Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam dunia kefarmasiaan para apotoker dan pakar-pakar kimia senantiasa
merancang sediaan obat supaya mampu merancang terobosan baru dalammenciptakan suatu
produk yang berkualitas baik dari segi kestabilanobat maupun efek yang ditimbulkan sudah
sepantasnya.sebagai seorang farmasis kita harus selalu menggali infromasi terkini mengenai
teknologi obat dari berbagai segi .(sinota,s2016)
Disolusi merupakan proses dimana suatu zat padat masuk kedalam pelarut
menghasilkan suatu larutan laju pelarutan obat dalam cairan saluran cerna merupakan salah
satu tahapan penentu (rate lempeng step) adsorpsi sistemik obat laju pelarutan obat didalam
suatu salurancerna dipengaruhi oleh kelarutan obat itu sendiri.peningkatan laju disolusi obat
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempelajari permasalahan
bilitas(annur h &santosa .2008)
Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa aktif dari bentuk sediaan padat
kedalam media pelarut .pelarutan suatu zat aktif sangat penting artinya karena ketersediaan
suatu obat sangat tergantung dan kemampuan zat tersebut melalui kedalam media pelarut
sebelum diserap kedalam tubuh.(annur & sentosa .2008).
Suatu bahan obat yang dibaikan dengan cara apapun dia harus memiliki daya larut
dalam air untuk kemajuan terapeuriknya senyawa-senyawa yang relative tidak dapat
dlarutkan mungkin memperlihatkan adsorpsi yang tidak sempurna atau tidak menentu
sehingga menghasilkan respon terapeutik yang minimum. Daya larut yang ditingkatkan dari
senyawa-senyawa ini mungkin dicapai dengan menyiapkan lebih banyak turunan yang lurus
,seperti agon dan ester dengan teknis seperti mikrosinosi obat atau kompleksasi.
Dalam bidang farmasi laju disosialisai sangat diperlakukan karena menyangkut
tentang waktu yang dibutuhkan untuk pengeloposan obat dalan bentuk sediaan dan
diasdsorpsi dalam tubuh. Jadi ,semakin cepat disolusinya makin semakin cepat pula obat atau
sediaan memberikan efek kepada tubuh.
Kecepatan disolusi merupakan kecepatan zat aktif larut dalam suatu bentuk sediaan
utuh/pecahan/partikel yang berasal dari bentuk sediaan itu sendiri . kecepatan disolusi zat
aktif dari sediaan polar atau sediannya didefinisikan sebagai jumlah zat aktif polar atau
sediaannya didefinisikan sebagai jumlah zat aktif yang terdisolusi perunit waktu dibawah
kondisi antar permukaan padat.,cair,suhu dan komposisi mediayang dibekukan.(shargel .
1988)
B.Maksud dan tujuan praktikum
1. Maksud percobaan
Mahasiswa mampun mengamati peristiwa difusi sederhana ,menjelaskan factor factor
yang mempengaruhi difusi,memahami proses disolusi suatu zat,dan menjelaskan factor
factor yang mempengaruhi disolusi.
2. Tujuan percobaan
Mengamati peristiwa difusi dan solusi serta factor faktornya

B.Urutan Bahan
1. Alumunium hydroxide(ri ui hal.640)
Nama Resmi : aluminium clorida
Nama Lain : Alumunium hidroksida
Rumus Molekul : AL(Oh)3
Berat molekul : 78,0
Pemerian : serbuk,putih,tidak berbau ,hamper tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larutt dalam air dan garam etanol(95%)p.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baru,panas suhu tidak lebih dari
25c
2. Magnesium hidrokside (ri IV hal 513)
Nama Resmi : MAGNESIL HYDROXINUM
Nama Lain : magnesium hidroksida
Rumus Molekul :
Berat Molekul :
Pemerian : serbuk,putih,ruah
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan garam etanol,larut
dalam asam encer
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
3. Vitamin B1 (fi hal 11/martindale 8 hal.1640)
Nama Resmi :
Nama Lain : tamin hcl
Rumus Molekul :
Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih berkhas lemah
Kelarutan : mudah lemah dalam air ,sukar larut dalam etanol,larut
dalam garam,tidak larut dalam eter dan benzene.
Penyimpanan : dalam wadah terlindungi dari cahaya
4. Vitamin A (sweetman ,2009:1278)
Nama Resmi : RECTINOL
Nama Lain : vitamin A/anti xerept hal mrc/axerophsholum
Rumus Molekul : C20H30O
Berat Molekul : 2865
Pemerian : kuning terang,padat merah berminyak saat mem atau
memadai tidak berbau teknik
Kelarutan : Dalam bentuk cair larut dalam air dalam ghsemul
sangat larut dalam vlaroform dan eter. Larut dalam alcohol
dehidrat dan dalam minyak sayur . dalam bentuk padat agar
tidak larut dalam air dapat diencerkan dengan minyak goreng
Penyimpanab : dalam wadah kedap udara jauhkan dari cahaya

Anda mungkin juga menyukai