Anda di halaman 1dari 3

Laporan Resmi Identifikasi Cairan Organik Berdasarkan Sifat Fisiknya

1. Tujuan : Melalui percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu cairan organik
dari sekelompok cairan yang dikaji,berdasarkan sifat-sifat fisiknya.

2. Dasar Teori : Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Setiap zat
mempunyai sifat fisik tertentu dan sifat fisik setiap zat berbeda. Sifat yang dapat diamati secara
langsung tanpa mengubah susunan zat dinamakan sifat fisika.Senyawa organik adalah senyawa
yang terdapat dalam organisme yang sangat bervariasi jumlah atom dan strukturnya.Setiap senyawa ini
selalu mengandung karbon sebagai unsur utamanya.Senyawa hidrokarbon kurang (tidak) reaktif,tetapi
akan reaktif bila satu atom hydrogen atau lebih diganti gugus fungsional.

Gugus fungsional merupakan ciri utama sebuah senyawa organik yang dasarnya diketahui secara jelas
dan dengan pengelompokan molekul-molekul yang saling berkaitan.Akan tetapi secara sederhananya
dapat dikatakan gugus fungsional ialah suatu atom – atom atau gugus atom dalam senyawa organik
yang dikatakan dapat menentukan sifat zat tersebut ( Arsyad 2001).

Sifat fisik senyawa organik meliputi berat jenis, titik didih, kelarutan,kemampuan nyala, titik beku. Gugus
fungsi pada molekul menentukan sifat reaksinya. Contohnya alkil halide, alcohol, dan asam karboksila,
aldehida, dan keton, Sulfonil dan amino (Suehla 1990). Bila sekelompok cairan organik diketahui sifat-
sifat fisiknya, suatu sampel cairan dalam kelompok tersebut dapat diidentifikasi berdasarikan sifat-sifat
tersebut. Dalam percobaan ini, akan dipelajari bagaimana cara mengidentifikasi sampel berdasarkan
berat jenis, kelarutan dalam air, kemampuan nyalanya.

3. Alat dan bahan

3.1 Alat

- Gelas ukur 10 mL

- Timbangan

- Tabung reaksi

- Beaker 250 mL

- Korek api dari kayu

- Termometer

- Sumbat

- Gelas arloji/cawan/krusibel

3.2 Bahan

- Aquades

- Sampel cairan senyawa organik


4. Prosedur Percobaan

4.1 Berat Jenis

- Timbanglah gelas ukur 10 mL yang kering dan bersih. Catat beratnya!

- Isilah gelas ukur tersebut dengan sampel. Catat volumenya!

- Timbanglah gelas ukur dan sampel tersebut. Catat beratnya!

- Hitunglah berat sampel tersebut

- Hitunglah berat jenis sampel dengan cara membagi berat sampel dengan volumenya

5. Diagram alir

Hasil dan Pembahasan

Data percobaan

Sampel Berat jenis Kelarutan Kemampuan Kesimpulan


Nyala
A 0,74 Tidak Larut Nyala Heptana
F 0,78 Larut Nyala Isopropanol

Bedasarkan data diatas, diperoleh berat jenis sampel A adalah 0,74 g/mL. Perolehan angka tersebut
adalah dari perhitungan massa sampel dibagi dengan volume sampel. Berat jenis heptana pada data
acuan sebesar 0,684. Sehingga selisih berat jenis heptana teoritis dengan sampel A sebesar 0,056
g/mL.Hal ini disebabkan oleh perbedaan suhu dari kedua cairan. Sampel A Ketika dilarutkan dalam air
tidak larut, ini sesuai dengan teori karena rantai karbon dari heptana adalah berjumlah tujuh, sedangkan
senyawa yang bisa larut dalam air sederhana adalah senyawa yang relatif kecil ( mengandung sebanyak-
banyaknya 5 atau 6 atom karbon). Pada uji nyala, sampel A ketika diteteskan di krusibel sebanyak 5 tetes
dan disulut dengan api menyala berwarna biru. Berdasarkan hasil percobaan berat jenis,kelarutan,
kemampuan nyala, sampel A memiliki kemiripan dengan senyawa organik heptana,sehingga diduga
sampel A adalah heptana.

Bedasarkan data diatas, diperoleh berat jenis sampel F adalah 0,78 g/mL. Perolehan angka tersebut
adalah dari perhitungan massa sampel dibagi dengan volume sampel. Berat jenis isopropanol pada data
acuan sebesar 0,78. Sehingga selisih berat jenis heptana teoritis dengan sampel F sebesar 0,00
g/mL.Hasil percobaan dengan data acuan memiliki kesamaan. Sampel F Ketika dilarutkan dalam air larut,
ini sesuai dengan teori karena kelarutan suatu benda cair ke benda cair lainnya umumnya tergantung
pada polaritas benda cair tersebut.Isopropanol bersifat polar karena memiliki ikatan hydrogen yang
terjadi antara atom O dan H. Pada uji nyala, sampel F ketika diteteskan di krusibel sebanyak 5 tetes dan
disulut dengan api menyala berwarna biru. Berdasarkan hasil percobaan berat jenis,kelarutan,
kemampuan nyala, sampel F memiliki kemiripan dengan senyawa organik Isoperopanol,sehingga diduga
sampel F adalah Isopropanol.

Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan sampel A adalah heptana dan sampel f adalah isopropanol.

Daftar Pustaka

Setiawan,P. 2015.Analisis Kualitatif Zat Organik “Penentuan Sifat Fisika”.Singaraja.Universitas Pendidikan


Ganesha

Arsyad,M.N.2001.Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.Jakarta.Gramedia

Svehla.1990.Buku Ajar Vogel : Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan Semimakro .Jakarta : PT Kaiman
Media Pustaka

Sari,Yulia.2020.Penentuan Sifat Fisik dari Senyawa Organik.Banjarmasin.Universitas Islam Negeri


Banjarmasin

Lampiran 1

Data acuan

Lampiran 2

Hasil Percobaan (table dan perhitungan)

Anda mungkin juga menyukai