PENDAHULUAN
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
1
kriteria dan sifat-sifat apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, maka kita
wajib untuk memilih pemimpin sesuai dengan petunjuk AlQuran dan Hadits. Kaum
muslimin yang benar-benar beriman kepada Allah dan beriman kepada Rasulullah saw
dilarang keras untuk memilih pemimpin yang tidak memiliki kepedulian dengan urusan-
urusan agama (akidahnya lemah) atau seseorang yang menjadikan agama sebagai bahan
permainan/kepentingan tertentu. Sebab pertanggungjawaban atas pengangkatan seseorang
pemimpin akan dikembalikan kepada siapa yang mengangkatnya (masyarakat tersebut).
Dengan kata lain masyarakat harus selektif dalam memilih pemimpin dan hasil pilihan
mereka adalah "cermin" siapa mereka. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi saw yang
berbunyi: "Sebagaimana keadaan kalian, demikian terangkat pemimpin kalian”
1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna kepemimpinan menurut para pakar
2. Mengetahui makna kepemimpinan menurut islam
3. Mengetahui dasar kepemimpinan dalam islam
4. Mengetahui konsep kepemimpinan dalam islam
5. Mengetahui kriteria pemimpin menurut islam
6. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan pemimpin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada prinsipnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Ini sejalan dengan fungsi
dan peran manusia di muka bumi sebagai khalifahtullah, yang diberi tugas untuk
senantiasa mengabdi dan beribadah kepada-Nya sebagaimana tercantum dalam surah Al-
baqarah : 30
Artinya :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
Artinya :
ِ رع
يته ِ راع و ُكل ُكم مسئو ٌل عن
ٍ ُكل ُك ْم
َْ ٌ ْ َ ْ
“setiap pribadi adalah pemimpin dan kelak akan dipertanyakan tentang
kepemimpinannya.” (HR. Muslim)
5
"Jika keluar tiga orang dalam satu perjalanan, maka hendaklah salah seorang dari
mereka menjadi pemimpinnya." (HR. Abu Dawud dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah).
Kepemimpinan itu wajib ada, baik secara syar‟i ataupun secara „aqli. Adapun
secara syar‟i misalnya tersirat dari firman Allah tentang doa orang-orang yang selamat
pada surah Al-Furqan : 74
Artinya :
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-
isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.
Di dalam konsep (manhaj) Islam, pemimpin merupakan hal yang sangat final dan
fundamental. Ia menempati posisi tertinggi dalam bangunan masyarakat Islam. Dalam
kehidupan berjama'ah, pemimpin ibarat kepala dari seluruh anggota tubuhnya. Ia memiliki
peranan yang strategis dalam pengaturan pola (minhaj) dan gerakan (harakah).
Kecakapannya dalam memimpin akan mengarahkan ummatnya kepada tujuan yang ingin
dicapai, yaitu kejayaan dan kesejahteraan ummat dengan iringan ridho Allah. Pemimpin
digambarkan sebagai seseorang yang rela berkorban/mengorabankan dirinya demi
keberlangsungan umat dalam mencapai ridho Allah seperti dalam surah Al-baqarah : 207
6
Artinya :
Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hambahamba-Nya.
3. Laki-Laki
Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah
pemimpin dari kaum wanita.
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu
7
maka wanita yang saleh ialah yang ta‟at kepada Allah lagi memelihara diri
(maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta memelihara rahasia dan harta
suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara “
7. Menasehati rakyat
Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan kaum
Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka, kecuali
pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
8
9. Tegas ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu di idamidamkan oleh
rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas maksudnya adalah yang benar
katakan benar dan yang salah katakan salah serta melaksanakan aturan hukum yang
sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
Selain poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik bila ia
memiliki STAF. STAF disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan sifat yang harus
dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF yang dimaksud di sini adalah Sidiq(jujur),
Tablig(menyampaikan), amanah(dapat dipercaya), fatonah(cerdas).
Beberapa faktor yang menjadi kriteria yang bersifat general dan spesifik dalam
menentukan pemimpin tersebut adalah antara lain :
A. Faktor Keulamaan
9
B. Faktor Intelektual (Kecerdasan)
C. Faktor Kepeloporan
10
dengan dirinya, adalah milik dan untuk Allah. Sehingga ia tidak akan
menyekutukan
Allah, dan selalu berupaya untuk mencari ridho Allah (Qs.
2 : 207)
D. Faktor Keteladanan
11
Dengan kemampuan ini, maka akan tercipta tanasuq (keteraturan), tawazun
(keseimbangan), yang kesemuanya bermuara pada takamul (komprehensif)
secara keseluruhan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Kepemimpinan adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa
sifat-sifat tertentu seperti : kepribadian (personality), kemampuan (ability), dan
kesanggupan (capability).
3. Pada prinsipnya menurut Islam setiap orang adalah pemimpin. Ini sejalan dengan
fungsi dan peran manusia di muka bumi sebagai khalifahtullah, yang diberi tugas
untuk senantiasa mengabdi dan beribadah kepada-Nya sebagaimana tercantum dalam
surah Al-baqarah : 30
4. Sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah Sidiq (jujur), Tablig (menyampaikan),
amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas).
3.2 Saran
Bagi penyusun makalah selanjutnya sebaiknya mencari referensi buku yang lebih
banyak dan menampilkan lebih banyak contoh sehingga makalah lebih menarik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ad-Dahduh, Salman Nashif. 2004. Buku Pintar Muslim. Solo : Pustaka Arafah.
Husein, Umar. 1998. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Shihab, Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur’an, Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan Umat.
Bandung : Penerbit Mizan.
Stogdill, Ralph M. 1974. Handbook of Leadership : A Survey of Theory and Research. New York
: Free Press.
Tasmara, Toto. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta : Gema Insani Press.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2.
Bandung : PT IMTIMA.
Wahyudin, Dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Grasindo : Surabaya.
Zainuddin, Muhadi, Lc., M.A. dan Dr. Abd. Mustaqin, M.Ag. 2005. Studi Kepemimpinan Islam
(Konsep, Teori, dan Praktiknya dalam Sejarah). Yogyakarta : UII Press.
13