DISUSUN OLEH:
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa Yang senantiasa memberikan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita sekalian sehingga kita dapat
menjalankan aktivitas sehari-hari. Shalawat serta salam selalu terhatur kepada
Nabi dan Rasul kita, Rasul yang menjadi panutan semua ummat, yakni Nabi Besar
Muhammad SAW. Suatu rahmat yang besar dari Allah SWT yang selanjutnya
penulis syukuri, karena dengan kehendaknya, taufiq dan rahmatnya pulalah
akhirnya penulis dapat menyelasaikan jurnal ini sebagai salah syarat untuk
mengikuti Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional Yang dilaksanakan
oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta. Adapun judul jurnal
ini yaitu: Kepemimpinan dalam mewujudkan kader kualitas insan cita .
Jurnal ini merupakan hasil jerih payah penulis yang sangat maksimal sebagai
manusia yang tidak lepas dari salah dan khilaf. Namun penulis menyadari bahwa
jurnal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Jadi penulis
memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun yang penulis harapkan dari
kawan-kawan sekalian, tapi perlu juga di ketahui bahwa kritikan dan saran dari
kawan-kawan sekali kami akan pertimbangkan.
Akhirnya, kepada Allah kita memohon. Semoga jurnal ini bermanfaat bagi kita
sebagai penambah wawasan dan cakrawala pengetahuan. Dan dengan
memanjatkan do’a dan harapan semoga apa yang kita lakukan ini menjadi amal
dan mendapat ridha dari Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Billahittaufiq Wal Hidayah
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Himpunan Mahasiswa Islam atau lebih sering dikenal dengan sebutan HMI merupakan
organisasi mahasiswa tertua dan terbesar diindonesia yang masa kelahirannya dikenal
sebagai masa masa perjuangan pasca 2 tahun negri ini merdeka (5 febuari 1947) HMI
adalah sebagai wadah bagi setiap kader-kader dalam berproses. sebagai organisasi
kader yang basis keanggotaan nya adalah mahasiswa, HMI yang memiliki misi untuk
mencetak sosok calon kader pemimpin bangsa yang selain memiliki kedalaman ilmu,
juga memiliki sopan santun akhlak yang baik. Hal inilah yang terdapat pada misi nya HMI
sebagaimana tertuang dalam pasal 4 Anggaran Dasar HMI. Di tegaskan bahwa tujuan
HMI adalah "Terbinanya insan akademis pencipta,pengabdi yang bernafaskan Islam
dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi
Allah SWT". Dalam setiap organisasi pasti adanya seorang pemimpin. kepemimpinan
dalam organisasi itu sebuah proses dimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi dan
memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi.
Adanya proses dalam kepemimpinan , Proses dalam manajemen dengan cara sistematis
untuk melakukan suatu hal proses tersebut yaitu : pengarahan (Actuating) dan
memotivasi anggota organisasi (kader) untuk menuju ke arah pencapaian tujuan
organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung,membimbing dan meneladani
kader dalam melakukan pekerjaan. Dan untuk mengetahui lebih dalam mengenai
kegiatan para kader seorang pemimpin harus dapat mengawasi(controling) agar
kegiatan nya dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyimpangan penyimpangan
dari rancangan semula. maka di perlunya koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini di
kerjakan untuk mengadakan peningkatan kader kader yang berkualitas pada masa yang
akan datang.
B. Teori Kepemimpinan.
Pada bagian ini penulis mencoba memaparkan bagaimana sebuah teori,
dalam hal ini teori kepemimpinan. Menurut Chester Barnard(dalam
risimin,2004) latar belakang atau pendekatan awal kepemimpinan dalam
organisasi yaitu; Kordinasi aktivitas dan system yang diperlukan untuk
memelihara dan mempertahankan organisasi , membawa orang orang
dalam organisasi dan menjamin kerja sama mereka, menentukan sasaran
atau tujuan.
C. Metode Penelitian.
Penelitian ini tergolong penelitian studi literatur dengan menemukan
referensi teori sesuai dengan fenomena yang ditemukan. Referensi teori
yang didapatkan melalui penelitian studi literatur yang di jadikan dasar
dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan. Studi literatur
merupakan cara yang digunakan untuk menghimpun data atau sumber
yang berkaitan dengan tema dalam penelitian. Studi literatur dapat
diperoleh dari berbagai sumber, jurnal, buku dokumentasi, dan pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
Tipe kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada
tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang
ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang
sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut
yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya
seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut
tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret
mengapa orang tersebut dikagumi.
Tipe Laissez faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan
berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota
organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-
sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak
terlalu sering intervensi.
Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yakni ideal yang terwujud oleh HMI
di dalam pribadi seorang manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu
melaksanakan tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagai mana dirumuskan
dalam pasal tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut:
Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang menyadari dengan
sikap demikian potensi, kreatifnya dapat berkembang dan menemukan bentuk
yang indah-indah.
Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu melaksanakan kerja
kemanusiaan yang disemangati ajaran Islam.
Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak atau untuk sesama
umat.
Sadar membawa tugas insan pengabdi bukanya hanya membuat dirinya baik,
tetapi juga membuat kondisi sekelilingnya menjadi baik.
Insan akademis, pencipta dan pengabdi adalah yang pasrah cita-citanya yang
ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya
tanpa memakai merk Islam. Islam akan menjadi pedoman dalam berkarya dan
mencipta sejalan dengan mission Islam. Dengan demikian Islam telah menafasi
dan menjiwai karyanya.
e. Kualitas insan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang
diridhoi Allah SWT :
Rasa tanggung jawab taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk
mengambil peran aktif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat yang
adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya sebagai “khalifah fil ardhi” yang
harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan. Pada pokoknya insan cita HMI
merupakan “Man of future” insan pelopor yaitu insan yang berfikiran luas dan
berpandangan jauh, bersifat terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, dia sadar apa
yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara
operatif bekerja sesuai yang dicita-citakan. Dari lima kualitas lima insan cita tersebut
pada dasarnya harus dipahami dalam tiga kualitas insan Cita yaitu kualitas Insan
akademis, kualitas insan pencipta dan kualitas insan pengabdi. Ketiga kualitas insan
pengabdi tersebut merupakan insan Islam yang terefleksikan dalam sikap senantiasa
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adi dan makmur yang diridhoi Allah
SWT.
Bahwa tujuan HMI sebagai dirumuskan dalam pasal 4 AD HMI pada hakikatnya adalah
merupakan tujuan dalam setiap anggota HMI. Insan cita HMI adalah gambaran masa
depan HMI. Suksesnya seorang HMI dalam membina dirinya untuk mencapai insan cita
HMI berarti dia telah mencapai tujuan HMI.
Insan cita HMI ini pada suatu waktu akan merupakan intelectual community atau
kelompok intelegensia yang mampu merealisir cita-cita umat dan bangsa dalam suatu
kehidupan masyarakat yang sejahtera spiritual, adil dan makmur serta bahagia
(masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Dari pemaparan materi di atas bisa saya tarik kesimpulan mengenai kepemimpinan
dalam mewujudkan kualitas insan cita. dalam suatu organisasi kita tidak dapat
dilepaskan dari seorang pemimpin. Kepemimpinan yang mempengaruhi orang lain dan
mengajak kader secara sukarela Agar dapat berpartisipasi guna mencapai tujuan
organisasi bersama.
HMI adalah organisasi perkaderan sejak didirikan pada tanggal 5 Febuari 1947 di
Yogyakarta HMI tidak lepas dari megkadar anak anak bangsa , HMI mencetak anak anak
bangsa menjadi insan akademis pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam.
DAFTAR PUSTAKA