Oleh
Faisal Nuja Abdillah (23203011139)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berdampingan kehadiran seorang pemimpin bagi umat manusia sangat lah penting,
diciptakan dengan berbagai macam kondisi, dengan adanya perbedaan suku, agama,
ras, dan cara berfikir tentu menjadikan manusia untuk dapat saling menghormati
dan dapat menyatukan sebuah visi bersama untuk mewujudkan kehidupan yang
baik. Pemimpin harus menanggapi dengan bijak segala macam perbedaan yang ada,
dalam kehidupan manusia. Jika perbedaan yang ada tidak ditanggapi dengan bijak
perhatian Islam tidak hanya sebatas pada hubungan ibadah manusia dengan Allah
semata, akan tetapi Islam juga memperhatikan kehidupan sosial masyarakat. Selain
mengatur kehidupannya sesuai dengan aturan Islam kecuali jika ada pemimpin
2
yang menaungi dan melindunginya, sehingga keamanan diri dan agamanya dapat
terjamin.1 Oleh karena itu kehadiran pemimpin bagi umat muslim begitu penting.
dilahirkan sebagai seorang pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri maupun
pemimpin bagi orang lain. Dalam konteks bermasyarakat atau bernegara, seorang
pemimpin memikul kepercayaan dan amanah yang cukup besar, kepentingan umat
dan kemaslahatan bagi umat tentu menjadi prioritasnya. Suatu negara atau
yang taat kepada Allah dan dapat memberikan suri tauladan yang baik bagi
Allah dan akan dipertanggung jawabkan dihadapannya. Oleh karena itu, pada
makalah ini penulis akan membahas mengenai syarat-syarat atau kriteria pemimpin
dalam Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah nabi Muhammad SAW,
khususnya bagi umat muslim untuk mewujudkan kehdiupan bersama yang sejahtera
B. Rumusan Masalah
1
Devi Pramitha, “Kajian Tematis Al-Quran dan Hadist Tentang Kepemimpinan”, Jurnal Pendidikan
Agama Islam Vol 3 No. 1 Desember 2016, hlm. 10
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pemimpin berasal dari kata ‘pimpin’ dalam bahasa inggris lead yang berarti
bimbing dan tuntun. Sedangkan jika ditambah awalan ‘pe’ menjadi ‘pemimpin’
dalam bahasa inggris leader berati orang yang menuntun atau membimbing. Secara
membujuk pihak lain untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan bersama.2
Dengan demikian ada dua pihak yang terlibat yaitu pemimpin dan yang dipimpin
sehingga hal ini menjadi awal mula terbentuknya struktur dan proses kelompok.
pribadi mereka.
orang yang dipimpinnya dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2
Amin, S., & Siregar, F. M. “Pemimpin dan Kepemimpinan dalam al-Qur’an” Tanzil Jurnal Studi Al-
Quran, Vol 1 No. 1 2015, hlm. 33-46.
3
Sukatin dkk, “Kepemimpinan Dalam Islam”, Jurnal Educational Leadership, Vol 2 No. 1 Februari
2022, hlm. 74
4
Pemimpin dalam Islam berarti umara’ atau yang biasa disebut dengan ulil
amri, umara atau penguasa merupakan orang yang memperoleh amanah untuk
mengurus orang lain, dengan kata lain pemimpin ialah orang yang mendapatkan
amanah untuk mengurus kepentingan rakyat atau juga disebut sebagai khadimul
bersedia menjalankan amanah Allah SWT untuk mengurus dan melayani umat.4
Syiah dan sebagian besar Mu’tazilah dan Khawarij berpendapat bahwa mendirikan
sebuah pemerintahan ialah wajib. Menurut Ibn Hazm didalam umat Islam harus
ً س ُن ت َأأو
يل ٱَّلل َو أٱليَ أوم أ
َ ٱل َءاخر ۚ ذَلكَ َخي ٌأر َوأَحأ َّ سول إن ُكنت ُ أم تُؤأ منُونَ ب
ُ ٱلر َّ
َّ ٱَّلل َو
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
4
Kurniawan dkk, “Konsep Kepemimpinan Dalam Islam”, Jurnal Produ Vol 2 No. 1, Desember 2020,
hlm. 6
5
Wahbah al-Zuhaili, Nihamu Islam, (Libanon: Beirut, 1993) cet. 2 hlm. 171
5
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
khilafah, imamah, imarah, wilayah, sultan, mulk dan ri’asah. Setiap istilah ini
a Khilafah
arti al-balad yakni mengganti yang pada mulanya berarti belakang. Adapun
yang mengganti disebut dengan khalifah jama’ dari kata khulafa’ yang
karena orang yang menggantikan datang sesudah orang yang digantikan dan
berarti seorang yang diberi wewenang untuk bertindak dan berbuat sesuai
dalam surat Al Baqarah ayat 30 adalah wakil Allah dibumi. Manusia sebagai
wakil Allah bisa dipahami sebagai salah satu perangkat untuk pengelolaan
6
Taufiq Rahman, Moralitas Pemimpin dalam Perspektif Al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia, 1999),
hlm. 21
7
Ibid
6
untuk menggunakan potensinya dalam menjaga dan merawat bumi.
perantara manusia.8
b Imamah
berarti al-taqaddum yaitu berada di depan atau mendahului, juga bisa berarti
menjadi imam atau pemimpin. Sedangkan imam merupakan ism fa’il yang
memiliki arti setiap orang yang memimpin suatu kaum menuju jalan yang
ialah khalifah, raja, sultan atau kepala negara, beliau memberi pengertian
8
Moch. Fachruroji, “Trilogi Kepemimpinan Islam”, Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No. 12, hlm. 296
9
Al Mawardi, Al-Ahkam al-Sulthaniyyah (Beirut: Dar al-Fikr), hlm. 3
10
Ryzka Dwi Kurnia, “Konsep Ideal Imamah (Kepemimpinan) Menurut Al-Mawardi”, Jurnal
Politica Vol 6 No. 1 Juni 2019, hlm. 81-82
7
1. Melindungi keutuhan agama sesuai dengan prinsip-prinsipnya.
c Imarah
urusan atau dapat pula dipahami sebagai kekuasaan. Amir adalah orang
manusia. Konsep Imarah memiliki nuansa sosial yang cukup kuat dan
hampir tidak berhubungan dengan aspek doktrin Islam. Sistem nilai dan
11
Thoyib I.M. dan Sugiyanto, Islam dan Pranata Sosial Kemasyarakatan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm. 183
8
Konsep amir ini dapat dipahami lebih umum dalam seluruh pola
dilandasi oleh ajaran Al-Qur’an dan Hadis. Kekuasaan dalam Islam memiliki tujuan
Qur’an telah meletakkan konsep dan prinsip-prinsip umum yang berkaitan dengan
pemerintahan, di antaranya :
a Musyawarah
12
Moch. Fachruroji, “Trilogi Kepemimpinan Islam”, Jurnal Ilmu Dakwah Vol 4 No. 12, hlm. 302
9
Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan
manusia tanpa memandang warna kulit, ras, suku, bangsa, bahasa dan
c Kebebasan Berpendapat
kebebasan berkehendak.
13
Muh. In’amuzzahidin, “Konsep Kebebasan Dalam Islam” Jurnal At-Taqaddum Vol 7 No. 2
November 2015 hlm. 264
10
Prinsip ini merupakan prinsip untuk menggalang dan mengukuhkan
semangat persatuan diantara umat Islam.14 Hal ini didasarkan firman Allah
َتَ أهتَدُون
Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu
kepemimpinan yang otoriter, karena Islam telah menunjukan cirinya yang berada
15
Olifiansyah, M., Hidayat, W., Dianying, B. P., & Dzulfiqar, “Kepemimpinan dalam Perspektif
Islam”, EL-HIKMAH Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam, Vol 14 No. 1 2020, hlm. 98-111.
11
kemaslahatan dan kesejahteraan suatu kelompok masyarakat tergantung pada
akhlak pemimimpinnya.
akhlak. Pemimpin mempunyai hak dan kewajiban moral yang timbal balik antara
16
rakyat dan pemimpin. Mengingat besarnya tanggung jawab dari seorang
pemimpin maka perlu mempunyai kepribadian dan karakter yang sesuai dengan
baik dan benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah Saw., secara langsung, maka
dari itu hendaknya kita sebagai umat muslim meneladani serta menerapkan dalam
kehidupan bermasyarakat agar tercipta tatanan Islam yang baik dan nyaman bagi
1. Beragama Islam. Terutama jika dia berada pada wilayah yang mayoritas
16
Siregar, S. F., Fuady, Y., Fadli, M., Al-Bukhori, A., Lubis, P. N., Nasution, S. N., & Suryani, “Karakter
dan Akhlak Pemimpin dalam Perspektif Islam” Journal of Education, Humaniora and Social Sci, 2018
17
Saputra, “Pemimpin Dari Beberapa Tafsir” Taqaddumi Journal of Quran and Hadith Studies, Vol
2 No. 2 2022, hlm. 68-78.
12
3. Kecakapan Intelektual. Kemampuan intelektual hanya dimiliki manusa,
diciptakan oleh Allah Swt., karena berkat kecakapan ini dapat dibuat
pemiliknya.
6. Adil. keadilan merupakan risalah Nabi Saw., sebagai pewaris yang turut
sehingga jika salah satu syarat itu hilang maka tidak dapat dikatakan
sebagai kejujuran.
menggunakan akal budaya, arif, tajam pikiran, pandai dan cermat ketika
menghadapi kesulitan.
18
Hamzah, A. “Kriteria Pemimpin Menurut Al-Qur’an”, Al-Qalam Jurnal Kajian Islam Dan
Pendidikan, Vol 10 No. 2 2018, hlm. 13-27.
13
1. Beriman. Dalam pandangan taba’taba’i bahwa seorang imam haruslah
hidayah, hal tersebut sebagai salah satu bagian dari imamah itu sendiri.
yang kuat dan untuk sampai pada amal-amal shalih. Ditegaskan dalam
QS. Fatir [35]; 39 bahwa orang kafir tidak boleh dangkat menjadi seorang
pemimpin.
ٰۤ
ض فَ َم أن َكف ََر فَعَلَيأه ُك أف ُر ۗه َو ََل يَز أيدُ أالكفريأنَ ُك أف ُرهُ أم ع أندَ َربه أم ا ََّل َ ف فى أ
ۗ اَل أر ه َُو الَّذ أ
َ ي َجعَلَ ُك أم خَل ِٕى
.ارا
ً سَ َم أقتًا َۚو ََل يَز أيدُ أالكفريأنَ ُك أف ُرهُ أم ا ََّل َخ
Artinya:
hanya akan menambah kerugian mereka belaka.” QS. Fatir [35]: 39.
َ َاَل أرض فَاحأ ُك أم بَيأنَ النَّاس ب أال َحق َو ََل تَتَّبع أال َهوى فَيُضلَّك
َ ع أن
ۗ ٰ سبيأل
ّللا َ يدَاودُ انَّا َجعَ ألنكَ خَل أيفَةً فى أ
َ س أوا يَ أو َم أالح
.سا َ ّللا لَ ُه أم
ُ َعذَابٌ شَد أيدٌ ۢ ب َما ن َ َا َّن الَّذيأنَ يَضلُّ أون
َ ع أن
ٰ سبيأل
Artinya:
14
manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan
sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka
َ َّللا َكان
سم أيعًا ۢ بَصي ًأرا ُ يَع
َ ٰ ظ ُك أم ب ۗه ا َّن
Artinya:
yang telah dikutip bahwa yang dimaksud adalah Nabi Ibrahim as., dan
15
ٍ َواذ ا أبتَلَٰٓى ابأره َم َربُّه بكَلم
ت فَا َت َ َّم ُه َّن ۗ قَا َل ان أي َجاعلُكَ للنَّاس ا َما ًما ۗ قَا َل َوم أن ذُريَّت أي ۗ قَا َل ََل يَنَا ُل
ٰ ع أهدى ال
َظلميأن َ
Artinya:
Dalam sirah Nabi Muhammad Saw., dia adalah pemimpin negara yang
Artinya:
16
resmi) dari mereka (Rasul dan ululamri). Sekiranya bukan karena karunia
sebagian kecil saja (di antara kamu). QS. al-Nisa [4]: 83.
sebagai berikut:19
4. Sehat secara fisik (anggota tubuhnya) dan terhindar dari cacat yang
cepat.
19
Yovenska, L., & Darmadi, O. “Karakteristik Pemimpin dalam Islam” Al Imarah Jurnal
Pemerintahan dan Politik Islam, Vol 4 No. 2 2019, hlm. 150-162.
17
5. Memiliki pandangan Visi dan mengatur kebijakan untuk kemaslahatan
quraisy.
antara lain ‘pemimpin adalah dari suku quraisy’. Suku quraisy di zaman
memiliki pengaruh dan massa yang kuat. Artinya bahwa kriteria seorang
pemimpin harus berwibawa, sehat jasmani dan rohani, tidak cacat tubuh,
masyarakat.
20
Wijokongko, D., & Al-Hafizd, M. F. “Kategori kepemimpinan dalam Islam” Jurnal Edukasi
Nonformal, Vol 1 No. 1 2020, hlm. 171-189.
18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
orang yang dipimpinnya dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Pemimpin dalam Islam berarti umara’ atau yang biasa disebut dengan ulil amri,
umara atau penguasa merupakan orang yang memperoleh amanah untuk mengurus
orang lain, dengan kata lain pemimpin ialah orang yang mendapatkan amanah
untuk mengurus kepentingan rakyat atau juga disebut sebagai khadimul ummah
yakni khilafah, imamah, imarah, wilayah, sultan, mulk dan ri’asah. Al-Qur’an telah
islamiyah.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Wijokongko, D., & Al-Hafizd, M. F. “Kategori kepemimpinan dalam Islam”,
Jurnal Edukasi Nonformal, Vol 1 No. 1 2020.
Sukatin dkk, “Kepemimpinan Dalam Islam”, Jurnal Educational Leadership, Vol
2 No. 1 Februari 2022.
Amin, S., & Siregar, F. M. “Pemimpin dan Kepemimpinan dalam al-Qur’an” Tanzil
Jurnal Studi Al-Quran, Vol 1 No. 1 2015.
21