmasi sebab ukuran partikel
mempunyai peran yang besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologinya
(Muchtar 1990)

Pentingnya mempelajari mikro kinetik adalah

-menghitung luas permukaan

-sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat

-secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan secara oral suntikan dan topikal

-pembuatan obat bentuk emulsi dan suspensi 5 stabilitas obat tergantung ukuran partikel
(Alfares1993) Belakang

Maksud percobaan

Mengetahui dan memahami cara menentukan ukuran partikel dan derajat halus serbuk
dengan metode tertentu.

Tujuan percobaan

Menentukan ukuran partikel amilum monihot dengan metode ayakan .


Menentukan derajat halus serbuk talk dengan menggunakan metode ayakan

Menentukan derajat halus serbuk laetosir dengan menggunakan metode ayakan.

Prinsip percobaabn

Pengukuran partikel dan derajat baku serbuk dari serbuk amilum mamitot, talk dan metode
berdasarkan atas penimbangan residu yang tertinggal pada ayakan yaitu melewatkan serbuk pada
ayakan masih rendah ke nomor masih tertinggi.

Bab II

Dasar teorii

Ilmu dan teknologi partikel kecil disebut mikromeritik oleh Dalla valle.Pengetahuan dan
pengendalian ukuran serta kisaran ukuran partikel sangat penting dalam farmasi. Jadi, ukuran dan
karenanya juga luas permukaan darisuatu partikel dapat dihubungkan secara berarti pada sifat
kimia, fisika danfarmakologi dari suatu obat. Secara klinik, ukuran partikel suatu obat
dapatmempengaruhi pelepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang diberikansecara oral,
parenteral, rektal dan topikal (alfared1993)

Mikromeritik adalah ilmu atau teknologi untuk mengukur keseragamanukuran partikel. anyak
metode tersedia untuk menentukan ukuran partikel.Diantaranya ada 3metode utama yang sering
digunakan dalam bidangfarmasi serta metode yang merupakan ciri dari suatu prinsip khusus,
metode-metode tersebut yaitu:

1.Mikroskopis optik.Mikroskopis optik adalah metode yang digunakan untuk mengukur partikel
yang ukurannya berkisar dari 0,2 um sampai kira-kira 100 um .sediaan yang diukur partikelnya
menggunakan metode ini yaitu suspensidan emulsi. Menurut metode mikroskopis, suatu emulsi atau
suspensi,diencerkan dan dinaikan pada suatu slide. Di ba*ah mikroskop tersebut, pada tempat
dimana partikel terlihat, diletakkan mikrometer untuk memperlihatkan ukuran partikel tersebut.
Hasil yang terlihat dalammikroskop dapat diproyeksikan ke sebuah layar di mana partikel-
partikeltersebut lebih mudah diukur, atau pemotretan bisa dilakukan dari slideyang sudah disiapkan
dan diproyeksikan ke layar untuk diukur (alfared 1993)

2.metode Ayakan Meode ini menggunakan suatu seri ayakan standar yang dikalibrasioleh the
National bureau of standards. Ayakan umunya digunakan untuk memilih partikel-partikel yang lebih
kasar, tetapi jika digunakan dengansangat hati-hati. Ayakan-ayakan tersebut bisa digunakan untuk
mengayak bahan sampai sehalus 44 mikrometer ayakan nomor 35 Menurut metode U.S.P. untuk
menguji kehalusan serbuk suatu massa atau sampeltertentu ditaruh diatas suatu ayakan yang cocok
dan digoyangkan secara mekanis. Serbuk tersebut digoyang-goyangkan selama waktu tertentu, dan
bahan yang melalui satu ayakan ditahan oleh ayakan berikutnya yang lebihhalus serta dikumpulkan,
kemudian ditimbang(Alfared 19

3.metode sedimetris metode ini ditentukan kecepatan tenggelamnya partikel dalam


ketergantunganya dan ukuranya bobot jenis dan bentuknya dalam bidang gaya berat
(analisis pipet timbangan sedimetris foto sedimetris)atau dalam gaya sentafugal dasar dari
aturan ini adalah hukum stokes
(RI-RO)¿
Dst
Dst :diameter rata rata
E :viskositas
H:jarak
T:waktu
RI :bobot jenis partikel
Ro :bobot jenis media
G :gravitasi
B.uraian bahan
1.Amylum malihot (Ditjen pom. 1979 : 93)
Nama resmi : Amylum malihot
Nama lain : Amylum
Pemerian : Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil
Putih : Tidak berbau: tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut
Penyimpanan : Dalam wadah terutup baik di tempat sejuk dan kering
Kegunaan : Sebagai sampel.
2. Lactosa (Ditjen pom, 1995)
Pemerian : Serbuk atau massa, keras, putih, atau putih krem tidak
berbau dan rasa sedikit manis
Kelarutan : Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah
larut dalam air mendidih : sangat sukar larut dalam
kloroform dan dalam eter.
Kegunaan : Pemanis
Penyimpangan : Dalam wadah tertutup baik
BAB III
METODE KERJA

A). Alat dan Bahan


1) Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu ayakan, timbangan analitik
2) Bahan
Adapun bahan yang dipakai yaitu Amilum Molihot,, laktosum.
B). Prosedur kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang aluminium hidroksida dan laktosa masing-masing 25 g
3. Setiap ayakan lebih dahulu dibersihkan dengan sifat tabung kemudian di lap untuk
memastikan keringnya pengayak maupun tidak terdapatnya partikel tertinggal lagi
yang dapat menghalangi proses pengayakan.
4. Ayakan kemudian diset pemasangnya pada fibratur pengayar dengan nomor masih 100
berada paling bawah disusul secara berurutan keatas: 80, 60, 40 dan teratas
nomor mesti 20.
5.Sampel yang akan ditimbang 25 gram ditempatkan pada pengayakan dengan nomor 20
ditutup rapat mesin 11 kemudian mesin dijalankan dengan kecepatan 5 RPM rotasi per
menit dan waktu pengayakan selama 10 menit
6.setelah 10 menit mesin vibrator akan berhenti secara otomatis saya akan kemudian
masing-masing dibuka atau diambil dari mesin vibrato
7.reaksi serbuk yang yang tertinggal pada masing-masing pengayak dengan nomor massa
berbeda ditimbang menggunakan timbangan
8. dicatat Data diperoleh dan dihitung ukuran diameter rata-rata serta derajat halus serbuk
nya

Bab IV
Hasil dan pembahasan
A. Hasil
A.amilum manohit
No ayakan Ukuran pon rata Berat tertinggal % tertinggal % tertinggal x
rata ukuran pon-pon

60 0,149 mm 4,3767 gr 0,0024 0,00025


80 0,177 mm 0,0948 gr 26,6267 3,9673

100 0,250 mm 4,8001 gr - -


Jumlah 9,19 gr - -

B.laktosa

No.ayakan Ukuran pon rata- Berat tertinggal % tertinggal %tertinggal x


rata ukuran pon-pon
60 0,149 mm 0 gr 0,2110 0,0314

80 0,177 mm 0,0289 gr 45,7813 8,1034


100 0,250 mm 0,3759 gr

Jumlah
B.pembahasan
Pembahasan pada praktikum ini kegiatan yang akan dilakukan yaitu menentukan ukuran
partikel dan derajat saluran dengan menggunakan metode pengayakan bahan yang
digunakan dalam praktikum yaitu amilum dan laktosa Adapun alat yang digunakan dalam
praktikum ini yaitu kertas perkamen timbangan analitik dan ayakan dengan ukuran 60 80
dan 100 pada percobaan pertama bahan yang akan diuji terlebih dahulu yaitu amylum
manihot langkah awal dilakukannya itu ambil dan timbang amylum manihot sebanyak 25
gram menggunakan timbangan analitik kemudian Siapkan ayakan dengan ukuran mesh 60
80 dan 100 bersihkan ayakan menggunakan sikat tabung setelah diayak untuk ayakan
dengan 60 didapatkan ukuran pon pon rata-rata yaitu 0,149 mm untuk ayakan Mesh 80
yaitu ,177 mm dan ayah kan untuk nomor 100 yaitu 0,250 mm kemudian susun ayah kan
dengan nomor mesh 100 berada di urutan paling bawah dan nomor mas 60 paling atas
kemudian ayah kan amilum melihat selama 5 menit lalu ambil amilum melihat yang tidak
terawat dan disimpan di atas per kamen berdasarkan ukuran ayah kan setelah itu
timbangan amilum manihat yang tidak terakhir menggunakan timbangan analitik dan hasil
yang diperoleh yaitu untuk nomor mesh 60 didapatkan berat 4,376 ke 7 gram untuk sisa
sambil melihat pada ayakan dengan nomor mash 80 didapatkan berat yang tertinggal yaitu
0,0948 gram untuk sisa amilum malihat nomor mesh 100 didapatkan barat yang tertinggal
yaitu 4,8001 gram kemudian hitung persentase berat tertinggal dengan rumus berat
Tertinggal 60 per 80 dibagi dengan jumlah bobot dan didapatkan
hasil yaitu 0,0024 persen begitupun dengan berat Tertinggal 80/100 dan didapatkan hasil
yaitu 26,626 7% setelah itu kalikan ukuran pon rata-rata untuk ayakan dengan nomor
massa 60 dengan presentase berat Tertinggal 60/80 dan didapatkan hasil 0,00025
begitupun dengan ukuran font rata-rata ayakan nomor 80 dengan prosentase berat
Tertinggal 80/100 dan didapatkan hasil 3,9673%
Pada percobaan kedua bahan yang akan diuji terlebih dahulu yaitu laktosa langkah awal
yang dilakukan yaitu ambil dan timbanglah laktoaa sebanyak 25 gram menggunakan
timbangan analitik kemudian Siapkan ayakan dengan ukuran 60 80 dan 100 kemudian
bersihkan ayakan tersebut menggunakan sikat tabung untuk ukuran ton rata-rata sama
seperti percobaan sebelumnya kemudian susun ayakan yang di mana ayakan dengan nomor
mesh 100 berada di urutan paling bawah dan ayakan dengan nomor mesh 60 berada di
ukuran paling atas kemudian ayak laktosa selama 5 menit setelah itu ambillah laktosa yang
tidak terayak dan simpan di atas kertas perkamen berdasarkan ukuran ayakan Yang tidak
terayak dan simpan di atas kertas perkamen berdasarkan ukuran ayakan setelah itu timbang
laktosa tidak terayak menggunakan timbangan analitik dan hasil yang diperoleh yaitu untuk
ayakan nomor mesh 60 tidak ada laktosa yang tertinggal untuk ayakan Nomor mesh 80
didapatkan berat yang tertinggal yaitu 0,02 89 gram dan untuk ayakan Nomor mesh 100
didapatkan berat yang tertinggal yaitu 8, 3759 gram kemudian dihitung persentase berat
tertinggal dengan menggunakan rumus yang sama pada percobaan sebelumnya untuk
presentasi berat Tertinggal 80/100 didapat hasil 45,7815 setelah itu dikalikan ukuran pon
rata-rata untuk ayakan dengan nomor 60 dengan nomor mesh 80 dengan prosentase berat
Tertinggal 60/80 dan didapatkan hasil 0,03 14 dan ukuran pon ata-rata ayakan Nomor mesh
80 dengan presentasi berat Tertinggal 80/100 dan didapatkan hasil 8,1034%

Bab v
Kesimpulan dan saran
A.kesimpulan
dari hasil praktikum yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan mikromeritik yaitu:
1 mikromeritik adalah ilmu dan teknologi tentang ukuran Partikel kecil dan suatu zat
2. Semakin kecil ukuran ayakan maka semakin banyak % laktosa Yang Tertinggal
3. ukuran partikel percobaan dan waktu sayang diperoleh yaitu 8,1034%
B.saran
Sebaiknya percobaan mikromeritik ini dilakukan dengan metode lain seperti metode
mikroskopik atau metode sedimentasi

Anda mungkin juga menyukai